Patogenesa
Patologi Anatomi
Patofisiologi
Patogenesa - PPOK
Stres oksidatif
Inflamasi kronis pd sal. napas, parenkim paru, sistem vaskuler paru,
penungkatan makrofag, limfosit T (CD8+), netrofil release mediator
LTB4, IL8, TNF -α
Imbalance proteinase–anti proteinase
Partikel / Gas
Pajanan
Beracun
Antioksidan Antiprotease
Inflamasi Paru
Perbaikan
Emfisema
PPOK
Patologi-PPOK
PPOK
PPOK Eksaserbasi Akut
Keadaan akut yang ditandai oleh gejala gangguan pernapasan yang
memburuk
(gejala /keluhan lebih berat/parah dibanding keadaan pasien
sehari hari)
& peningkatan frekwensi atau dosis pemakainan bronkhodilator
Gambaran Klinis PPOK Stabil
Neutrophils
Macrophages
Chronic inflammation
Structural changes
Bronchoconstriction,
Systemic oedema, mucus,
Acute
inflammation emphysema exacerbation
Airflow limitation
NYC/DAXAS/10/012
17
Gambaran Klinis PPOK Eksaserbasi
Barrel chest
Sitting position
Retraksi ot bantu napas
Pemeriksaan penunjang
Penunjang Rutin
Foto Thorak (Emphisematous lung)
Darah lengkap (mengetahui adanya infeksi)
Faal Paru :
# Spirometri (alat yang pengukuran yang paling
sensitif, lengkap dan spesifik ( FEV1,FVC,VC)
# PEFR (Peak Expiratory flow rate), cukup sensitive,
namun kurang spesifik (hanya mengukur FEV1)
Uji Bronkhodilator
EKG
Pemeriksaan ...
Penunjang Khusus
- Uji Latih Kardio-pulmonal
- Uji Provokasi Bronkus
- Tes Kortikosteroid
- Analisa Gas Darah
- Ekokardiografi
- CT scan toraks (HRCT)
Penunjang Rutin
SPIROMETRI
Penunjang Rutin
PEFR meter
( Peak Expiratoar Flow rate)
Penunjang Rutin
Uji Bronkodilator
- Dilakukan pd px PPOK stabil
- Pasca pemberian bronkodilator inhalasi
- Dilihat perubahan FEV1 atau PEF < 20%
atau 200 mL (obstruksi irreversibel)
EKG
- Mengetahui adanya komplikasi PPOK
(Cor pulmonale)
- Mengetahui adanya gangguan irama jantung atau
kelainan jantung secara sederhana, guna mengetahui
adanya kontra indikasi dalam pemberian jenis
bronkhodilator
Dasar menegakkan diagnosis
KLASIFIKASI KEPARAHAN OBSTRUKSI
PADA PPOK
Derajat Klinis Faal Paru
Derajat 0 Batuk kronik + sputum Still normal
At Risk
Derajat I: Batuk kronik + sputum (tidak sering) VEP1/KVP < 70%
Ringan Sering tidak menyadari bahwa faal paru VEP1 ≥ 80% prediksi
mulai menurun
Derajat II: GX sesak mulai dirasakan saat aktivitas VEP1/KVP < 70%
Sedang dan kadang ditemui GX batuk dan 50% < VEP1 < 80%
produksi sputum prediksi
Bronkiektasis Sputum produktif dan purulen; umumnya terkait dgn infeksi bakteri;
auskultasi ronki kasar; Foto toraks: pelebaran dan penebalan
bronkus
TB Onset segala usia; foto toraks: infiltrat; Sputum BTA
Bronkiolitis Onset pada usia muda;bukan perokok; mungkin punya riwayat
obliterans rheumatoid arthritis atau pajanan asap
Panbronkiolitis Lebih banyak pada laki-laki bukan perokok; hampir semua
difus menderita sinusitis kronik;
Beda Asma dan PPOK
COPD
PPOK Asthma
Noxious agent Onset Sensitising agent
Inflammatory cells
Neutrophils Eosinophils
CD8+ T-lymphocytes CD4+ T-lymphocytes
Macrophages Mast cells
Not fully
reversible Airflow limitation Reversible
Diagnose Banding…
B2
Diagnose Banding…
Derajat 3 FEV1 / VC < 75%, FEV1 < 30% • Bronkhodil Reguler / LABA
(PPOK Berat ) Derajat 4=derajad 3 + Gagal • Kortikoster MDI, Terapi O2
Stop Rokok
Bronkhodilator :
Pengetahuan dasar PPOK
Antikholinergik Rehabilasi :
Obat-obatan
ß2 Agonis Terapi Oksigen
Pencegahan perburukan
Xantine Vaksinasi
Menghindari pencetus
SABA & Antikholinergik Nutrisi
Penyesuaian aktivitas
LABA & Steroid Ventilasi
Mukoitik Bedah
Penatalaksanaan PPOK-Eksaserbasi
Oksigen 1-4 l/mt atau NRM 6-8 l/mt (tgt kebutuhan)
Pasang infus RL: D5 : 1:1
Nebulizer (mengandung muscle relaxan / ipratroproprium bromide / atrovent boleh ditambahkan
Short Acting 2-agonis / Salbutamol /Ventolin) di berikan 3 kali dengan interval 15 mt tdk membaik
Injeksi methil Prednisolon 125mg (bolus) tunggu respon 15mt jika belum membaik dilanjutkan dengan
Bricasma 0,25 mg SC di deltoid kanan dan kiri dengan interval 15 mt.
Bila belum membaik lanjutkan pemberian Aminophillin 5mg/kgBB (1 ampul) bolus/IV tunggu
responnya 30 s/d 60 mt bila belum membaik penderita segera di MRS kan
Penatalaksanaan PPOK-Eksa...
Antibiotika:
Infeksi (+) bakterial: sputum purulen,
demam
Antibio Pilihan:
Amoxycilline + clavulanic acid
cephalosporin
azithromycine/clarithromycine
Mukolitik: manfaat ?
Chest Physiotheraphy
Penyulit
Gagal napas
Kor pulmonale
Infeksi berulang
Prognosis
Faktor-faktor yg memperjelek: usia lanjut, rokok,
hipoksemia yg tdk ditangani, kor pulmonale
Pencegahan
Mencegah terjadinya PPOK, hindari:
- Asap rokok
- Polusi udara
- Infeksi saluran napas berulang
Mencegah perburukan PPOK:
- Berhenti merokok
- Cegah eksaserbasi berulang
- Terapi adekuat
Terima Kasih
Selamat Belajar
GOLD 2013
GOLD 2013
GOLD 2013
GOLD 2013
GOLD 2013
Terima Kasih
Selamat Belajar