Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. L DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Di ruang 23 Empati RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :
SITI KHUMAIROH
NIM: 201510300511O84
KELOMPOK 4

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
* Identitas klien
Tanggal Pengkajian : 16 April 2018

a. Inisial : Tn.L
b. Umur : 33 th
c. No. RM : 11358xxx
d. Alamat : Probolinggo
e. Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil
f. Informan : Pasien, Keluarga, Rekam Medis
ALASAN MASUK
DATA REKAM
DATA PRIMER DATA SEKUNDER
MEDIS

Menyebutkan bahwa
Pasien mengatakan pasien dibawa ke
Keluarga
dibawah kerumah rumah sakit dengan
mengatakan pasien
sakit karena sedang pengantar uji
ke rumah sakit
sakit,selalu merasa kesehatan untuk MPK
karena ingin ulang,hasil 6 bulan
mengantuk saat
melakukan psikotes yang lalu (F20) selama
akan berangkat
yang kedua. ini pasien tidak rutin
kerja.
kontrol.
FAKTOR PRESIPITASI

*Pasien MRS karena tidak kontrol rutin ke poli jiwa sudah


enam bulanan.sehingga menyebabkan pasien jarang mau
masuk kerja,mendengar bisikan yang menyuruh klien untuk
tidak bekerja.pasien mengatakan bahwa setiap ingin berangkat
bekerja matannya selalu berat bawaannya ingin tidur dan tidak
ingin bekerja.kemudian pasien mendapat surut pengantar

*
ujian kesehatan dari sekda probolinggo untuk MPK ulang pada
tanggal 12 April 2018.setelah itu pasien masuk ruang rawat
inap 23 Empati RSSA dengan kondisi cukup baik,pasien dapat di
ajak komunikasi,kontak mata bagus pasien selalu menatap
lawan bicarannya.
*

Riwayat mendapat
perilaku kekerasan saat
masih SMP dan saat
SMA
Riwayat kecewa
karena ibunya tidak
mau melamarkan
kekasihnya
Riwayat dan melakukan
ditolak oleh aktivitas yang tidak
seorang wanita sesuai
PENGALAMAN MASA LALU
Pasien mengatakan ditinggal mati olrh ayahnnya,sejak kecil dan menjadi pendiam setelah
ayahnnya meninggal.pasien pernah mengalami patah hati karena ditolak oleh seorang
wanita,pada tahun2008,pasien ingin menikah namun ibu pasien tidak berani untuk
melamar wanita pilihan pasien,hal tersebutterjadi sampai 2 kali dan pasien semakin
pesimis.
Masalah keperawatan:Harga diri rendah
* KESADARAN KUALITATIF DAN
Kesadaran kualitatif berubah dapat dibuktikan dengan :

Relasi Limitasi
Pasien saat berbicara
Pasien menjawab dengan perawat sangat
pertannyan perawat irit sekali
dengan singkat,kontak
mata dengan perawat
baik

Realitas
Pasien masih
mendengarkan suara-
suara yang membisikkan
kalau untuk pasien tidak
bekerja,dan
suataberisik dari kamar
sebelah pasien.
*Aktivitas motorik/
Keterlambatan :
psikomotor
Hipokinesia

Pasien menghabiskan waktunnya untuk berbaring di


tempat tidur
Afek/
Arus Pikir Isi Pikir
Emosi

Merasa Isolasi sosial,


Koheren pesimisme
kesepian

Bentuk
Persepsi Memori
Pikir

Halusinasi
Non Tidak Ada
pendengaran
Realistik Masalah
TINGKAT KONSENTRASI BERHITUNG
KEMAMPUAN
PENILAIAN
*

mengingkari penyakit yang diderita

Pasien mengatakan kadang dirinya


baik-baik saja
Interaksi selama
Wawancara

 Px kurang kooperatif
 Px sering menundukkan kepala
 Kontak mata kurang
 Tampak sering gelisah dan tiba –
tiba menangis
 Px tambah tubuhnya menghindar

Harga Diri Rendah


CITRA DIRI IDENTITAS PERAN

SULIT DI EVALUASI

IDEAL DIRI HARGA DIRI


2

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

*
*
*
*
*
*
Pola asuh : Pola asuh dahulu yang dialami pasien
adalah otoriter yang mengharuskan keputusan mutlak di seorang ayah.
Pola komunikasi : Proses penyampaian pesan melalui
tatap muka langsung tetapi pasien cenderung tidak mau bercerita ke
orang tua atau orang terdekat.
Orang yang terdekat : Pasien adalah anak ke 2 dari 3
bersaudara, Pasien cenderung diam. Namun Ny. H mengatakan yang
paling dekat dengan dia adalah ibu.
Penentu kebijakan : Pasien sebagai seorang anak, sehingga
keputusan diambil oleh bapaknya
stressor dalam keluarga : keluarga mengatakan Ny. H dulu orang
ditinggal ayahnya untuk kuliah di luar negeri, sehingga ia merasa
kesepian dan merasa tertekan

Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Koping Keluarga


Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Pasien mengtakan lebih dekat dengan anak perempuannya
Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Untuk kegiatan kelompok pasien mengikuti arisan dan juga mengikuti pengajian
yang dilakukan di hari rabu minggu ke dua habis dhuhur
* Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
* Ketika dirumah pasien jarang berinteraksi dengan tetangga karena menurut
pasien dengan adanya konflik itu menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi
dengan tetangga
Keperawatan : Ketidakefektifan Hubungan

* Spiritual dan kultural


* Nilai dan keyakinan
* Menurut keluarga dan klien skitnya merupakan cobaan dari Allah Swt dan percaya
bahwa akn sembuh.
* b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
* tidak ada konflik dalam keyakinan dan budaya
* c. Kegiatan ibadah
* Pasien mengatakan ikut pengajian Rt yang dilakukan setiap hari rabu pasa minggu
ke dua
* Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
*
MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN
LINGKUNGAN

A. Masalah dengan
LINGKUNGAN
Saat penyakit Pasien belum
1. MENGHINDAR kambuh, pasien mengikuti
kegiatan di lingkungan rumah
seperti pkk,tahlilan tetapi di
rumah pasien jarang berinteraksi
dengan tetangga sebelahnya
karena lingkungannya bersifat
tertutup dan pasien merasa
ketika mempunyai penyakit
gangguan jiwa,pasien merasa
digunjing oleh tetangga sehingga
pasien lebih senang berada di
rumah
Masalah dengan
dukungan kelompok
Paisen mengikuti atau
bergabung dengan
Masalah dengan dukungan
kelompok arisan dan pengajian
namun setelah sakit
pasien sudah jarang
mengikuti karena
adanya sikap curiga
Ketidak efektifan koping pasien terhadap
individu tetangga-tetangganya
yang membicarakan
pasien.
Koping dan obat-
obatan

Defisiensi pengetahuan
*
*Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
*Gangguan proses Pikir
*Harga Diri Rendah Situasional
*Ketidakefektifan Mekanisme koping
*Ketidakefektifan Koping Keluarga
*Hambatan Interaksi Sosial
*Ketidakefektifan Hubungan
*Defisiensi pengetahuan
*Defisit Perawatan Diri

*
Ds : pasien mengatakan saat masih kecil sering sakit, Harga diri rendah situasional
sehingga orang tua over protektif terhadap pasien ,
menyebabkan pasien jarang memiliki teman
Do :
Pasien terlihat sedih, murung, saat berkomunikasi,
terkadang terlihat seperti berpikir di tengah – tengah
pembicara dan berhenti

DS: Ketidakefektifan mekanisme


- pasien mengatakan jarang bercerita dengan orang koping
lain karena ia tidak mudah berinteraksi sosial dengan
orang yang baru kenal, pasien hanya bercerita
kepada anak peremuannya

DO:
Ketika berkomunikasi , pasien hanya sedikit
berbicara dan menundukkan kepala dan tubh yang
menjauh seperti menolak kedatangan tanpa ada
kontak mata
DS: Gangguan Persepsi Sensori :
-Pasien mengatakan halusinasi muncul ketika Halusinasi Pendengaran
malam hari, halusinasi muncul hanya sekali – kali
jika pasien tidak minum obat,situasi penyebab
pasien berhalusinasi jika di rs dan tidak rutin
minum obat, pasien sering mendengar seperti ada
yang mmenjelekakannya
DO:
-Kontak mata kurang
- terkadang terlihat seperti berfikir di tengah-
tengah pembicaraan
-Sulit Tidur
DS: Gangguan Proses Pikir
Pasien mengatakan kalau anaknya datang ke rs lalu
dipukuli oleh suaminya sehingga pasien marah2 dan
memukuli suaminya, dan setiap anaknya berpergian
pasien selalu merasa khawatir
No Tanggal jam Implementasi Evaluasi

1. 6/04/18 Sp 1 halusinasi pendengaran : S : pasien mengatakan


10.00
Melakukan BHSP ( mengucapkan lumayan lebih baik setelah
salam,meperkenalkan diajak berdiskusi dan
diri,menjelaskan kontrak diajarkan cara mengontrol
topik,waktu dan tempat) halusinasi.
Membenatu pasien mengenal Pasien mengatakan paham
tentang halusinasi ( tetang pengertian halusinasi
pengertian,tanda gejala) dan gejala nya apa saja
Mengidentifikasi halusinasi meliputi Pasien tidak dapat
isi,waktu,frekuensi,dan respon mengulangi 3 cara mengontrol
pasien terhadap halusinasi tersebut. halusinasi
Mengajarkan cara-cara mengontrol Pasien mengatakan bersedia
halusinasi memaksukan cara pertama ke
Mengajarkan pasien mengontol dalam jadwal kegiatan
halusinasi dengan cara menghardik hariannya.
Menganjurkan pasien memaksukan
kedalam jadwal kegiatan harian O:
pasien siap dan tenang saat
diajak untuk berdiskusi.
Pasien terihat rapi dan bersih.
Kontak mata pasien kurang
A:
• kognitif : pasien dapat menjelaskan
kembali pengertian dan tanda gejalan
halusinasi pasien tidak dapat mengulangi 4
cara untuk mengontrol halusinasi
• afektif : pasien mendengarkan saat di
jelaskan,menjawab saat di tanya dan
mampu membina hubungan saling percaya
pada mahasiswa perawat
• psikomotor : pasien dapat menirukan cara
menghardik sesuai yang di ajarkan oleh
perawat yaitu : bisa dg jangan berfokus
pada apa yang didengan alihkan dengan
tarik nafas dan beristighfar
P : untuk pasien : memberikan jadwal harian
untuk cara 1 yaitu mengahrdik halusinasi
Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi cara
yang pertama. Untuk perawat : mengajarkan
cara yang ke dua yaitu minum obat secara
rutin.
No Tanggal Implementasi Evaluasi

2. 06/04/18 Sp 2 halusinasi pendengaran : S : pasien mengatakan bersedia


13.00 • melakukan BHSP untuk di ajarkan cara ke dua yaitu
( mengucapkan mengontol halusinasi dengan cara
salam,memperkenalkan minum obat
diri.menjelaskan Pasien mampu menjawab dan
kontrak,topik,waktu dan mempraktekan cara mengontrol
tempat) halusinasi cara 1 kemarin dengan
• melakukan evaluasi menghardik.
validasi kemampuan pasien O : pasien terlihat segar dan
kemarin dalam mengontrol berpakaian rapi
halusinasi dengan cara pasien pasif berbicara
menghardik kontak mata pasien kurang
• mengajakan pasien kognitif : pasien dapat
cara yang ke dua yaitu menyebutkan dan cara yang ke dua
mengontrol halusinasi dengan dan tidak dapat menyebutkan cara
cara minum obat dengan orang yang pertama kemarin untuk
lain mengontrol halusinasi.
• memberi Pasien masih kesulitan mengulangi
reifocement positif 6 benar minum obat,pasien mampu
menganjurkan pasien mengingat kpan saja minum obat
memaksukan cara yang ke dua
ke dalam jadwal kegiatan
harian yang sudah di buat
Afektif : pasien duduk
tenang mendengarkan dan
kooperatif saat di ajak berdiskusi
dengan mahasiswa perawat
Psikomotor : pasien
dapat mempraktekan cara
mengontol halusinasi dengan
bercakap cakap dengan orang lain
P : untuk pasien :
memasukan cara ke 2 ke dalam
jadwal harisan pasien
Mengevaluasi pelaksaan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
I dan II
Untuk perawat : melanjutkan
kontrak waktu tempat dan topik
untuk SP 3 yaitu cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan
aktivitas yang positif dan
terjadwal.
NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
3. 6/4/2018 Sp 3 halusinasi pendengaran : S : pasien mengatakan
• melakukan BHSP bersedia untuk di ajarkan
( mengucapkan cara ke tiga yaitu mengontol
salam,memperkenalkan halusinasi dengan cara
diri.menjelaskan melakukan bercakapa-caakap
kontrak,topik,waktu dan tempat) dengan orang lain
• melakukan evaluasi validasi Pasien merasa lebih tenang
kemampuan pasien mengontrol setelah berdiskusi dengan
halusinasi dengan cara yang mahasiswa perawat
pertama dan yang kedua. Pasien mengatakan suara nya
• mengajakrkan pasien cara masih muncul terdengar
mengontrol halusinasi yang ke Pasien mampu menjawab dan
tiga yaitu dengan cara bercakap- mempraktekan cara
cakap dengan orang lain. mengontrol halusinasi cara 1
• memberi reifocement postotif dan dan cara kedua dengan
• menganjurkan pasien menghardik, dan mampu
memaksukan aktivitas yang melakukan cara mengontrol
dipilih ke dalam jadwal kegiatan halusinasi cara 2 dengan
harian yang sudah di buat minum obat
O : pasien terlihat segar dan
berpakaian rapi
pasien pasif berbicara
kontak mata pasien kurang
kognitif : pasien dapat menyebutkan
dan menjelaskan cara yang ke tiga
dan masih kesulitan dengan yang
lain..
Afektif : pasien duduk tenang
mendengarkan dan kooperatif saat di
ajak berdiskusi dengan mahasiswa
perawat
Psikomotor : pasien dapat
mempraktekan cara mengontrol
halusinasi melakukan aktivitas yang
positif dan terjadwal (bersih-bersih)

P:
untuk pasien : memasukan cara ke 3
ke dalam jadwal harian pasien
Mengevaluasi pelaksaan cara
mengontrol halusinasi dengan cara I,
II, III

Untuk perawat : melanjutkan kontrak


waktu tempat dan topik untuk SP 4
yaitu cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat secara teratur.
NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
4. 7/4/2018 Sp 4 halusinasi pendengaran : S : Pasien mengatakan bersedia
• melakukan BHSP untuk diajarkan cara ke 4 untk
( mengucapkan salam,memperkenalkan mengontrol halusinasi dengan
diri.menjelaskan kontrak,topik,waktu dan kegiatan positf, pasien mengatakan
tempat) suara sudah berkurang dengan cara
• melakukan evaluasi validasi kemampuan I,II dan III. Pasien mengtakan kalau
pasien kemarin dalam mengontrol suara-suara datang bisanya pasien
halusinasi dengan caera langsung beristighfar.
menghardik,bercakap-cakap dengan
orang lain dan aktivitas yang positif. O : Pasien terlihat bersih dan segar
• Mengevaluasi kegiatan harian pasien Pasien berpakaian rapi, kontak mata
• menganjurkan pasien memaksukan cara kurang dan tubuh pasien sudah tidak
yang ke empat ke dalam jadwal kegiatan menghindar
harian yang sudah di buat
kognitif :
Pasien dapat menyebutkan dan
menjelaskan 4 cara yang sudah
diajarkan oleh mahasiswa perawat
utuk mengontrol halusinasi, pasien
menolak mengisi lembar jadwal
kegiatan

Afektif :
Pasien duduk dengna tenag dan
kooperatif saat diajak berdiskusi
dengan mahasiswa perawat
Psikomotor :
Pasien mau diajak berjabat tangan,
pasien mampu mempraktikkan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap dengan
orang lain, pasien melakukan aktivitas.

.
P:
untuk pasien :
Memasukkan cara ke-4 ke dalam
jadwal harian

Untuk keluarga :
Mengontrol kerutinan minum obat
Untuk perawat :
Melanjutkan sp 1 keluarga
NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI

7/4/2018 SP 1 Keluarga S:
• Membina hubungan saling percaya • Keluarga pasien
dengan pasien dan keluarga (menanyakan nama mengtakan namanya Ny. S
keluarga pasien yang mendampingi pasien dan • Keluarga pasien
asal) mengtakan mau diajak berdiskusi
• Membuat kontrak topik, waktu, • Keluarga pasien
dan tempat mengatakan kalau pasien sering
• memberikan pendidikan tentang mendengara suara-suara seperti anak
pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dipukuli dan pasien digunjung oleh
dialami pasien, tanda gejala halusinasi, dan tetangga
cara2 merawat pasien halusinasi • Keluarga pasien
mengatakan bersedia terlibat dalam
• Melatih keluarga praktik merawat pengobatab dan terapi pasien
pasien langsung di hadapan pasien. Memberi
kesempatan kepada keluarga untuk
memperagakan cara merawat pasien dengan O:
halusinasi langsung di hadapan pasien. • Pasien tanpak lebih tenagn
• Tampak tanda-tanda
• Mengevaluasi kemampuan halusinasi sudah berkurang
keluarga pasien baik subyektif maupun obyektif • Tampak kontak mata
• Memasukkan kegiatan ke dalam pasien masih kurang
jadwal • Tampak keluarga pasien
• Membuat perencanaan pulang antusias saat diajak berdiskusi
bersama keluarga A:
Kognitif:
• Keluarga pasien mamou
menyampaikan pendapat
• Keluarga pasien mampu
diajak berdiskusi
• Keluarga pasien mengerti
dan memahami kegiatan selanjutnya
yang dibuat bersama
Afektif:
Pasien dan keluarga bersedia untuk
diajak berlatih mengontrol
halusinasi
Pasien dan keluarga tampak
kooperatif dan keluarga ada kontak
mata dengan perawat

Psikomotor:
Keluarga pasien tampak antusias
Keluarga mau diajak berjabat tangan
P:
Anjurkan keluarga untuk terlibat
dalam pengobatan dan terapi dan
selalu memotivasi pasien selam
dirumah dan di rumah sakit
mendampingi dan melakukan jadwal
yang telah disepakati bersama
NO Tanggal &
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx Jam
9/4/2018 Sp 1 halusinasi pendengaran : S:

10.30  Melakukan BHSP ( mengucapkan Pasien mengatakan lebih tenang


lebih enak suara masih
salam,meperkenalkan
terdengar tpi tidak sesering
diri,menjelaskan kontrak dahulu
topik,waktu dan tempat)
O:
 Mengidentifikasi halusinasi
pasien terlihat segar dan
meliputi isi,waktu,frekuensi,dan berpakaian rapi pasien pasif
respon pasien terhadap berbicara
halusinasi tersebut.
kontak mata tetap
 Mengevaluasi kemampuan pasien
 kognitif : pasien dapat
mengontrol halusinasi
menyebutkan dan
 Mengevaluasi Kemampuan
menjelaskan cara yang
subjektif dan objektif
pertama mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
Afektif : pasien duduk
tenang mendengarkan dan
kooperatif saat di ajak
berdiskusi dengan
mahasiswa perawat
Psikomotor : pasien dapat
mempraktekan cara
mengontrol halusinasi
melakukan tarik nafs dan
beristigfar
P:
untuk pasien :
Melakukan kegiatan positif
dan terjadwal
Rutin Minum obat
Rajin kontrol ke poli
(Pasien Pulang)
9/4/2018 Sp 2 halusinasi pendengaran : S:
melakukan BHSP Pasien mengatakan menjadi
( mengucapkan lebih tau dan sangat
salam,memperkenalkan membantu
diri.menjelaskan kontrak,topik,waktu
dan tempat) O : pasien terlihat segar dan
Melakukan evaluasi kemampuan berpakaian rapi
pasien terhadap obat dan 6 B minum kontak mata pasien tetap
obat kognitif : pasien dapat
memberi reifocement positif menyebutkan dan cara yang
Mengevalasi keampuan subjektif dan ke dua dan tidak dapat
objektif menyebutkan cara yang
pertama kemarin untuk
mengontrol halusinasi.
Pasien masih kesulitan
mengulangi 6 benar (Mampu
menyebutkan 4 ),pasien
mampu mengingat kapan
saja minum obat (Pukul
09.00, 15.00, 18.00 dan
21.00)
Afektif : pasien duduk tenang
mendengarkan dan
kooperatif saat di ajak
berdiskusi dengan mahasiswa
perawat
Psikomotor : pasien
dapat mempraktekan
cara mengontol
halusinasi dengan
bercakap cakap dengan
orang lain
P:
untuk pasien :
Melakukan kegiatan
positif dan terjadwal
Rutin Minum obat
Rajin kontrol ke poli
(Pasien Pulang)
Sp 3 halusinasi pendengaran : S:
melakukan BHSP pasien mengatakan merasa
( mengucapkan lebih tenang setelah
salam,memperkenalkan berdiskusi dengan
diri.menjelaskan mahasiswa perawat
kontrak,topik,waktu dan Pasien mengatakan suara
tempat) nya masih muncul terdengar
melakukan evaluasi validasi Pasien mengatakan lebih
kemampuan pasien mengontrol senang bercakap dengan
halusinasi dengan cara 3 anak yang kedua dan kadang
(bercakap-cakap) siapa saja yang ada di
memberi reifocement positif rumah
menganjurkan pasien
memaksukan aktivitas yang
dipilih ke dalam jadwal kegiatan O : pasien terlihat segar dan
harian yang sudah di buat berpakaian rapi
kontak mata pasien tetap
kognitif : pasien dapat
menyebutkan dan
menjelaskan cara yang ke
tiga
Afektif : pasien duduk
tenang mendengarkan dan
kooperatif saat di ajak
berdiskusi dengan mahasiswa
perawat
Psikomotor : pasien dapat
mempraktekan cara
mengontrol halusinasi
melakukan aktivitas yang
positif dan terjadwal (bersih-
bersih)

P:
untuk pasien :
Melakukan kegiatan positif
dan terjadwal
Rutin Minum obat
Rajin kontrol ke poli
(Pasien Pulang)
Sp 4 halusinasi pendengaran S:
: Pasien mengatakan lebih
melakukan BHSP suka mengontrol halusinasi
( mengucapkan dengan cara ini
salam,memperkenalkan Pasien mengatakan lebih
diri.menjelaskan tenang
kontrak,topik,waktu dan Pasien mengatakan suara
tempat) yang di dengar lebih bisa
melakukan evaluasi validasi dialihkan
kemampuan pasien aktivitas
yang positif. O : Pasien terlihat bersih
Mengevaluasi kegiatan harian dan segar
pasien Pasien berpakaian rapi,
menganjurkan pasien kontak mata tetap
memaksukan cara yang ke kognitif :
empat ke dalam jadwal Pasien dapat menyebutkan
kegiatan harian yang sudah dan menjelaskan 4 cara
di buat yang sudah diajarkan oleh
mahasiswa perawat utuk
mengontrol halusinasi,
pasien bersedia membuat
jadwal kegiatan bersama
mahasiwa perawat
Afektif :
Pasien duduk dengna tenag
dan kooperatif saat diajak
berdiskusi dengan
mahasiswa perawat

Psikomotor :
Pasien mau diajak berjabat
tangan, pasien mampu
mempraktikkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
bercakap-cakap dengan
orang lain, pasien
melakukan aktivitas.
P:
untuk pasien :
Melakukan kegiatan positif
dan terjadwal
Rutin Minum obat
Rajin kontrol ke poli
(Pasien Pulang)
SP 1 Keluarga S:
Membina hubungan saling Keluarga pasien mengtakan
percaya dengan pasien dan mau diajak berdiskusi
keluarga (menanyakan nama Keluarga pasien mengatakan
keluarga pasien yang bersedia terlibat dalam
mendampingi pasien dan asal) pengobatab dan terapi pasien
Membuat kontrak topik,
waktu, dan tempat
Mengevaluasi pendidikan O:
tentang pengertian Pasien tanpak lebih tenagn
halusinasi, jenis halusinasi Tampak tanda-tanda
yang dialami pasien, tanda halusinasi sudah berkurang
gejala halusinasi, dan cara2 Tampak keluarga pasien
merawat pasien halusinasi. antusias saat diajak
Mengevaluasi kemampuan berdiskusi
keluarga pasien baik subyektif A:
maupun obyektif Kognitif:
Keluarga pasien mamou
menyampaikan pendapat
Keluarga pasien mampu
diajak berdiskusi
Keluarga pasien mengerti dan
memahami kegiatan
selanjutnya yang dibuat
bersama
Afektif:
Pasien dan keluarga bersedia
untuk diajak berlatih
mengontrol halusinasi
Pasien dan keluarga tampak
kooperatif dan keluarga ada
kontak mata dengan perawat

Psikomotor:
Keluarga pasien tampak
antusias
Keluarga mau diajak berjabat
tangan
P:
Untuk pasien
Melakukan kegiatan positif dan
terjadwal
Rutin Minum obat
Rajin kontrol ke poli
Untuk Keluarga
Tetap mendukung untuk
memberikan kegiatan positif
kepada pasien
Mengantarkan untuk selalu rutin
kontrol ke poli jiwa
Maintenence obat
(Pasien Pulang)
Tangg Berapa
Isi Waktu Cara Mengontrol Hasil
al kali

6/4/2 Rame-rame 2x pagi waktu Menghardik Tenangn denger


018 berisik shubuh dan Halusinasi dengan sedikit terus
siang beristighfar hilang
menjelang
dhuhur
7/4/2 - - - - -
018
8/4/2 Ribut-ribut 1x Bangun tidur Dengan Minum Obat Lebih enak
018 jam 04.00 tenang

Bercakap-cakap
dengan Orang lain

9/4/2 Mendengar orang 1x Menjelang Melakukan Aktivitas Hilang tidak


018 yang bercakap- shubuh jam Terjadwal dihiraukan
cakap 04.30
*

Anda mungkin juga menyukai