Anda di halaman 1dari 19

Giovani Alice Halim

102013150
Skenario
 Seorang laki-laki beurusia 35 tahun datang untuk
mmengetahui kondisi penyakit TB parunya. Pasien
mempunyai riwayat pengobatan TB 2x. Pertama kali
berobat pasien hanya minum obat selama 3 bulan
kemudian tidak melanjutkan pengobatannya lagi. Saat
ini pasien menjalani pengobatan TB kedua kalinya,
pasien mengatakan ia mendapat obat suntik kali ini,
dan sudah berjalan selama 6 bulan.
ANAMNESIS
 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Keluhan Penyerta
 Riwayat Kehamilan
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat Sosial
Pemeriksaan Fisik
 Konjungtiva mata atau kulit pucat → anemia, demam (sub febris),
berat badan menurun signifikan.

 Perkusi : redup

 Auskultasi : suara napas bronkial. Akan didapat juga suara napas


tambahan berupa ronki basah, kasar dan nyaring, tetapi bila infiltrat
ini diliputi oleh penebalan pleura, suara napasnya menjadi vesikuler
melemah.
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium:

1. Uji serologi Takahashi

2. Pemeriksaan darah

3. Pemeriksaan sputum → BTA

4. Tes tuberkulin, terutama pada anak-anak

 Pemeriksaan Radiologis:

1. CT-Scan dan MRI


Interpretasi Hasil Pemeriksaan BTA

 0 BTA dalam 100 lapang pandang: Tidak Ditemukan


 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang: Tulis jumlah BTA

 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang: + atau (1+)

 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang : ++ atau (2+)

 >10 BTA dalam 1 lapang pandang : +++ atau (3+)


Diagnosis Kerja
 Tuberkulosis Putus Obat
Diagnosis Banding
 MDR-TBC
 XDR-TBC
 TDR-TBC
Etiologi
 Disebabkan Mycobacteria tubeculosis → famili
Mycobacteriaceae → bagian dari Actinomycetales.

 Batang halus, gerak (-), spora (-), aerob, tahan asam dan alkali.

 Hanya dapat dilihat dengan pewarnaan BTA Ziehl-Neelsen atau


Kinyoun Gabbett.
Epidemiologi
 5 negara penyumbang kasus Tuberkulosis terbesar di dunia
yaitu India, Cina, Indonesia, Afrika Selatan dan
Nigeria. Insidens tertinggi di dunia adalah di Afrika, yaitu
363/100.000 penduduk.
 Untuk Indonesia, masalah Tuberkulosis juga amat besar.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien TB
terbesar ketiga di dunia, sesudah India dan China.
Patofisiologi
Manifestasi Klinik
Penatalaksanaan
Evaluasi Pengobatan
 Perbaikan keluhan-keluhan pasien seperti batuk-batuk
berkurang, batuk darah hilang, nafsu makan bertambah,
berat badan meningkat dan sebagainya.

 Biasanya setelah 2-3 minggu →BTA mulai menjadi


negatif

 Evaluasi radiologis juga diperlukan untuk melihat


kemajuan terapi
Komplikasi Lanjut
Dini
 SOPT (Sindroma Obstruksi Pasca
 Pleuritis
Tuberkulosis)
 Efusi pleura
 Kerusakan parenkim berat → fibrosis
 Empiema paru
 Laringitis  Cor pulmonal

 Ca paru

 TB milier dan kavitas TB


Pencegahan
 Vaksin BCG

 Menghindari kontak dengan pasien TB

 Kenakan masker

 Atur pola hidup sehat agar imunitas tubuh baik


Prognosis
 Pada pasien dengan kepatuhan yang baik prognosis
umumnya baik. Tetapi, ada banyak juga faktor yang
memengaruhi seperti usia, daya tahan tubuh, gaya hidup,
dan lain sebagainya.
Kesimpulan
 Tuberkulosis merupakan penyakit yang angka
prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun di
Indonesia, penyebabnya Mycobacterium tuberculosis
yang menyebar melalui droplet saluran pernapasan.
Pengobatan penyakit Tuberkulosis paru tidak boleh
terputus, pasien harus berobat teratur sampai dinyatakan
sembuh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai