PENGARUH INTERVENSI TERHADAP PENINGKATAN

SIKAP DAN PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA SISWA

SDN I BLUEK GRONG-GRONG
TAHUN 2017

Oleh:
dr. Tanziela Firdausi Thahir

Pembimbing:
Admi, Sp, M. Kes

Dokter Pendamping: dr. Yuli Zahrina

Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan
kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas

Masalah kesehatan gigi dan mulut, menjadi perhatian yang

sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah
satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia
sekolah dari gangguan kesehatan gigi.

prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi

sebesar 80% dengan 90% diantaranya adalah anak-anak.
Masalah karies dan periodontal pada anak mencapai
74.4%.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menunjukkan

prevalensi penyakit gigi dan mulut yang cukup tinggi yaitu
mencapai 29,6%.

Berdasarkan data penyakit di Puskesmas Indrajaya

menunjukkan bahwa penyakit karies gigi kasus baru
periode Januari sampai Agustus 2017 adalah sebesar 192
kasus.
Pernyataan masalah
•Berdasarkan data di atas diketahui
bahwa masih tingginya angka kasus
karies gigi yang terjadi pada anak
usia sekolah yang berhubungan
dengan sikap dan perilaku menyikat
gigi.
 Tujuan Penelitian

Tujuan umum
• Untuk menilai pengaruh intervensi terhadap peningkatan sikap
dan perilaku menyikat gigi siswa SDN I Bluek Grong-Grong.

Tujuan Khusus
• :Untuk mengetahui tingkat sikap dan perilaku mengenai
menyikat gigi pada siswa SDN I Bluek Grong-Grong sebelum
intervensi
• .Untuk mengetahui tingkat sikap dan perilaku mengenai
menyikat gigi pada siswa SDN I Bluek Grong-Grong sesudah
intervensi.
 Manfaat Penelitian
siswa SD Sekolah Puskesmas Peneliti

• Mendapatkan • masukan • Mendapatkan • Dapat

pengetahuan membuat data mengenal
• Dapat untuk mengenai lebih dekat
meningkatkan program yang kesehatan gigi karakteristik
kesehatan gigi berkelanjutan dan mulut dan kondisi
dan mulut. • menerapkan pada siswa lingkungan di
• Menurunkan pemeliharaan sekolah lapangan.
angka kesehatan gigi • menjadi • menerapkan
kesakitan dan mulut masukkan ilmu
pada seluruh upaya kesehatan gigi
anggota evaluasi dan mulut,
masyarakat program problem
sekolah. selanjutnya. solving dan
komunikasi
efektif
Promosi kesehatan
• proses penyadaran masyarakat
• pemberian dan peningkatan
pengetahuan
• terdapat usaha untuk memfasilitasi
dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
Perilaku
• respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus
• terbagi dalam 3 (tiga) domain (ranah) yakni :
kognitif, afektif dan psikomotor.
• ketiga domain ini diukur dari(9,10) :
• PENGETAHUAN
• SIKAP
• TINDAKA
Karies gigi
• merupakan suatu penyakit jaringan
keras gigi, yaitu email, dentin dan
sementum, yang disebabkan oleh
aktivitas suatu jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang dapat
diragikan.
 Faktor Karies Gigi
TUAN
AGEN LINGKUNGAN WAKTU
RUMAH

Faktor Resiko Terjadinya Karies Gigi

Perilaku Menjaga
MAKANAN Kurangnya Peran
Kebersihan
KARIOGENIK Orang TuA
Mulut
 Kerangka teori

Makanan Kariogenik

Anak usi sekolah Pengawasan orang tua Karies gigi

Perilaku menjaga
kebersihan mulut
 Kerangka konsep

Sikap menyikat gigi

Intervensi dengan metode

penyuluhan praktik

Perilaku menyikat gigi

 • Studi intervensi
Jenis • One Group Pretest-Post Test Design

• SDN 1 Bluek Grong-grong

Lokasi dan Waktu • 3 sampai 10 Januari 2018

• siswa-siswi di SDN 1 Bluek Grong-

Populasi grong

• Siswa kelas 4, 5 dan 6 yang hadir

Sampel • Total : 43 responden

• Kuesioner pre dan post test

Instrumen • Alat peraga gigi beserta sikat gigi
Analisis univariat Analisis bivariat

•distribusi, •data
frekuensi dan berdistribusi
proporsi normal (p>0,05)
•umur, jenis •uji T
kelamin dan berpasangan
kelas • uji Wilcoxon
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional

Sikap Kecenderungan Kuesioner Menyebar -Baik, jika skor Ordinal

untuk kuesioner jawaban>75%
bertingkah laku -Sedang, jika
secara konsisten
skor jawaban
terhadap suatu
objek, dalam
40%-75%
penelitian ini - Buruk, jika
terhadap skor
menyikat gigi jawaban<40%

Perilaku Perbuatan atau Kuesioner Menyebar Ordinal

tindakan kuesioner
responden yang
berkaitan
dengan
menyikat gigi
Kecamatan di
Kabupaten
Pidie

Luas wilayah :
3.402 km2

Jumlah
penduduk
2017 : 23.639

Terdiri dari 49
desa
174 Tenaga
Kesehatan

4 pustu

5 polindes

52
posyandu
 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Umur (tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)
9 3 7.0
10 18 41.9
11 16 37.1
12 6 14.0
total 43 100

Jenis kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Perempuan 19 44.2
Laki-laki 24 55.8
total 43 100
 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kelas Frekuensi (n) Persentase (%)
Kelas IV 10 23.3
Kelas V 19 44.2
Kelas VI 14 32.5
total 43 100
 SIKAP SEBELUM SESUDAH
sikap Sebelum intervensi Sesudah intervensi
N % N %
Sikap baik 7 16.3 10 23.3
Sikap sedang 26 60.4 28 65.1
Sikap buruk 10 23.3 5 11.6
 PERILAKU SEBELUM SESUDAH
Perilaku Sebelum intervensi
N %
Perilaku baik 4 9.3
Perilaku sedang 31 72.1
Perilaku buruk 8 18.6
Sesudah intervensi
N %
9 20.9
30 69.8
4 9.3
 pengaruh
variabel mean Z P
Sikap menyikat gigi sebelum intervensi 2,07
-2,828 0,005
Sikap menyikat gigi sesudah intervensi 1,88

variabel mean Z P
Perilaku menyikat gigi sebelum intervensi 2,09
-3,000 0,003
Perilaku menyikat gigi sesudah intervensi 1,88
 Rendahnya perilaku
rendahnya sikap baik
baik
• anak usia sekolah • memerlukan faktor
membutuhkan pendukung atau
bimbingan dan kondisi yang
contoh yang baik memungkinkan.
• orang tua dan guru • fasilitas atau sarana
atau orang dan prasarana
berpengaruh seperti
tenaga kesehatan
 pembahasan

20%
10% membaca 30% melihat
mendengar

50% melihat 90%

80%
dan mengucapkan
mengucapkan
mendengar dan melakukan
Intervensi pada penelitian ini selain memberikan penyuluhan, juga melakukan
praktikum menyikat gigi dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba
sendiri. Informasi disampaikan dengan cara mempertunjukkan secara langsung objek
atau caranya melakukan sesuatu proses, sehingga didapatkan pemahaman yang
lebih baik dalam melakukan suatu prosedur secara benar, dan meningkatkan minat
seseorang untuk belajar serta mencoba sendiri dengan prosedur yang telah
didemonstrasikan.

Adanya pengaruh yang signifikan antara intervensi terhadap peningkatan

sikap dan perilaku menyikat gigi, menunjukkan bahwa bentuk intervensi ini
berhasil untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dalam melakukan
suatu prosedur secara benar, dan meningkatkan minat seseorang untuk
belajar serta mencoba sendiri dengan prosedur yang telah
didemonstrasikan, sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku menyikat
gigi yang baik.
 kesimpulan

Adanya pengaruh intervensi terhadap peningkatan sikap dan perilaku

menyikat gigi.

Sikap responden sebelum intervensi adalah sikap baik sebanyak 16.3%,

sikap sedang 60.4%, dan sikap buruk 23.3%. Setelah dilakukan intervensi
persentase responden dengan sikap baik meningkat menjadi 23.3%.

Perilaku responden sebelum intervensi menunjukkan bahwa persentase

responden yang berperilaku baik sebanyak 9.4%, berperilaku sedang 72%,
dan berperilaku buruk 18.6%. Setelah dilakukan intervens ipersentase
responden yang berperilaku baik meningkat menjadi 20.9%.
 saran

6.2 Saran
• Diharapkan orangtua berperan aktif dalam
memberikan pengawasan dan menyediakan
dukungan sarana serta prasarana menyikatgigi,
sehingga kegiatan menyikat gigi dapat diterapkan
dalam kehidupansehari-hari secara
berkesinambungan.
• Diharapkan kegiatan penyuluhan mengenai menyikat
gigi dapat dilakukan di sekolah-sekolah lainnya yang
masuk dalam wilayah kerja kecamatan Indrajaya.