Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET MILIK


DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN
BANGKALAN

Dosen Pembimbing:
H. Muhamad Djasuli, SE., M. Si., QIA
Gita Arasy Harwinda, SE., M. Tax., Ak., QIA, CA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Berdasarkan hasil pemeriksaan LKPD Kabupaten Bangkalan
Adanya fenomena pengelolaan aset milik daerah
Belum pernah dilakukan penelitian terkait dilakukan di Kabupaten Bangkalan

1. Apakah pemahaman sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap


kinerja SKPD pemerintah kabupaten Bangkalan ?
2. Apakah pemahaman pengelolaan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap
kinerja SKPD pemerintah kabupaten Bangkalan ?
3. Apakah pemahaman pengelolaan aset milik daerah berpengaruh positif terhadap
kinerja SKPD pemerintah kabupaten Bangkalan ?
4. Apakah pemahaman sistem akuntansi pemerintah, pengelolaan keuangan daerah
dan pengelolaan aset milik daerah berpengaruh terhadap kinerja SKPD ?
04/05/2018
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh positif pemahaman sistem akuntansi pemerintahan
terhadap kinerja SKPD.
2. Mengetahui pengaruh positif pemahaman pengelolaan keuangan daerah
terhadap kinerja SKPD.
3. Mengetahui pengaruh positif pemahaman pengelolaan aset milik daerah
terhadap kinerja SKPD.
4. Mengetahui pengaruh positif pemahaman sistem akuntansi pemerintahan,
pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset milik daerah terhadap
kinerja SKPD.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan referensi dalam bidang
ilmu akuntansi khususnya akuntansi sektor publik.
2. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dalam bidang pengelolaan
keuangan daerah dan pengelolaan aset milik daerah.
3. Bagi pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Bangkalan
diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran di dalam sistem keuangan
daerah serta implementasi pengelolaan keuangan daerah dan aset milik
daerah.
04/05/2018
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

2.2 Penglolaan Keuangan Daerah.

2.3 Kekuasaaan Pengelolaan Keuangan Daerah.

2.4 Pengelolaan Barang Milik Daerah

2.5 Kinerja SKPD

2.6 Konsep Pengukuran Kinerja Value for Money


04/05/2018
2.7 Penelitian Terdahulu
1. Tuasikal (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman sistem
akuntansi, pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja satuan kerja
pemerintah daerah di Kabupaten Maluku Tengah.
2. Syahrida (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap
kinerja SKPD pada pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
3. Ratih (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah, penatausahaan keuangan daerah, dan
pengelolaan barang milik daerah tergadap kinera SKPD pada pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau.
4. Usman (2014), melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja SKPD pada pemerintah daerah
kabupaten Bone Bolango.
5. Hidayat (2015), melakukan penelitian tentang pengelolaan keuangan daerah
dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah.

04/05/2018
2.8 Rerangka Berfikir

Variabel Independen Variabel Dependen

Pemahaman Sistem
Akuntansi
Pemerintahan (X1)

Pemahaman
Kinerja SKPD
Pengelolaan Keuangan
Daerah (Y)
(X2)

Pemahaman
Pengelolaan Aset
Milik Daerah
(X3)

04/05/2018
2.9 Pengembangan Hipotesis

H1 : Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintahan


Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja SKPD.
H2 : Pemahaman Pengelolaan Keuangan Daerah Berpengaruh
Positif Signifikan Terhadap Kinerja SKPD.
H3 :Pemahaman Pengelolaan Aset Milik Daerah Berpengaruh
Positif Signifikan Terhadap Kinerja SKPD.
H4 : Pemahaman Sistem akuntansi Pemerintahan,
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengelolaan Aset Milik
Daerah Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja SKPD.

04/05/2018
BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data

Populasi: seluruh SKPD di Bangkalan


Pendekatan Data Primer
Kuantitatif Teknik sampel: berupa
Purposive Sampling kuersioner

Sampel: Kepala SKPD, Subbag


Keuangan, Subbag Barang, Subbag
SDM

Uji Validitas
Uji Kualitas
Data Uji Reliabilitas

Uji Normalitas
Teknik Uji Asumsi
Uji Multikolinearitas
Analisis Data Klasik
Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Analisis Regresi


04/05/2018
Hipotesis Berganda
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 24 SKPD di Kabupaten Bangkalan. Setiap SKPD dengan 4
responden kecuali BPKAD dan Kantor Inspektorat. Kuesioner yang disebar sebanyak 98
kuesioner (24 SKPD x 4 kuesioner + 2 kuesioner). Kuesioner yang kembali sejumlah 56.
Sebanyak 51 kuesioner yang lolos dan dapat diolah. Sisanya sebanyak 5 kuesioner tidak
lolos dan tidak dapat diolah.

4.2 Kualitas Data Uji Validitas

Cronbach’s Batas
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
Pemahaman Sistem Akuntansi 0,843 0,60
Reliabel
Pemerintahan
Uji
Pemahaman Pengelolaan Keuangan 0,854 0,60
Reliabilitas Reliabel
Daerah
Pemahaman Pengelolaan Aset Milik 0,893 0,60
Reliabel
Daerah
Kinerja SKPD 0,641 0,60 Reliabel
Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung
04/05/2018 Cronbach’s Alpha > 0,60
4.3 Uji Asumsi Klasik
Unstandardized
Keterangan
Uji Normalitas Residual

Kolmogorov-Smirnov Z 0,594

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,872 Berdistribusi Normal

Pengambilan keputusan apabila hasil One Sample Kolmogorov–


Smirnov > tingkat signifikansi 5% = 0,05 maka data terdistribusi
normal

Collinearity Statistic
Variabel Keterangan
Uji Tolerance VIF
Multikolinearitas X1 0,898 1,114 Tidak multikolinieritas

X2 0,880 1,137 Tidak multikolinieritas

X3 0,830 1,205 Tidak tmultikolinieritas

Dasar pengambilan keputusan adalah jika tolerance ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10
berarti tidak ada multikolinearitas

Variabel Sig. Keterangan

Uji X1 0,595 Tidak terjadi heteroskadastisitas


Heteroskedastisitas X2 0,198 Tidak terjadi heteroskadastisitas

X3 0,617 Tidak terjadi heteroskadastisitas

Uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual apabila hasil signifikansi antara variabel
04/05/2018 independen dan absolut residual > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas
4.4 Uji Hipotesis
Uji Regresi Linear Berganda

Koefisien Regresi
Variabel t hitung Sig.

Konstanta 23,738
PSAP 0,512 2,760 0,008
PPKD 0,399 2,091 0,042
PPAMD 0,445 2,291 0,027

Std. Error of the


R R Square Adjusted R Square
Estimate
0,681 0,591 0,418 3,89792

Hasil Uji t

Keteranga
Variabel Koef. Regresi t hitung Sig.
n
Konstanta 23,738

X1 (Pemahaman Sistem 0,512 2,760 0,008 Signifikan


Akuntansi Pemerintahan
X2 (Pemahaman Pengelolaan 0,399 2,091 0,042 Signifikan
Keuangan Daerah)
X3 (Pemahaman Pengelolaan 0,445 2,291 0,027 Signifikan
04/05/2018 Aset Milik Daerah)
Hasil Uji F

Model Sum of Df Mean F Sig


Squares Square

Regressi 214,717 3 71,572 4,711 0,006 b


on

Residual 714,106 47 15,194


Total 928,824 50

04/05/2018
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Simpulan
1. Pemahaman sistem akuntansi pemerintahan (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
SKPD (Y)
2. Pemahaman pengelolaan keuangan daerah (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
SKPD (Y),
3. Pemahaman pengelolaan aset milik daerah (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
SKPD (Y), dan hal ini sejalan dengan hipotesis penelitian.Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Ratih (2012) yang menunjukkan bahwa pemahaman pengelolaan barang milik daerah
berpengaruh terhadap kinerja SKPD.
4. Pemahaman sistem akuntansi pemerintahan (X1), pengelolaan keuangan daerah (X2) dan
pengelolaan aset milik daerah (X3) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja SKPD (Y),

Keterbatasan
 Responden dari penelitian ini hanya pada tingkat Kabupaten.
 Objek dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD di Kabupaten Bangkalan,
namun hanya dilakukan di 24 SKPD dikarenakan ada keterbatasan perijinan.
 Kuesioner belum sepenuhnya kembali, karena ada beberapa instansi
pemerintah tidak mengisi dan juga menghilangkan kuesioner..
04/05/2018
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Saran
1. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya, responden lebih diperluas lagi agar
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
2. Diharapkan untuk penelitan selanjutnya untuk menambahkan variabel yang
belum pernah digunakan dalam penelitian terdahulu contohnya : lama
bekerja, komitmen organisasi dan latar belakang pendidikan.
3. Tidak hanya menggunakan kuesioner tapi juga dapat dikembangkan dengan
metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang
terkait.

04/05/2018
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

04/05/2018
Thank You

Kingsoft Office
Make Presentation much more fun

Anda mungkin juga menyukai