Kelompok 9
1. Agnes Emma Fernandez 1443050108
2. Lydia Margaretha 1443050060
3. Yumitra Gori 1443050122
4. Windy Devi 1443050131
5. Yohana Intan 1443050138
DEFINISI
Karena keadaan tereksitasi itu merupakan keadaan yang sangat tidak stabil maka
elektron yang tereksitasi itu secepatnya akan kembali ke tingkat energi semula yaitu
kekeadaan dasarnya (ground state).
Pada waktu atom yang tereksitasi itu kembali ketingkat energi lebih rendah yang
semula, maka kelebihan energi yang dimilikinya sewaktu masih dalam keadaan
tereksitasi akan ‘dibuang’ keluar berupa ‘emisi sinar’ dengan panjang gelombang yang
karakteristik bagi unsur yang bersangkutan.
Sumber Pengeksitasi Atom
Sumber pengeksitasi atom suatu unsur memerlukan suatu sumber energi kalor yang
mampu mengeksitasikan elektron di orbital paling luar dari atom tersebut ke tingkat
energi atom yang lebih tinggi
Ada dua jenis sumber pengeksitasi yang mampu memberikan energi kalor dan suhu
yang lebih tinggi, yaitu ‘bunga api listrik’ yang disebut ‘Arc’ atau “Spark” dan
“Plasma” yang ditimbulkan secara induksi (Inductively Couple plasma atau ICP).
Bunga Api Listrik
Bunga api listrik atau awan muatan listrik (electrical discharge) adalah loncatan muatan
listrik antara ujung batang elektroda dan sampel dimana ujung elektroda dan sampel
tidak saling bersentuhan dan apabila antara keduanya diberikan tegangan listrik yang
tinggi, maka akan terjadi loncatan muatan elektron dan akan menimbulkan tahanan
sehingga hal ini akan menimbulkan kalor yang sangat tinggi
Suhu yang dihasilkan oleh muatan listrik tersebut berkisar antara 4000oC sampai
dengan 7000oC.
arakteristik Sumber Emisi Atom yang sempurna
•Lengkap dengan penghapusan sampel dari dalam matriks aslinya rangka dengan meminimalkan
interferensi.
•Adanya proses atomisasi tetapi minimum dalam proses ionisasi dari semua elemen yang akan
dianalisis
•Terdapat sebuah sumber energi untuk mengontrosl eksitasi, yang memungkinkan energi yang
tepat diperlukan untuk merangsang semua elemen tanpa ionisasi yang cukup.
•Terdapat suatu lingkungan kimia yang inert, yang menahan pembentukan molekul yang tidak
diinginkan yang mempengaruhi keakuratan pengukuran.
•Terdapat suatu sumber yang dapat menangani berbagai pelarut, baik organik maupun anorganik
di alam.
•Memiliki sebuah sumber yang disesuaikan untuk menangani zat padat, cairan, atau gas.
•Mudah dioperasikan.
Instrumentasi AES
1. Spark Stand
Adalah bagian dimana Sampel dan elektroda yang biasanya terbuat dari logam wolfram
dialiri arus yang dibangkitkan oleh suatu unit pembangkit tegangan tinggi (High
Voltage Discharge) sehingga akan timbul spark atau Arc
1 Photocell;
Fungsinya adalah mengubah energi sinar menjadi arus listrik yang sebanding dengan
Intensitasnya. Daerah kerja detector ini pada daerah sinar tampak (380 – 780 nm).
Bentuknya adalah sebuah keeping logam yang dilapisi dengan bahan Selenium yang
sensitive terhadap sinar
2 Phototube;
Kontruksi detektor ini adalah sebuah tabung vakum yang terbuat dari kuarsa, bagian
dalamnya berisi katoda (Photocathode) logam berbentuk ½ silinder dengan
permukaanya dilapisi oksida logam yang mudah melepaskan electron bila dikenai
sinar. Detector ini mampu membaca sinar tampak dan sinar ultra violet dengan
panjang gelombang dari 190 – 650 nm dan dari 600 – 1000 nm
3 Photomultipliers
PMT atau Tabung Penggandaan Foton terdiri dari tabung kaca hampa udara yang
sebagian dindingnya terbuat dari kuarsa, bagian dalam terdiri dari Katoda yang
permukaannya dilapisi suatu bahan yang akan mengeluarkan electron bila dikenai
sinar.
Cara Kerja Alat
Seperti dalam spektroskopi AAS, sampel harus dikonversi menjadi atom bebas,
biasanya dalam suhu eksitasi sumber yang tinggi. Sampel cair adalah nebulasi dan
dibawa ke sumber eksitasi oleh gas yang mengalir.sampel padat dapat diperkenalkan ke
sumber oleh lumpur atau ablasi laser dari sampel solid di dalam aliran gas.
Zat padat juga dapat langsung menguap oleh percikan antara elektroda. Sumber
eksitasi harus dilarutkan, memisahkan menjadi atom.
Kelebihan dan Kekurangan AES
Kelebihan AES:
-Mudah dioperasikan
Kekurangan AES:
-Tidak dapat mengidentifikasi keadaan oksidasi unsur/ senyawa dalam matriks aslinya.
-Energi kalor yang dihasilkan nya relatif rendah sehingga perlu adanya kombinasi gas.
Gangguan pada AES
1. GANGGUAN SPEKTRAL
Gangguan spektral terjadi bila panjang gelombang (atomic line) dari unsur yang
diperiksa berimpit dengan panjang gelombang dari atom atau molekul lain yang
terdapat dalam larutan yang diperiksa.
2. GANGGUAN KIMIA
Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam nyala (ionisasi, terbentuknya oksida, silikat,
dan senyawa lainnya yang stabil ; reduksi dan sebagainya) dapat menimbulkan efek
penurunan (depression, suspression) ataupun bahkan peningkatan (enchacement)
dari adsorbans (A). Efek penurunan misalnya dijumpai dalam analisa Ca, Mg, Sr,
dan sebagainya
3. GANGGUAN FISIKA
Gangguan ini berasal dari sebab-sebab fisik. Misalnya pelarut yang berbeda dalam
larutan standar . Kurva standar yang melengkung dapat disebabkan oleh gangguan
ini
APLIKASI
• Spektroskopi emisi atomik digunakan untuk pengaturan logam alkali dalam proses
farmasi.
• Spektroskopi emisi atom membantu dalam mendeteksi elemen dalam sampel yang
diberikan dan untuk elusidasi struktur.
Spektroskopi Emisi Spektroskopi Absorbsi