Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

Dosen Pembimbing:
dr. Hervan Sp.OG
Hipertensi
gestasional

Preeklampsia
dengan Preeklampsia
Hipertensi Hipertensi
Kronik

Eklampsia
Insiden dan faktor resiko
 Wanita nulipara
 Kehamilan multipel
 Riwayat hipertensi kronik
 Usia ibu lebih dari 35 tahun
 Obesitas
HIPERTENSI GESTASIONAL

 TD ≥ 140/90 mmHg untuk pertama kali selama


kehamilan, proteinuria (-)
 TD kembali ke normal < 12 minggu postpartum
 Diagnosis akhir hanya dapat dibuat pospartum
 Mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain
preeklamsia, seperti nyeri epigastrium atau
trombositopenia
PREEKLAMSIA
 Kriteria minimum:
 TD ≥ 140/90 mmHg setelah gestasi 20
minggu
 Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau ≥+1 pada
dipstick
Preeklamsia

 Peningkatan kepastian preeklamsia:


 TD ≥160/100 mmHg
 Proteinuria 2,0 g/24 jam atau ≥+2 pada dipstick
 Kreatinin serum >1,2 mg/dl
 Trombosit <100.000/mm3
 Hemolisis mikroangiopatik (LDH meningkat)
 SGPT (ALT) atau SGOT (AST) meningkat
 Nyeri kepala menetap
 Nyeri epigatrium menetap
Preeklamsia Pada Hipertensi Kronik
(Superimposed)

 Proteinuria awitan-baru ≥ 300 mg/24 jam


pada wanita pengidap hipertensi tetapi
tanpa proteinuria sebelum gestasi 20
minggu

 Terjadi peningkatan proteinuria atau TD


atau hitung trombosit <100.000/mm3
secara mendadak pada wanita dengan
hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi
20 minggu
Hipertensi kronik
 TD ≥ 140/90 mmHg sebelum kehamilan
atau didiagnosis sebelum gestasi 20
minggu
ATAU
 Hipertensi yang pertama kali didiagnosis
setelah gestasi 20 minggu dan menetap
setelah 12 minggu postpartum
Eklamsia

 Kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain


pada seorang wanita dengan preeklamsia
Gambaran Klinis Eklampsia
 Gerakan kejang biasanya dimulai dari daerah
mulut sebagai bentuk kejang di daerah wajah
kemudian seluruh tubuh menjadi kaku karena
kontraksi otot yang menyeluruh.
 Setelah kejang diafragma menjadi kaku dan
pernafasan berhenti.
 Setelah kejang berhenti penderita mengalami
koma selama beberapa saat.
 Frekuensi pernafasan dapat mencapai 50
kali/menit.
Komplikasi
 Produksi urin berkurang, bahkan kadang –
kadang sampai anuria dan pada umumnya
terdapat hemoglobinuria.
 Edema pulmo
 Kematian
 Kebutaan
 Penurunan kesadaran
 Psikosis
Diagnosis Diferensial
 epilepsi, ensefalitis, meningitis, tumor
otak serta pecahnya aneurisma otak
Prognosis

 Eklampsia selalu menjadi masalah yang


serius, bahkan merupakan salah satu
keadaan paling berbahaya dalam
kehamilan. Eklampsia dan pre eklamsia
berat harus selalu dianggap sebagai
keadaan yang mengancam jiwa ibu hamil.
Manajemen
 Terapi suportif untuk stabilisasi pada
penderita
 Selalu diingat mengatasi masalah –
masalah Airway, Breathing, Circulation
 Kontrol kejang dengan pemberian
loading dose MgSO4 intravena
 Pemberian obat antihipertensi
 Koreksi hipoksemia dan asidosis
 Terminasi kehamilan
Pengobatan Medisinal
 1. MgSO4 :
 Initial dose :
 - Loading dose : 4 gr MgSO4 20% IV (4-
5 menit)
 - Maintenace dose : MgSO4 1 g / jam
intra vena
 2. Antihipertensi
 3. Infus Ringer Asetat atau Ringer Laktat
 4. Perawatan pada serangan kejang :
Pengobatan Obstetrik

 Semua kehamilan dengan eklamsia harus


diakhiri tanpa memandang umur
kehamilan dan keadaan janin.
 Terminasi kehamilan
 Bila anak hidup dapat dipertimbangkan
bedah Cesar.
Perawatan Pasca Persalinan
 Bila persalinan terjadi pervaginam,
monitoring tanda-tanda vital dilakukan
sebagaimana lazimnya.
 Pemeriksaan laboratorium dikerjakan
setelah 1 x 24 jam persalinan.
 Biasanya perbaikan segera terjadi
setelah 24 - 48 jam pasca persalinan.
Simpulan
 Hipertensi yang dipicu oleh kehamilan adalah setiap
awitan baru hipertensi yang terjadi dalam kehamilan.
Diagnosis hipertensi gestasional → TD ≥140/90 mmHg
untuk pertama kali selama kehamilan. + proteinuria
=preeklampsia dan +kejang = eklampsia.
 Karena adanya perubahanpada sistem kardiovaskular,
hematologik, endokrin dan metabolik, serta aliran darah
regional disertai gangguan end-organ.
 Tatalaksana hipertensi pada kehamilan meliputi deteksi
preatal dini, perawatan di Rumah Sakit, terminasi
kehamilan, dan terapi menggunakan obat antihipertensi.
Saran
 Pada masa kehamilan yang harus di
perhatikan kondisi ibu hamil. Setiap masa
kehamilan seorang ibu harus rajin
memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui
perkembangan dan pertumbuhan janin
tersebut serta memantau kondisi fisik dan
kehamilannya untuk mencegah adanya
kondisi-kondisi yang membahayakan dirinya
dan kehamilannya. Selama hamil seorang ibu
dianjurkan menjalani gaya hidup sehat dan
menjauhi perilaku-perilaku berisiko yang dapat
membahayakan kehamilannya.
Alhamdulillah
Sekian...

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapkas Akut GEA
    Lapkas Akut GEA
    Dokumen8 halaman
    Lapkas Akut GEA
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Laringitis TB
    Laringitis TB
    Dokumen39 halaman
    Laringitis TB
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Bahaya Merokok
    Bahaya Merokok
    Dokumen24 halaman
    Bahaya Merokok
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • PKAK Pendahuluan
    PKAK Pendahuluan
    Dokumen37 halaman
    PKAK Pendahuluan
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Kronik 2
    Laporan Kasus Kronik 2
    Dokumen13 halaman
    Laporan Kasus Kronik 2
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Morbus Hensen
    Morbus Hensen
    Dokumen19 halaman
    Morbus Hensen
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Diabetes dan Hipertensi
    Diabetes dan Hipertensi
    Dokumen9 halaman
    Diabetes dan Hipertensi
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Diabetes dan Hipertensi
    Diabetes dan Hipertensi
    Dokumen9 halaman
    Diabetes dan Hipertensi
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN DIARE AKUT
    LAPORAN DIARE AKUT
    Dokumen16 halaman
    LAPORAN DIARE AKUT
    Rifqi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Topikal Antibakteri
    Topikal Antibakteri
    Dokumen13 halaman
    Topikal Antibakteri
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Tugas I
    Tugas I
    Dokumen3 halaman
    Tugas I
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Referat Nutrisi Parenteal
    Referat Nutrisi Parenteal
    Dokumen21 halaman
    Referat Nutrisi Parenteal
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • SSP
    SSP
    Dokumen69 halaman
    SSP
    dianaindahlestari
    Belum ada peringkat
  • Soal Kulit
    Soal Kulit
    Dokumen97 halaman
    Soal Kulit
    mirellagresyalli
    100% (1)
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen16 halaman
    Bells Palsy
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen25 halaman
    TB Paru
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • SMF_ILMU_PENYAKIT_SARAF
    SMF_ILMU_PENYAKIT_SARAF
    Dokumen7 halaman
    SMF_ILMU_PENYAKIT_SARAF
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri
    Manajemen Nyeri
    Dokumen49 halaman
    Manajemen Nyeri
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen16 halaman
    Bells Palsy
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Sol PP
    Sol PP
    Dokumen32 halaman
    Sol PP
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Lepra
    Lepra
    Dokumen20 halaman
    Lepra
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen27 halaman
    Ulkus Kornea
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen18 halaman
    Chapter II
    Amri Malik Fatahilah
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Mata Katarak
    Lapkas Mata Katarak
    Dokumen24 halaman
    Lapkas Mata Katarak
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis Penyuluhan
    Dermatitis Penyuluhan
    Dokumen12 halaman
    Dermatitis Penyuluhan
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI KUSTA
    OPTIMASI KUSTA
    Dokumen47 halaman
    OPTIMASI KUSTA
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen26 halaman
    Ulkus Kornea
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Dokumen43 halaman
    Skizofrenia
    Bellia Marsya
    Belum ada peringkat