Refri Suhu
Refri Suhu
PENGAWETAN (PRESERVATION):
PENGOLAHAN (PROCESSING):
PR
1.TERMOMETER MERKURI
2.TERMOMETER DIAL
3. TERMOMETER ELEKTRIK YG DILENGKAPI DGN PEMBACAAN
DIGITAL
Biasanya jumlah bakteri meningkat setelah awal fase lag, 1-2 hari
lama penyimpanan. Maksimum jumlah bakteri 107 – 108 per gram
daging ikan dicapai sesudah 9-15 hari penyimpanan pada 0 ºC.
METODE CHILLING:
1. PENGESAN
Kerugiannya:
• Laju pelelehan es sangat cepat shg tidak
memungkinkan membawa ikan ke tempat yg jauh
jaraknya.
MEMBUAT ES DARI AIR LAUT
C
• ES BALOK: dibuat dgn cara me-
nempatkan wadah empat persegi
ke dalam tangki brine dingin.
• Brine atau larutan garam dapat
dibuat dari NaCl atau CaCl. Biasanya
es terbentuk setelah 12-24 jam.
FLAKE ES :
Keping-keping es yang sangat kecil dan bentuknya menarik, disebut
juga sbg “Chip ice”. Tebalnya 1-3 mm.
Dibuat dgn cara menyemprotkan air pd sisi bgn dalam dan luar dari
drum refrigerasi. Btk drum bisa vertikal maupun horizontal yg dapat
berputar atau diam.
Pencukur akan melepaskan lapisan es tsb dari drum dan keping es
yang kecil tsb akan jatuh pd tampungan di bawahnya
Keuntungan “Flake ice” (es kepingan):
1. Melingkupi ikan dgn rapat sehingga
pendinginan berlangsung dgn cepat
2. Bgn permukaan ikan cepat mencapai
suhu dingin yg maksimum
Kerugiannya:
Laju pencairan es sangat cepat shg tdk
memungkinkan ikan dibawa ke
tempat yg berjarak jauh.
MEMBUAT ES DARI AIR LAUT:
Garam dpt menurunkan titik beku air. Dibutuhkan temperatur -5 ºC
hingga 10 ºC utk mengubah air laut menjadi es.
+ =
es es air laut slurry
RSW didinginkan
dgn menggunakan
refrigerasi mekanik
dlm suatu bejana yg
diberi insulasi dgn
baik. Air laut
berkadar garam 30-35 RSW mudah ditangani dan di
ppt (3-3,5 %). Pada atas kapal dpt digerakkan dgn
kadar garam 3,5 %, sistem pompa. Sistem yg lebih
titik beku air laut -2 canggih dpt memompa ikan dari
ºC. Jika air laut jaring langsung ke tempat pe-
didinginkan, mungkin nampungan dlm kapal.
dapat mengurangi Kelemahan RSW ialah mencakup
temperatur hingga -1 masalah teknis dan secara
ºC tanpa berubah jadi teratur harus mengubah air agar
fase cair terhindar dari meluasnya
kontaminasi.
PEMBEKUAN:
Diinginkan untuk dapat mempertahankan
ikan mendekati kondisi segar selama
periode pe-nyimpanan yg panjang. Hal ini
dapat dicapai hanya melalui proses
pembekuan.
Pembekuan termasuk penurunan suhu ikan
hingga -18 ºC atau dibawahnya. Jika hal ini
terjadi, maka air di dalam tubuh ikan
diubah menjadi es shg tdk ada air yg
tersedia utk kegiatan reaksi enzimatik atau
pertumbuhan bakteri.
Keuntungan proses pembekuan:
Pada awalnya ikan dibekukan secara lambat. Alat pembeku spt ini sangat
hemat energi, tapi dapat mempercepat pendinginan ikan melalui fase
panas laten (kira-kira -1ºC hingga 5ºC) Pembekuan cepat dapat
mengurangi aktivitas bakteri dan enzim dan juga mempertahankan
integritas daging ikan dgn baik dan mutunya tinggi.
Sublimasi = suatu perubahan secara langsung dari fase padat ke gas,
ct. dapat diubah secara langsung menjadi gas tanpa
melewati fase cair.
Drip mrpk masalah pd
ikan yg dibekukan
secara lambat, ketika
ikan di thawing
banyak air yg hilang
mengakibatkan ikan
kekeringan
Dehidrasi merupakan masalah yg sangat serius. Banyaknya air yg
terdapat dalam daging ikan dijumpai sebagai es murni, sebagian hilang
karena sublimasi. Laju sublimasi berkaitan dgn perbedaan tekanan uap
diantara permukaan es dan udara yang berkontak dgn es. Dehidrasi
mengakibatkan berat ikan berkurang dan juga mempengaruhi flavor,
tekstur dan penampakan produk.
Dehidrasi dipengaruhi oleh:
1. Temperatur
2. Kelembaban
3. Pergerakan udara (sirkulasi dan kecepatan)
4. Radiasi panas.
IKAN BEKU YANG BAIK
Sejumlah faktor yg menentukan mutu ikan beku ialah:
1.Kecepatan persiapan, pengemasan dan pembekuan –
cepat lebih baik.
2.Mutu bahan mentah, - ikan segar jika di thawing akan
tetap segar.
3.Lama penyimpanan dlm es sebelum dibekukan – terlalu
lama akan menyebabkan tekstur lunak, integritas fillet
rapuh, kelihatan suram dan kelabu, cita rasa dan aroma
menurun.
4.Kadar lemak – ikan tak berlemak baik dibekukan, ikan
berlemak sangat cepat membusuk dan flavornya menjadi
tengik.
5.Perlakuan sebelum pembekuan
6.Tingkat kehilangan drip.