REFRESHING
PEMERIKSAAN FISIK
NEUROLOGI
Pembimbing:
dr. Ricky Gusanto, Sp.S
Oleh:
Khoirussyifa ZN (2013730058)
Kesadara
n
Rangsan
Fungsi g
Luhur Selaput
Otak
Sistem
Saraf
Sensorik
Otak
Refleks
Sistem
Motorik
2
1 Pemeriksaan Kesadaran
Kesadaran Glasgow Coma Scale
POIN
(GCS) EYE VERBAL MOTORIC
6 Mengikuti
4 perintah
2
Pemeriksaan Meningeal
sign
Pemeriksaan Kaku Kuduk
6
1350
900
Pemeriksaan bau
Syarat : tidk ada
hambatan, tidak ada
atropi, dan penderita sadar
baik (GCS 15)
Bahan tidak iritatif ,
biasanya tembakau, kopi,
vanili, teh, jeruk.
Cara pemeriksaan : mata
dan hidung ditutup
bergantian.
Interpretasi : tercium bau-
bauan secara tepat.
Nervus Optikus (N.II)
13
Lapangan
pandang Pemeriksa
(visual an warna
field)
Tajam
penglihata
n (visual Funduskopi
acquity) Terdiri dari
pemeriksa
an:
Tajam penglihatan
Jika memeriksa mata kanan, mata kiri ditutup
(jangan ditekan).
Menggunakan Snellen Eye chart (6 meter)
14
Lapangan pandang
Tes konfrontasi , syarat pemeriksa harus normal.
15
Pemeriksaan warna
menggunakan tes ishihara
16
Pemeriksaan funduskopi
Mata yg tdk diperiksa di tutup dg tangan penderita.
Terdiri dari:
1. Motorik
2. Sensorik
Terdiri dari:
1. Motorik
2. Sensorik
Pemeriksaan
motorik otot-
otot wajah
Pemeriksaan
Pemeriksaan rasa 2/3
Reflek anterior
lidah
Pemeriksaan
fungsi
sekresi
Pemeriksaan motorik otot- otot wajah
Pada kondisi diam :
dibandingkan apakah ada asimetri pada lipatan
dahi, sudut mata, lipatan nasolabial, dan sudut
mulut.
Pada kondisi bergerak :
mengangkat alis, amati gerakan alis dan derajat
kerutan dahi, menutup mata, mengerutkan alis,
mengembungkan pipi, bersiul, tersenyum.
23
Pemeriksaan rasa 2/3 anterior lidah
24
Pemeriksaan fungsi sekresi
Tes Schirmer
Lakmus merah ukuran 5x50 mm
ditempatkan di kantung konjuntiva
inferior dan dibiarkan selama 5 menit.
Kemudian diukur panjang lakmus yang
basah dalam satuan millimeter.
Normal : lakmus berubah menjadi biru
20-30 mm
25
Pemeriksaan Reflek
Refleks stapedius
Stethosscope loudness balance test
Dilakukan dgn memasang stetoskop pd
telinga penderita, kemudian dilakukan
pengetukan lembut diafragma stetoskop
atau dgn menggetarkan frekuensi 256Hz di
dekat stetoskop
26
Nervus Vestibulocochlearis (Nervus VIII)
27
Pemeriksaa
Pemeriksaan n
pendengaran keseimban
gan
Pemeriksaan pendengaran
Untuk menilai adanya tuli konduktif atau tuli
perseptif/tuli saraf.
Dilakukan dgn :
Suara bisik
Arloji Tes
Weber
Garputala, yg dinilai :
Tes weber
Tes rinne (menilai tulang dan hantaran udara)
Tes schwabach
Tes Rinne
Schwabach
28
28
Pemeriksaan keseimbangan
Vertigo dengan hallpike maneuver
Nistagmus dengan hallpike maneuver
hallpike
maneuver
Tes romberg
1. penderita berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki
yang lainnya
2. lengan dilipat didada dan mata ditutup
29 Normal: dapat bertahan selama 30 setik atau lebih
Nervus Glossopharyngeus dan
Vagus (N. IX dan X)
30
31
Nervus Accesorius (N. XI)
32
m.
m. Trapezius
sternokleidomastoideus
Disdiadokokinesia :
Tidak dapat melakukan gerakan bolak balik
Disinergia
Menyuruh ps menggambil gelas,
menggambar lingkaran
Dismetria
Tidak mampu mengukur ketepatan gerakan
Rebound phenomenon
Scanning speech
Rebound Finger to nose test
phenomenon
40
5 Fungsi Sensorik
1. Menguji sensasi nyeri: dengan menggunakan Spatel
lidah yang di patahkan atau ujung kayu aplikator
kapasdigoreskan pada beberapa area kulit, Minta klien
untuk bersuara pada saat di rasakan sensasi tumpul
atau tajam.
2. Menguji sensai panas dan dingin: dengan
menggunakan Dua tabung tes, satu berisi air panas
dan satu air dingin, Sentuh kulit dengan tabung
tersebut minta klien untuk mengidentifikasi sensasi
panas atau dingin.
3. Sentuhan ringan : dengan menggunakan Bola kapas
atau lidi kapas, Beri sentuhan ringan ujung kapas
pada titik-titik berbeda sepanjang permukaan kulit
minta klien untuk bersuara jika merasakan sensasi
4. Vibrasi/getaran : dengan garputala, Tempelkan
42
batang garpu tala yang sedang bergetar di bagian
6 Pemeriksaan Refleks
1. Reflek fisiologis
Refleks glabella
• Pukulan singkat pada glabella atau sekitar
supraorbitalis mengakibatkan kontraksi singkat
kedua otot orbicularis okuli. Pada lesi perifer vervus
fasialis, reflex ini berkurang atau negatif.
44
1. Reflek fisiologis
Refleks bisep
• Posisi: dilakukan dengan pasien duduk, dengan
membiarkan lengan untuk beristirahat di pangkuan
pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90
derajat di siku.
• Identifikasi tendon: minta pasien memflexikan di siku
sementara pemeriksa mengamati dan meraba fossa
antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa seperti
tali tebal.
• Cara: ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan
pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah
diketuk pada sendi siku.
• Respon : fleksi lengan pada sendi siku
45
1. Reflek fisiologis
Refleks trisep :
• Posisi : dilakukan dengan pasien duduk. dengan
Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh pasien,
sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau
Lengan bawah harus menjuntai ke bawah langsung di
siku
• Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan
fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi
• Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku
46
1. Reflek fisiologis
Refleks brachiradialis
• Posisi: dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah
harus beristirahat longgar di pangkuan pasien.
• Cara: ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon
melintasi (sisi ibu jari pada lengan bawah) jari-jari
sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan. posisi
lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi.
• Respons: flexi pada lengan bawah, supinasi pada siku
dan tangan
47
1. Reflek fisiologis
Refleks patella
• Posisi klien : dapat dilakukan dengan duduk atau
berbaring terlentang
• Cara : ketukan pada tendon patella
• Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi
m.quadrisep femoris
48
1. Reflek fisiologis
Refleks achiles
• Posisi : pasien duduk, kaki menggantung di tepi meja
ujian. Atau dengan berbaring terlentang dengan
posisi kaki melintasi diatas kaki di atas yang lain atau
mengatur kaki dalam posisi tipe katak.
• Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar
flexi.
• Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
• Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi
m.gastroenemius
49
2. Reflek patologis
Reflek babinski:
• Pesien diposisikan berbaring supinasi dengan kedua
kaki diluruskan.
• Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki
pasien agar kaki tetap pada tempatnya.
• Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari
posterior ke anterior
• Respon : posisitf apabila terdapat gerakan dorsofleksi
ibu jari kaki dan pengembangan jari kaki lainnya
50
2. Reflek patologis
Refleks chaddok
• Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar
maleolus lateralis dari posterior ke anterior
• Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari,
disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
51
2. Reflek patologis
Refleks schaeffer
• Menekan tendon achilles.
• Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki,
disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
52
2. Reflek patologis
Refleks oppenheim
• Pengurutan dengan kuat tibia dan otot tibilis anterior
kea rah distal.
• Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki,
disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
53
2. Reflek patologis
Refleks Gordon
• menekan pada musculus gastrocnemius (otot betis)
• Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari kaki,
disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
54
2. Reflek patologis
Refleks gonda
• Menekan (memfleksikan) satu jari kaki, lalu
melepaskannya dengan cepat.
• Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki,
disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
55
Click icon to add picture
TERIMAKASIH
56
58
60
INTERPRETASI VISUS N. II
• 6/6 : dpt melihat huruf pd jarak 6 m, dimana oleh orang normal dpt
dilihat pd jarak 6 m
• 6/30 : dpt melihat huruf pd jarak 6 m, dimana oleh orang normal dpt
dilihat pd jarak 30 m
BILA TDK DPT MELIHAT HURUF TERBESAR , DILAKUKAN UJI HITUNG JARI
• 3/60 : dpt menentukan jumlah jari pd jarak 3m, yg oleh orang normal dpt
terlihat pd jarak 60 mtr
• 1/60 : dpt menghitung jari pd jarak 1 m
BILA TDK DPT MENGHITUNG JUMLAH JARI, DILAKUKAN UJI LAMBAIAN TANGAN
DIMANA ORANG NORMAL DPT MELIHAT LAMBAIAN TANGAN PD JARAK
300 M
• 1/300 : melihat lambaian tangan pd jarak 1 m
• bila hanya dpt melihat adanya sinar visus = 1/~ orang normal dpt
melihat adanya sinar pd jarak tak terhingga ( ~ )
BILA TDK MENGENAL SINAR SAMA SEKALI
•
61 visus = 0 ( buta total )
N. III, IV, VI
Nerves Muscle Action Action
primary secondary
oculomotor Superior rectus Moves ye up Adduct,rotates inward
Inferior rectus Moves eye Adduct,rotates
Medial rectus down outward
Inferior oblique Abduct None
Moves eye up Abducts,rotates
outward
trochlear
Superior moves eye Abducts,rotates
oblique down inward
abdusens none
Lateral rectus Moves eye out
62
63
V N. Trigeminus
64
65
Nervus Trigeminus (N.V)
66
Sensorik
Distribusi perifer : nervus V-1, V-2, V-3
67
2. Fungsi Sensorik
Sensasi Eksteroseptif
68
Suhu :
Alat yg dipakai : tabung yg diisi air dingin
dan air panas, dingin dg suhu 5– 10 o C ;
panas suhu 40-45o C
Penderita sebaiknya berbaring
Mata penderita tertutup
Tabung dicobakan terlebih dahulu pd
pemeriksa
Tabung ditempelkan pada kulit penderita
dan penderita diminta untuk menyatakan
apakah yg terasa dingin atau panas
70
Sensasi Taktil
Alat yg dipakai : kuas halus, kapas, bulu,
tissue
Stimuli harus seringan mungkin, jangan
memberi tekanan pada jaringan subkutan
Penderita diminta utk menyatakan ya atau
tidak apabila ia merasakan atau tidak
merasakan rangsangan, dan pederita juga
diminta utk menyatakan bagian tubuh
mana yg dirangsang.
71
Nyeri Taktil
Propioseptik
72
Gerak /posisi
Tes dilakukan dalam keadaan mata tertutup
Pd saat memberikan instruksi pasien dlm
keadaan mata terbuka utk melihat respon
yg diharapkan sblm diberikan tes.
Pemeriksa memegang jari yg rileks dan
menjauhkan dr jari yg lain sejajar dgn
bidang gerak
Kemudian jari digerakkan naik atau turun,
dan pasien diminta untuk menentukan arah
gerakan dari posisi semula
73
74
Getar
Alat yg dipakai : garpu tala frekuensi 128
Hz atau 256 hz
Getarkan gapu tala
Kemudian pangkal garpu tala segera
ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
dan dipertahankan hingga pasien tidak
merasakan getaran
lakukan pemeriksaan pada sisi satunya
yang homolog
75
Propioseptik..
76
Tekan
Alat yang dipakai : benda tumpul atau
menggunakan ujung jari
Penderita berbaring dgn mata tertutup
Benda tumpul ditempelkan atau
disentuhkan lebih kuat terhadap kulit
Penderita diminta untuk menyatakan
apakah ada tekanan dan sekaligus diminta
utk mengatakan daerah mana yg ditekan
Lapangan pandang (N.II)
77
PEMERIKSAAN
MOTORIK
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan
0: tidak ada aktivitas
1: tidak ada gerakan, namun ada kontraksi otot
2: gerakan tanpa bisa melawan gravitasi
3: gerakan dapat melawan gravitasi
4: gerakan dapat melawan tahanan ringan
5: normal
Tonus
Hipotonus
Eutonus
Hipertonus
Spastis
Rigid
Trof
Atrof
Eutrof
Hipertrof
Pemeriksaan motorik
Koordinasi
Gait
Abnormalitas gerakan
Pemeriksaan motorik
5 pattern kelemahan otot