Anda di halaman 1dari 35

Finger Tip Injury

Muhammad Ali Subchan


10/299773/KU/14008
Identitas Pasien

Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : 19-7-1988
Alamat : Sleman
Usia : 30 tahun
No. RM : 0185****
Poli : IGD
ANAMNESIS
▸ KU: Luka dan nyeri di jari ke-4
▸ RPS:
▸ Sejak l.k 1 hari yang lalu pasien mengeluhkan tangan
terluka karena ledakan petasan. Pasien datang ke RSA
terdapat bagian kulit yang hilang dan kuku yang sedikit
terlepas, namun tulang tidak patah.
▸ Pasien lalu pulang (APS) karena tidak ada dokter untuk
melakukan tindakan. Lalu pasien dibawa ke RS
sardjito. Pingsan (-), mual (-), muntah (-), nyeri kepala
(+), sesak (-)
▸ RPD : HT, DM, alergi, asma disangkal
▸ RPK: tidak ada keluhan serupa, HT, DM, alergi, asma
disangkal
Pemeriksaan fisik
▸ KU: lemah, CM
▸ Abdomen
▸ TV:
▸ TD: 110/70 mmHg ▸ I: flat, jejas (-)
▸ HR: 72 x/m ▸ A: BU (+)
▸ RR: 18 x/m ▸ Pe: NT (-)
▸ T: 35,8 C ▸ Pa: dbn
▸ Kepala: pupil isokor,
konjungtiva anemis (-), sklera ▸ Pelvis: dbn
ikterik (-)
▸ Extremitas: akral hangat, nadi
▸ Leher: Lnn ttb
kuat
▸ Thorax:
▸ I: simetris
▸ Pa: TF kanan=kiri
▸ Pe: sonor/sonor
▸ A: vesikular (+/+)
Pemeriksaan Fisik (Lanj)

▸ Status lokalis regio digiti IV manus


sinistra
▸ Look: deformitas (+), swelling (+),
amputated setinggi distal phalax
▸ Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (-)
▸ Move: ROM terbatas
- Tampak defek soft tissue dan nailbed pada digiti IV manus sinistra
- Struktur dan trabekulasi tulang baik
- Tak tampak diskontinuitas tulang
- Tak tampak osteofit maupun subcondral sclerotic
- Joint space tak menyempit maupun melebar
Kesan

- Finger tip injury Allen type 2 digiti IV


manus sinistra
Plan

▸ Pro wound toilet


TEORI
Fingertip Injury
Fingertip injury  trauma pada soft
tissue, kuku, atau tulang, yang
melibatkan bagian distal phalanx distal
sampai distal interphalangeal joint,
dan insersi dari ekstensor longus dan
flexor digitorum profundus.
Penanganan dini yang tidak sesuai dan
kurangnya perawatan post operatif
serta rehabilitasi  ↑ morbiditas.
Epidemiologi

 trauma pada tangan yang sering terjadi


 kecelakaan kerja
 kecelakaan rumah tangga
USA berdasarkan survey silang dari
instalasi gawat darurat pada tahun 1982 :
 kecelakaan jari akibat akibat pekerjaan
25,7% dari keseluruhan kecelakaan kerja.
 1,6% dilakukan amputasi dari satu atau
lebih jari tangan
Kejadian trauma tangan di Amerika 10%
dimana 11% - 14% disebabkan karena
kecelakaan di tempat kerja .
Pada anak – anak kejadian 1,8%
Klasifikasi trauma amputasi ujung
jari menurut Allen :
Type I : Kerusakan hanya mengenai
pulpa saja (Soft tissue loss)
Type II : Kerusakan meliputi pulpa dan
kuku
Type III: Kerusakan meliputi kuku dan
tulang falang distal
Type IV: Kerusakan meliputi kuku sarnpai
lunula dan tulang falang distal
Nail bed Injury
Nail bed Defect
Anamnesa

Look, Feel,
Pem. Fisik
Move
DIAGNOSIS
X-Ray

Pem.
CT Scan
Penunjang

MRI
anamnesa
• sifat dari cedera
• Usia
• dominasi tangan
• Pekerjaan
• kegiatan rekreasi (termasuk olahraga
bermain dan alat-alat musik)
• riwayat cedera tangan atau masalah
• dan penyakit sistemik lainnya yang
mempengaruhi penyembuhan luka.
Pemeriksaan tangan lengkap

• memperkirakan jumlah cedera pada


sudut ujung jaridan tingkat amputasi
• hilangnya jaringan
• keterlibatan kuku
• keterlibatan jari lain
• keterlibatan neurovaskular
• dan fungsi tangan
Wound Toilet

Wound toilet (pembersihan, irigasi,


debridement), pembalutan dan
imobilisasi  untuk penanganan
kehilangan jaringan dan mencegah
infeksi.
Imobilisasi : ± 1 minggu.
Penyembuhan : ± 10-14 hari.
PROSES PENYEMBUHAN
KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat timbul :


Distrophic pulp dan rasa nyeri.
Infeksi, jarang karena kaya akan vaskularisasi.
Peruhahan sensibilitas kulit, parestesia, hipostesia,
hiperestesia dan c-asa dinbin s0°/) akan hilang
dengan perjalanan waktu.
Kekakuan sendi.
Perubahan bentuk dari warna kulit.
Pertumbuhan dan bentuk kuku yang tidak normal.
Bentuk jari tidak normal (clubbed fingertip).
 Nekrosis dari graft atau flap.
Daftar Pustaka
• Richard, Buckley. (2012). General Principles of Fracture Care. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/1270717-overview
• Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. (2011). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
• Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta : PT. Yarsif Watampone. 2007
• Apley, A.Graham. (2010). Apley’s System of Orthopaedics and Fractures Ed 9. UK : Hodder
Arnold.
• Ekayuda, Iwan. (2011). Trauma Skelet. Radiologi Diagnostik. Jakarta : FK UI. 31-61
• American Orthopedic classification. (2010). Diakses dari http://www.aona.com
• Benvie. (2009). Fraktur. Diakses dari http://doctorology.net
• Mansjoer A et al (editor) 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Edisi III,Media Esculapius.
FKUI : Jakarta
• Arif, Muttaqin, Skep. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal.Jakarta: EGC diakses dari
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/206301014/daftarpustaka.pdf
• Brunner and Suddart. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Editor:
Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare. Jakarta: EGC. 2001 diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-sitifatima-5395-2-07.bab-r.pdf
TERIMA
KASIH
Amputasi phalanx distal ke 1/3
tengah dengan tulang yg menonjol
Setelah penempelan palmar pedicle graft ke
lokasi amputasi bertujuan mencapai panjang
distal phalanx yg fungsional
Pelepasan pedicle base setelah 3
minggu
2,5 bulan setelah injury
Palmar graft yang sudah sembuh dan
penumbuhan kuku setelah 2,5 bulan injury dan
scar pada lokasi donor yg asimptomatik pada
palmar
Kesimpulan
Fingertip injury merupakan trauma pada soft tissue, kuku,
atau tulang yang melibatkan bagian distal phalanx distal
sampai distal interphalangeal joint, dan insersi dari
ekstensor longus dan flexor digitorum profundus.
Penanganan dini yang tidak sesuai dan
kurangnya perawatan post operatif serta rehabilitasi aka
n meningkatkan morbiditas.
Pada finger tip injury pertama-tama dilakukan wound toilet,
yaitu pembersihan, irigasi, dan debridement lalu
dilakukan pembalutan dan imobilisasi untuk penanganan
kehilangan jaringan dan mencegah infeksi.
Pada cedera yang tidak mengenai tulang, bila minor tissue
injury maka hanya dilakukan balut sederhana. bila larger
tissue injury bisa dilakukan skin graft. pada cedera yang
mengenai tulang dilakukan reconstructive flap surgery.
• Untuk jari yang diamputasi penanganan terbaiknya yaitu
dengan primary closure (menggunakan kulit yang ada
tanpa tegangan). bila luka kotor maka luka dirawat
terbuka 2-3 hari, lalu diredebridement, bila sudah bersih
baru ditutup (delayed primary closure).
• Pedicle graft dibagi menjadi 2, yaitu local pedicle graft
(penggunaan kulit dorsal yang besar, palmar, segmen
lateral, dan jaringan subkutan) dan distant pedicle graft
(lengan atas medial kontralateral, supraclavicular
kontralateral)
• Setelah operasi dilakukan imobilisasi untuk
penyembuhan, biasanya menggunakan balut petrolatum
dengan mesh/sterile gauze, pada anak-anak dengan long
arm cast immobilization.
Rule of Two
Two Foto harus mencakup 2 view yaitu AP view dan lateral view
views

Two joints Foto harus meliputi sendi yang berada di atas dan di bawah daerah fraaktur

Two limbs Pada anak-anak, gambaran dari lempeng epifisi menyerupai garis fraktur
oleh karena itu diperlukan foto dari ekstremitas yang tidak mengalami
trauma / normal

Two injuries Kadangkala trauma tidak hanya menyebabkan fraktur pada satu daerah.
Contohnya seseorang mengalami fraktur femur, sehingga diperlukan foto
femur dan pelvis

Two occasions Ada beberapa jenis fraktur yang sulit dinilai segera setelah trauma,
sehingga dibutuhkan pemeriksaan x-ray satu atau dua minggu setelahnya
untuk melihat fraktur yang terjadi. Contohnya fraktur yang terjadi pada
ujung distal dari os clavicula, scaphoid, femoral neck dan malleolus lateral

Anda mungkin juga menyukai