PENGECORAN
JUM’AT 13.00
Pengecoran logam adalah proses pembuatan
benda dengan mencairkan logam dan
menuangkan ke dalam rongga cetakan.
Proses ini dapat digunakan untuk membuat
benda-benda dengan bentuk rumit. Benda
berlubang yang sangat besar yang sangat sulit
.
atau sangat mahal jika dibuat dengan metode
lain, dapat diproduksi masal secara ekonomis
menggunakan teknik pengecoran yang tepat.
Pengecoran logam dapat dilakukan untuk
bermacam-macam logam seperti, besi, baja,
paduan tembaga (perunggu, kuningan,
perunggu aluminium dan lain sebagainya),
paduan logam ringan (paduan aluminium,
paduan magnesium, dan sebagainya), serta
paduan lain, semisal . paduan seng, monel
(paduan nikel dengan sedikit tembaga),
hasteloy (paduan yang mengandung
molibdenum, krom, dan silikon), dan
sebagainya
Keuntungan proses pembentukan dengan
pengecoran :
perhiasan,
penggorengan,
patung,
pipa,
blok mesin,
roda kereta,
rangka mesin,
pompa, dan lain-lainnya.
Proses pengecoran dapat
diklasifikan menjadi dua katagori :
Jenis-jenis pola :
Pola padat (solid pattern);
pola belah (split pattern);
Pola dengan papan penyambung (match – plate
pattern);
Pola cope dan drag (cope and drag pattern).
Pola padat (disebut juga pola tunggal)
Keunggulan :
Memiliki kolapsibilitas yang baik.
Permeabilitas baik.
Reusabilitas yang baik, dan
Murah.
Kelemahan :
Uap lembab dalam pasir dapat menyebabkan
kerusakan pada berberapa coran, tergantung pada
logam dan geometri coran.
Kelemahan :
Lebih mahal dibandingkan dengan
cetakan pasir basah;
• Laju produksi lebih rendah karena
dibutuhkan waktu pengeringan;
Pemakaian terbatas untuk coran yang
medium dan besar dalam laju produksi
rendah medium.
Cetakan kulit kering,
diperoleh dengan mengeringkan permukaan pasir
basah dengan kedalaman 1,2 cm sampai dengan
2,5 cm pada permukaan rongga cetakan. Bahan
perekat khusus harus ditambahkan pada campuran
pasir untuk memperkuat permukaan rongga cetak.
Klasifikasi cetakan yang telah dibahas merupakan
klasifikasi konvensional. Saat ini telah
dikembangkan cetakan yang menggunakan
pengikat bahan kimia. Beberapa bahan pengikat
yang tidak menggunakan proses pembakaran,
seperti antara lain resin turan, penolik, minyak
alkyd.
Proses Pengecoran dengan Cetakan Khusus :
Proses pengecoran telah dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan khusus. Perbedaan antara
metode ini dengan metode cetakan pasir
terdapat dalam komposisi bahan cetakan, cara
pembuatan cetakan, atau cara pembuatan pola.
Kelemahan :
Kelemahannya :
• Pola polisteren merupakan pola sekali pakai, sehingga
dibutuhkan pola baru setiap kali pengecoran.
• Biaya pembuatan pola mahal.
Penggunaan :
Produksi massal untuk pembuatan mesin automobil (dalam
proses ini pembuatan dan pemasangan pola dilakukan dengan
sistem produksi automatis).
Pengecoran dengan cetakan plaster dan keramik :
Pengecoran dengan cetakan plaster mirip dengan
cetakan pasir, hanya cetakannya dibuat dengan plaster
(2CaSO4-H2O) sebagai pengganti pasir.