Anda di halaman 1dari 12

MIKROBIOLOGI VETERINER

RESISTENSI ANTIBIOTIK

ROLIAMY SAPUTRI
2102101010174
RESISTENSI ANTIBIOTIK
 Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menahan,
melawan, dan menghentikan efek membinasakan dari obat
antibiotik

 Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi


infeksi bakteri
Jadi, Resistensi Antibiotik ialah kemampuan
bakteri untuk menahan efek dari obat, akibatnya
bakteri tidak mati setelah pemberian antibiotik dan
fungsi obat tersebut tidak berkerja sama sekali pada
tubuh.
Resistensi antibiotik terhadap bakteri dapat menyebabkan
akibat yang fatal. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang kebal terhadap pengobatan mengakibatkan
bertambah lamanya hewan menderita suatu penyakit,
meningkatnya resiko kematian dan semakin lamanya masa
rawat. Ketika pengobatan menjadi lambat bahkan gagal, pasien
dapat menjadi inang bakteri (carrier). Hal inilah yang
memungkinkan resistensi antibiotik terjadi pada lebih banyak
hewan.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
RESISTENSI ANTIBIOTIK

1. Non genetik

2. Genetik
1. Non genetik
Hampir semua antibiotik bekerja dengan baik pada saat mikroba aktif melakukan
pembelahan selnya dengan demikian mikroba yang edang Tidak aktif membelah
umumnya Resisten terhadap obat.
CONTOH :
Bakteri Tuberkulosis yang berada dalam jaringan inang dan sedang tidak aktif (tidak
membelah) karena pertahanan tubuh inang baik, maka bakteri resisten terhadap obat
tetapi Jika Inang Kondisi tubuhnya lemah, Maka bakteri Tuberkulosis akan aktif
membelah, Maka pada kondisi seperti ni obat dapat membunuh (Bakteri tidak
resisten)
2. Genetik
Terjadinya resisten mikroba terhadap zat anti mikroba / obat pada umumnya
karena perubahan genetik. Perubahan genetik dapat terjadi secara :

 Resistensi Kromosomal
Resistensi yang terjadi karena adanya mutasi spontan pada lokus DNA.

 Resistensi Ekstrakromosomal ( Eoisomal )


Resistensi bakteri karena adanya materi genetik episomal ( di luar kromosom)
yaitu plasmid.
MEKANISME PERPINDAHAN MATERI
GENETIK (PLASMID)

1. Konjugasi

transfer materi genetik antara bakteri sejenis atau beda


jenis secara kontak langsung ( kawin / mating ).

2. Transduksi

Transfer materi genetik ( DNA ) dari sel donor ke resipien


melalui bakteriofag ( fag ) pada umumnya hanya sebagian
kecil segmen DNA yg di transfer.
MEKANISME PERPINDAHAN MATERI
GENETIK (PLASMID)

3. Transformasi
Pemindahan fragmen genetik ( DNA ) dari bakteri satu
ke bakteri lain transformasi berjalan baik jika ada
kesesuaian antara donor dan resepien lazim dikerjakan
di laboratorium dalam penelitian rekayasa genetic.

4. Transposisi
Pemindahan rantai DNA ( faktor genetic ) pendek ( beberapa
sekuens / transposon ) antara satu plasmid ke plasmid lain, atau
dari kromosom ke plasmid dalam sel tersebut.
CARA MENGATASI RESISTENSI

1. Menemukan antibiotik baru yang tidak memiliki resiko resistensi.


2. Penghentian pemakaian antibiotik di peternakan ( untuk
pertumbuhan & pencegahan infeksi ).
3. Pemakaian antibiotik yang benar dan tepat.
4. Penghentian pemakaian antibiotik secara bebas.
Beberapa Resistensi Bakteri Terhadap
Antibiotik :

1. Resistensi terhadap Penisilin & Sefalosporin


Bakteri mengalami mutasi dengan membentuk protein pengikat penicilin (P3) yang
berbeda. Bakteri memiliki sistem transpor membran luar yang terbatas yang
menghambat penisilin mencapai membran sitoplasma untuk berikatan dengan P3.
Bakteri mampu memproduksi enzim ß-laktamase yg akan merusak ikatan cincin ß-
laktam antibiotik, sehingga tidak aktif

2. Resistensi terhadap Vankomisin


Bakteri memproduksi enzim yang dapat membuang residu
alanin dari peptidoglikan, sehingga ada perubahan susunan
peptida. vankomisin tidak dapat berikatan dengan peptida
yang berubah, Namun sintesis peptidoglikan tetap berjalan,
sehingga bakteri reisten
3. Resistensi terhadap Tetrasiklin
Mencegah tetrasiklin berikatan denga ribosom 30s, sehingga sintesis protein
tetap berlangsung. Adanya kerja pompa efluk yang mendorong tetrasiklin
keluar, sehingga tidak terjadi akumulasi tetrasiklin dalam sel, sintesis protein
tetap berjalan. Pompa efluk, adalah protein membran sitoplasma yang dapat
mentranspor tetrasiklin keluar sitoplasma

4. Resistensi terhadap Aminoglikosida

Bakteri dapat membentuk enzim-enzim yang dapat menambahkan fosfat, asetat,


atau gugus adenil pada antibiotik. Antibiotik tersebut menjadi tidak mampu
berikatan dengan subunit ribosom 30s, sehingga sintesis protein tetap
berlangsung, Juga dapat terjadi karena adanya penurunan aktivitas transpor
aminoglikosida ke dalam sel bakteri

Anda mungkin juga menyukai