Anda di halaman 1dari 56

STANDAR KOMPETENSI

PROFESI APOTEKER
Disampaikan dalam
Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Tinggi
Farmasi Indonesia
Bandung, 17 Mei 2017

Nurul Falah Eddy Pariang, Apoteker


Ketua Umum PP IAI
Outline

Pendahuluan
Tenaga Kesehatan
Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
Praktik Kefarmasian
Penutup
Cross Generation
Smart Tablet
Outline

Pendahuluan
Tenaga Kesehatan
Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
Praktik Kefarmasian
Penutup
UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
FILOSOFI,
SOSIOLOGI, DAN TUJUAN PENGATURAN
YURIDIS
 1. Tenaga kesehatan • memenuhi kebutuhan masyarakat akan Tenaga
memiliki peranan
penting. Kesehatan;
• mendayagunakan Tenaga Kesehatan sesuai
 2. Kesehatan sebagai dengan kebutuhan masyarakat;
hak asasi manusia.
• memberikan pelindungan kepada masyarakat
 3. Penyelenggaraan dalam menerima penyelenggaraan Upaya
upaya kesehatan harus
dilakukan oleh tenaga Kesehatan;
kesehatan yang • mempertahankan dan meningkatkan mutu
bertanggung jawab,
penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang
 4. Ketentuan mengenai diberikan oleh Tenaga Kesehatan; dan
tenaga kesehatan • memberikan kepastian hukum kepada
masih belum
menampung masyarakat dan Tenaga Kesehatan.
kebutuhan hukum
KELOMPOK DAN JENIS TENAGA KESEHATAN

1. Tenaga medis
2. Tenaga Psikologi Klinis
3. Tenaga Keperawatan
4. Tenaga Kebidanan
5. Tenaga Kefarmasian
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat
7. Tenaga Kesehatan Lingkungan
8. Tenaga Gizi
9. Tenaga Keterapian Fisik
10. Tenaga Keteknisian Medis
11. Tenaga Teknik Biomedika
12. Tenaga Kesehatan Tradisional
13. Tenaga Kesehatan Lainnya

TENAGA KEFARMASIAN
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi, dan Analis Farmasi)
UU Tenaga Kesehatan No 36 TAHUN 2016

• PASAL 1 Butir 1 :
“Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.”
UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan

Pasal 58
(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:
a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar
Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta
kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
b. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau
keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan,
asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang
mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d hanya
berlaku bagi Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan
perseorangan
UU NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEHATAN

Pasal 61

Dalam menjalankan praktik, Tenaga


Kesehatan yang memberikan pelayanan
langsung kepada Penerima Pelayanan
Kesehatan harus melaksanakan upaya terbaik
untuk kepentingan Penerima Pelayanan
Kesehatan dengan tidak menjanjikan hasil.
Outline

Pendahuluan
Tenaga Kesehatan
Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
Praktik Kefarmasian
Penutup
TUJUAN SKAI

1. Memastikan bahwa seorang apoteker memiliki


seluruh kompetensi yang relevan untuk
mejalankan perannya dan mampu memberikan
pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan tentang
praktik kefarmasian.
2. Memberikan arah dalam pengembangan
pendidikan farmasi (a.l. identifikasi dan
penetapan capaian pembelajaran,
pengembangan kurikulum, dan evaluasi hasil
belajar ) dan pelatihan di tempat kerja .
3. Memberikan arah bagi apoteker dalam
pengembangan kompetensi diri secara
berkelanjutan.
STANDAR KOMPETENSI

01. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
08. Komunikasi efektif
09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Landasan Ilmiah dan Peningkatan kompetensi diri
Global Competency Framework
Scientific Knowledge

Pharmaceutical Public Health Pharmaceutical Care


Competencies Competencies
Population Focus Patient Focus

System Focus Practice Focus

Organisation & Management Professional/Personal


Competencies Competencies

Management Knowledge
Scientific Knowledge-Based Competencies

Pembuatan/Pengembangan Pelayanan Kefarmasian


Sediaan farmasi (Individu & Masyarakat)

Product Focus Patient Care Outcomes Focus Patient Care

System Focus Patient Care Practice Focus Patient Care

Ketrampilan Organisasi & Ketrampilan Praktik


Pengelolaan Sediaan Farmasi Profesional/Personal

Management Knowledge-Based Competencies

Kompetensi Apoteker Indonesia


Pelayanan Kefarmasian
(Individu & Masyarakat)

2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi

3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan

4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan

6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat


Pembuatan/Pengembangan
Sediaan Farmasi

5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi


Ketrampilan Organisasi &
Pengelolaan Sediaan Farmasi
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan

9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal


Ketrampilan Praktik
Profesional/Personal
1. Praktik kefarmasian secara profesional dan etik

8. Komunikasi efektif

10. Landasan Ilmiah & peningkatan kompetensi diri


Outline

Pendahuluan
Tenaga Kesehatan
Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
Praktik Kefarmasian
Penutup
the state gives credence to the
pharmacist in Indonesia

Negara yang mewakili seluruh


masyarakat Indonesia melalui
UU Kesehatan no 36 tahun
2009 pasal 108 dan PP51
tahun 2009 memberi
kepercayaan luar biasa bagi
apoteker di indonesia
UU Kesehatan No. 36/2009 Pasal 108
Ayat (1) Pasca Judicial Review
Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian obat pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai
bahwa tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga kefarmasian,
dan dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
tertentu dapat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas,
antara lain, dokter dan/atau dokter gigi, bidan, dan perawat
yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang
mengancam keselamatan jiwa dan diperlukan tindakan medis
segera untuk menyelamatkan pasien;

27
Implementasi Quality Assurance sebagai wilayah
Praktek KefarmasianApoteker

National
Active
Regional
Ingredients
Wholesalers

Raw GMP Finished


GDP GPP
Hospitals
Materials Drug Patients
Pharmacies

Smaller
Inactive
Wholesalers
Ingredients
THE MANY FACES OF PHARMACISTS
MANUFACTURING & DISTRIB REGULATIONS
GATEKEEPER LAW ENFORCER
• Ensures the • Formulates and implements
implementation of GMP & healthcare polices/regulations in
GDP Indonesia
ACADEMIC • MARKETING
Lecture & Research MEDICATION DISTRIBUTOR
• Play a pivotal role in • Introduces and educates
educating future healthcare providers on new
generations of pharmacies treatment options
• Engaging in research HOSPITAL
activities PATIENT-CARE TEAM PLAYER
RESEARCH COMMUNITY • Provides professional
CLINICAL RESARCHER PARTNER IN HEALTHCARE advice on best choice of
• Find new cures for • Manage minor ailments medicines for each patient
untreated illnesses or (cough, cold, gastric
medicines with less side discomfort and fungal
effects for the benefit of infections etc)
patients • Fill your prescriptions
Pharmacists Salary Construction

Konstruksi eksisting Rekonstruksi expected


APOTEKER SLJJ
Kompetensi Utama Apoteker di
Pelayanan Kefarmasian
Pharma Klinik

01. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
08. Komunikasi efektif
09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Landasan Ilmiah dan Peningkatan kompetensi diri
Pharma Social

01. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
08. Komunikasi efektif
09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Landasan Ilmiah dan Peningkatan kompetensi diri
Pharma Preneur

01. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
08. Komunikasi efektif
09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Landasan Ilmiah dan Peningkatan kompetensi diri
Pharma Pharma Pharma
Klinik Sosial Preuneur PHARMA SCORE

EXCELLENT

TRADING

FROOZEN

FRUSTATION
Praktik Apoteker yang Ideal

 Praktik kolaborasi Apoteker dan Dokter


 Rata-rata 100 pasien per hari
 Praktik sesuai dengan kompetensi, etika dan
perundang-undangan
 Memperoleh parameter ekonomi yang
memadai
Dispensing vs Prescribing

APT
DOK
MOH
Pharmacist Masaaki Goto
Spend time….
Spend cost.......
Spend human resources
But we know this is Social
request for pharmacist

Following any rules


Following accreditation
Following social system
Even if no profit
This is “our way”
Outline

Pendahuluan
Tenaga Kesehatan
Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
Praktik Kefarmasian
Penutup
Jenis & Jenjang Pendidikan
JENJANG PROFESI AKADEMIK VOKASI KKNI

Strata-3 Doktor Ilmu 9


Farmasi 8
Apoteker Spesialis
Strata-2
Internship* Magister Ilmu 7
Farmasi
Apoteker Umum
Strata-1 6
Sarjana Farmasi D3 5
Pola Pendidikan Terintegrasi

% Muatan
Pembelajaran Domain
Profesi

Domain
Akademik

Tahun
PTF Stakeholders
Competencies

Qualifications
Learning Professional
Outcomes Standards

Uji Kompetensi Nasional


Curriculum  Hardskill
 Softskill
Local
COMPETENCIES

Subjects
Core Cognitive
Subjects Vary/
Personal
Psycho
Similar/ motoric
uniform

Affective

UKAI
9 Stars Pharmacist
Senyum Senyum tipis
please.....

Senyum Senyum abis


manis

Senyum Sadis
55
Nurul Falah Eddy Pariang
08121094448

nurul178@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai