Anda di halaman 1dari 29

CREAM/KRIM DAN PASTA

OLEH:
Diah Ramadhani, S.Farm., M.Si., Apt.
Cream/krim
Definisi Cream
• Menurut Farmakope indonesia III cream adalah
sediaan setengah padat yang berupa emulsi
mengandung air tidak kurang dari 60% dan di
maksudkan untuk pemakaian luar

• Menurut Farmakope indonesia IV cream adalah


sediaan setengah padat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Perbedaan salep dan krim
Persyaratan Krim
a. Stabil selama masih dipakai untuk mengobati.
Oleh karena itu, krim harus bebas dari
inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar
b. Lunak. Semua zat harus dalam keadaan halus dan
seluruh produk yang dihasilkan menjadi lunak
serta homogen
c. Mudah dipakai. Umumnya, krim tipe emulsi
adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan
dari kulit.
d. Terdistribusi secara merata. Obat harus terdispersi
merata melalui dasar krim padat atau cair pada
penggunaan
Penggolongan Krim
1. Tipe a/m, yakni air terdispersi dalam minyak.
Contohnya cold cream. Cold cream adalah
sediaan kosmetika yang digunakan untuk
memberi rasa dingin dan nyaman pada kulit
2. Tipe m/a, yakni minyak terdispersi dalam air.
Contohnya, vanishing cream. Vanishing
cream adalah sediaan kosmetik yang
digunakan untuk membersihkan,
melembabkan dan sebagai alas bedak.
Kelebihan dan
Kekurangan Krim
Kelebihan

• mudah menyebar rata

• praktis

• lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama

tipe m/a ( minyak dalam air )

• cara kerja langsung pada jaringan setempat

• tidak lengket, terutama pada tipe m/a ( minyak dalam air )


Kekurangan
• mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m
(air dalam minyak)
• susah dalam pembuatannya, karena pembuatan cream
mesti dalam keadaan panas
• mudah lengket, terutama tipe a/m (air dalam minyak)
• gampang pecah, disebabkan dalam pembuatan
formulanya tidak pas
• pembuatannya harus secara aseptik
Pemilihan Emulgator Dalam
Formulasi Krim
Pemilihan emulgator harus disesuaikan dengan
jenis dan sifat krim yang dikehendaki
• Untuk krim type a/m digunakan sabun polivalen,
span, adeps lanae, koleterol dan cera
• Untuk krim type m/a digunakan sabun
monovalen seperti trietanolamin, natrium
stearat, kalium stearat dan ammonium stearat.
Selain itu dapat juga dipakai tween, natrium
laurylsulfat, kuning telu, gelatinum, caseinum,
CMC dan emulgidum
Pengawet pada sediaan krim
• pengawet pada krim umumnya digunakan:
a. metil paraben (nipagin) dengan kadar 0,12%
hingga 0,18%
b. propil paraben (nipasol) dengan kadar 0,02%
hingga 0,05%
Formula umum cream

R/ zat aktif
pengawet
antioksidan
antiseptik
pengaroma
emulgator
basis krim
Formula Khusus Cream

R/ Acid. Stearas
Cera alba
Vaselin alba
TEA
Propilen glicol
nipagin
Aq. dest.
m.f. ungt.
sue
Prosedur Pembuatan Krim
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dileburkan cera bersama vaselin dan dalam cawan penguap di atas
tangas air
3. Ditambahkan serbuk acid. Stearas kedalam leburan yang telah
dipindahkan kedalam mortir hangat aduk sampai homogen
4. TEA + propilen glicol dilarutkan dalam air hangat dan dicampurkan
pada leburan tersebut di atas
5. Ditambahkan nipagin dan aq dest dalam mortir aduk sampai
homogen
6. Dimasukkan dalam botol dan beri etiket biru
STABILITAS SEDIAAN KRIM
• Sediaan krim dapat menjadi rusak bila terganggu
sistem campurannya terutama disebabkan oleh:
a. perubahan suhu
b. perubahan komposisi karena penambahan salah
satu fase secara berlebihan atau pencampuran
dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak
tercampurkan satu sama lain
c. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika
diketahui pengencer yang cocok. Krim yang
sudah diencerkan harus digunakan dalam waktu
satu bulan
Penyimpanan Krim
• dikemas dalam wadah tertutup baik, dalam botol atau
dalam tube di tempat sejuk
• Penandaan pada etiket harus juga tertera “Obat Luar”
• botol yang digunakan biasanya berwarna gelap atau
buram berguna untuk krim yang mengandung obat yang
peka terhadap cahaya.
• Tube biSA saja terbuat dari kaleng atau plastik, beberapa
diantaranya diberi tambahan kemasan bila krim akan
digunakan untuk penggunaan khusus
• Tube dari krim kebanyakan dikemas dalam tube kaleng
dan dapat dilipat yang dapat menampung sekitar 8.5 g
krim
• Tube krim untuk pemakaian topikal lebih sering dari
ukuran 5 sampai 15 gram
PASTA
Definisi pasta
• Menurut FI. IV, pasta adalah sediaan semi
padat yang mengadung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal
• Menurut Pharmaceutical Practice, pasta
merupakan ointment/salep yang mengandung
sekitar 50% serbuk/zat padat yang terdispersi
dalam basis berlemak, namun pasta kurang
berlemak dibandingkan ointment karena
serbuk akan mengabsorpsi sebagian
hidrokarbon air
CIRI-CIRI PASTA
• Persentase bahan padat lebih besar
• Lebih tebal, keras
• Tidak meleleh pada suhu kamar
• Daya absorpsi lebih besar
Jenis pasta
• Menurut Anief (1997), pasta dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu:
1. Pasta berlemak, adalah suatu salep yang
mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk)
2. Pasta kering, adalah pasta bebas lemak
mengandung lebih kurang 60% zat padat
(serbuk)
3. Pasta pendingin, adalah serbuk minyak lemak
dan cairan berair, dikenal dengan salep tiga dara
4. Pasta dentifriciae, adalah campuran kental
terdiri dari serbuk dan glycerinum yang
digunakan untuk pembersih gigi. Contoh dari
pasta ini adalah pasta gigi.
KELEBIHAN DAN KERUGIAN
PASTA
Kelebihan Pasta
1. Mengikat cairan sekret (eksudat)
2. Tidak mempunyai daya penetrasi pada kulit
yang gatal dan luka yang terbuka, sehingga
mengurangi rasa gatal lokal.
3. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya
dengan jaringan lebih lama.
4. Konsentrasi lebih kental dari salep
5. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan
kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Kerugian pasta
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat
ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai
untuk pemakaian pada bagian tubuh yang
berbulu
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak
lapisan kulit epidermis
3. Dapat menyebabkan iritasi kulit
Formulasi Pasta
Pasta biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan
obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar
dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan
dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol,
musilago, atau sabun.
1. Gliserol
Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba
dan kelembapan.
2. Vaselin
Vaselin digunakan pula sebagai pelumas,
pelindung, penutup kulit, karena merupakan film
penutup pada kulit yang mencegah penguapan
Basis yang digunakan dalam formulasi sediaan
pasta adalah:
1. Basis Hidrokarbon
2. Basis Absorbsi
3. Larut Air
Metode pembuatan pasta

• Metode Fusion
zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan
bersama dan diaduk sampai membentuk fase
yang homogen. Dalam hal ini perlu diperhatikan
stabilitas zat berkhasiat terhadap suhu yang
tinggi pada saat dileburkan.
• Metode Triturasi
• Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit
basis yang akan dipakai atau dengan salah
satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan
dengan penambahan sisa basis. Dapat juga
digunakan pelarut organik untuk melarutkan
terlebih dahulu zat aktifnya, kemudian baru
dicampur dengan basis yang akan digunakan.
Penyimpanan pasta
• Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, wadah
tertutup rapat atau dalam tube
• Wadah tertutup baik, harus melindungi isinya
terhadap pemasukan bahan padat dari luar dan
mencegah kehilangan isi waktu pengurusan,
pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan
dalam kondisi normal.
• Wadah tertutup rapat, harus melindungi isi
terhadap masuknya bahan cair , bahan padat
atau uap dan mencegah kehilangan, merekat,
mencair atau menguapnya bahan selama
penanganan , pengangkutan dan distribusi dan
harus dapat ditutup rapat kembali.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bentuk Sediaan Obat Herbal
    Bentuk Sediaan Obat Herbal
    Dokumen13 halaman
    Bentuk Sediaan Obat Herbal
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pelaporan Medication Error
    Sistem Pelaporan Medication Error
    Dokumen41 halaman
    Sistem Pelaporan Medication Error
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Soal Uts Farmakognosi Kelas 3
    Soal Uts Farmakognosi Kelas 3
    Dokumen4 halaman
    Soal Uts Farmakognosi Kelas 3
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Supositoria
    Supositoria
    Dokumen17 halaman
    Supositoria
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Administrasi Farmasi
    Administrasi Farmasi
    Dokumen48 halaman
    Administrasi Farmasi
    Diah Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Salep
    Salep
    Dokumen16 halaman
    Salep
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Fisika Farmasi
    Pendahuluan Fisika Farmasi
    Dokumen11 halaman
    Pendahuluan Fisika Farmasi
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Spesimen Biologis
    Spesimen Biologis
    Dokumen14 halaman
    Spesimen Biologis
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Administrasi
    Administrasi
    Dokumen4 halaman
    Administrasi
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi Obat Penyakit Kulit
    Farmakologi Obat Penyakit Kulit
    Dokumen29 halaman
    Farmakologi Obat Penyakit Kulit
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    0% (1)
  • Pulveres, Pulvis Dan Pil
    Pulveres, Pulvis Dan Pil
    Dokumen19 halaman
    Pulveres, Pulvis Dan Pil
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Bakteri
    Bakteri
    Dokumen39 halaman
    Bakteri
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Farmasetika
    Pendahuluan Farmasetika
    Dokumen72 halaman
    Pendahuluan Farmasetika
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Resistensi M.O
    Resistensi M.O
    Dokumen25 halaman
    Resistensi M.O
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • CREAM Dan Pasta
    CREAM Dan Pasta
    Dokumen29 halaman
    CREAM Dan Pasta
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Formulasi Sediaan Solid
    Pengantar Formulasi Sediaan Solid
    Dokumen22 halaman
    Pengantar Formulasi Sediaan Solid
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus
    Silabus
    Dokumen2 halaman
    Silabus
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Masalah Dalam Pembuatan Tablet
    Masalah Dalam Pembuatan Tablet
    Dokumen11 halaman
    Masalah Dalam Pembuatan Tablet
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus Analisis Fisikokimia II
    Silabus Analisis Fisikokimia II
    Dokumen3 halaman
    Silabus Analisis Fisikokimia II
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Obat Herbal 2
    Obat Herbal 2
    Dokumen18 halaman
    Obat Herbal 2
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus
    Silabus
    Dokumen2 halaman
    Silabus
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus Obat Herbal
    Silabus Obat Herbal
    Dokumen2 halaman
    Silabus Obat Herbal
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Metabolisme
    Metabolisme
    Dokumen13 halaman
    Metabolisme
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus Mikrobiologi
    Silabus Mikrobiologi
    Dokumen4 halaman
    Silabus Mikrobiologi
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Sakit Maag
    Sakit Maag
    Dokumen17 halaman
    Sakit Maag
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Tugas KIMIA ORGANIK
    Tugas KIMIA ORGANIK
    Dokumen7 halaman
    Tugas KIMIA ORGANIK
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • RHIZOMA
    RHIZOMA
    Dokumen27 halaman
    RHIZOMA
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Silabus Analisis Fisikokimia II
    Silabus Analisis Fisikokimia II
    Dokumen3 halaman
    Silabus Analisis Fisikokimia II
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat
  • Peptic Ulcer Disease Kel 1
    Peptic Ulcer Disease Kel 1
    Dokumen18 halaman
    Peptic Ulcer Disease Kel 1
    Prof. Dr. Diah Ramadhani, Apt, M.sc
    Belum ada peringkat