1. Sistem serotonergik
Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisma asam amino
trypthopan. Jika trythopan meningkat serotonin juga akan meningkat yang
menyebabkan keadaan mengantuk/tidur. Sistem serotogenik ini banyak terletak pada
nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan aktifitas
serotonis dinukleus raphe dorsalis dengan tidur REM.
2. Sistem Adrenergik
Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel
nukleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat
mempengaruhi penurunan atau hilangnya REM tidur.
3. Sistem Kholinergik
Stimulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan aktifitas gambaran EEG seperti
dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan
dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi
4. Sistem histaminergik
Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur
5. Sistem hormon
Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon
seperti ACTH, GH, TSH, dan LH. Sistem ini secara teratur mempengaruhi
pengeluaran neurotransmiter norepinefrin, dopamin, serotonin yang bertugas
menagtur mekanisme tidur dan bangun.
Electroencephalography (EEG)
• Electroencephalography (EEG) adalah suatu metode untuk merekam aktivitas
elektrik di kulit kepala dengan mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan
arus ion di dalam neuron otak.
• Berdasarkan frekuensi, amplitudo tegangan, dan kondisi objek, sinyal EEG
dapat dibagi menjadi 4 gelombang, yaitu gelombang delta (kurang dari 4 Hz),
theta (4 – 7 Hz), alpha (8 – 12 Hz), dan beta (13 – 49 Hz).
• Aktivitas otak yang menurun atau cenderung menuju ke tidur ditandai oleh
pergeseran frekuensi gelombang dari β ke θ dan α. Perbandingan ketiga
gelombang β ke θ dan α dapat digunakan sebagai indikator kantuk, karena
ketika mengantuk terjadi penurunan aktivitas otak di lobus frontal (Rivera,
2013)
Sinyal EEG
http://lh5.ggpht.com/-j-ziP2qsSKc/T5u1fW80GKI/AAAAAAAAAU0/H2rW1h3Qg70/brainwaves%252520a-g%252520copy_thumb
%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800
Different Stages of Sleep Pattern
.
Stage 1 Sleep Stage 2 Sleep
• Fase ini merupakan antara fase • Pada fase ini didapatkan bola mata
terjaga dan fase awal tidur. Fase ini berhenti bergerak, tonus otot masih
hanya berlangsung 3-5 menit dan berkurang, tidur lebih dalam dari
mudah sekali dibangunkan. pada fase pertama. Gambaran EEG
Gambaran EEG biasanya terdiri dari
terdiri dari gelombang theta. Terlihat
gelombang campuran alfa, betha
adanya gelombang sleep spindle,
dan kadang gelombang theta
dengan amplitudo yang rendah gelombang verteks dan komplek K.
(200μV). Range Frekuensi 12 -14 Hz
Different Stages of Sleep Pattern
Acoustic
stimuli
https://www.researchgate.net/publication/267212295_EEG_Based_Drowsiness_Detect
ion_Using_Mobile_Device_for_Intelligent_Vehicular_System
[accessed Apr 13 2018].
http://www.measurement.sk/2004/S2/susmakova.pdf
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdf
https://
lifestyle.kompas.com/read/2014/03/20/1110544/Serangan.Tidur.Bernama.Narkolepsi