Nama Kelompok : Diana Evita Dewi (115001509) Uci Nurhayati Puspita (1150015025) Defisit Perawatan Diri
Defisit perawatan diri pada klien gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan, berhias diri, dan toileting (BAB)/(BAK) secara mandiri. (Nola Asril, Askep DPD) Jenis-jenis defisit perawatan diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias 3. Kurang perawatan diri : Makan 4. Kurang perawatan diri : Toileting Etiologi 2. Faktor Presipitasi a. Body image b. Praktek sosial 1. Faktor Predisposisi c. Status sosioekonomi a. Perkembangan d. Budaya e. Kebiasaan seseorang b. Biologis f. Kondisi fisik/psikis c. Kemampuan realitas g. pengetahuan menurun d. Sosial Pohon Masalah Dampak DPD
1. Dampak fisik : banyak gangguan kesehatan sepeti gang.
integritas kulit, gang. mukosa mulut, gang. fisik pd kuku, dan infeksi pd mata dan telinga. 2. Dampak psikososial : gang. kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebututuhan harga diri, dan gangguan interaksi sosial. Tanda dan Gejala
1. Fisik : badan bau, rambut acak-acakan, pakaian, kulit,
gigi serta kuku kotor, dll 2. Psikologis : malas, tidak ada inisiatif, menarik diri, merasa rendah diri dan hina. 3. Sosial : interaksi dan kegiatan kurang, BAB/BAK disembarang tempat, mandi tidak bisa mandiri Lingkup Defisit Perawatan Diri
1. Kebersihan diri : tidak ada keinginan
untuk mandi secara teratur, pakaian kotor, badan bau, dll. 2. Berdandan/berhias : kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai, tidak menyisir rambut/mencukur kumis. 3. Makan : kesulitan dalam mengambil, ketidakmampuan membawa makanan dari piring ke mulut dan berceceran. 4. Toileting : tidak ada keinginan untuk defekasi/berkemih tampa toilet. Mekanisme koping
1. Regresi : tanda awal kemunduran akibat stress.
2. Penyangkalan : pertahanan untuk menyulitkan diagnosis atau mengandung unsur penipuan diri. 3. Isolasi diri : penyangkalan individu terhadap kenyataan yg dialaminya. 4. Intelektualisasi : cara individu untuk mengurangi hal- hal yg tdk menyenangkan bagi dirinya. Rentang respon kognitif
Asuhan yg dapat dilakukan keluarga bagi klien yg
tidak dapat merawat diri sendiri: 1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan 2. Membimbing dan menolong klien merawat diri 3. Ciptakan lingkungan yg mendukung