PEMBIMBING :
dr. Galih Akbar P, Sp.A, M.Sc
BAB I
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN ANAMNESA
Nama : An. N Berdasarkan alloanamnesa
Tanggal Lahir : 26 Maret 2015 dengan ibu pasien
Jenis Kelamin : Perempuan Keluhan Utama
: Sesak nafas
Alamat : Baruh Bahinu luar
RT. 01 Keluhan Tambahan
: Demam, batuk, pilek
Masuk IGD : 19 Desember 2017
Ruang Rawat : Ruang Tulip (anak)
Riw. Penyakit Sekarang
Sejak 1 bulan pasien mengalami Sempat mengkonsumsi obat
batuk – batuk. Namun semakin sirup penurun panas
parah sejak 2 minggu terakhir penurunan kesadaran (-) kejang
ini. (-), keringat malam (-), BAK
Batuk yang dialami pasien adalah dan BAB dalam batas normal
batuk berdahak, pasien terlihat napasnya cepat
Batuk tidak dipengaruhi oleh dan sesak. Sesak muncul
cuaca ataupun aktifitas fisik perlahan-lahan. Sesak tidak
3 hari sebelum masuk rumah dipicu oleh udara dingin
sakit pasien mengalami demam. ataupun debu
Demam yang dirasakan pasien Di IGD pasien dipasang selang
naik turun oksigen dan mendapatkan terapi
uap satu kali
Riw. Penyakit Dahulu Riw. Keluarga
Riwayat batuk sejak usia 3 Ibu dan kakak pasien
bulan. Kumat – kuamatan mengalami batuk – batuk
Riwayat penggunaan obat yang tertular oleh pasien
lama disangkal Riwayat kontak dengan
Riwayat alergin obat dan susu penderita TB di keluarga
formula disangkal maupun lingkungan sekitar
disangkal
Riwayat penyakit asthma
disangkal Riwayat alergi, asma,
penyakit jantung disangkal
Riwayat kencing tidak lancar
dan nyeri disangkal Riw. Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap sesuai
umur
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis BB : 11,3kg BB/U : (normal)
Kesan Umum TB : 95 cm PB/U : (normal)
Tampak sakit sedang, tampak BB/PB : (normal)
sesak, kesan status gizi cukup Kesan : Gizi Baik
Kesadaran:
Compos mentis
DIAGNOSA BANDING
Bronkiolitis
Aspirasi Benda Asing
PENATALAKSANAAN
USULAN PEMERIKSAAN
Foto Rontgen Thorax
PENATALAKSANAAN
02 : Nasal kanul 1 lpm
IVFD D5 ½ NS 14 tpm
Antibiotik
Ampicilin 4 x 260 mgiv
Ampicilin ( 50 – 100 mg/KgBB) diberikan sebanyak 4x sehari
11.3 x 50 mg = 565 mg/ 4x = 141.25mg/x
11.3 x 100 mg = 1.130mg/4x = 282.5 mg/x
PENATALAKSANAAN
Gentamicin 1 x 80 mgiv
Gentamicin (8 mg/kgbb per hari) usia 1 minggu- 10 tahun
11.3 x 8mg = 90,4 mg/24 jam
Salbutamol 3 x ¾ cth
Respiratorik
Batuk, sesak napas, sakit dada
Pemeriksaan fisis
Takipnea, pernapasan cuping hidung, retraksi subkostal, sianosis,
auskultasi paru ronki basah kasar
Takipnea berdasarkan WHO:
Usia < 2 bln : ≥ 60 x/mnt
Usia 2-12 bln : ≥ 50 x/mnt
Usia 1-5 thn : ≥ 40 x/mnt
Pada anak pra sekolah : demam, batuk (non produktif/produktif),
takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada
Hepatomegali terjadi akibat perubahan letak diafragma yang
tertekan kebawah oleh hiperinflasi paru atau sekunder akibat gagal
jantung kongestif.
Pemeriksaaan penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen toraks proyeksi posterior-anterior merupakan
dasar diagnosis utama pneumonia
Tidak jarang secara klinis tidak ditemui apa-apa tetapi gambaran
foto thoraks menunjukkan pneumonia berat.
Konsolidasi lobar atau segmental disetai adanya air
bronchogram, biasanya disebabkan infeksi akibat atau bakteri
lain.
Gambaran pneumonia karena S.aureus dan bakteri lain biasanya
menunjukkan gambaran bilateral yang difus, corakan
peribronchial yang bertambah, dan tampak infiltrate halus
sampai ke perifer.
Laboratorium
Hitung lekosit dapat membantu membedakan antara
pneumonia viral dan pneumonia bakteri.
Pada pneumonia viral, hasil pemeriksaan leukosit bisa
normal atau meningkat (tidak melebihi 20.000/mm3),
limfosit predominan. Pada pneumonia bakteri, hasil
pemeriksaan leukosit meningkat (15.000-40.000/mm3),
neutrofil predominan.
Diagnosis definitif pneumonia bakterial adalah dengan
isolasi mikroorganisme dari paru, cairan pleura, atau
darah. Namun pengambilan specimen dari paru sanagt invasif
dan tidak rutin diindikasikan
PENATALAKSANAAN
Sebagian besar pneumonia pada anak tidak perlu dirawat
inap.
Indikasi perawatan terutama berdasarkan berat-ringannya
penyakit, misalnya toksis, distres pernapasan, tidak
mau makan/minum, atau ada penyakit dasar yang
lain,
komplikasi, dan terutama mempertimbangkan usia pasien.
Neonatus dan bayi kecil dengan kemungkinan klinis
pneumonia harus dirawat inap
Kriteria rawat inap pneumonia
Bayi Anak