Disusun Oleh :
Cindhy Karania Metta Silavatto
Laju Endap Darah (LED) : sedikit peningkatan 18-90 mm/jam, rata – rata
57 mm/jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologik
o Head CT scan : ‘isoatenuasi’ atau ‘hiperatenuasi’ pada sisterna basalis tanpa zat kontras
dan penyegatan yang homogen pemberian zat kontras. Head CT scan serial identifikasi
komplikasi yang baru terjadi seperti hidrosefalus, area kalsifikasi, ensefalomalasia, osteitis
tb dari cranium, dan osteomastoiditis tb.
o MRI : lebih sensitive mendeteksi adanya meningitis basal, infark serebri, hidrosefalus, dan
tuberculoma pada parenkim
Arteriografi : arteritis pada sirkulus Willisi atau cabang – cabangnya, penyempitan dan
oklusi pembuluh darah area yang irregular
Test Mantoux / tes kulit tuberkulin
o Reaksi imunologis
o Campuran protein ini dikenal sebagai PPD (Purified Protein Derivate)
o Reaksi negative terutama pada kasus lanjut, keadaan umum yang buruk, malnutrisi, dan
imunosupresi oleh penyakit sistemik yang berat.
Kriteria Diagnosis Menurut Ogawa
KERITERIA DEFINITE
o Bila kultur Mycobacterium tuberculosa dari CSS (+) atau diagnosis
meningitis TB ditegakkan melalui otopsi atau terdapat keduanya
KRITERIA PROBABLE
o Bila gambaran CSS pleositosis
o Kultur bakteri lain / jamur (-) dan disertai salah 1 dari :
1. Uji tuberculin (+)
2. Terdapat tuberculosis diluar SSP atau mempunyai riwayat TB aktif
sebelumnya
3. Glukosa CSS < 40 mg/dl
4. Kadar protein CSS > 60 mg/dl
PENGELOLAAN Rifampicin ( R )
Efek samping : Hepatotoksik
Dosis harian
Nama Obat Lama Pemberian INH ( H )
(mg/kgbb/hari)
Efek samping : Hepatotoksik,
Rifampicin 10-20 12 bulan defisiensi vitamin B6