Anda di halaman 1dari 18

JURNAL READING

UNDIFFERENTIATED CARCINOMA OF PARAPHARYNGEAL SPACE IN 8 YEARS


OLD FEMALE CHILD: A RARE CASE PRESENTATION

OLEH :
David Wongkar, S.Ked
Hilda Yanuaria Moi ,S.Ked
Nurmalinda Kurniasih Mappapa,S.Ked

PEMBIMBING : dr. Fransiska Tricia, Sp.THT-KL

SMF ILMU THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD DR. TC HILLERS MAUMERE
2016
PENDAHULUAN
Tumor pada ruang parapharygeal sangat jarang, sekitar
0,5% dari seluruh tumor kepala dan leher (80% jinak).
Tumor kelenjar saliva adalah yang paling umum,
diikuti neurogenic tumor dan paragangliomas.
Tumor harus minimal berukuran 2cm untuk dapat
terdeteksi secara klinis. (53% massa di leher, 51%
bengkak pada orofaring)
Pencitraan : CT Scan, MRI, angiography
Terapi: surgical excision (radioterapi dan kemoterapi
digunakan untuk poor surgical candidates)
CASE REPORT
Anak perempuan, 8 tahun : sulit menelan, sulit
berbicara, bengkak pada regio parotid kanan selama 2
bulan.
Pemeriksaan fisik (palpasi regio parotid kanan):
bengkak kira-kira berukuran 3x3cm, keras, tidak nyeri,
terfiksasi pada struktur dibawahnya
Bengkak di regio parotid Tonjolan pada regio
dextra tonsilar dextra
CT Scan :
Luasnya tingkatan yang beragam terlihat lesi massa
dengan densitas jaringan lunak berukuran 48x39x39
mm terlihat di temporalis kanan dan fosa pterygoid,
dengan poor fat planes menginfiltrasi otot masticator,
erosi pada condylus mandibula meluas hingga
medullary cavity, korteks luar merenggang,
erosi lateral dan medial pterygoids dan dinding
postero-lateral sinus maxillary juga terlihat.
Coronal scan : tumor parapharyngeal
Lesi dengan ukuran 48x39x39mm terlihat pada
temporalis kiri dan fosa pterygoid
Erosi lateral dan medial pterygoids dan dinding
postero-lateral sinus maxilaris kanan
Hiperplasia ringan tonsilar bilateral (R<L). Sedikit
submandibular, cervical dan supraclavicular
limfadenopati, terbesar berukuran kira-kira 15 mm.

USG guided FNAB : kumpulan giant cell. Sel-sel


individu dengan sitoplasma sedikit dan kromatik
nukleus bentuk bundar sampai oval. Kadang-kadang
multinucleated giant cells terlihat. Gambaran ini
dicurigai sebagai undifferentiated carcinoma.
Mengikuti diagnosis, surgical excisi telah dilakukan
dengan postoperative radiotherapy.
DISKUSI

Ruang parapharyngeal berbentuk piramida terbalik.


Batas-batas ruang pharyngeal
Basis : greater wing dari sphenoid di dasar tengkorak
Apex : greater cornu dari tulang hyoid
Medial : m. constrictor superior
Posterior: facia paravertebral
Lateral : m. pterygoid medius, ramus vertical
mandibula, deep lobe kelenjar parotid,
posterior belly of digastric muscle
Ruang parapharyngeal dibagi menjadi ruang
prestyloid dan poststyloid
Karena dinding basis, lateral dan posterior ruang
parapharyngeal terdiri atas tulang, maka tumor
cenderung tumbuh ke medial  tanda paling umum
adalah displacement medial dan inferior palatum
molle dan fosa tonsilar.
Histopatologi tumor parapharingeal beragam. Lesi
terbanyak adalah pleomorphic adenoma
Undifferentiated carcinoma muncul dari deep lobe
parotid. Ini adalah tumor kelenjar saliva yang jarang,
berisikan 3,2% dari primary epithelial tumor of parotid
tumor
Ada 2 varietas : small cell type menjadi kedua tersering
large type cell. Tumor ini sangat agresif dan
membutuhkan bedah radikal diikuti dengan radioterapi
postoperatif.
5 tahun survival rate: 20-30%
Radiologi standar : CT Scan, MRI, angyography, ballon
occlusion of internal carotid artery.
KESIMPULAN
Parapharyngeal space tumor adalah penyakit yang
jarang terjadi.
Tumor ini sangat agresif dengan 5 tahun survival rate
20-30%.
Radical surgery dengan postoperative radiotherapy
adalah modalitas utama
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai