Anda di halaman 1dari 2

THE MEN WHO MADE US SPEND 1

Pada bagian pertama pada seri The Men Who Made Us Spend 1, Jacques mengungkapkan
bagaimana konsep “masa hidup produk” memegang kunci bagi konsumerisme yang selalu
berputar. Menjelajahi asal sejarah dari keusangan yang direncanakan. Pada adegan pertama
dalam episode ini memunculkan peluncuran produk Xbox, dan orang-orang yang rela antri
berjam-jam bahkan berhari-hari unruk memperoleh Iphone model terbaru. Kemudian
ditampilkan pusat daur ulang barang0barang yang :mati suri”. Banyak dari kita yang senang
menghabiskan dan membuang, dan kekhawatiran terbesar adalah perekonomia didorong oleh
belanja konsumen. Asal-usul “Keusangan yang disengajar” berawal dari tahun 1920-an di
Berlin dimulai dengan bola lampu. Pada tahun 1924 kesepakatan yang dicapai adalah usia
bohlam dikurangi sampai dengan 1.000 jam dengan harapak untuk menggandakan bisnis
semua pihak dalam lima tahun. Keusangan yang direncanakan telah terjadi secara luas dan
menjadi rahasia umum. Catridge printer dinyatakan kosong dan tidak dapat digunakan
sebenaarnya masi dapat digunakan.
Gagasan belanja terus-menerus sangat tertanan dalamkesaaran kolektif semua orang, sebagai
tugas – kewajiban mengkonsumsi. Menurut Lizabet Cohen, ada asumsi bahwa selama satu
decade tidak ada akhir nagi kemakmurang yang berasal dari konsumsi massal. Tetapi pada
pertengahan 1950-an, ada pemasar yang menyadari bahwa aka nada akhir dari profitabilitas
ini, bahwa pada titik tertentu pasar-pasar ini akan menjadi jenu. Sehingga mereka
bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda, untuk membuat orang membeli meskipun
mereka sudah memiliki semua yang mereka butuhkan. Solusinya adalah pemrograman ulang
psikologis consumen yang dilakukan oleh Alfred P.Sloan (Kepala General Motors). Sloan
menyadari bahwa dia dapat meningkatkan penjualan dengan menawarkan mobil yang
berbeda untuk setiap kelompok pendapatan. Sloan menyebut teori peningkatan berkelanjutan
ini sebagai penciptaan ketidakpuaan yang terorganisasi.
IKEA dan iklan “Chick out the chintz” mereka, adalah contoh lain dari konsumerisme sekali
pakai yang diberikan dalam program. IKEA mengubah cara orang Inggris membeli furniture
– membantu mengantar budaya sekali pakai yang dibuang. Semuanya dirancag dengan mode,
dan mode cenderung memiliki rentang hidup yang terbatas.
Kemudian program ini menampilkan klip hysteria pembelanjaan, termasuk pada pembukaan
took Primark di Ocford St. ini juga menyebutkan bahwa pemnjualan Black Friday sejarang
juga terjadi di inggris. Kerusuhan th 2011 adalah contoh kegilaan konsumen. Dan itu adalah
tekhnologi konsumen, telepon seluler yang popular di kalangan penjarah. Dengan adanya
fakta bahwa adanya praktek keusangan yang direncanakan Peretti berbicara dengan analis
teknologi Benedict Evans. Menurut evans “Bukan pekerjaan konsumen untuk mengetahui
bahwa ada sesuatu yang lebih baik. Bukan pekerjaan konsumen untuk memilki pendapat
tentang hal-hal yang belum mereka lihat.” Menurut Evans perusahaan terus berjuang dan
berjuang untuk membuat produk yang lebih baik. Teknologi konsumen harus memberikan
peningkatan tanpa akhir untuk dijual. Seiring berkembangnya teknologi untuk setiap produk,
kebutuhan untuk meningkatkan akan menjadi fakta kehidupan yang tak terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai