Anda di halaman 1dari 16

RELAKSASI

Ichtiarsyah Suminar | Hazrina Julia

Pembimbing : dr. Ika S N, SpKJ


EL DEFINITIONE
Relaksasi  Terapi Perilaku
• Serangkaian upaya untuk menegangkan dan
mengendurkan otot-otot ditubuh untuk
mencapai keadaan rileks yang dalam agar
tercapai penetralisiran keadaan ansietas dan
ketegangan
Sejarah Relaksasi
Edmund Jacobson
• Metode relaksasi mengalami dua fase :
– Fase pertama dipelopori oleh Jacobson
1908
• Pendapat Jacobson : stres dan ansietas
menyebabkan ketegangan di otot-otot
dengan berkontraksi dan bisa
dihilangkan dengan menimbulkan
kebalikan dari ketegangan yaitu relaksasi
otot  Relaksasi Progresive
– Fase kedua terjadi pengembangan
metode relaksasi oleh profesor
psikiatri, Wolpe.
– Penelitian Jacobson dan Wolpe
menunjukkan bahwa relaksasi dapat
mengurangi ketegangan dan
kecemasan.
MANFAAT
• Mengurangi ansietas dan ketegangan
• Melancarkan proses kelahiran
• Menurunkan tekanan darah, nadi, denyut jantung,
dan frekuensi pernapasan
IMPLIKASI KLINIS
Relaksasi sebagai terapi yang berdiri sendiri dapat
dipergunakan untuk mengatasi masalh sehari-hari :
Mengatasi kemarahan
Tension headache
Migren
Insomnia
Disfungsi seksual
Depresi
Restrukturisasi kognisi
Mengurangi anxietas
KONTRAINDIKASI & ES
Kontraindikasi
• Asma bronkial ( penurunan kegiatan simpatetik
menimbulkan resistensi jalan nafas)
• Psikosis akut
• Depresi agitatif
• Orang-orang yang mudah terkena disosiasi

Efek Samping
• Pada beberapa kali permulaan dapat timbul Ansietas
yang meningkat (ansietas diinduksi relaksasi). Hal ini
biasanya terjadi pada gangguan panik, paranoid atau
yang memiliki ide-ide seksual tertentu
PERSIAPAN RELAKSASI
1. Pasien dipersiapkan dan diberi penjelasan mengenai jalannya
prosedur
2. Harus bisa diajak bekerjasama dan termotivasi cukup
3. Pasien sanggup memfokuskan perhatiannya pada kelompok
otot yang dimaksud serta suara dari terapis
4. Pasien mau untuk mengerjakan latihan-latihan dirumah dan
mau mengulangnya
5. Sebaiknya digunakan busana yang longgar
6. Ruangan terapi hendaknya sunyi dan redup
7. Suara –suara mengganggu hendaknya dihilangkan sehingga
tidak ada interupsi
8. Kursi tempat duduk hendaknya cukup memberi
kenyamanan untuk bs merelaksasikan diri
METODE
• Relaksasi progresif ( Jacobson)
• Modifikasi Jacobson :
Meditasi ( yoga, zen)
Mental imagery : pasien diinstruksikan untuk
membayangkan dirinya di suatu tempat yang
terkait kenangan yang menyenangkan dan
membuat santai.
Hipnosis
Methohexital sodium intravena ( Kraft)  untuk
mencapai relaksasi
Lazarus : pernafasan (sugesti)
TEKNIK DASAR
Perkenalkan pasien dengan sensasi ketegangan, kemudian sensasi
relaksasi
Bedakan antara keduanya
Perhatian penuh dari pasien ditujukan kepada kegiatan menegangkan
dan mengendurkan
Terdapat 16 Kelompok otot yang harus direlaksasikan dan dikerjakan
secara bergantian secara berurutan
Yakinkan dulu relaksasi sudah tercapai , baru lanjutkan ke kelompok otot
berikutnya
Ajak pasien untuk relaksasi lebih dalam lagi
Setelah seluruh kelompok otot direlaksasikan sempurna, beri waktu untuk
menikmati dan merasakan sensasi relaksasi dalam sebelum dibangunkan
Lakukan latihan relaksasi di rumah beberapa kali tiap hari selama
seminggu
Latihan berikutnya dilakukan dengan prosedur yng sama , namun
kelompok otot yang terlibat lebih sedikit , 7 kelompok otot  4 kelompok
otot  recall tanpa pengenduran dan penegangan
KELOMPOK OTOT (16)
1. Tangan dan lengan 9. Dada, pundak, dan
bawah yang dominan punggung atas
2. Biseps yang dominan 10. Daerah perut
3. Tangan dan lengan 11. Paha yang dominan
bawah yang non- 12. Betis yang dominan
dominan
13. Kaki yang dominan
4. Biseps yang non-
14. Paha yang non-dominan
dominan
5. Kening 15. Betis yang non-dominan
6. Pipi atas dan hidung 16. Kaki yang non-dominan
7. Pipi bawah dan dagu
8. Leher dan tenggorokan
TEKNIK LAINNYA

Saat ini terapi berdasarkan metode dari Jacobson telah mengalami


beberapa modifikasi sehingga terdapat beraneka ragam bentuk
prosedur dan teknik.
- Bersamaan dengan kegiatan olahraga  banyak gerakan-gerakan
 pasien dituntut peran aktif
- Dicampur dengan sensory awareness  berubah bentuk  dari
pasien hanya dituntut untuk membayangkan dirinya berada
disituasi yang diucapkan
- Menghubungkan dengan hipnotis
- Menggunakan methohexital sodium intravena (kraft)
TEKNIK LAINNYA
RELAKSASI DIFERENSIAL
• Pada kondisi sehari-hari yang gelisah. Relaksasi dikerjakan
pada otot-otot non-aktif pada kegiatan dan suasana
tertentu

Conditioning (cara relaksasi lain)


Setiap episode relaksasi diucapkan kata-kata yang menenangkan
atau menyejukan seperti “tenang, dalam .....”  saat
menghembuskan nafas

Letting go
Untuk pasien yang tidak suka menegangkan otot sesudah
prosedur. Diberikan sugesti untuk merelaksasi diri dengan
melepas beban dengan membayangkan tiap kelompok otot.
TEKNIK RELAKSASI
SIMULASI
TERIMA KASIH
REFERENSI

• Sadock BJ DAN Sadock VA. Psychotherapy.
Dalam Kaplan & Sadock’s pocket handbook of
clinical psychiatry. 4th ed. Philadelphia:
Lippincott & Williams; 2005. h. 383.
• Elvira SD, Hadisukanto G. Buju Ajar Psikiatri.
Jakarta :Badan Penerbit FKUI;2010.

Anda mungkin juga menyukai