Pendahuluan
Tatalaksana dasar
4
Pendahuluan
2/3 kematian bayi di indonesia neontus <
28 hari
Angka Kematian Bayi JATIM 2015 25,3
/1000 kelahiran
MDGS target 2015 23/1000 kelahiran
Pendahuluan
9
Penilaian skor Downe
10
Intepretasi skor Downe
11
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)
Definisi
Suatu penyakit ringan pada neonatus yang
mendekati cukup bulan atau neonatus cukup
bulan yang mengalami gawat napas segera
setelah lahir dan hilang dengan sendirinya
dalam waktu 3-5 hari.
12
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)
(lanjutan)
Faktor Risiko
Definisi
Penyakit membran hialin juga dikenal sebagai sindrom
gawat napas (respiratory distress syndrome, RDS).
Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi prematur.
14
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Faktor Risiko
15
Patofisiologi
16
Alveoli
17
18
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
19
Sindrom Aspirasi Mekonium
Definisi
Gawat napas yang bersifat sekunder akibat
aspirasi mekonium oleh fetus dalam uterus atau
oleh neonatus selama proses persalinan dan
kelahiran.
20
Meconium time by time
21
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Faktor Risiko
23
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Presentasi Klinis
• Air ketuban bercampur mekonium sebelum kelahiran
• Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium pada
neonatus setelah lahir.
• Gagal pernapasan yang mengarah pada peningkatan
diameter anteroposterior dada
• Persistent pulmonary hypertension of the newborn
(PPHN).
24
Manifestasi klinis
25
Peralatan kasus MAS
26
Sindrom Kebocoran Udara
Definisi
Sindrom kebocoran udara (pneumomediastinum,
pneumothorax, pulmonary interstitial emphysema dan
pneumopericardium) adalah spektrum penyakit dengan
penyebab patofisiologi dasar yang sama.
27
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
Insidens
Paling sering ditemui pada neonatus dengan
penyakit paru yang pernapasannya dibantu
ventilator, tapi bisa juga terjadi secara spontan.
28
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
Faktor Risiko
• Spontan 0,5%
• Bantuan ventilator 15-20%
• CPAP 5%
• Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium atau
aspirasi mekonium
• Terapi surfaktan
• Tekanan ventilasi yang berlebihan pada resusitasi
(ventilasi dengan balon resusitasi)
29
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
30
Air leak syndrome
31
Apnea
Definisi
• Berhentinya pernapasan disertai oleh bradikardia
dan/atau sianosis selama lebih dari 20 detik.
Insidens
• 50-60% dari bayi prematur memperlihatkan
adanya apnea (35% dengan apnea sentral, 5-10%
apnea obstruktif, dan 15-20% dengan apnea
campuran).
32
Apnea (lanjutan)
Apnea patologis
Penyakit jantung
Hipothermia
Hipoglikemia Penyakit paru
Anemia Gastro intestinal reflux
Hipovolemia Obstruksi jalan napas
Aspirasi Infeksi, meningitis
NEC / Distensi
Gangguan neurologis
33
Apnea (lanjutan)
Pemeriksaan
• Pemantauan neonatus berisiko dengan usia kehamilan
kurang dari 32 minggu.
• Mengevaluasi kemungkinan penyakit dasar.
• Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan darah
rutin, analisis gas darah, glukosa serum, elektrolit dan kadar
kalsium.
• Lakukan pemeriksaan radiologi jika ada kecurigaan penyakit
organ di dalam rongga dada
34
Prinsip Tatalaksanan gawat nafas anak
35
Tatalaksana umum
• Pasang jalur infus intravena, sesuai dengan kondisi bayi, yang
paling sering dan bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi
berikan infus dektrosa 5 %
• Pantau selalu tanda vital
• Jaga patensi jalan nafas
• Berikan Oksigen (1-2 liter/menit dengan kateter nasal)
• Jika bayi mengalami apneu
– Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
– Lakukan penilaian lanjut
– Rujuk on right time NEONATAL TRANSPORT
36
TERIMA KASIH
37