Anda di halaman 1dari 10

Metabolisme Vitamin B & C

KELOMPOK VIII
Anggota :
Nopita Sari NIM J1B114203
Mufidah Nur Amalia NIM J1B114053
Merisa Sis Septiana P NIM J1B114052
Nurrahman NIM J1B114207
Biochemical Vitamin B & C :

1. Riboflavin (B-2)
2. (B-12)
3. Vitamin C
1. RIBOFLAVIN (Vitamin B-2)
Bahan dasar dari vitamin ini adalah protein. Dimana proses yang
dialami adalah hidrolisis, absorpsi, dan fosforilasi. Riboflavin di
bebaskan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di
dalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN
kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzim-enzim
pirosfosfatase dan fosfatase menjadi riboflavin bebas.
Riboflavin di absorpsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh
proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami
fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus.
Riboflavin dan FMN dalam aliran darah sebagian besar terikat pada
albumin dan sebagian kecil pada imonoglobulin G. Riboflavin dan
metabolitnya terutama disimpan didalam hati, jantung dan ginjal.
Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk FAD yang mewakili 70-
90% vitamin tersebut. Konsentrasinya lima kali FMN dan lima puluh
kali riboflavin. Sebanyak 200 g riboflavin dan metabolitnya
dikeluarkan melalui urin tiap hari. Jumlahnya bergantung pada
konsumsi dan kebutuhan jaringan. Simpanan riboflavin dalam tubuh
tidak seberapa, oleh karena itu harus tiap hari dipeorleh dari makanan
dalam jumlah cukup.
2. (B-12)
Bahan dasar dari vitamin ini adalah enzym transferase yang mana
pada proses ini menggunakan proses absorpsi. Absorbsi vitamin
B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Di dalam
sekresi gaster terdapat enzyme transferase yang disebut factor
intrinsic (FI). FI mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini
resisten terhadap serangan mikroba yang menghuni rongga usus.
Dalam bentuk terikat FI vitamin B12 ditranspor menembus mukosa
usus. Di dalam rongga ileum ikatan fi-vitamin B12 membuat
kompleks dengan ca dan mg untuk kemudian diabsorbsi oleh
dinding usus dan setelah menempel, vitamin B12 dilepaskan lagi
oleh liberating enzyme yang terdapat di dalam sekresi dinding usus.
Vitamin B12 yang telah terlepas kembali kemudian diserap
menembus epithel dan masuk ke dalam mukosa usus halus.
Mekanisme ini hanya berlaku untuk hydroxo cobalamine dan
cyanocobalamine, tidak berlaku bagi cobalamin derivate lainnya
(chlorocobalamine,nitrocobalamine dan thiocyanocobalamine). Di
dalam darah vitamin B12 ditranspor terkonjugasi pada globulin.
Darah orang normal mengandung vitamin B12 sebesar 200-900
ug/ml sedang kapasitas transport maksimal adalah 500-11—ug/ml
sehingga pada keadaan normal terdapat kejenuhan 60% dari
kapasitas maksimal.
Pada kondisi konsumsi fisiologis vitamin B12 terutama terdapat
dalam cairan empedu. Konsentrasinya dalam empedu terdapat
sepuluh kali di dalam urine. Vitamin B12 terutama ditimbun di dalam
hati. Vitamin B12 yang terdapat di dalam cairam empedu ini berasal
dari simpanan di dalam hati tersebut. Vitamin B12 yang
diekskresikan di dalam cairan empedu ini sebagian diserap kembali
di dalam usus halus, melalui lingkaran enterohepatik.
3. Vitamin C
Metabolisme vitamin C terdiri dari oksidasi, ekskresi dan regenerasi. Hasil
oksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang biasa
berubah secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan
mengalami oksidasi ireversibel menjadi dehydro-l-ascorbid acid. Vitamin C
dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi dengan vitamin E atau radikal
urat. Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan elektron karena oksidasi
monovalenreversibel menjadi radikal askorbil, sehingga dapat berperan dalam
system redoks biokimia. Peranan vitamin C sebagai antioksidan karena
kemampuan bereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion superoksida dan radikal
hidroksil. Vitamin C bersifat hidrofilik lebih berperan menjadi proteksi sel di
dalam sitosoldengan cara menurunkan semistabil radikal kromanoksil dan
meregenerasivitamin E

Anda mungkin juga menyukai