Anda di halaman 1dari 25

RESISTENSI MIKROORGANISME

Diah Ramadhani, S.Farm., M.Si., Apt


Pendahuluan
– Resistensi sel
mikroba ialah suatu
sifat tdk
terganggunya
kehidupan sel
mikroba oleh
Antimikroba
– Sifat ini dpt
merupakan suatu
mekanisme alamiah
utk bertahan hidup.
Pendahuluan
• Penggunaan antibiotik yang terus menerus
meningkat dapat menimbulkan berbagai masalah
1. Timbulnya galur/strain bakteri resisten terhadap
berbagai jenis antibiotik yang dapat menyebabkan
pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik tidak
lagi efisien atau bahkan menjadi lebih mahal
2. efek samping obat yang cukup serius
3. tidak ada lagi antibiotik yang dapat digunakan dan
mampu untuk eradikasi bakteri penyebab infeksi
sehingga dapat mengancam jiwa penderita
Jenis resistensi mikroorganisme
berdasarkan sifat genetik
1. Resistensi primer/bawaan, yaitu resistensi yang
menjadi sifat alami mikroorganisme. Hal ini misalnya
dapat disebabkan oleh adanya enzim pengurai
antibiotik pada mikroorganisme sehingga secara
alami mikroorganisme dapat menguraikan antibiotik
2. Resistensi sekunder/dapatan, yaitu resistensi yg
diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba
dalam waktu yang cukup lama dengan frekuensi
yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya
mutasi pada mikroorganisme
Tipe resistensi mikroorganisme
3.Resistensi episomal, disebabkan oleh faktor genetik di luar
kromosom
(episom= plasmid)
pada plasmidnya
yang dapat menular
pada bakteri lain
yang memilki
kaitan spesies
melalui kontak sel
secara konjugasi
maupun transduksi
Jenis resistensi berdasarkan
sensitivitasnya
• Apabila mutan resisten terhadap KHM antibiotika, tetapi sensitif
terhadap konsentrasi yang lebih tinggi disebut resistensi
multistep
• Apabila strain tetap resisten pada konsentrasi antibiotika yang
lebih besar disebut resistensi single step
• Apabila dua antibiotika memiliki struktur yang sama tetapi
bakteri telah resisten terhadap antibiotika yg pertama, maka
terhadap yang kedua pun akan resisten, disebut Resistensi
Silang
• Pemindahan resistensi melalui pemindahan bahan genetika
dari satu sel terhadap satu sel bakteri lain yang menyebabkan
infeksi, maka ia akan resisten terhadap antibiotika tanpa
melalui proses seleksi disebut transferable resistance
Mekanisme biokimia resistensi
1. Konversi Antibiotika Aktif Menjadi Tidak Aktif

• Diakibatkan oleh aktivitas enzim dari sel


mikroorganisme resisten
• Cara yang paling umum terjadi seperti pada
kloramfenikol, penisilin, tetrasiklin, sulfonamida,
trimetoprim, eritromisin, linkomisin, sefalosporin, dan
antibiotika aminoglikosida lain
• Reaksi inaktivasi: asetilasi, adenilasi, fosforilasi
• Inaktivasi Kloramfenikol
- Inaktivasi oleh enzim chloramphenicol
acetyltransferase (CAT) yang mengasetilasi gugusan
hidroksil pada rantai samping kloramfenikol.
- Penyebaran resistensi dimediasikan oleh faktor-R
• Inaktivasi Antibiotika beta laktam
– Dikatalisis oleh enzim beta-laktamase
– Enzim mengkatalisis ikatan peptida beta-laktam penisilin dan
sefalosporin
– Sekarang telah ditemukan inhibitor enzim beta-laktamase yaitu
clavulanic acid yang dihasilkan oleh Streptomyces clavuligerus;
molekul inhibitor ini dapat berikatan dengan beta laktamase
sehingga enzim kehilangan aktivitas hidrolisisnya.
2. Modifikasi Tapak Sasaran (target site)
Antibiotika
• Mutasi memodifikasi reseptor tempat interaksi
antibiotika, berupa penggantian satu asam amino
pada molekul protein reseptor
• Contoh: mutation in the penicillin binding proteins in
methicillin-resistant S. Aureus (MRSA)
• Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
is most frequent nosocomial (hospital-acquired)
pathogen
• Usually resistant to several other antibiotics
2. Modifikasi Tapak Sasaran (target site)
Antibiotika
3. Perubahan permeabilitas sel bakteri terhadap
antibiotik
• Penurunan penetrasi karena adanya lapisan
lipopolisakarida pada bakteri gram negatif
• Pencegahan mencapai target
- Efflux obat
- Kegagalan obat memasuki sel
4. Peningkatan Hasil Enzim yang akan Dihambat
oleh Antibiotika

• Umumnya terhadap antimetabolit seperti


trimetoprim
• Contoh: peningkatan enzim dihidrofolat
reduktase
5. Peningkatan Konsentrasi Metabolit yang akan
Mengantagonis Aktivitas Antibiotika

 Apabila antibiotik menghalangi pertumbuhan


m.o melalui antagonisme dengan metabolit
normal maka resistensi dihasilkan melalui
peningkatan jumlah metabolit tsb.
 Contoh: resistensi terhadap sulfonamida dimana
peningkatan jlh PABA jauh lebih tinggi
Resistensi terhadap penisilin
dan sefalosporin
Resistensi mikroorganisme pathogen terhadap
penisilin dan sefalosporin paling sering terjadi akibat
bakteri memiliki gen pengkode β-laktamase.
Terdapat 3 kelas besar β- laktamase, yaitu
penisilinase, oksasilinase, dan karbenisilinase.
Penisilinase memiliki kisaran aktivitas yang luas
terhadap penisilin dan selafosporin, sedangkan
oksasilinase dan karbenisilinase memiliki aktivitas
yang lebih terbatas.
Resistensi Terhadap Vankomisin

• Resistensi vankomisin berkembang akibat


adanya enzim pada sel bakteri yang resisten,
yang akan membuang residu alanin dari bagian
peptida peptidoglikan
• Vankomisin tidak dapat terikat pada peptide
yang berubah, namun peptide yang berubah
tersebut dapat tetap berfungsi dalam formasi
ikatan silang selama sintesis peptidoglikan,
sehingga bakteri resisten vankomisin tetap
dapat membuat dinding sel fungsional
Resistensi Terhadap Tetrasiklin

• Resistensi bakteri terhadap tetrasiklin dapat


muncul bila dihasilkan membran sitoplasma
yang berbeda (bentuk perubahan) dan
mencegah pengikatan tetrasiklin pada subunit
30S ribosom, sehingga sintesis protein dapat
terus berlangsung
• Mekanisme resistensi tetrasiklin lainnya adalah
resistensi pompa eflux
Resistensi Terhadap Aminoglikosida

• Resistensi terhadap antibiotik golongan


aminoglikosida muncul karena sel bakteri
memproduksi enzim-enzim yang dapat menambah
fosfat, asetat, atau gugus adenil pada berbagai
macam tempat pada antibiotik aminoglikosida
• Antibiotik aminoglikosida yang telah dimodifikasi
tersebut nantinya tidak akan mampu terikat pada
subunit 30S ribosom sehingga tidak lagi dapat
menghambat sintesis protein
• Resistensi aminoglikosida juga muncul atas dasar
penurunan aktivitas transpor antimikroba ke dalam
sel bakteri
Resistensi Terhadap Kloramfenikol

• Mayoritas bakteri yag resistensi terhadap


kloramfenikol memiliki plasmid dengan sebuah gen
yang mengkode kloramfenikol asetiltransferase

• Dengan adanya enzim kloramfenikol asetiltransferase


maka gugus asetil akan ditambahkan kedalam
kloramfenikol

• Kloramfenikol yang terasetilasi tidak akan dapat


terikat pada subuniit 50S ribosom bakteri, sehingga
tidak mampu menghambat sinetsis protein
Resistensi Terhadap Makrolida

• Mekanisme utama resistensi makrolida


adalah didasarkan atas enzim RNA
metilase yang menambahkan gugus metil
kedalam gugus adenin spesifik pada
subunit 50S rRNA
• Antibiotik makrolida termasuk eritromisin
tidak akan terikat pada rRNA yang
termetilasi.
Resistensi Terhadap Fluorokuinolon

• Antibiotik golongan fluorokuinolon seperti


siprofloksasin dan norfloksasin terikat pada
subunit β enzim DNA girase, dan
menghambat aktivitas enzim yang essensial
dalam menjaga supercoding DNA dan penting
dalam proses replikasi DNA

• Mutasi pada gen pengkode DNA girase


menyebabkan diproduksinya enzim yang aktif
namun tidak dapat diikat oleh fluorokuinolon
Resistensi Terhadap Rifampisin

• Rifampisin terikat pada subunit β-RNA polimerase


bakteri dan menghambat fungsi enzim ini dalam
transkripsi mRNA

• Resistensi terhadap rifampisin muncul akibat


mutasi pada gen subunit RNA polimerase

• RNA polimerase yang berubah akibat mutasi


tersebut berfungsi secara normal, namun tidak
dapat dihambat oleh rifampisin.
Resistensi Terhadap Sulfonamid dan
Trimetoprim
• Sulfa drug (sulfonamid) dan trimetropin meghambat
reaksi yang berbeda pada jalur metabolisme yang
memproduksi asam tetrahidrofolat, yang merupakan
kofaktor esensial dalam sintesis asam nukleat

• Resistensi terhadap sulfonamid dan trimetoprim


disebabkan oleh mutasi pada gen pengkode enzim
yang terlibat dalam jalur metabolisme sintesis asam
tetrahidrofolat. Enzim berubah berfungsi secara
normal namun tidak dihambat oleh sulfanaid dan
trimetoprim

Anda mungkin juga menyukai