2020
1
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Nama organisasi kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan BANTEN adalah Keluarga
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan BANTEN yang disingkat
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 2
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN didirikan pada tanggal 24 Desember 2011 dan
berdiri sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkedudukan di POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 4
Lambang dan atribut KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN diatur dalam peraturan
masing-masing Badan Kelengkapan. Setiap badan kelengkapan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN diwajibkan mencantumkan filosofi logo disetiap ART
masing-masing organisasi.
BAB II
AZAS, PRINSIP, DAN LANDASAN
Pasal 5
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 6
Prinsip KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah pendidikan dan kesehatan.
Pasal 7
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berlandaskan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 8
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah lembaga formal organisasi
kemahasiswaan di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 9
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN bersifat kemandirian, kekeluargaan, dan
kemahasiswaan.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 10
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN bertujuan :
1. Membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual,
berbangsa serta bernegara sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berazaskan
Pancasila dan UUD 1945.
2. Mewujudkan kemajuan dalam bidang pengetahuan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
budaya dan teknologi didalam maupun diluar POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Mewujudkan organisasi Kemahasiswaan di POLTEKKES KEMENKES BANTEN
yang stabil, kondusif, dan dinamis.
4. Menjalin persatuan dan kesatuan di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 11
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berfungsi untuk memfasilitasi usaha-usaha yang
sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi demi tercapainya tujuan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah seluruh mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB VI
KEKUASAAN TERTINGGI
Pasal 13
Kekuasaan tertinggi berada ditangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB VII
BADAN KELENGKAPAN KELUARGA MAHASISWA
Pasal 14
Badan kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah :
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan BANTEN, yang disebut MPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN adalah pemegang kekuasaan tertinggi legislatif kemahasiswaan
di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan BANTEN, yang disebut BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
adalah lembaga tinggi legislatif kemahasiswaan di POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan BANTEN, yang disebut BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
adalah lembaga tertinggi eksekutif kemahasiswaan di POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
4. Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan BANTEN
yang disebut UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah lembaga
kemahasiswaan yang menyalurkan dan mengembangkan kegiatan dan kreasi mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam setiap bidang peminatan di
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Badan Perwakilan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan BANTEN, yang disebut BPMJ adalah lembaga legislatif
kemahasiswaan di tingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
6. Himpunan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan BANTEN, yang disebut HIMA adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan di
tingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
7. Unit Pelaksana Teknis Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan BANTEN yang
disebut UPT adalah lembaga kemahasiswaan yang menyalurkan dan mengembangkan
kegiatan serta kreasi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam setiap
bidang peminatan ditingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
BAB VIII
KEUANGAN DAN INVENTARIS
Pasal 15
Sumber keuangan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN diperoleh dari:
1. Kementrian Kesehatan RI yang disalurkan melalui pihak Direktorat POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
2. Iuran kemahasiswaan anggota.
3. Sumbangan halal dan tidak mengikat.
4. Usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan landasan dan tujuan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 16
Penggunaan dan pengelolaan keuangan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN harus
dipertanggung jawabkan secara transparan kepada anggota KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan pihak-pihak yang sesuai dengan garis koordinasi serta pihak
terkait lainnya baik diminta maupun tidak.
Pasal 17
Kekayaan organisasi terdiri dari benda-benda yang bergerak dan tidak bergerak yang
digunakan untuk kepentingan organisasi.
BAB IX
Pasal 18
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 19
Usulan Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan oleh Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN dengan persetujuan sekurang-kurangnya setengah
tambah satu dari jumlah anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN, usulan
perubahan anggaran dasar dapat dilakukan dalam sidang umum.
Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 jumlah anggota
MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan disetujui oleh sekurang-kurangnya
setengah tambah satu dari anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang
hadir dalam sidang umum KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB XI
PEMBUBARAN BADAN KELENGKAPAN KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN
PASAL 21
1. Pembubaran Badan Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN hanya
dapat diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari anggota MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang hadir.
2. Pengesahan usulan tersebut hanya dapat dilakukan oleh MPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN yang disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu
dari jumlah anggota yang hadir.
3. Pembubaran Badan Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
diputuskan melalui referendum anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Hasil referendum disahkan oleh MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Pembubaran Badan Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN hanya
dapat dilaksanakan melalui Sidang Istimewa yang diagendakan oleh masing-masing
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
.
BAB XII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 22
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada akan tetap berlaku hingga
terbentuknya lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang baru menurut Anggaran Dasar ini.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 24
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA MAHASISWA
PERIODE 2020
BAB I
KEANGGOTAAN KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 1
Anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah seluruh mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang terdaftar dalam tahun akademik dan sah menjadi
mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 2
Keanggotaan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dapat hilang karena:
1. Meninggal dunia.
2. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Mendapat sanksi pemberhentian dari POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 3
Setiap anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban:
1. Menaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang berlaku
di KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Menjaga dan memelihara nama baik POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Mengikuti kegiatan pembinaan yang dilakukan Badan Kelengkapan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dimana peraturan mengenai kegiatan tersebut akan diatur lebih
lanjut oleh KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 4
Setiap anggota berhak:
1. Mengajukan dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan terhadap Badan
Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Badan Kelengkapan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
3. Mendapat informasi, mengetahui dan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh
Badan Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Mendapatkan perlindungan dari organisasi selama menjadi anggota dan menjalankan
tugas sesuai dengan ketentuan.
Pasal 5
1. Setiap anggota dikenai sanksi apabila melanggar AD/ART dan GBHO serta peraturan
yang berlaku di KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Sanksi-sanksi yang akan diberikan berupa peringatan baik tertulis maupun tidak tertulis.
3. Sanksi-sanksi akan diatur lebih lanjut oleh Badan Kelengkapan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
BAB II
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 6
MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah badan kelengkapan tertinggi
legislatif KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN di POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 7
IDENTITAS LOGO
Pasal 9
Pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah perwakilan jurusan yang
dipilih berdasarkan Seleksi. Syarat-syarat pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN, adalah:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Ketua MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN tidak berhak merangkap
sebagai pengurus di badan legislatif dan eksekutif di jurusannya.
4. Pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN tidak diperbolehkan
merangkap sebagai lembaga legislatif dan lembaga eksekutif di lingkungan internal
kampus.
5. Tidak dicabut hak pilihnya.
6. Memiliki loyalitas yang tinggi.
7. Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai ketua,wakil ketua, dan
sekrertaris umum.
8. Membuat dan memiliki kartu tanda anggota.
Pasal 10
Status kepengurusan MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
1. Dapat hilang apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Tidak lagi menjadi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
c. Tidak lagi menjadi anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
apabila Mendapat sanksi dari POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Pemberhentian pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dilakukan
karena:
a. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan disetujui oleh Ketua
MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
b. Dicabut kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
atas rekomendasi dan kesepakatan dalam musyawarah Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Pergantian pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang
diberhentikan akan diatur dengan peraturan sendiri dan diputuskan melalui sidang
istimewa.
Pasal 11
Hak dan Kewajiban ketua MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan agar dapat melaksanakan
prinsip dan tujuan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Berhak menetapkan AD/ART dan GBHO serta peraturan yang diberlakukan demi
kelancaran KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam sidang umum dan sidang
lainnya.
Pasal 12
Hak dan Kewajiban pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN:
1. Setiap pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN mempunyai hak
memilih, dipilih dan hak bicara.
2. Setiap pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN wajib menjalankan
fungsi sebagai wakil mahasiswa yang bertanggung jawab.
3. Berhak membuat memorandum, surat peringatan, dan sanksi terhadap pengurus
organisasi pusat yang melanggar AD-ART dan GBHO.
Pasal 13
Tugas pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN:
Pasal 14
Pasal 15
Tugas dan wewenang MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Merancang, mengamandemen, menetapkan dan mengesahkan AD/ART dan GBHO
Badan Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
3. Mengadakan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN serta Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES
BANTEN
4. Menetapkan dan mengesahkan Ketua dan Anggota BPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN serta Presiden Mahasiswa dan Anggota BEM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Mengesahkan Ketua dan Anggota UKM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
6. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban program kerja BPM-KM dan BEM-
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN serta memberikan pandangan dan solusi
atas laporan anggota BPM-KM dan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 16
Pimpinan Majelis tetap MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Pimpinan Majelis merupakan satu kesatuan pimpinan yang kolektif yang terdiri dari
anggota Majelis tetap MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN, Pimpinan
Majelis bertindak sebagai pimpinan sidang.
2. Bila pimpinan Majelis demisioner, maka pimpinan Majelis tersebut dapat bertindak
sebagai presidium sementara.
3. Presidium sementara hanya berhak memimpin sidang pemilihan Pimpinan majelis yang
baru.
4. Pimpinan majelis tidak berhak untuk membuat keputusan atau ketetapan tanpa
persetujuan anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 17
Tata tertib sidang diputuskan dalam persidangan MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 18
DEWAN PENINJAU
Pasal 19
HAK dan Kewajiban dewan peninjau
1. Dewan peninjau memiliki hak bicara selama forum resmi persidangan, kecuali pada
proses lobbying berlangsung
2. Dewan peninjau tidak memiliki hak suara
3. Dewan peninjau wajib memisahkan diri dari peserta penuh
4. Dewan peninjau wajib bersikap netral selama persidangan berlangsung
5. Jika dewan peninjau tidak berlaku netral dalam persidangan, maka hak bicara dapat
dicabut.
Pasal 20
Musyawarah besar MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN terdiri dari:
1. Sidang Umum.
2. Sidang Istimewa.
3. Sidang Pleno/paripurna.
Pasal 21
SIDANG UMUM
1. Sidang umum merupakan sidang yang diselenggarakan pada awal dan akhir masa
jabatan pengurus/keanggotaan suatu organisasi selama satu periode.
2. Sidang umum membahas mengenai perubahan AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN serta pengesahan laporan pertanggung jawaban BPM-KM, dan
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Sidang komisi merupakan sidang umum yang menghasilkan rancangan keputusan dan
ketetapan MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Sidang umum dianggap sah apabila dihadiri ¾ anggota MPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan apabila tidak memenuhi quorum, akan diatur dalam tata
tertib sidang.
5. Dalam suatu periode, MPM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN melaksanakan
sidang minimal satu kali.
Pasal 22
SIDANG ISTIMEWA
1. Sidang Istimewa merupakan sidang yang diadakan diluar Sidang Umum atau Sidang
Pleno.
2. Sidang istimewa dilaksanakan untuk meminta pertanggungjawaban Ketua dan anggota
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan membebas tugaskannya jika
terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan/atau GBHO KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Sidang istimewa dilaksanakan untuk meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa
maupun anggota BEM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan membebas
tugaskannya jika terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan/atau GBHO KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
4. Sidang istimewa dianggap sah apabila diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah
tambah satu anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Sidang istimewa dianggap sah apabila dihadiri oleh ¾ anggota MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN. Dan apabila tidak memenuhi quorum akan
diatur dalam tata tertib sidang. Keputusan dan atau ketetapan sidang istimewa dianggap
sah apabila disetujui oleh ¾ dari anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN yang hadir.
Pasal 23
SIDANG PLENO
1. Sidang pleno merupakan sidang lengkap yang harus dihadiri oleh ¾ anggota MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan disetujui sekurang-kurangnya ¾ peserta
yang hadir, yang telah ditentukan sebelumnya untuk membahas sesuatu.
2. Sidang pleno dilaksanakan untuk :
a. Membahas usulan pembubaran Badan Kelengkapan KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN, dan mengesahkan hasil referendum pembubaran Badan
Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
b. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Sidang pleno dianggap sah apabila dihadiri ¾ anggota MPM-KM serta BPM, BEM,
BPMJ, HIMA, UKM dan UPT POLTEKKES KEMENKES BANTEN atau ditentukan
dalam tata tertib sidang.
4. Keputusan dan ketetapan sidang pleno dianggap sah apabila dihadiri dan disetujui ¾
dari anggota MPM yang terdiri dari pengurus MPM, BPM, BEM, BPMJ, HIMA, UKM
dan UPT POLTEKKES KEMENKES BANTEN atau ditentukan dalam tata tertib sidang.
BAB III
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 24
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah lembaga kelengkapan tinggi
legislatif kemahasiswaan di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 25
IDENTITAS LOGO
1. Bentuk segi lima melambangkan BPM-KM berpegang teguh dan berpedoman pada
pancasila
3. Tugu Banten menandakan bahwa Poltekkes Kemenkes Banten berada di Provinsi Banten
Pasal 27
Syarat-syarat pengurus BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Ketua BPM-KM dan pengurus BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN tidak
berhak merangkap sebagai pengurus di badan legislatif dan eksekutif di jurusannya.
3. Tidak dicabut hak pilihnya.
4. Memiliki loyalitas yang tinggi.
5. Terdaftar sebagai mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
6. Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri.
7. Memiliki kartu tanda anggota yang telah dibuat oleh MPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN
Pasal 28
Kepengurusan BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dapat hilang bila:
1. Meninggal dunia.
2. Tidak lagi terdaftar menjadi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Dicabut dari kepengurusan BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN apabila
mendapat sanksi dari POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 29
Hak dan kewajiban pengurus BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN:
1. Berhak mendapatkan informasi atas segala kegiatan internal dan eksternal yang
direncanakan dan dilaksanakan oleh BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Berhak hadir untuk mengawasi dalam segala kegiatan internal dan eksternal yang
dilaksanakan oleh BEM- KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Berhak untuk mengawasi dalam segala kegiatan yang hanya ditujukan kepada BEM-
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam lingkup eksternal kampus sesuai
dengan SOP yang dibuat oleh BPM-KM dan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
4. Berhak menerima laporan pertanggung jawaban dengan format yang telah ditentukan
oleh BPM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN atas segala program kerja yang
telah terlaksana oleh BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Berhak menerima berita acara dengan format yang telah ditentukan oleh BPM KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN atas segala kegiatan yang telah dilaksanakan
diluar program kerja BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
6. Jika BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN tidak menjalankan tugasnya
untuk hadir dan mengawasi pada kegiatan yang diselenggarakan dan/atau diikuti oleh
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN maka akan dikenakan sanksi sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Pasal 30
Tugas dan wewenang BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Mengawasi BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam melaksanakan
GBHO dan peraturan yang ditetapkan oleh MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
2. Menyerap, menampung dan merumuskan aspirasi anggota KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN untuk direkomendasikan kepada BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan pihak-pihak terkait lainnya dengan tembusan ke MPM-
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Bila BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN tidak melaksanakan tugasnya
atau menyimpang dari arah kebijakan MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN, maka BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban
mengeluarkan memorandum kepada BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Bila memorandum pertama selama jangka waktu 2 minggu tidak diindahkan, maka
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban mengajukan
memorandum yang kedua selama jangka waktu 1 minggu, jika tidak diindahkan, maka
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban mengusulkan Surat
Peringatan 1 (SP 1), jika tidak diindahkan akan kembali ke alur pertama dan
dikeluarkan Surat Peringatan 2 (SP 2), kemudian Surat Peringatan 3 (SP 3) kepada
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN mengajukan Memorandum yang
dibuat oleh MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan diserahkan
kepada BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam bentuk tertulis.
5. BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban meminta MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN untuk melaksanakan Sidang Istimewa apabila
MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN telah mengeluarkan Surat
Peringatan 3 (SP 3).
Pasal 31
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN memiliki:
1. Hak Interpelasi:
Hak-hak untuk meminta keterangan kepada BEM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BEM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Hak Angket:
Hak untuk mengadakan penyelidikan terhadap kebijakan BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
3. Hak Inisiatif:
Hak untuk menganjurkan dan memberikan pertimbangan yaitu hak untuk memberikan
arahan-arahan dan rekomendasi terhadap kinerja dan/atau permasalahan yang dihadapi
oleh BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Hak Budget:
Hak untuk bertanya dan memberikan pertimbangan mengenai anggaran dana BEM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Hak Petisi:
Hak untuk mengubah atau menambah atau mengurangi kebijakan BEM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN berdasarkan amanat mahasiswa.
Pasal 32
Hak dan Wewenang Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berhak mengeluarkan mandat untuk
mengangkat dan memberhentikan pengurus BPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN yang dianggap melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN dengan persetujuan ketua MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 33
Syarat menjadi ketua dan wakil ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Berpengalaman dan berintegritas dalam organisasi BPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
3. Merupakan pengurus BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Tidak terikat dalam kepengurusan inti organisasi internal maupun eksternal
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
5. Memiliki tanggungjawab terhadap organisasi.
Pasal 34
Struktur kepengurusan BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN terdiri dari:
1. Dewan Harian:
a. Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
b. Wakil Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
c. Sekretaris BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
d. Bendahara BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Komisi BPM-KM terdiri dari :
a. Komisi I : Perundang-undangan
b. Komisi II : Pengawasan sesuai kementerian BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugasnya BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
mempunyai alat kelengkapan :
1. Rapat Kerja.
2. Rapat Pimpinan.
3. Rapat Komisi.
4. Rapat Koordinasi.
Pasal 37
Rapat kerja merupakan rapat yang dihadiri oleh minimal ½ + 1 dari seluruh Pengurus BPM-
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan minimal 5 dari seluruh Pengurus MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN untuk mengambil keputusan tentang Program Kerja
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 38
Rapat Pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh dewan harian dan ketua komisi BPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 39
Rapat Komisi adalah rapat yang dihadiri oleh ketua komisi BPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN beserta anggota komisi masing-masing.
Pasal 40
Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 41
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah badan kelengkapan eksekutif
tertinggi KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang berada di POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
Pasal 42
IDENTITAS LOGO
1. Logo Bakti Husada bermakna bahwa Poltekkes Kemenkes Banten berada dibawah
naungan Kemenkes RI
2. Tiga toga melambangkan Tri darma perguruan tinggi terdiri dari tiga point yaitu :
4. Bendera Merah Putih bermakna bahwa Poltekkes Kemenkes Banten berada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia
5. Padi dan kapas melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan
Pasal 44
Status kepengurusan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dapat hilang
apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Dibebas tugaskan.
d. Tidak lagi menjadi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 45
Pemberhentian Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dilakukan
karena:
a. Atas permintaan sendiri yang disetujui oleh MPM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
b. Dicabut status kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN atas rekomendasi BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
karena melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN atas kesepakatan dalam musyawarah badan kelengkapan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 46
Pemberhentian jajaran kabinet BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
dilakukan karena:
1. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan disetujui oleh Presiden Mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Dicabut status kepengurusannya oleh Presiden Mahasiswa yang direkomendasikan kepada
BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN untuk kemudian disahkan oleh MPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN karena melanggar AD/ART dan GBHO KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN atas kesepakatan dalam musyawarah badan
kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dengan syarat Presiden Mahasiswa
bersikap transparan terhadap BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 47
Presiden Mahasiswa dan Wakil Presdien Mahasiswa
POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Bertanggung jawab kepada MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan
berkoordinasi dengan BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus inti organisasi internal maupun
eksternal POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 48
Syarat menjadi Presiden Mahasiswa dan Wakil Presdien Mahasiswa POLTEKKES
KEMENKES BANTEN :
1. Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Berpengalaman dan berintegritas dalam BEM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN pada periode sebelumnya.
3. Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN
merupakan Pengurus BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang bersedia
dicalonkan dan mencalonkan diri
4. Tidak terikat dalam kepengurusan inti di organisasi internal dan eksternal POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
5. Memiliki tanggungjawab terhadap organisasi BEM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 49
Susunan Kepengurusan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN terdiri atas presiden dan kabinetnya
yang dibentuk berdasarkan hak prerogatif Presiden Mahasiswa.
2. Kabinet BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN bertanggung jawab kepada
Presiden Mahasiswa.
3. Bila terdapat jajaran kabinet yang berhenti atau diberhentikan karena satu dan lain hal,
maka Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN berhak untuk
melakukan reshuffle maksimal 6 bulan pertama dalam masa jabatan.
Pasal 50
Pasal 51
Tugas dan wewenang BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah :
1. Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam melaksanakan GBHO KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN melaksanakan rapat koordinasi
dengan HIMA Jurusan atau Prodi dan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
3. BEM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN khususnya Kementerian Luar Negeri
berhak menerima berita acara dari delegasi KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
yang mengikuti kegiatan eksternal yang diikuti BEM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN selambat-lambatnya 1 bulan setelah kegiatan tersebut terlaksana kemudian
Kementrian Luar Negeri harus menyerahkan Berita Acara (BA) kepada BPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN selambat-lambatnya 2 minggu.
4. BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN khusunya Kementrian Minat dan
Bakat berhak meminta dan menilai laporan pertanggung jawaban UKM Pusat.
5. BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN memiliki garis koordinasi terhadap
HIMA jurusan atau prodi dan garis komando terhadap UKM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
Pasal 52
Rapat BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN diatur dalam standar operasional
prosedur BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB V
Pasal 53
Rekrutmen kaderisasi organisasi yaitu melalui hasil seleksi yang dikelola oleh
organisasi pusat dan organisasi jurusan. Rekrutmen kaderisasi dengan cara menanyakan minat
kepada seluruh mahasiswa poltekkes kemenkes banten disetiap masing-masing jurusan pada
saat latihan dasar kepemimpinan yang berkoordinasi dengan jurusan.
Pasal 54
Sistem pemilihan umum di POLTEKKES KEMENKES BANTEN bernama Pemilihan
Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan
diselenggarakan setiap mendekati akhir masa periode.
Pasal 55
Pemilihan Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan Ketua BPM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN :
1. Presiden Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dipilih secara demokratis
berdasarkan hasil pemilu yang dilakukan seluruh mahasiswa POLTEKKES KEMENKES
BANTEN dan diketahui oleh seluruh Civitas Akademika POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
2. Ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dipilih secara demokratis
berdasarkan hasil pemilu yang dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan diketahui oleh seluruh Civitas Akademika POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
Pasal 56
Keputusan hasil Pemilihan Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES
BANTEN merupakan keputusan mutlak dan disahkan oleh institusi dan hanya bisa dirubah
dengan sidang istimewa.
Pasal 57
Komisi Pemilihan Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN
selanjutnya disingkat KP2OM adalah suatu komisi yang dibentuk dalam rangka
menyelenggarakan Pemilihann Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 58
KP2OM POLTEKKES KEMENKES BANTEN bersifat Independen dalam
menyelenggarakan Pemilihan Pengurus Organisasi Mahasiswa ditingkat POLTEKKES
KEMENKES BANTEN, dan hanya berlaku ketika menjelang dan berakhir setelah Pemilihan
Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 59
Tugas dan wewenang KP2OM:
1. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Pengurus Organisasi
Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Menerima, meneliti dan menetapkan calon yang berhak menjadi Presiden dan wakil
presiden mahasiswa serta ketua dan wakil ketua BPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
8. Membentuk badan kehormatan untuk mengadakan sidang istimewa yang terdiri dari
Ketua MPM-KM, Ketua BPM-KM, dan Presiden Mahasiswa serta Ketua BPMJ dan
Ketua HIMA POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 60
Keanggotaan KP2OM Pemilihan Pengurus Organisasi Mahasiswa POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
BAB VII
UNIT KEGIATAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Pasal 61
Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat POLTEKKES KEMENKES BANTEN disebut UKM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 62
Syarat pembentukan UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN diatur dan disahkan oleh
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 63
Susunan kepengurusan, program kerja, dan aturan tambahan UKM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN merupakan hak otonomi UKM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN menurut aturan masing-masing UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang
mengacu pada aturan AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 64
Ketua UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN adalah Pengurus UKM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN tersebut.
Pasal 65
Pengurus inti UKM Pusat diperkenankan merangkap menjadi pengurus inti badan
kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN lainnya. Dengan catatan tidak
mengganggu program kerja satu dan yang lainnya.
Pasal 66
Keanggotaan UKM Pusat:
1. Anggota UKM Pusat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota dan atau
pengurus UKM Pusat.
2. Anggota biasa adalah anggota yang terdaftar sebagai mahasiswa KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
3. Anggota luar biasa adalah demisioner dari setiap UKM Pusat masing-masing.
Pasal 67
Status keanggotaan UKM Pusat dapat hilang apabila:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri dengan persetujuan ketua UKM KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN dengan persyaratan yang diatur lebih lanjut oleh UKM KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
3. Dibebas tugaskan oleh ketua UKM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Tidak lagi menjadi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 68
Susunan Kepengurusan UKM Pusat:
1. Pengurus inti dikembalikan kepada masin-masing UKM KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
2. Pengurus harian adalah pengurus inti dan koordinator divisi.
3. Mekanisme kepengurusan menjadi hak otonom UKM Pusat masing-masing.
Pasal 69
UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN memiliki hubungan garis komando dengan
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dimana kepengurusan UKM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN dikoordinasikan dengan Kementerian Minat dan
Bakat BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang bersangkutan.
Pasal 70
UKM PUSAT POLTEKKES KEMENKES BANTEN berhak mendapat :
1. Sumber dana dari DIPA POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Fasilitas sesuai kemampuan POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian Minat dan Bakat BEM-KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Saran dan masukan dari Kementerian Minat dan Bakat BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
5. Dukungan dari KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
6. Kepengurusan UKM KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang akan dibentuk
ditetapkan oleh BEM- KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN melalui Kementrian
Minat dan Bakat.
7. Dilantik dan disahkan oleh Direktur POLTEKKES KEMENKES BANTEN bersama
dengan MPM-KM, BPM-KM, dan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 71
UKM POLTEKKES KEMENKES BANTEN berkewajiban:
1. Menaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Menaati peraturan organisasi tambahan di UKM Pusat masing-masing.
3. Berkoordinasi dengan kementrian Minat dan Bakat BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN tentang Kepengurusan dan Program Kerja UKM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN tersebut.
4. Memberikan laporan pertanggung jawaban pada setiap program kerja yang didanai oleh
DIPA POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan memberikan berita acara terkait acara
yang tidak didanai oleh POLTEKKES KEMENKES BANTEN kepada Kementrian
Minat dan bakat selambat-lambatnya 1 bulan setelah acara terlaksana.
5. Mendukung setiap kegiatan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 72
Mekanisme kerja UKM Pusat:
1. Pengurus UKM Pusat menampung aspirasi dari anggota masing-masing dan atau
merencanakan program kerja masing-masing.
2. Pengurus UKM Pusat memiliki garis komando dengan BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN dan memiliki garis koordinasi dengan Kementerian Minat dan
Bakat BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Laporan pertanggung jawaban atau berita acara UKM Pusat diserahkan kepada
Kementerian Minat dan bakat BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dengan
format yang telah ditentukan kementrian Minat dan Bakat BEM-KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
4. Dalam melaksanakan setiap kegiatan, UKM Pusat menyerahkan proposal kepada Wakil
Direktur III dengan sepengetahuan BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN
melalui Kementerian Minat dan Bakat kepada Presiden Mahasiswa apabila terdapat
pendanaan terkait dengan kegiatan UKM Pusat.
5. Dalam melaksanakan setiap kegiatan UKM Pusat, Kementerian Minat dan Bakat
diharuskan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan pengawasan.
Pasal 73
Hal-hal lain yang belum di atur yang menjadi karakteristik UKM Pusat masing-masing
menjadi otonomi masing-masing dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
BAB VIII
KELUARGA MAHASISWA JURUSAN
Pasal 74
Keluarga Mahasiswa Jurusan yang disingkat KMJ adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat
jurusan di lingkungan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang terdiri dari BPMJ,
HIMA dan UPT.
Pasal 75
1. KMJ adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat jurusan sebagai organisasi otonom KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. KMJ mempunyai hubungan koordinasi dengan setiap Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 76
1. Anggota KMJ adalah seluruh mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN di
masing-masing jurusan.
2. Anggota KMJ adalah anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Untuk jenis dan kriteria dari anggota KMJ menjadi otonomi jurusan masing-masing
dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
Pasal 77
Hak dan Kewajiban Anggota KMJ:
Setiap anggota berhak:
1. Mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan melalui sarana yang tersedia terhadap
HIMA.
2. Memperoleh pembelaan, perlindungan organisasi dan kesejahteraan dari HIMA.
3. Berperan aktif dalam setiap kegiatan HIMA.
4. Menggunakan fasilitas organisasi ditingkat jurusan atau jurusan lain atas izin pengurus
yang bersangkutan.
5. Dipilih sebagai Pengurus HIMA dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di jurusan.
6. Hak-hak anggota KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN menjadi hak-hak anggota
HIMA.
7. Hak-hak lain yang menjadi identitas dari setiap jurusan menjadi otonomi jurusan
masing- masing dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
Setiap anggota berkewajiban:
Pasal 78
1. Badan Perwakilan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan BANTEN, yang disebut BPMJ adalah lembaga legislatif
kemahasiswaan di tingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
2. Himpunan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan BANTEN, yang disebut HIMA adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan di
tingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
3. Unit Pelaksana Teknis Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan BANTEN yang
disebut UPT adalah lembaga kemahasiswaan yang menyalurkan dan mengembangkan
kegiatan serta kreasi mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN dalam setiap
bidang peminatan ditingkat jurusan atau prodi yang berada di POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
Pasal 79
1. BPMJ adalah badan legislatif di tingkat jurusan dan merupakan bagian dari KM
POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Pengurus BPMJ adalah anggota KMJ yang dipilih berdasarkan seleksi dengan
mekanisme yang diatur oleh jurusan masing-masing.
Pasal 80
BPMJ memiliki garis koordinasi terhadap BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 81
Tugas dan wewenang BPMJ:
1. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
2. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO jurusan atau prodi.
3. Mengawasi semua pelaksanaan GBHO dan program kerja pengurus HIMA dan UPT.
4. Memberikan saran dan pertimbangan serta ikut memberikan ide serta gagasan dan
berpartisipasi dalam kegiatan HIMA dan UPT.
5. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja HIMA dan UPT secara periodik.
6. Menilai dan menetapkan Laporan Pertanggung jawaban program kerja HIMA dan UPT
dalam melaksanakan GBHO.
7. Sebagai penampung aspirasi dan penyalur aspirasi mahasiswa dan menyalurkan aspirasi
kepada pihak jurusan atau prodi.
Pasal 82
Pengurus BPMJ sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
anggota sebagai pengawas bidang.
Pasal 83
Mekanisme kerja BPMJ:
1. Pengurus BPMJ membentuk komisi/divisi dalam kegiatan pengawasan program kerja
HIMA dan UPT .
2. Komisi dan divisi menjadi otonomi jurusan atau prodi masing-masing.
3. Setiap komisi dalam setiap pengawasannya harus membuat laporan pengawasan
kegiatan HIMA dan UPT sebagai bukti pengawasan.
4. Setiap anggota komisi/divisi mempunyai hak bicara dan hak suara untuk menetapkan
diterima atau ditolaknya Laporan Pertanggung Jawaban pengurus HIMA dan UPT.
5. Laporan Pertanggung Jawaban diserahkan dari HIMA dan UPT ke BPMJ selambat-
lambatnya 1 minggu sebelum evaluasi dan jika harus di revisi maka revisinya
diserahkan maksimal 2 minggu setelah evaluasi.
6. BPMJ merencanakan dan melaksanakan program kerja selama tidak melanggar aturan
yang telah ditetapkan.
Pasal 84
HIMA adalah Badan Eksekutif di tingkat jurusan atau prodi KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN yang berada di bawah garis komando BPMJ dan memiliki garis koordinasi dengan
BEM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
Pasal 85
HIMA adalah KMJ yang dipilih berdasarkan seleksi atau rekomendasi dengan mekanisme
yang diatur oleh jurusan atau prodi masing-masing.
Pasal 86
Tugas dan wewenang pengurus HIMA POLTEKKES KEMENKES BANTEN
1. Melaksanakan dan menaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN.
2. Melaksanakan dan menaati AD/ART dan GBHO jurusan atau prodi.
3. Melaksanakan kegiatan di tingkat jurusan atau prodi berdasarkan AD/ART dan GBHO
jurusan atau prodi.
4. Sebagai wadah kegiatan mahasiswa ditingkat jurusan atau prodi yang berada dalam
bimbingan Ketua Jurusan dan pembinaan Kemahasiswaan.
Pasal 87
1. Struktur kepengurusan HIMA terdiri dari pengurus inti dan pengurus bidang-bidang.
2. Pengurus inti sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan
bendahara.
3. Bidang-bidang dan pengurusnya menjadi otonomi jurusan atau prodi masing-masing.
Pasal 88
Susunan kepengurusan dan program kerja HIMA jurusan atau prodi menjadi hak otonomi
HIMA jurusan atau prodi.
Pasal 89
Mekanisme kerja
1. Pengurus HIMA menampung aspirasi anggota dan atau merencanakan pelaksanaan
program kerja.
2. Pengurus HIMA dibantu oleh UPT dalam melaksanakan tugas dan memiliki garis
komando dengan bidang kepengurusan HIMA masing-masing.
3. Laporan pertanggung jawaban HIMA diserahkan pada BPMJ.
Pasal 90
Hal-hal lain yang belum diatur yang menjadi karakteristik jurusan atau prodi menjadi
otonomi jurusan atau prodi masing-masing dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO
KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
BAB IX
TIM AD-HOC
Pasal 91
1. Membuat peraturan dan sanksi yang disetujui oleh Wakil Direktur III, Ka. Subag KAK,
dan Ketua MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
4. Pemilihan dan pengesahan anggota dilakukan secara tertutup oleh Tim Ad-hoc.
Pasal 92
3. Wajib merahasiakan identitas diri sebagai anggota tim Ad-hoc kepada Badan
Kelengkapan KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN selama 1 periode penuh
Pasal 93
Usulan perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh tim Ad-hoc yang telah
mendapat mandat dari MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN, yang kemudian
disahkan pada saat Musyawarah Besar dengan persetujuan sekurang-kurangnya setengah
tambah satu dari jumlah anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN yang
hadir.
Pasal 94
Perubahan Anggaran Rumah Tangga sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ¾ jumlah
pengurus MPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota MPM-KM POLTEKKES KEMENKES
BANTEN yang hadir.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 95
Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada masih tetap berlaku sampai
diadakan lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang baru menurut Anggaran Rumah
Tangga ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 96
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam
musyawarah yang telah di agendakan dan disahkan pada musyawarah besar selanjutnya.
Pasal 97
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan ditetapkan.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
KELUARGA MAHASISWA
PERIODE 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian
a) Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
BANTEN merupakan rangkaian dasar aturan, system kerja dan pola dasar
program kerja dalam menyukseskan tujuan organisasi.
b) Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
BANTEN merupakan pernyataan dan kehendak berbagai elemen mahasiswa
Politeknik Kesehatan BANTEN yang aspirasinya terwakilkan oleh perwakilan
jurusan BPM-KM POLTEKKES KEMENKES BANTEN sebagai lembaga
legislatif Keluarga Mahasiswa POLTEKKES KEMENKES BANTEN.
2. Tujuan
Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
BANTEN sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh segenap
organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
BANTEN yang disusun dalam rangka mewujudkan keadaaan yang sesuai dengan AD-
ART yang telah disahkan.
3. Pelaksanaan
a) Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
BANTEN ditetapkan dalam sidang Musyawarah Besar Mahasiswa.
b) Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Organisasi yang dituangkan dalam
program kerja nyata dengan bentuk-bentuk kegiatan kemahasiswaan yang
ditetapkan dalam rapat pengurus organisasi kemahasiswaan yang bersangkutan.
BAB II
HUBUNGAN KERJA ORGANISASI
Kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan tingkat pusat memiliki ruang
lingkup di dalam dan keluar POLTEKKES KEMENKES BANTEN.Sedangkan kegiatan yang
diselenggarakan oleh oganisasi kemahasiswaan tingkat jurusan memiliki ruang lingkup di
dalam POLTEKKES KEMENKES BANTEN. Terkecuali untuk kegiatan yang sesuai dengan
jurusan, maka diperkenankan untuk melakukan kegiatan keluar lingkup POLTEKKES
KEMENKES BANTEN.
1. Bidang Pendidikan
Merupakan sasaran yang ingin dicapai:
BAB IV
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa
Politeknik Kesehatan BANTEN, akan direvisi bila diperlukan.