Anda di halaman 1dari 32

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

DEWAN PERMUSYAWARATAN MAHASISWA( DPM )


POLTEKKES SEMARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
DEWAN PERMUSYAWARATAN MAHASISWA( DPM )
POLTEKKES SEMARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PEMBUKAAN
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Anggran Dasa dan Anggaran
Rumah Tangga Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Semarang periode 2018.
Berkenaan dengan pentingnya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organissi
Dewan Permusyawaratan Mahasiswa di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang,
maka telah diupayakan isi dalam Anggran Dasa dan Anggaran Rumah Tangga ini memuat hal-hal
yanga berkaitan dengan aturan-aturan organisasi Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang. Hal yang berkaitan dalam Anggran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga ini merupakan hasil dari Musyawarah Anggota Dewan Permusyawarahan Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang periode 2018.
Harapan penyususnan agar secara umum Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organissi Dewan Permusyawaratan Mahasiswa ini mempunyai kegunaan dan manfaat bagi Angota
Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dalam melaksanakan setiap tugas, wewenang, dan
tanggungjawab.
Kami selaku tim penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepeda semua pihak yang telah
berkenan membantu kami dalam penyususnan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organissi Dewan Permusyawaratan Mahasiswa ini. Semoga apa yang telah Bapak/Ibu /Saudara
berikan merupakan hal yang dapat membantu memajukan cita-cita Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.

TIM PENYUSUN
ANGGARAN DASAR

BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Organisasi ini bernama Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Semarang selanjutnya disingkat dengan DPM Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 2
Dewan Permusyawaratan Mahasiswa berkedudukan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang.
Pasal 3
DPM Poltekkes Semarang didirikan pada 12 Mei 2002 untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 4
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang memiliki lambang:

Makna lambang:
1. Bentuk Dasar Perisai
Melambangkan perjuangan, pertahanan, dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan
organisasi DPM Poltekkes Kemenkes Semarang
2. Warna Hijau Tua dan Hijau Muda
Melambangkan keseimbangan, pertumbuhan, dan pembaharuan. Dengan kata lain,
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang selalu bergerak dinamis dan selaras dengan cita-
cita organisasi, norma, dan hukum yang berlaku
3. Lambang Bakti Husada
Melambangkan bahwa organisasi DPM Poltekkes Kemenkes Semarang di bawah
naungan Kementrian Kesehatan Nasional RI dengan mematuhi nilai-nilai yang berlaku
didalamnya.
4. Lambang Jabat Tangan dan Lingkaran berwarna Kuning
Warna kuning mengandung makna semangat, optimis, dan kekeluargaan. Lambang
jabat tangan dan lingkaran melambangkan satu kesatuan kerjasama antar DPM
Poltekkes Kemenkes Semarangdan seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes
Semarang serta berbagai institusi lainnya
5. Ranting dan Daun
Ranting melambangkan visi, misi, dan cita-cita organisasi. Sedangkan daun
melambangkan orang-orang yang berjuang dalam organisasi. Sehingga setiap gerak
dan langkah selalu didasarkan pada visi dan misi agar tercapai cita-cita organisasi
6. Bintang pada Bagian Atas
Memiliki makna DPM Poltekkes Kemenkes Semarang dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada nilai-nilai Pancasila
7. 8 Strip Warna
Melambangkan warna dari masing-masing jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes
Semarang yang turut ikut andil dalam memajukan organisasi DPM Poltekkes
kemenkes Semarang

BAB II
AZAS, SIFAT ,DAN LANDASAN
Pasal 5
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang berazaskan Pancasila.
Pasal 6
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang bersifat independen, otonom, dan demokratis
Pasal 7
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang Berlandaskan :
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa
3. AD/ART DPM Poltekkes Kemenkes Semarang
BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang bertujuan:
1. Mengembangkan wawasan keilmuan mahasiswa kususnya dalam hal legislasi
2. Melatih jiwa kepemimpinan dan jiwa demokratis bagi mahasiswa
3. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa
4. Mendorong mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang untuk bersikap aktif-partisipatif,
analitis, dan kritis, khusunya dalam menyampaikan aspirasi dan evaluasi kebijakan
5. Menjaga keharmonisan dan sinergitas antar organisas di Poltekkes Kemenkes Semarang dan
luar Poltekkes Semarang

Pasal 9
Fungsi DPM Poltekkes Kemenkes Semarang adalah mengawasi dan mengevaluasi jalannya
pemerintahan yang sedang dan telah berlangsung di lembaga mahasiswa KBM POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG serta menyalurkan aspirasi dari dan kepada pihak yang terkait

BAB IV
KEDAULATAN
Pasal 10
Kedaulatan tertinggi berada ditangan mahasiswa yang diwujudkan dalam DPM Poltekkes Kemenkes
Semarang
BAB V
KEUANGAN
Pasal 11
Sumber keuangan DPM Poltekkes Kemenkes Semarang diperoleh dari:
1. Iuran Organisasi Mahasiswa (IOM) yang telah diatur dalam Pedoman Pelaksanaan
Organisasi Mahasiswa (PPOM) yaitu sebesar 35% bagian dari keseluruhan anggaran
KBM.

2. Usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan landasan dan tujuan DPM
Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB VI
KEANGGOTAAN DPM
Pasal 12

Anggota DPM adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang yang mendaftar, lulus
seleksi/karantina, ditetapkaan dan dilantik menjadi Anggota Dewan Permusyawaratan
Mahasiswa oleh Direktur Politeknik Kesehataan Kementrian Kesehatan Semarang

Ayat 1
Pemilihan Ketua Umum DPM
1. Syarat dan ketentuan ketua umum DPM sesuai dengan PPOM
2. Kandidat Ketua Umum DPM adalah delegasi dari masing-masing jurusan Poltekkes
Kemenkes Semarang
3. Ketua Umum DPM dipilih melalui musyawarah anggota DPM lama dan DPM baru
4. Pemilihan ketua umum DPM dilaksanakan saat (NAMA KEGIATAN) dan setelah
terbentuknya anggota tetap DPM
5. Tata cara pemilihan dilakukan dengan musyawarah, lobbying, dan voting
Ayat 2
Pembentukan Anggota DPM
1. Syarat dan ketentuan menjadi deputi, sekretaris, bendahara, dan komisi –komisi DPM
sesuai dengan PPOM
2. Struktur keanggotaan ditentukan melalui musyawarah kaetua umum DPM terpilih
dengan anggota DPM
3. Staf Ahli dipilih melalui tahap open recruitment yang terdiri dari uji tahap 1, uji tahap
2, training, magang, dan karantina
4. Calon anggota DPM delegasi jurusan hanya mengikuti tahap karantina
5. Uji tahap 1 adalah pendaftaran online, tes tertulis, dan public speaking
6. Uji tahap 2 adalah wawancara
7. Training adalah kegiatan pelatihan calon staf
8. Magang adalah pelatihan pembuatan dan pelaksanaan program kerja
9. Karantina adalah tes tahap akhir untuk menentukan anggota tetap DPM dari delegasi
jurusan dan calon staf

Pasal 13
PEMBUBARAN
Ayat 1
Anggota Dewan Permusyawaratan Mahasiswa periode sebelumnya dinyatakan telah dibubarkan
ketika keanggotaan yang baru telah dilantik oleh Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 14
Usulan Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan oleh DPM Poltekkes Kemenkes Semarang
dengan persetujuan sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota DPM
Poltekkes Kemenkes Semarang, usulan perubahan anggaran dasar dapat dilakukan dalam
Musyawarah Kerja interen DPM.

Pasal 15
Perubahan Anggaran Dasar sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 jumlah Anggota
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang dan disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah
satu dari anggota DPM Poltekkes Kemenkes Semarang yang hadir dalam Musyawarah Kerja
interen DPM Poltekkes Kemenkes Semarang.

BAB IX
ATURAN PERALIHAN
Pasal 16
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada akan tetap berlaku hingga terbentuknya
lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang baru menurut Anggaran Dasar ini.
Pasal 17
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan berlaku sejak ditetapkan dalam musyawarah
kerja dan selebihnya dapat mengalami perubahan atau pembaharuan saat musyawarah kerja

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan atau peraturan lainnya.
Pasal 19
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEORGANISASIAN

Pasal 1
Alat kelengkapan DPM
Alat kelengkapan DPM terdiri atas ketua umum, deputi, sekretaris, bendahara, komisi-
komisi, staff ahli dan Komisi Penyelenggara Pemira

Ayat 1
Ketua Umum adalah pemegang kekuasaan tertinggi di DPM

Ayat 2
Deputi adalah wakil Ketua Umum DPM yang terdiri dari Deputi 1 dan Deputi 2

Ayat 3
Sekretaris adalah pengurus structural pengelola administrasi dan pengarsipan, yang terdiri dari
Sekretaris Umum dan Staf Ahli Sekretaris.

Ayat 4
Bendahara adalah pengurus struktural pengelola keuangan DPM

Ayat 5
Komisi DPM
Komisi DPM adalah keanggotaan yang diberi wewenang atau perintah untuk menjalankan
tanggung jawab yang diberikan, yang terdiri atas:
1. Komisi 1 (Kebijakan dan Kinerja BEM) Yang terdiri atas koordinator komisi 1, komisi
hukum dan perundang-undangan, komisi pengawasan BEM, dan staf ahli komisi 1
a. Koordinator komisi 1 adalah ketua komisi 1
b. Komisi hukum dan perundang-undangan adalah anggota pembuat peraturan dan
kebijakan
c. Komisi pengawasan adalah anggota pelaksanaka fungsi pengawasan
d. Staf ahli komisi 1 adalah anggota komisi 1 yang membantu pelaksanaan tugas
komisi hukum dan perundang-undangan, dan komisi pengawasan
2. Komisi 2 (Kebijakan Poltekkes Kemenkes Semarang dan Jaringan Media) yang terdiri
atas koordinator komisi 2, komisi advokasi dan kebijakan direktorat, komisi jaringan
media, dan staf ahli komisi 2
a. Koordinator komisi 2 adalah ketua komisi 2
b. Komisi advokasi dan kebijakan direktorat adalah anggota penyalur aspirasi
mahasiswa
c. Komisi jaringan media adalah anggota pengelola informasi melalui media sosial
DPM.
d. Staf ahli komisi 2 adalah anggota komisi 2 yang membantu pelaksanaan tugas komisi
advokasi dan kebijakan direktorat, dan komisi jaringan media
3. Komisi 3 (Kebijakan Jurusan atau Prodi) yang terdiri atas koordinator komisi 3, komisi
kebijakan administrasi, komisi kebijakan jurusan prodi, dan staf ahli komisi 3.
a. Koordinator komisi 3 adalah ketua komisi 3
b. Komisi kebijakan administrasi adalah anggota pembuat kebijakan administrasi KBM
c. Komisi kebijakan prodi adalah anggota pengawasas pelaksaanaan kebijakan prodi
atau jurusan
d. Staf ahli komisi 3 adalah anggota komisi 3 yang membantu pelaksanaan kebijakan
administrasi, dan kebijakan jurusan atau prodi.
4. Komisi 4 (Kebijakan Anggaran KBM dan Hubungan Luar Negri) yang terdiri atas
koordinator komisi 4, komisi kebijakan anggaran , komisi hubungn luar negri, dan staf
ahli komisi 4
a. Koordinator komisi 4 adalah ketua komisi 4
b. Komisi kebijakan anggaran adalah anggota pengatur anggaran KBM
c. Komisi hubungan luar negri adalah anggota penjalin hubungan antar lembaga
organisasi mahasiswa di luar Poltekkes Semarang.
d. Staf ahli komisi 4 adalah anggota komisi 4 ynag membantu pelaksanaan kebijakan
anggaran dan kegiatan hubungan luar negri

Ayat 6

Komisi Penyelenggara Pemira adalah komisi pelaksana penyelenggaraan pemiihan raya presiden
Badan Eksekutif Mahasiswa

Pasal 2
Tugas dan Wewenang DPM
1. Menetapkan PPOM
2. Menetapkan GBHK (Garis Besar Haluan Kerja) dan GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi)
BEM
3. Memilih calon Ketua Umum DPM dan pasangan calon Presiden BEM yang baru
4. Mengesahkan program kerja yang akan dilaksanakan BEM setiap periode selama masa
kepengurusan
5. Meminta laporan pertanggungjawaban Presiden BEM
6. Mengevaluasi kinerja BEM secara keseluruhan
7. Menampung, menyalurkan, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa pada lembaga terkait
8. Mengetahui Surat Keputusan pengesahan keanggotaan DEMA dan HIMA
9. Melaksanakan pengawasan dan kontrol terhadap :
a. Kebijakan dan kinerja BEM
b. Kebijakan Poltekkes Kemenkes Semarang
c. Kebijakan jurusan atau prodi
d. Kebijakan anggaran KBM

Pasal 3
Hak dan Kewajiban DPM
Ayat 1

DPM mempunyai hak :


1. Hak legislasi, petisi, budget dan interpelasi
a. Hak legislasi : Hak untuk membentuk peraturan perundangan
b. Hak petisi : Hak untuk mengajukan usul atau pertanyaan mengenai suatu
masalah
c. Hak interpelasi : Hak untuk meminta penjelasan
2. Mengeluarkan dan Mengevaluasi apabila BEM menyimpang dari GBHK dan PPOM maka
akan di keluarkan memorandum I yaitu 3 minggu setelah adanya penyimpangan.
Memorandum II dikeluarkan 2 minggu setelah dikeluarkannya memorandum I. Jika tidak
ada perubahan maka DPM berhak mengadakan sidang istimewa
3. Mengadakan pengesahan berupa surat keputusan yang diambil melalui sidang
4. Mengadakan perubahan atas kebijakan yang telah dikeluarkan
5. Setiap anggota mempunyai hak untuk mengajukan pendapat yang membangun demi
kelancaran dan kemajuan DPM maupun Poltekkes Kemenkes Semarang

Ayat 2

DPM mempunyai kewajiban :


1. Mematuhi peraturan yang berlaku di POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2. Membina demokrasi dalam pemerintahan mahasiswa
3. Menjaga nama baik almamater
4. Memperhatikan dan menyalurkan aspirasi mahasiswa serta memfasilitasi tindak lanjut
penyelesaiannya
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Keanggotaan DPM
Keanggotaan DPM terdiri dari perwakilan tiap Prodi atau jurusan POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG yang menduduki jabatan struktural, komisi-komisi dan staff ahli

Pasal 2
Ketua Umum DPM
Ayat 1
Ketua Umum DPM dipilih melalui musyawarah anggota DPM baru dengan pertimbangan anggota
DPM lama

Ayat 2
Kriteria ketua Umum DPM adalah sebagai berikut :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Terdaftar sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang pada semester berjalan dengan
indeks prestasi kumulatif minimal 3,00
3. Telah mengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Mempunyai dedikasi, loyalitas dan jiwa solidaritas yang tinggi pada almamater
5. Duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua untuk Diploma III
6. Minimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua dan maksimal pada tahun ketiga untuk
Diploma IV
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Berakhlak mulia dan berwawasan luas
9. Pernah mengikuti latihan kepemimpinan mahasiswa atau latihan kepemimpinan yang lain
10. Pernah menjadi pengurus aktif dari suatu organisasi di Poltekkes Kemenkes Semarang
11. Diusulkan dan disetujui oleh kepengurusan DPM sebelumnya dan/atau masing masing
jurusan di setiap kota
Pasal 3
Tugas dan Wewenang Ketua Umum DPM
1. Menetapkan kepengurusan DPM
2. Mengevaluasi kinerja organisasi selama masa jabatan
3. Memberikan sanksi kepada semua pengurus yang melanggar dan menyimpang
dari aturan yang telah tertulis di PPOM
4. Meminta Laporan Pertanggungjawaban dari masing-masing pengurus
5. Bertanggungjawab atas hasil kerja organisasi kepada Pembina Organisasi
6. Berkoordinasi dengan Presiden BEM, Ketua Dema, dan Gubernur Hima dalam
rangka memajukan Poltekkes Kemenkes Semarang
7. Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam melaksanakan
tugasnya selama masa kepengurusan untuk semua Organisasi Mahasiswa yang
ada di Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 4
Deputi DPM
Ayat 1
Deputi dipilih berdasarkan musyawarah bersama anggota DPM baru
Ayat 2
Kriteria Deputi DPM adalah sebagai berikut :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Terdaftar sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang pada semester berjalan dengan
indeks prestasi kumulatif minimal 3,00
3. Telah mengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Mempunyai dedikasi, loyalitas dan jiwa solidaritas yang tinggi pada almamater
5. Duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua untuk Diploma III
6. Minimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua dan maksimal pada tahun ketiga untuk
Diploma IV
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Berakhlak mulia dan berwawasan luas
9. Pernah mengikuti latihan kepemimpinan mahasiswa atau latihan kepemimpinan yang lain
10. Pernah menjadi pengurus aktif dari suatu organisasi di Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 5

Tugas dan Wewenang Deputi DPM

1. Menggantikan tugas ketua DPM sesuai yang tercantum pada pasal 10 jika Ketua DPM
berhalangan
2. Saling berkoordinasi dengan ketua guna memajukan sistem kerja organisasi
3. Deputi 1 bertugas membangun komunikasi dan mengawasi kinerja anggota DPM kampus
I dan III
4. Deputi 2 Deputi 1 bertugas membangun komunikasi dan mengawasi kinerja anggota DPM
kampus IV, V, VI, VII, dan VIII
5. Saling berkoordinasi dengan ketua umum dalam melaksanakan pengawasan terhadap
komisi DPM
6. Melaksanakan segala perintah yang diamankan oleh Ketua Umum DPM
7. Deputi 1 memiliki tanggungjawab kusus atas komisi 2
8. Deputi 2 memiliki tanggungjawab kasus atas komisi 3

Pasal 6
Sekretaris DPM
Ayat 1
Sekretaris umum DPM dipilih berdasarkan musyawarah bersama anggota DPM baru
Ayat 2
Kriteria Sekretaris DPM adalah sebagai berikut :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Terdaftar sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang pada semester berjalan
3. Telah mengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Maksimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua untuk Diploma III serta tahun ketiga
untuk Diploma IV
5. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater
6. Mempunyai kemampuan mengelola dan mendokumentasikan arsip dengan baik
7. Sehat jasmani dan rohani

Pasal 7
Tugas dan Wewenang Sekretaris DPM
1. Membuat standar operasional prosedur kesekretariatan DPM
2. Menyusun segala bentuk surat sesuai kebutuhan
3. Menerima setiap surat masuk dan menyampaikan kepada ketua DPM
4. Mendokumentasikan seluruh arsip-arsip surat masuk dan surat keluar
5. Membuat notulen dan absensi setiap diadakan rapat
6. Staf ahli sekretaris bertugas menggantikan tugas Sekretaris Umum jika berhalangan

Pasal 8
Bendahara Umum DPM
Ayat 1
Bendahara umum DPM dipilih berdasarkan musyawarah bersama anggota DPM baru
Ayat 2
Kriteria Bendahara umum DPM adalah sebagai berikut :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Terdaftar sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang pada semester berjalan
3. Telah mengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Maksimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua untuk Diploma III serta tahun ketiga
untuk Diploma IV
5. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater
6. Mempunyai kemampuan mengelola keuangan organisasi dengan baik
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dalam bekerja
Pasal 9
Tugas dan Wewenang Bendahara DPM
1. Menerima dan mengelola IOM DPM
2. Membuat rincian anggaran masuk dan keluar pada setiap kegiatan
3. Melaporkaan dokumentasi keuangan kepada Ketua Umum DPM
Pasal 10
Komisi DPM
Ayat 1
Komisi DPM dipilih berdasarkan musyawarah bersama anggota DPM baru
Ayat 2
Kriteria Komisi DPM adalah sebagai berikut :
1. Beriman dan bertaqwakepadaTuhan Yang Maha Esa
2. Terdaftarsebagaimahasiswa POLTEKKES KEMENKES SEMARANG pada
semesterberjalan
3. Telahmengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Minimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun pertama dan maksimal pada tahun ketiga
untuk Diploma IV
5. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater
6. Sehat jasmani dan rohani

Pasal 11
Staff Ahli DPM
Ayat 1
Staff Ahli DPM dipilih berdasarkan seleksi oleh kepengurusan DPM lama dan kedudukannya
ditetapkan melalui musyawarah anggota DPM baru

Ayat 2
Kriteria staff ahli DPM adalah sebagai berikut :

1. Beriman dan bertaqwakepadaTuhan Yang Maha Esa


2. Terdaftarsebagaimahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang pada semester berjalan
3. Telahmengikuti dan lulus orientasi mahasiswa
4. Minimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun pertama dan maksimal pada tahun ketiga
untuk Diploma IV
5. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater
6. Mampu bekerja sama dengan anggota DPM lainnya
7. Sehatjasmani dan rohani

Pasal 12
Tugas dan Wewenang Komisi DPM
Ayat 1
Komisi 1
1. Koordinator komisi
a. Memantau kebijakan dan kinerja BEM
b. Meminta laporan dari setiap kegiatan BEM
c. Mengeluarkan Standar Operasional Prosedur Pengawasan BEM
d. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Umum DPM
e. Mengadakan kegiatan kepemimpinan dan kelegislatifan
2. Hukum dan perundang-undangan
a. Merancang PPOM
b. Menyusun ADART DPM
c. Menyusun GBHK dan GBHO DPM dan BEM
d. Menyusun SOP Pengawasan BEM
3. Komisi pengawasan
a. Melaksanakan SOP Pengawasan BEM
b. Menghadiri dan mengevaluasi setiap rapat BEM
c. Menevaluasi pelaksanaan program kerja BEM
d. Melaporkan hasil pengawasan kepada ketua komisi A
4. Staf ahli komisi 1 bersama-sama menjalankan progam kerja komisi 1 DPM
Ayat 2
Komisi 2
1. Koordinator komisi 2
a. Memantau kebijakan Poltekkes Kemenkes Semarang
b. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada pihak terkait
c. Mengelola jaringan dan media DPM
d. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Umum DPM
2. Komisi advokasi dan kebijakan direktorat
a. menyaring aspirasi mahasiswa dan menyalurkannya kepada pihak terkait
b. Menyusun dan mendokumentasikan angket aspirasi mahasiswa dari semua prodi atau
jurusan
c. Menindaklanjuti isu isu di Poltekkes Kemenkes Semarang
d. Mengkaji setiap kebijakan Direktorat dengan pertimbangan seluruh anggota DPM
3. Komisi jaringan media
a. Mengelola akun facebook, twitter, instagram, official line, website, dan youtube DPM
b. Mengaktifkan komunikasi di dalam grup DPM
c. Merancang design logo DPM, poster kegiatan, poster hari besar Nasional, pin KBM, dan
dokumentasi kegiatan.
4. Staf hli komisi 2 bertugas bersama-sama menjalankan progam kerja komisi 2 DPM

Ayat 3
Komisi 3
1. Koordinator komisi
a. Memantau kebijakan dan kinerja setiap organisasi prodi melalui Dewan Mahasiswa
b. Meminta rencana anggaran program kerja diawal periode dan laporan pertanggungjawaban
di akhir periode setiap organisasi BEM, Dema, dan Hima
c. Menentukan kebijakan administrasi KBM
d. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Umum DPM
2. Kebijakan administrasi
a. Membuat Standar cOprasional Prosedur laporan pertanggung Jawaban, Rencana anggaran
Progam Kerjaa, Rencana Tindak Lanjut
b. Membuat panduan pengumpulan LPJ,RAPK,RTL
3. Kebijakan jurusan prodi
a. Memberikan informasi kepada anggota KBM min H-7 pengumpulan LPJ,RAP,RTL
tahunan dan periode
b. Mengumpulkan LPJ,RAPK,dan RTL
c. Mengoreksi LPJ, RAPK, dan RTL
4. Staf ahli komisi 3 bertugas besama-sama menjalankan progam kerja komisi 3 DPM
Ayat 4
Komisi 4
1. Koordinator komisi
a. Mengajukan dan mendistribusikan anggaran KBM serta melakukan transparansi anggaran
KBM tanpa sanggahan kepada DPM
b. Menjalin hubungan antar lembaga organisasi mahasiswa di luar Poltekkes Kemenkes
Semarang
c. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Umum DPM
2. Kebijakan anggaran KBM
a. Menerima, membagikan, dan menyalurkan anggaran dana ke anggota KBM
b. Menerima laporan keunagan KBM
c. Memeriksa laporan keuangan KBM
3. Hubungan luar negri
a. Mewakili DPM poltekkes ketika ada kegiatan di luar kampus
b. Mengadakan kegiatan study banding
4. Staf ahli komisi 4 bertugas bersama-sama menjalankan progam kerja komisi 4 DPM

Pasal 13
Kepengurusann DPM
Kepengurusan DPM terdiri dari perwakilan tiap jurusan Poltekkes Kemenkes Semarang yang
menduduki jabatan struktural, komisi-komisi dan staf ahli
Pasal 14
Masa Kepengurusan DPM
Ayat 1

Masa kepengurusan DPM adalah satu tahun terhitung sejak Januari-Desember

Ayat 2
Masa kepengurusan Ketua dan Anggota DPM berakhir jika yang bersangkutan :
1. Melanggar PPOM yang telah disepakati secara langsung dan terang-terangan

2. Cuti kuliah

3. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

4. Cacat fisik dan cacat mental

5. Meninggal dunia

Ayat 3
Apabila masa kepengurusan Ketua Umum DPM berakhir seperti yang ditetapkan pada pasal 24
ayat 2, maka akan digantikan oleh Deputi DPM yang keluar dari keanggotaan yang masa
baktinya meneruskan sisa dari anggota yang digantikan

Ayat 4
Apabila masa kepengurusan anggota DPM berakhir seperti yang ditetapkan pada pasal 24 ayat 2,
maka akan digantikan oleh calon anggota dari jurusan yang sama dengan jurusan anggota DPM
yang keluar dari keanggotaan berdasarkan hasil keputusan musyawarah Dewan Mahasiswa yang
bersangkutan, yang masa baktinya meneruskan sisa dari anggota yang digantikan dengan kriteria
sesuai komisi yang akan ditempati
BAB III
SURAT
1. Format Surat
a. Format yang digunakan adalah Justify atau rata kanan-kiri
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman
c. Line spacing yang digunakan 1,5 lines
d. Jenis kertas yang digunakan HVS F4
e. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12
f. Menggunakan font style regular/normal

2. Jenis dan Kode Surat


a. Jenis surat
NO JENIS HAL SURAT SINGKATAN

1 Surat Keputusan SK

2 Surat Undangan SU

3 Surat Pemberitahuan S.Pb

4 Surat Permohonan S.Pm

5 Surat Peminjaman S.Pi

6 Surat Tugas ST

7 Surat Rekomendasi SR

8 Surat Pernyataan S.Pn

9 Surat Pengantar S.Pg

10 Surat Perjanjian S.Pj

11 Surat Delegasi SD

12 Surat Peringatan SP

b. Kode Surat

A Surat yang ditujukan untuk kalangan sendiri atau Internal POLTEKKES


B Surat yang ditujukan untuk kalangan lain atau Eksternal POLTEKKES

c. Kode Bulan Berjalan

NO KODE BULAN KETERANGAN


1 I Januari
2 II Februari
3 III Maret
4 IV April
5 V Mei
6 VI Juni
7 VII Juli
8 VIII Agustus
9 IX September
10 X Oktober
11 XI November
12 XII Desember

3. Susunan Surat
a. Kop surat
 Setiap surat yang dikeluarkan oleh KBM menggunakan kop surat KBM
 Pada sebelah kiri kop surat diisi oleh logo POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
dan sebelah kanan diisi oleh logo KBM
 Pada bagian tengah dicantumkan nama organisasi (DPM, BEM, DEMA, HIMA, UKM),
nama institusi (prodi) dan alamat sekretariat prodi yang bersangkutan
BAB IV

SIDANG DPM

Pasal 1

Sidang DPM adalah forum formal organisasi Dewan Permusyawaratan Mahasiswa guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghsilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah
ketetapan atau aturan-aturan yang jelas.

Pasal 2

Syarat Persidangan

Ayat 1

Persidangan bisa dilaksanakan dan menghasilkan suatu keputusan apabila telah


memenuhi jumlah peserta minimal.
Ayat 2
Sidang dianggap sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh (1/2 n + 1) dari jumlah peserta
yang terdaftar di presensi panitia.

Pasal 3
Pengambilan Keputusan
Ayat 1
Keputusan dalam persidangan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
Ayat 2
Apabila ayat 1 tidak terpenuhi, maka keputusan diambil dengan proses loby selama 2 x
10 menit.
Ayat 3
Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, keputusan diambil dengan melakukan voting secara
tertutup.
Ayat 4
Mekanisme pengambilan keputusan tersebut berlaku secara umum dalam proses persidangan,
kecuali jika ada mekanisme tertentu yang mengatur secara khusus. Adapun sidang yang
dimaksud yaitu:

1. Sidang umum dilaksanakan pada akhir periode jabatan


2. Rapat Kerja diadakan setiap empat bulan sekali
3. Sidang Pleno
4. Sidang Istimewa

Pasal 4

Pelaksanaan Sidang Umum

Ayat 1

Sidang Umum DPM adalah sidang tertinggi DPM dengan peserta sidang terdiri dari DPM, BEM,
Ketua DEMA, Gubernur HIMA,Ketua UKM pusat, calon DPM dan calon BEM

Ayat 2

Sidang Umum DPM dilakukan sekali dalam satu periode pada akhir kepengurusan DPM dan
BEM sesuai dengan tata cara yang diatur dalam peraturan sidang umum

Pasal 5

Agenda Sidang Umum

Ayat 1

Agenda Sidang Umum :

1. Mendengarkan dan menanggapi laporan pertanggungjawaban dari Presiden BEM atau yang
mewakili
2. Menetapkan dan melantik ketua DPM baru beserta komisi-komisinya
3. Menetapkan dan melantik Presiden BEM baru beserta menteri-menterinya
Ayat 2
Hal teknis lain akan diatur oleh panitia pelaksana Sidang Umum DPM
Pasal 6
Rapat Kerja
Rapat Kerja adalah rapat yang dilaksanakan oleh DPM dalam rangka mengevaluasi kinerja BEM

Pasal 7
Sidang Pleno
Sidang Pleno adalah sidang yang dilaksanakan DPM untuk mengesahkan hasil keputusan komisi
DPM POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Pasal 8
Sidang Istimewa
Sidang Istimewa dilaksanakan DPM apabila terjadi penyimpangan GBHK dan PPOM oleh
anggota BEM yang diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 anggota DPM

Pasal 9
Tata Tertib Persidangan
Tata tertib sidang diatur lebih lanjut pada saat sidang dan berdasarkan keputusan forum

Pasal 10
Lobbying
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengambil keputusan dengan cara diskusi berdasarkan
pertambahan waktu yang ditetapkan oleh forum
BAB V
Musyawarah Kerja Keluarga Besar Mahasiswa
Ayat 1
Musyawarah Kerja KBM adalah forum penyampaian aspirasi dari seluruh organisasi
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG dan rapat koordinasi program kerja BEM

Ayat 2
Waktu penyelenggaraan
Musyawarah Kerja KBM diselenggarakan di awal kepengurusan DPM

Ayat 3
Penyelenggaraan Musyawarah Kerja KBM
Agenda kegiatan Musyawarah Kerja KBM meliputi:
1. Penyempurnaan dan Amandemen PPOM
2. Rapat Kerja DPM dan BEM

Ayat 4
Peserta Musyawarah Kerja
Peserta Musyawarah Kerja KBM merupakan pengurus DPM , BEM , Ketua DEMA,
Gubernur HIMA, dan Ketua UKM pusat

BAB VI
Pasal 1
Pemilihan Raya

Pemilihan Raya adalah kegiatan legislatif tertinggi yang melibatkan seluruh mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG untuk memilih ketua DPM dan Presiden BEM
Pasal 2
Penyelenggaraan Pemilihan Raya
Ayat 1
Pemilihan raya diselenggarakan sebelum sidang umum dilaksanakan

Ayat 2
Pemilihan raya diselenggarakan jika sudah memenuhi persyaratan :
1. Adanya karantina
2. Adanya calon Ketua DPM dan pasangan calon presiden BEM

Pasal 3
Alat kelengkapan PEMIRA terdiri dari :
1. Badan pengawas pemilu raya
2. Komisi Penyelenggara Pemilu Raya (KPP)

BAB VII
Pasal 1
Tugas, Wewenang, dan Kedudukan Badan Pengawas Pemilu Raya
Ayat 1
Tugas : Badan pengawas pemilu raya bertugas mengawasi komisi penyelenggara Pemira dalam
menjalankan kegiatan pemilihan presiden badan eksekutif mahasiswa

Ayat 2
Wewenang : Memilih dan melantik anggota penyelenggaraan Pemira

Mengingatkan anggota KPP apabila menyimpang dalam menjalankan tugas

Memberhentikan anggota KPP

Ayat 3
Kedudukan : Badan Independen yang saling berkoordinasi dengan Komisi 2 DPM

Pasal 2
Keanggotaan Badan Pengawas PEMIRA
Merupakan anggota DPM yang tidsk melanjutkan masa jabatan pada tahun yang akan
datang.

BAB VIII
Pasal 1
Tugas, wewenang, dan kedudukan Komisi Penyelenggara PEMIRA (KPP)
Ayat 1
Melaksanakan jalannya pemilihan raya untuk memilih presiden badan eksekutif
mahasiswa
Ayat 2
1. Membuka pendaftaran penerimaan calon presiden badan eksekutif
mahasiswa
2. Menyusun rencana alur pemilihan presiden badan eksekutif mahasiswa
3. Melakukan penghitungan suara

Ayat 3

Komisi penyelenggara Pemira merupakan badan sementara bentukan DPM yang


berkedudukan dalam naungan organisasi DPM dalam menyelenggarakan Pemira

Pasal 2
Keanggotaan
Anggota komisi penyelenggara Pemira merupaakan mahasiswa poltekkes Semarang
yang mendaftar, lulus seleksi sebagai calon DPM serta dibantu oleh calon purna DPM

BAB IX
Agenda Pemira ( BAHAS)
Paslal 1

Agenda pemira terdiri dari :

1. Proses recruitment
2. Karantina
3. Orasi
4. Debat Kandidat

Ayat 1
Recruitmen adalah proses pendaftaran calon anggota DPM dan BEM
Ayat 2
Karantina merupakan sutu progm kerja DPM yang bertujuna untuk memperoleh tiga
calon ketua DPM dan tiga calon pasangan calon presiden BEM
Ayat 3
Orasi adalah pidato formal yang disampaikan oleh kadidat ketua DPM dan pasangan
calon presiden BEM untuk memaparkan CV, Visi-Misi organisasi, dan rancangaan
progam kerja kepada mahasiswa poltekkes Kemenkes Semarang
Ayat 4
Debat kadidat adalah ajang penyampaian pendapat untuk mendukung atau menentang
suatu mosi yang di ajukan

Pasal 2
Penghitungan Surat Suara

Dilakukan oleh Komisi Penyelenggara Pemira dan dibantu oleh badan legeslatif KBM Poltekkes
Kemenkes Semarang dan disahkan apabila dihadiri minimal dua saksi dari luar anggota DPM

Pasal 3

Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban DPM dievaluasi oleh Pembimbing Kemahasiswaan pusat yaitu
oleh Pudir III POLTEKKES KEMENKES SEMARANG pada setiap akhir kegiatan dan selama
1 Tahun kepengurusan

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 14
Usulan Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan oleh DPM Poltekkes Kemenkes
Semarang dengan persetujuan sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota
DPM Poltekkes Kemenkes Semarang, usulan perubahan anggaran dasar dapat dilakukan dalam
Musyawarah Kerja interen DPM.
Pasal 15
Perubahan Anggaran rumah Tangga sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 jumlah
Anggota DPM Poltekkes Kemenkes Semarang dan disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah
tambah satu dari anggota DPM Poltekkes Kemenkes Semarang yang hadir dalam Musyawarah
Kerja interen DPM Poltekkes Kemenkes Semarang.

BAB X
ATURAN PERALIHAN
Pasal 16
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada akan tetap berlaku hingga terbentuknya
lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang baru menurut Anggaran rumah Tangga ini.
Pasal 17
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan berlaku sejak ditetapkan dalam musyawarah
kerja dan selebihnya dapat mengalami perubahan atau pembaharuan saat musyawarah kerja
BAB XI
PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan lainnya.
Pasal 19
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai