Anda di halaman 1dari 43

1

Populasi dan Sampel

DR. ABDUL KAHAR, S.T., M.SI.


FT UNMUL
Populasi dan Sampel
2

 Populasi
 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

 Sampel
 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi.
POPULASI 3

 wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang


ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya
 keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciri-cirinya akan
ditaksir (diestimasi). Ciri-ciri populasi disebut parameter.
 kumpulan objek penelitian, bisa berupa kumpulan orang
(individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dll); benda
(jumlah gedung/bangunan, tempat, dll).
 Sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan
dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan
diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan.
SAMPEL
4

 Sampel: bagian dari populasi yang dapat


mewakili seluruh populasi
 Sampel: sebagian unsur populasi yang
dijadikan objek penelitian.
 Sampel: miniatur (mikrokosmos) populasi
 Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang
sama atau relatif sama dengan ciri
karakteristik populasinya disebut sampel
representatif.
 Ciri karakteristik sampel disebut statistik
KONSEP DASAR POPULASI
5
DAN SAMPEL PENELITIAN

 Populasi atau sering juga disebut universe adalah


keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang ciricirinya
akan diduga atau ditaksir (estimated).
 Populasi dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa
orang (individu, kelompok, organisasi, komunitas, atau
masyarakat) maupun benda, misalnya jumlah terbitan media
massa, jumlah artikel dalam media massa, jumlah rubrik, dan
sebagainya (terutama jika penelitian kita menggunakan teknik
analisis isi (content analysis).
 Ciri-ciri populasi disebut parameter ( rata-rata, ragam, modus,
atau range)
MENGAPA SAMPLING?
6
 populasi besar, tidak mungkin seluruh elemen diteliti
 keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber
daya manusia
 Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliabel
daripada terhadap populasi, misalnya, karena
elemen sedemikian banyaknya maka akan
memunculkan kelelahan fisik dan mental para
pencacahnya sehingga banyak terjadikekeliruan.
(UmaSekaran, 1992);
 populasi homogen, penelitian terhadap seluruh
elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal
 Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
Pengertian-pengertian:
7

 Populasi atau universe adalah sekelompok orang,


kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek
penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap
konsumen terhadap satu produk tertentu, maka
populasinya adalah seluruh konsumen produk
tersebut.
 Elemen/unsur adalah setiap satuan populasi. Kalau
dalam populasi terdapat 30 laporan keuangan,
maka setiap laporan keuangan tersebut adalah
unsur atau elemen penelitian.
 Kerangka sampling adalah daftar yang berisikan
setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai
sampel.
Syarat sampel
8

 Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat


ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel.
Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan
yang ada dalamsampel, makin akurat sampel
tersebut. Tolok ukur adanya“bias” atau kekeliruan
adalah populasi.
 agar sampel dapat memprediksi dengan baik
populasi, sampel harus mempunyai selengkap
mungkin karakteristik populasi (Nan Lin, 1976).
Syarat sampel
9

 Presisi. memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi


mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Presisi diukur oleh simpangan baku
(standard error). Makin kecil perbedaan di
antara simpangan baku yang diperoleh dari
sampel (S) dengan simpangan baku dari
populasi (s), makin tinggi pula tingkat
presisinya.
UKURAN SAMPEL
10
• Banyak cara menentukan ukuran sampel
dari suatu populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai
cara yang berbeda.

 Ukuran sampel harus mewakili populasi.


 Ukuran sampel mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi.
 Semakin banyak ukuran sampel maka
semakin kecil tingkat kesalahan generalisasi
yang terjadi dan sebaliknya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI UKURAN SAMPEL 11

 tingkat presisi yang diinginkan (level of


precisions)
 derajat keseragaman (degree of
homogenity).
 Banyaknya variabel yang diteliti dan
rancangan analisis
 biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .
(Singarimbun dan Effendy, 1989).
Penentuan ukuran sampel:
12
 Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity).
Semakin tinggi tingkat homogenitas populasi semakin kecil
ukuran sampel yang boleh diambil; semakin rendah tingkat
homogenitas populasi semakin besar ukuran sampel yang
harus diambil.
 Tingkat Presisi yang diinginkan (level of precisions). Semakin
tinggi tingkat pesisi yang diinginkan peneliti, semakin besar
sampel yang harus diambil.
 Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan analisis yang
akan digunakan. Semakin banyak variabel yang akan
dianalisis, misalnya dengan menggunakan rancangan analisis
tabulasi silang atau uji chi-square of independen (uji chi
kuadrat), mengingat adanya persyaratan pengujian
hubungan antarvariabel yang tidak membolehkan adanya
nilai frekuensi hasil penelitian < 1, maka ukuran sampelnya
harus besar.
 Alasan-alasan Peneliti (waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain).
13
Teknik sampling
14
 Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
 Secara skematis, teknik sampling seperti gambar berikut
Teknik sampling
15

1. Probability Sampling
 Probability sampling adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi
a. Simple Random Sampling
 Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang adadalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.
Teknik sampling
16
Teknik sampling - Probability
Sampling 17

b. Proportionate Stratified Random Sampling


 Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
 Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar
belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata.
Teknik sampling –
Probability Sampling 18

C. Disproportionate Stratified Random Sampling


 Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi -strata tetapi kurang proporsinal.
 Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai lulusan S3: 3
orang, S2: 4 orang, S1: 90 orang, SMU 800 orang, SMP 700
orang , maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu
diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok -
terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU,
dan SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
 Teknik sampling untuk menentukan sampel bila obyek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas.
 Misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
sumber data, pengambilan sampel berdasarkan daerah
populasi yang ditetapkan.
Teknik sampling –
Probability Sampling 19

 Klaster dapat berupa sekolah, kelas, kecamatan,


desa, kelurahan, RW, RT, dan sebagainya.
 Apabila klaster itu bersifat wilayah geografis yang
kecil, maka pengambilan sampelnya dapat
dilakukan satu tahap (simple cluster sampling).
 Misalnya, wilayah penelitian kita ada di Kelurahan
Gunung Merapi, yang terdiri dari 10 RW, maka kita
dapat memilih beberapa RW secara random untuk
dijadikan wilayah penelitian dengan konsekuensi
seluruh penduduk sasaran di RW itu harus dijadikan
sampel (responden).
20
Akan tetapi jika klasternya besar atau wilayah geografisnya
besar, maka pengambilan sampel tidak cukup hanya satu
tahap, melainkan harus beberapa tahap. Dalam keadaan yang
demikian gunakanlah teknik sampling klaster banyak tahap
(multistage cluster
sampling).
Teknik sampling –
Nonprobability Sampling 21

2. Nonprobability Sampling
 Nonprabability Sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.

a. Sampling Sistematis
 Sampling Sistematis adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut.
 Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
 Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai
sampel adalah nomor 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai
100.
Teknik sampling –
Nonprobability Sampling 22

b. Sampling Kuota
 Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diiginkan.

 Sebagai contoh, akan melakukan penelitian terhadap pegawai


golongan 11, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
 Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota
peneiiti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat
memilih sampel secara bebas sesuai dengan karateristik yang
ditentukan (golongan 11) sebanyak 20 orang.

c. Sampling Aksidental
 Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Teknik sampling –
Nonprobability Sampling 23

d. Sampling Purposive
 Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah
orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.

e. Sampling Jenuh
 Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
Teknik sampling –
Nonprobability Sampling 24

f. Snowball Sampling
 Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh
memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat
bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar.
Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel
Purposive dan Snowball.
25

Salah satu hal yang menakjubkan dalam


penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat
menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek
penelitian hanya dengan mempelajari dan
mengamati sebagian dari kumpulan itu
PENGANTAR
SURVEI

26
Definisi penelitian survei 27

 Penelitian yang mengambil sampel dari


satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok
 Tidak melakukan perubahan (tidak ada
perlakuan khusus) terhadap variabel
yang diteliti
 Penelitian yang berusaha mengumpul-
kan data satu atau beberapa variabel
yang diambil dari anggota populasi
untuk menentukan status populasi ter-
sebut pada saat penelitian
 Unit analisis : individu
Ciri penelitian survei 28
 Survei adalah proses pengumpulan dan pengukuran
data dengan ciri sbb :
1) Bertujuan untuk menghasilkan statistik yang
merupakan deskripsi kuantitatif/numerik dari
beberapa aspek populasi yang dipelajari.
2) Dengan cara mengumpulkan informasi
dengan mengajukan serangkaian pertanyaan
dan jawaban yang diperoleh merupakan data
yang perlu dianalisis.
3) Keterangan yang dikumpulkan tersebut
merupakan fraksi dari populasi yang disebut
sampel.
Tujuan penelitian survei 29

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan):.


 Terbuka, mencari-cari,
pengetahuan peneliti tentang
masalah yang diteliti masih
terbatas
 Pertanyaan dalam studi
penjajagan ini misalnya :
Apakah yang paling
mencemaskan anda akhir2 ini?
Menurut anda, bagaimana
cara pengasuhan anak yg
baik?
Tujuan penelitian survei 30

2. Penelitian Deskriptif :
 Mempelajari masalah dalam
masyarakat, tata cara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi,
sikap, pandangan, proses yang sedang
berlangsung, pengukuran yg cermat
thd fenomena sosial dan pengaruhnya
 Peneliti mengembangkan konsep,
menghimpun fakta, tapi tidak menguji
hipotesis
Tujuan penelitian survei 31

3. Penelitian Evaluasi :
 Mencari jawaban tentang
pencapaian tujuan yang
digariskan sebelumnya.
 Evaluasi disini mencakup
formatif (melihat dan meneliti
pelaksanaan program, mencari
umpan balik utk memperbaiki
pelaksn program), maupun
Sumatif (dilaksanakan pada
akhir program untuk mengukur
pencapaian tujuan)
Tujuan penelitian survei 32

4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) :


menggunakan data yang sama, menjelaskan
hubungan kausal antara variabel melalui
pengujian hipotesis;
5. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau
keadaan tertentu
6. Penelitian Pengembangan Indikator2 Sosial :
Dikembangkan berdasarkan survei yang
dilakukan secara berkala; misal Jumlah dan
Persentase Penduduk Miskin di Jateng, 1998-2003
Tujuan penelitian survei 33

7. Penelitian operasional :
 Pusat perhatiannya adalah
variabel-variabel yg
berkaitan dg aspek
operasional suatu program
 Setelah diidentifikasi
hambatan oprasional,
penelitian dilakukan untuk
mengatasi hambatan tsb
Metode pengumpulan 34

data
 Dengan mengirim kuesioner per pos
 Dengan melakukan wawancara pribadi
 Dengan melakukan wawancara per tilpon
Karakteristik metode survei 35
 Logic : metode survei harus dilandasi oleh
kerangka pemikiran yang nalar, runtut, dan
sistematis
 Deterministic : metode survei bukan saja
melukiskan fakta secara deskriptif, akan tetapi
melalui analisis korelasi kausalitas, peneliti
dapat menjelaskan hubungan kausalitas
antar variabel independen dan dependen
 General : hasil dari penelitian survei tidak
hanya berlaku untuk kasus yang diteliti, akan
tetapi dapat digeneralisasikan pada wilayah
penelitian yang lebih luas
Karakteristik metode survei 36

 Parsimonious : dari penelitian survei


yang dilakukan dalam waktu yang
relatif singkat, dapat dikumpulkan
banyak informasi dan variabel, yang
hasilnya dapat digunakan untuk
memenuhi banyak tujuan
 Spesific : kesimpulan dari penelitian
survei berasal dari permasalahan
yang telah dipilih secara spesifik yang
indikator-indikatornya telah
dirumuskan dan dikuantifikasi dengan
jelas, dan dapat diamati dan diukur
Langkah-langkah 37
penelitian survei
1. Formulasi masalah penelitian meliputi
(a) identifikasi masalah
(b) perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis
3. Penentuan teknik sampling
(a) probabilitas sampling
(b) nonprobabilitas sampling
4. Penentuan metode pengumpulan data
(a) kuesioner
(b) interview
(c) observasi
(d) dokumentasi
Langkah-langkah 38
penelitian survei
5. Analisis data
(a) analisis deskriptif
(b) analisis korelasional
(c) analisis regresi
(d) analisis komparasi
6. Pengajuan kesimpulan
Proses penelitian survei 39

Teori
Penyusunan konsep
Penyusunan Deduksi logika
proposisi
Inferensi logika

Generalisasi Status Hipotes


hipotesa a

Pengujian Intepretasi
Pengukuran hipotesa Penyusunan instrumen
penyederhanaan info Penyusunan skala
Perkiraan parameter Penentuan sampel

Observasi
Proses penelitian survei 40

 Dimulai dg munculnya minat peneliti thd


suatu fenomena sosial ttt
 Minat disusun mjd masalah penelitian yg
lebih jelas dan sistematis dengan
menggunakan informasi literatur/ teori
 Teori yg sifatnya abstrak, melalui deduksi
logika diterjemahkan mjd hipotesa yang
lebih spesifik dan sesuai tujuan penelitian
 Hipotesis memberikan informasi variabel
penelitian dan hubungannya
Proses penelitian survei 41

 Peneliti melakukan langkah metodologis yaitu


intepretasi konsep, penyusunan intrumen,
penentuan skala, penentuan sample dan teknik
pencuplikan
 Diperolehnya data/ observasi
 Data disederhanakan dengan bantuan statistik,
prose perbandingan antara informasi sampel
dan populasi (perkiraan parameter)
 Membuat generalisasi/ kesimpulan umum
berdasarkan fakta empiris
Unsur-unsur penelitian 42

survei
 Konsep : istilah/ definisi yg digunakan utk
menggambarkan scr abstrak kejadian, keadaan, kelp/
individu yg mjd pusat perhatian
 Proposisi/ postulat/ aksioma : hubungan yg logis antara
2 konsep
 Teori : serangkaian asumsi, konsep, kontrak, definisi dan
proposisi utk menerangkan suatu fenomena sosial scr
sistemats dg cara merumuskan hub antar konsep
 Variabel : konsep yg diberi lebih dari satu nilai
 Hipotesa : suatu pernyataan yg menghubungkan 2
variabel atau lebih
 Definisi operasional : unsur penelitian yg
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu
variabel
43

Anda mungkin juga menyukai