Anda di halaman 1dari 11

Fraktur

Kelompok 4
Anggita Siti Assifa
Annisa Paras Ayu Utami
Ari M Tanwirul Qulub
Asep Suherman
Firhan Rusdiansyah
Definisi Fraktur
Fraktur adalah gangguan komplet atau tak komplet pada kontinuitas struktur tulang dan
didefinisikan sesuai dengan jenis dan keluasannya. Fraktur terjadi ketika tulang menjadi tekanan yang
lebih besar dari yang dapat diserapnya. Fraktur dapat disebabkan oleh hantaman langsung, kekuatan
yang meremukkan, gerakan memuntir yang mendadak, atau bahkan karena kontraksi otot yang
ekstrem. Ketika tulang patah, stuktur di sekitarnya juga terganggu, menyebabkan edema jaringan
lunak, hemoragi ke otot dan sendi, dislokasi sendi, ruptur tendon, gangguan saraf, dan kerusakan
pembuluh darah. Organ tubuh dapat terluka akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau oleh
fragmen fraktur. (Brunner & Suddartd: 2014)
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang
datang lebih besar dari yang diserap oleh tulang. (Helmi, N Zairin: 2012)
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (Alfiza,Tiara: 2015)
Fraktur sendiri merupakan kerusakan structural dalam tulang, lapisan epifisis atau
permukaan sendi tulang rawan. Sementara kerusakan pada tulang sering kali langsung terlihat nyata,
kerusakan pada jaringan lunak sekitarnya dapat luput dari deteksi klinis yang dini. Kerusakan jaringan
lunak yang berhubungan dengan suatu fraktur sangat bermakna secara klinis dan akhirnya dapat
memengaruhi hasil klinis. (Dewi, Chandra: 2017)
Etiologi Fraktur
Menurut Barbara C.Long penyebab fraktur dalam
Makalah Fraktur Karya Chandra, Dewi 2017
diantaranya adalah:
1. Fraktur akibat peristiwa trauma
 Trauma langsung,
 Trauma tidak langsung,
 Trauma ringan
2. Fraktur akibat kecelakaan atau tekanan
3. Fraktur Patologis

Sedangkan etiologi dari fraktur menurut Price dan


Wilson (2006) dalam Makalah Fraktur Karya
Chandra, Dewi 2017 ada 3 yaitu :
1. Cidera atau benturan
2. Fraktur patologik
3. Fraktur beban
Tipe-Tipe Fraktur
Menurut Tiara Alfiza (2015)

Penampilan fraktur dapat sangat


bervariasi tetapi untuk alasan yang
praktis, di bagi menjadi beberapa
kelompok yang diantaranya
Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)
 Fraktur tertutup (closed/sederhana)

 Fraktur terbuka (open/compound/majemuk)


Berdasarkan komlit atau ketidakkomplitan
fraktur

a) Fraktur komplit
b) Fraktur inkomplit bila garis patah tidak melalui
seluruh penampang tulang seperti:
 Hair Line Fraktur (patah retidak rambut)
 Fraktur tempaan (Buckle/Torus)
 Green stick fraktur
Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya
dengan mekanisme trauma.
Fraktur Transversal  Fraktur Oblik  Fraktur Spiral

 Fraktur Kompresi  Fraktur Avulsi


Berdasarkan jumlah garis patah

 Fraktur Komunitif  Fraktur Segmental  Fraktur Multiple


 Fraktur Undisplaced

 Fraktur Disflaced
 Fraktur Tibia Proksimal
 Fraktur Antebrakial Distal
1) Fraktur Colles
2) Fraktur Smith
3) Fraktur Galeazzi
4) Fraktur Montegia
 Fraktur Sternum
 Fraktur Humerus
1) Fraktur Suprakondilar Humerus
a) Tipe ekstensi.
b) Tipe fleksi.
2) Fraktur Interkondilar Humerus
3) Fraktur Batang Humerus
4) Fraktur Kolum Humerus
Lanjutan . . .
 Fraktur Iga.
 Fraktur Jari-jari Tangan
1) Baseball Finger
2) Boxer Fracture
3) Fraktur Bennet
 Fraktur Kompresi Tulang Belakang
 Fraktur Kruris

Anda mungkin juga menyukai