Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN ELIMINASI AKIBAT

GANGGUAN SYSTEM PENCERNAAN

Ruang Brotowali
Disusun Oleh :
ANITA KURNIASARI P1337420116039
DEWI SOLIHAH P1337420116040
DWI SAFITRI P1337420116041
CHINDY FEBRIYA RINNONI P1337420116039
Diare adalah feses yang encer saat BAB
dengan frekuensi yang lebih sering dari
biasanya, minimal 3x24 jam.
1.Faktor Infeksi
a. Infeksi Enteral
b. Infeksi Parenteral
2.Faktor Malabsorbsi
3.Faktor Makanan
4.Faktor Psikologis
• Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair
atau encer.
• Pada anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang.
• Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena
bercampur empedu.
• Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena
seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat
banyaknya asam laktat.
• Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek
(elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung
membran mukosa kering dan disertai penurunan berat
badan.
• Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat
tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat
lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
• Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
1.Gangguan Osmotik
2.Gangguan Sekresi
3.Gangguan Motlitas Usus
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap
diare.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare / output berlebih dan intake
yang kurang.
• Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
proses infeksi skunder terhadap diare
• Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan
peningkatan frekwensi diare.
Diagnosa : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitt b.d.
kehilangan cairan skunder terhadap diare
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan
secara maksimal
Kriteria hasil :
a. Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c,
RR : < 24 x/mnt )
b. Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak
cekung, UUB tidak cekung.
c. Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari.
Intervensi :
a. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan
elektrolit
b. Pantau intake dan output
c. Timbang berat badan setiap hari
d. Anjurkan keluarga untuk memberi minum
banyak pada klien, 2-3 lt/hr
e. Kolaborasi
- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na,
K,Ca, BUN)
- Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur
- Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik,
antibiotik)
Tanggal Pengkajian: Senin, 19 Maret 2018
Ruang/RS: Brotowali/RSUD Pandan Arang Boyolali
A. BIODATA
a) Bpodata Pasien
b) Biodata Penanggungjawab
B. Keluhan Utama
C. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
D. Pengkajian Model Konseptual
E. Pemeriksaan Fisik
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Pogram Terapi
H. Daftar Masalah
Rencana Keperawatan
Tindakan Keperawatan I
Catatan Perkembangan I
Tindakan Keperawatan II
Catatan Perkembangan II

Anda mungkin juga menyukai