Anda di halaman 1dari 3

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang
memiliki sumber daya air melimpah. Hal ini dikarenakan Kabupaten Banyuwangi
terletak berdekatan dengan gunung aktif di Jawa Timur, yaitu gunung Raung, dan
Gunung Ijen. Gunung tersebut menghasilkan mata air yang selanjutnya dialirkan
melalui sungai sungai yang ada di Banyuwangi. Salah satu alirannya mengalir di
daerah irigasi Karangdoro yang terletak di Kecamatan Tegalsari.

Daerah irigasi Bendung Karangdoro merupakan bangunan irigasi yang


dibangun oleh Belanda, dan daerah irigasi ini melayani 3 wilayah disekitarnya.
Wilayah pelayanan di Bendung Karangdoro yaitu wilayah pelayanan
Pesanggaran, wilayah pelayanan Bangorejo, dan wilayah pelayanan Cluring.
Bendung ini mengaliri ±16000 Ha sawah, di wilayah Pesanggaran 4381 Ha, di
wilayah Bangorejo 5981Ha, dan di wilayah Cluring 5945 Ha. Penelitian ini akan
difokuskan di daerah irigasi pelayanan Cluring.

Pada musim kemarau terjadi penurunan debit air pada daerah irigasi
wilayah pelayanan Cluring. Hal ini mengakibatkan beberapa sawah yang
tanamannya memerlukan banyak air terancam gagal panen. Berdasarkan
penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, penurunan
debit di Daerah Irigasi Bendung Karangdoro yang mensuplai persawahan wilayah
Cluring dengan debit normalnya mencapai 20.000 m3/dt kini turun menjadi 6000
m3/dt. Oleh karena itu optimalisasi air di wilayah pelayanan Cluring perlu
dilakukan agar tidak berdampak buruk untuk kedepannya.

Optimalisasi pengelolaan sumber daya air di wilayah pelayanan Cluring


dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu dengan memodelkan suplai aliran air
irigasi dengan melihat jumlah kebutuhan air di sawah dan juga ketersedian air di
saluran irigasi. Jumlah kebutuhan air dilihat dari tanaman di setiap persawahan di
wilayah Cluring dikarenakan kebutuhan air tiap tanaman berbeda-beda.

1
Sedangkan ketersediaan air dapat dihitung debitnya menggunakan data curah
hujan dan evapotranspirasi. Untuk memodelkannya, dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi WEAP ( Water Evaluation And Planning ).

WEAP (Water Evaluation And Planning) merupakan salah satu program


komputer yang dibuat untuk membantu dalam hal evaluasi sumber daya air dan
pengembangan sumberdaya air yang berkelanjutan (Anatoly N dan Putranto T,
2014). WEAP beroperasi dengan prinsip dasar kesetimbangan air dan dapat
diterapkan pada sistem suatu kota maupun daerah pertanian, daerah aliran sungai
tunggal atau daerah aliran sungai lintas wilayah. Selain itu, WEAP dapat
mensimulasikan berbagai komponen alam dan rekayasa sistem, termasuk curah
hujan yang terjadi tiap satuan waktu, aliran air relatif, dan resapan air tanah dari
curah hujan, konservasi air, kebijakan air dan prioritas alokasi, operasi reservoir,
generasi hydropower, kualitas air, penilaian kerentanan serta persyaratan
ekosistem (Stockholm Environment Institute, 2012b). Berdasarkan hal tersebut
maka studi kasus pada penelitian ini adalah “Optimalisasi Pengelolaan Sumber
Daya Air Pada Daerah Irigasi Baru Wilayah Pelayanan Cluring Kabupaten
Banyuwangi menggunakan WEAP”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dijelaskan diatas maka perumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapa besar ketersediaan air untuk irigasi di daerah irigasi Baru wilayah
pelayanan Cluring ?
2. Berapa besar kebutuhan air untuk tiap tanaman di irigasi Baru wilayah
pelayanan Cluring?
3. Bagaimana model untuk suplai sumber daya air di irigasi Baru wilayah
pelayanan Cluring?

2
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah :

1. Menghitung ketersediaan air untuk irigasi di daerah irigasi Baru wilayah


pelayanan Cluring.
2. Menghitung besar kebutuhan air untuk tiap tanaman di irigasi Baru
wilayah pelayanan Cluring.
3. Memodelkan suplai sumber daya air di irigasi Baru wilayah pelayanan
Cluring.
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini ialah hasil dari penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan referensi bagi pihak Dinas Pengairan Banyuwangi untuk
mengetahui kebutuhan, ketersediaan, dan pemodelan sumber daya air di wilayah
irigasi Baru daerah pelayanan Cluring

1.5 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan pembahasan pada penelitian ini, maka perlu adanya
batasan masalah. Batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan di irigasi Baru wilayah pelayanan Cluring,
Kabupaten Banyuwangi
2. Kebutuhan air yang dihitung hanya untuk kebutuhan air irigasi di sektor
pertanian
3. Tidak menghitung pola tata tanam, dan pola tata tanam yang akan dihitung
untuk kebutuhan air di tanaman adalah data yang didapat dari Dinas
Pengairan Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai