Anda di halaman 1dari 22

Azithromycin vs.

Chloramphenicol
untuk Demam Tifoid tanpa
Komplikasi pada Anak

Retno Sulistyo Unggul Pertiwi


30101307057

Pembimbing
dr. Fenty Karuniawati, Msi Med SpA
LATAR BELAKANG
Munculnya
“multi-drug-
resisten” strain
Salmonella Azitromisin
Typhi memiliki aktivitas
in vitro terhadap
patogen enterik, Namun, tidak ada
termasuk bukti yang cukup
Salmonella spp. untuk
membandingkan
azitromisin
dengan antibiotik
lini pertama.
Tujuan

• Untuk menganalisis efektivitas


azitromisin dibandingkan dengan
kloramfenikol sebagai obat lini
pertama dalam terapi demam
tifoid tanpa komplikasi pada
anak.
METODE

Penelitian ini dilakukan secara acak dari


November 2011 hingga Maret 2012

• Subjek : 60 anak usia 2 -13 tahun dengan


demam tifoid tanpa komplikasi

Departemen kesehatan anak, Universitas Sam


Ratulangi / RS Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado
KRITERIA
INKLUSI :

 riwayat demam
 dengan setidaknya salah satu gejala klinis
 sakit perut dan nyeri
 diare atau sembelit
 mual atau muntah
 lidah kotor
 hepatomegali
 tes Tubex positif (> 4)
KRITERIA
EKSKLUSI :
 Anak dengan gizi buruk
 Riwayat hipersensitif terhadap azitromisin atau
kloramfenikol
 Riwayat infeksi S.enteritidis
 Penyakit lain seperti
 Demam berdarah - Tuberkulosis
 Malaria - ISK
 Pneumonia
 Anak yang telah menerima azitromisin atau
kloramfenikol dalam 7 hari sebelum penelitian
Pemeriksaan darah lengkap, Subjek secara acak menerima :
tes Tubex dan urinalisa - azitromisin (10 mg / kgBB /
dilakukan sebelum terapi. hari dosis tunggal oral)
Kultur urin tambahan - kloramfenikol (100 mg / KgBB /
dilakukan untuk hari secara oral dibagi dalam
menyingkirkan ISK empat dosis) selama 7 hari

Data dianalisis dicatat penurunan


menggunakan gejala dan tanda
Chi-square dan klinis dan waktu
T-tes. penyembuhan
demam
HASIL
30 Pasien kelompok azitromisin dan 28
dari 30 pasien kelompok kloramfenikol
sembuh (P = 0,246). Waktu hilangnya
demam lebih pendek pada kelompok
azitromisin (rata-rata 37,9 jam (SD
32,75), 95% CI 25,67-50,13)
dibandingkan pada kelompok
kloramfenikol (rata-rata 49 jam (SD
45,83), 95% CI 31,89-66,11).
KESIMPULAN
Efektivitas azitromisin mirip
dengan kloramfenikol dalam
pengobatan demam tifoid tanpa
komplikasi pada anak.
Azitromisin memiliki waktu
penyembuhan demam yang lebih
pendek dan memiliki tingkat
kesembuhan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan
kloramfenikol, meskipun hasil ini
tidak signifikan secara statistik.
KETERBATASAN
• Penelitian dilakukan tidak secara blind
• Tidak dilakukan kultur darah sebagai gold
standar diagnosis demam tifoid
• Tidak melakukan tes sensitivitas antimikroba
pada bakteri.
Judul

Sesuai dengan ketentuan (12 kata )

Tidak ada kata yang disingkat

Mewakili isi penelitian


Abstrak

Abstrak < 250 kata


(217 kata)
Mencakup IMRC
 Terdiri 1 paragraf
 Mencantumkan
kata kunci.
PICO
P • anak usia 2 -13 tahun dengan
patient demam tifoid tanpa komplikasi

I • azitromisin (10 mg/kgBB/hari


intervention peroral 1x sehari)

C • kloramfenikol ( 100 mg/kgBB/hari


peroral dibagi dalam 4 dosis)
comparison

O • penurunan gejala & tanda klinis


Outcome dan waktu penyembuhan demam
APAKAH VALID ?
Apakah alokasi pasien terhadap terapi pada Ya
penelitian ini dilakukan secara acak? Atau
apakah pengambilan sample secara acak
dijelaskan secara rinci dan lengkap ?
Apakah pengamatan pasien dilakukan Tidak
secara cukup panjang dan lengkap ?
Apakah semua pasien dalam kelompok yang Ya
diacak, dianalisis (bila drop out terlalu besar,
>20% dilakukan intention to treat analysis
dengan mengambil skenario terburuk?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam Tidak
melakukan terapi yang diberikan ?
Apakah semua kelompok diperlakukan sama, Ya
selain dari terapi yang diuji?
APAKAH PENTING ?

Nama obat Kejadian demam tifoid Jumlah


Tidak Ya
Azithromycin 30 0 30
Chloramphenicol 28 2 30

• ARR = CER-ERR
• CER = 2/30 = 0,06
• EER = 0/30 = 0
NNT  16 • ARR = 0,06 – 0 = 0,06
• NNT = 1/ARR = 1/0,06 =
16
APAKAH APPLICABLE ?

Apakah pada pasien kita terdapat Tidak


perbedaan bila dibandingkan dengan yang
terdapat pada penelitian, sehingga hasil
penelitian tersebut tidak dapat diterapkan
pada pasien kita ?
Apakah terapi tersebut mungkin dapat Ya
diterapkan pada pasien kita ?
Apakah pasien kita mempunyai potensi Ya
yang menguntungkan atau merugikan bila
terapi tersebut diterapkan ?
Apakah nilai dan pengharapan pasien kita, Tidak
bila hasil akhir kita coba untuk mencegah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai