Anda di halaman 1dari 24

SYOK PADA

NEONATUS
DR.IFFA SPA
2 KEHILANGAN BERAT BADAN
FISIOLOGIS
Cairan tubuh Neonatus
• Prinsip utama:
• Cairan tubuh total (TBW) = Cairan intraselular (ICF) +
Cairan ekstraselular (ECF)
• Cairan Ekstraselular (ECF) = Cairan intravaskular (dalam
pembuluh : plasma, limfe) + cairan interstisial (antar sel)
• Sasaran utama:
• Mempertahankan volume ECF yang tepat,
• Mempertahankan osmolalitas ECF dan ICF dan konsentrasi
ion yang tepat
PERUBAHAN CAIRAN TUBUH SELAMA
KEHAMILAN DAN MASA BAYI

Prinsip:
• Total cairan tubuh
(TBW) = Cairan
Intraselular (ICF) +
Extraselular fluid (ECF)
• Cairan Extracellular =
Cairan Intravaskular
(dalam pembuluh:
plasma, limfe) + Cairan
Interstisial (antara sel)
3
4 KEHILANGAN BERAT BADAN
FISIOLOGIS

• Kehilangan berat badan fisiologis:


kehilangan berat badan normal
• 5-10% berat lahir
• Insensible water loss terjadi melalui
paru dan kulit.
5 INSENSIBLE WATER LOSS (IWL)

• “Insensible water loss” adalah kehilangan cairan yang tidak terlihat dengan
jelas: melalui kulit (2/3) atau saluran napas (1/3)
• Usia kehamilan (semakin prematur: semakin besar IWL)
• Usia pasca natal (kulit semakin tebal sesuai umur: semakin tua semakin baik -->
lebih sedikit IWL)
6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN NEONATUS
• Faktor yang terkait dengan – bayi seperti
• Usia kehamilan : ↓GA → ↑ kebutuhan cairan
• Gawat napas: ↑RR → ↑ kebutuhan cairan
• Demam: ↑ T → ↑ kebutuhan cairan
• Tangis berkepanjangan → ↑ kebutuhan cairan
• Kondisi ginjal
• Faktor yang terkait dengan – Lingkungan seperti
• Tempat tidur dengan Radiant warmer → ↑ kebutuhan cairan
• Plastic heat shield → ↓ kebutuhan cairan
• Terapi sinar → ↑ kebutuhan cairan
7

Bayi prematur harus


diletakkan di
inkubator sesegera
mungkin untuk
meminimalkan
kehilangan cairan
melalui evaporasi.
KEBUTUHAN CAIRAN
PADA 1-3 HARI PERTAMA

Kebutuhan Cairan (cc/kg/hari)


1000- 1500-
Berat lahir 1000g >2500g
1500g 2500g
Hari ke-1 60-90 D10 W 60-80 D10 W 60 D10 W 60 D10 W

90-120 D10 90-110 D10 90-110 D10


Hari ke-2 90 D10 W
W W W
120-150 D10 120-150 D10 120-150 D10
Hari ke-3 100 D10 W
W W W
Kurangi 20 cc/kg/hari jika neonatus mengalami RDS.
Ditambahkan ~ 20 cc/kg/hari jika bayi dirawat di dalam inkubator

8
9 KEBUTUHAN CAIRAN DAN KALORI
NEONATUS USIA 7 HARI ATAU LEBIH

Jika neonatus mendapatkan asupan secara enteral, lanjutkan dengan “pemberian


asupan sesuai sasaran”:
• Total cairan 150-180 ml/kg/hari
• Total kalori 120 kcal /kg/hari
• Kenaikan berat badan harian 20-30 gram
• Peningkatan volume maksimum:10-20 ml/kg/hari (pada bayi prematur dan bayi cukup bulan
dalam kondisi kritis)
EVALUASI SYOK

• CRT : normal jika < 3 detik,


bandingkan bagian bawah dan
atas tubuh
• Kulit teraba dingin
EVALUASI SYOK
WARNA
1. Sianosis
2. Kulit Pucat : Hb
rendah !!!
3. Mottled
EVALUASI SYOK
Normal
• 120-160 x/menit
• Bisa bervariasi antara 80-200 x/menit
Bradikardi
• <100 x/menit
• Hipoksemia, hipotensi, asidosis
Takikardi
• >180 x/menit
• Penurunan cadiac output, gagal jantung
EVALUASI SYOK
• Tekanan darah
• Bisa normal meski kondisi syok
• Evaluasi sistolk, diastolik dan rata2nya
• Ukuran cuff :
Terlalu besar: TD rendah
Terlalu kecil : TD tinggi
EVALUASI SYOK

• Heart Rate X Stroke Volume =Cardiac Output


• Stroke Volume bayi terbatas sehingga untuk
meningkatkan kardiak output, HR harus naik 
Takikardi
TUJUAN TERAPI SYOK
TERAPI SYOK Kristaloid 10
ml/kg/x

Kristaloid (NaCl0,9%), PRC, Iv, umbilikal,


Ya
WB intraoseus

Interval >15-30
menit
Apakah ada
perdarahan Kristaloid 10
akut?? ml/kg/x

Iv, umbilikal,
intraoseus
Tidak
Interval waktu
>30 ment-2 jam

Tranfusi PRC
TERAPI SYOK KARDIOGENIK
DAN SYOK SEPSIS
Natrium Bikarbonat 4,2% (0,5 mEq/mL) 2-4 ml/kg/x --> IV
Selang 30-60 menit
Dopamin 5-20 mcg/kg/menit
Melalui cairan IV  Meningkatkan kontraktilitas jantung
DOPAMIN/DOBUTAMIN
PANDUAN: PEMASANGAN JALUR IV
19 PERIFER DAN KATETERISASI
PEMBULUH UMBILIKUS

Terapi intravena perlu dilakukan jika pemberian cairan, obat


dan dukungan nutrisi tidak bisa melalui jalur gastrointestinal.
PANDUAN: PEMASANGAN JALUR IV
20 PERIFER DAN KATETERISASI
PEMBULUH UMBILIKUS

Kateterisasi pembuluh umbilikus biasanya digunakan hanya untuk neonatus


dengan penyakit serius untuk memberikan infus cairan parenteral, transfusi
tukar, dan/atau pemantauan tekanan darah arteri.
21 PANDUAN: KATETERISASI
PEMBULUH UMBILIKUS

• Berpengetahuan dan berpengalaman


dalam metode aseptik untuk
memasang jalur intravena
KESIMPULAN

• Disfungsi organ berawal dari perfusi yang tidak adekuat


• Evaluasi masalah dan atasi secara agresif
• Keputusan untuk memberikan terapi dengan cairan dan
pengobatannya berdasarkan pemeriksaan fisik dan
anamnesis, bukan hanya hasil tekanan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai