Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN PADA SALURAN

TERTUTUP II/PIPA
( KEHILANGAN ENERGI )

KELOMPOK 10 :
1. AINAL AKBAR (171910301032)
2. RIZAL MUTOWAF AL FATAH (171910301095)
3. ASRI YUNI HARTATI (171910301166)
PENGERTIAN PIPA

• Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan digunakan untuk
mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang dialirkan melalui pipa bisa
berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan
atmosfer.
KEHILANGAN TENAGA ALIRAN MELALUI PIPA

• Pada zat cair yang mengalir didalam bidang batas ( pipa saluran terbuka ) akan terjadi
tegangan geser dan gradien pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan.
• Tegangan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama
pengaliran.
• Apabila pipa mempunyai penampang konstan, maka v1=v2
• Dan kehilangan tenaga sama dengan jumlah dari perubahan tekanan dan tinggi tempat.
KEHILANGAN ENERGI PADA ALIRAN TERTUTUP

• Kehilangan energi pada saluran tertutup ada dua penyebab yaitu penyebab
mayor dan penyebab minor.

Adanya gesekan sekeliling pipa dan


Mayor sepanjang pipa

- Akibat kontraksi tiba-tiba


- Akibat adanya belokan
Minor - Akibat katup (valve)
- Akibat sambungan Pipa
MAYOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT GESEKAN)

Secara teoritis kehilangan energi ini dapat diperoleh dengan menggunakan


persamaan yang disebut dengan Persamaan Darcy-Weisbach (persamaan 1)
yaitu:
MAYOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT GESEKAN)

• Untuk menentukan koefisien gesekan (f), Balsius memberikan persamaan


koefisein gesek untuk pipa halus pada batasan angka bilangan Reynolds tertentu.
• Koefisien gesek juga dipengaruhi oleh jenis aliran, untuk aliran laimner (bilangan
Reynolds kecil),

• Jika nilai 4.000 < Re< 105 pada pipa halus maka menggunakan rumus :
Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung pada angka Reynolds,
tetapi juga pada dinding pipa yaitu kekasaran relative k/D, atau :
hgs (kehilangan tekanan karena gesekan) menurut Strickleer, yaitu

Koefisien nilai k untuk rumus tersebut :


MINOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG)

1. Akibat Kontraksi tiba-tiba (penyempitan)


Kontraksi tiba-tiba dapat membuat tekanan turun karena kehilangan energi
akibat turbulensi dan meningkatnya kecepatan. Dapat dihitung dengan rumus :

Contraction sendiri yaitu pipa yang mengalami pengurangan cross sectional


area secara mendadak dari saluran dengan membentuk pinggiran yang tajam.
Tekanan yang melewatinya akan bertambah besar.
MINOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG)

2. Akibat adanya belokan atau tikungan


Kehilangan energi akibat tikungan diakibatkan meningkatnya tekanan pada bagian
luar pipa dan menurun pada bagian dalam pipa.
Belokan pada pipa tersebut menghasilkan kerugian head yang lebih besar dari pipa
yang lurus. Kenapa ??
Kerugian ini disebabkan oleh daerah aliran yang terpisah didekat sisi dalam belokan
(belokan tajam) dan aliran sekunder yang berpusar karena ketidakseimbangan gaya
gaya sentripetal akibat kelengkungan sumbu pipa.
Rumus untuk menentukan koefisien kehilangan energi terhadap
belokan adalah sebagai berikut :
MINOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG)

3. Akibat adanya katup atau valve


Valve merupakan alat pengatur aliran air pada jaringan perpipaan. Pada valve
aliran air bisa diberhentikan secara mendadak dan juga bisa dialirkan secara
mendadak oleh karena itu terjadi tekanan dalam aliran tersebut. Kehilangan
energi akibat katupdapat dihitung :
MINOR LOSSES
(KEHILANGAN ENERGI AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG)

4. Akibat Sambungan Pipa


Untuk menghitung kerugian Head karena belokan digunakan rumus Fuller ditulis dalam
bentuk persamaan dibawah ini:

Anda mungkin juga menyukai