Anda di halaman 1dari 24

Hernia Inguinais, A review

Pembimbing : dr. Moch. Jundi, Sp.B

Oleh : Raja Anju Pratama Pardede


Pendahuluan
Penonjolan isi rongga Hernia Terdiri dari
melalui defek atau • Cincin
bagian lemah dari • Kantong
dinding rongga • Isi
bersangkutan

Hernia
• Kongenital / Didapat
• Letak  Sesuai nama
anatomisnya
• Sifat  Reponible /
Ireponible
Metode
• Publikasi dalam data bahasa Inggris hernia inguinalis 1959-
2015 diperoleh dengan mencari database yang PubMed. Data
diambil dari makalah ini termasuk penulis, negara, tahun
publikasi, usia dan jenis kelamin pasien, epidemiologi,
patogenesis, faktor risiko hernia inguinal, distribusi ras,
menyajikan gejala, perawatan bedah dan temuan yang tidak
biasa dalam operasi hernia inguinalis.
4

Epidemiologi

Pada orang dewasa :


• Angka kejadian = 10 – 15%
• Rasio laki-laki : perempuan = 7 : 1
• Pada usia 25 – 40 th = 5 – 8%
• Pada usia 40-60 tahun = 20 %
• Pada usia 75 tahun = ≥ 45%
• Sebelah kanan dan kiri = 2 : 1
Hernia

Hernia Richter Sliding Hernia


•  sebagian dinding usus (Hernia en Glissade)
mengalami inkarserasi/ •  sebagian kantung
strangulasi hernianya dibentuk oleh
dinding organ yang
mengalami herniasi

Pantaloon Hernia
•  terdapat Hernia
inguinalis lateralis dan
medialis secara bersamaan
Klasifikasi
Hernia Reponible

• Isi hernia dapat keluar masuk


• Munculnya tidak spontan harus dengan gaya gravitasi / intraabdominal
pressure
• Asimtomatis

Hernia Ireponible

• Isi kantong tidak dapat di reposisi kembali


• Dapat terjadi karena leher yang sempit atau isi kantung perlengketan dengan
peritoneum kantong
• Asimtomatik

Hernia Obstruksi

• Hernia yang berisi usus dan lumennya tertutup

Hernia Strangulata

• Oklusi vena dan limfe  Oedem


• Tekanan Vena meningkat  Perdarahan
• Arteri terganggu  Iskemi  Nekrosis
Patofisiologi
8

ETIOLOGI

Peninggian
Anomali tekanan intra
kongenital abdomen yang
berulang

Kelemahan otot Prosesus


dinding perut vaginalis yang
karena usia terbuka
Faktor Resiko

• Sering angkat beban berat


• Kegemukan
• Merokok
• Tekanan Intra Abomen tinggi
• Keturunan
• Sakit batuk kronis
• Kehamilan
10

Manifestasi Klinis

Penonjolan massa di Menonjol turun ke skrotum


lipatan paha

Terkadang hanya berupa


keluhan pegal atau rasa
tidak nyaman pada daerah
lipat paha  ditemukan
secara kebetulan pada
pemeriksaan kesehatan
rutin
11

Hernia ingunalis Hernia inguinalis


lateralis  medialis 
• berbentuk ellips, tidak • Bentuk sirkular, simetris,
mudah tereduksi, terletak dekat cincin
terkadang mencapai externa. (Trigonum
skrotum. Hasselbach)
12

DIAGNOSA

Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
(kalau perlu)
13

TERAPI

Konservatif  dengan Truss/ abdominal binder →


reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang
untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

Operatif:

• Herniotomi
• Pembebasan kantong hernia sampai kelehernya, kantong dibuka
dan isi dibebaskan, kemudian dijahit ikat setinggi mungkin lalu
dipotong
• Hernioplasti
• Tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Tekhnik Operasi

Bassini
•Conjoint tendon didekatkan dengan ligamentum Poupart’s dan spermatic cord
diposisikan seanatomis mungkin di bawah aponeurosis muskulus oblikuus
eksterna. Menjait conjoint tendon dengan ligamentum inguinale.

Shouldice •Seperti bassini ditambah jahitan fascia transversa dengan lig. Cooper.

Lichtenstein •Menggunakan propilene (bahan sintetik) menutup segitiga Hasselbach dan


mempersempit anulus internus.

Halsted
•Menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord kebalikannya cara
Bassini. seperti Bassini tetapi funikulus spermatikus berada diluar Apponeurosis
M.O.E.

Mc Vay •Dikenal dengan metode ligamentum Cooper, meletakkan conjoint tendon lebih
posterior dan inferior terhadap ligamentum Cooper.₉‚₁₄
Tindakan Operatif

• Operasi hernia (teknik Bassini, McVay


dan Shouldice)
Kelompok • melibatkan pembukaan aponeurosis
otot obliquus abdominis eksternus dan
1 Open membebaskan funnikulus spermatikus
Anterior • Fascia transversalis kemudian dibuka,
dilakukan inspeksi kanalis spinalis,
Repair celah direct dan indirect
• Kantung hernia diligasi dan dasar
kanalis spinalis di rekonstruksi.
Tindakan Operatif

• Posterior repair (iliopubic repair dan teknik


Nyhus) dilakukan dengan membelah lapisan
dinding abdomen superior hingga ke
Kelompok cincinluar dan masuk ke properitoneal space
• Diseksi kemudian diperdalam kesemua bagian
2  Open kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara
teknik ini dan teknik open anterior adalah
Posterior rekonstruksi dilakukan dari bagian dalam
• Posterior repair sering digunakan pada hernia
Repair dengan kekambuhan karena menghindari
jaringan parut dari operasi sebelumnya
• Operasi ini biasanya dilakukan dengan
anastesi regional atau anastesi umum
Tindakan Operatif

Kelompok • operasi hernia (teknik Lichtenstein dan


Rutkow) menggunakan pendekatan awal yang
sama dengan teknik open anterior. Akan tetapi
3 tidak menjahit lapisan fascia untuk
memperbaiki defek, tetapi menempatkan
Tension- sebuah prostesis, yaitu Mesh yang tidak
diserap
free repair • Mesh ini dapat memperbaiki defek hernia
tanpa menimbulkan tegangan dan
with ditempatkan di sekitar fascia.
• Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini
Mesh dan angka kekambuhan dilaporkan kurang
dari 1 persen.
Tindakan Operatif

• Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic


herniorhappies dilakukan menggunakan salah
satu pendekatan transabdominal preperitoneal
(TAPP) atau total extraperitoneal (TEP)
• Pendekatan TAPP dilakukan dengan meletakkan
Kelompok 4 trokar laparoskopik dalam cavum abdomen dan
memperbaiki regio inguinal dari dalam.
 • Ini memungkinkan mesh diletakkan dan
Laparoscopic kemudian ditutupi dengan peritoneum
• Sedangkan pendekatan TEP adalah prosedur
laparokopik langsung yang mengharuskan
masuk ke cavum peritoneal untuk diseksi.
• Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa
cedera selama operasi.
Mesh Repair
• Jaring telah mengurangi tingkat kekambuhan hernia secara
signifikan, tetapi beberapa masalah yang berkaitan dengan jaring
telah dilaporkan. Sebuah jaring memiliki fitur tertentu seperti
bahan, kekuatan, elastisitas, kepadatan, ukuran pori-pori. Standar
polypropylene mesh salah satu yang paling sering digunakan.
karena murah, tersedia, tidak diserap, dan cukup kuat untuk
menghindari kekambuhan. Namun demikian, beberapa masalah
sering muncul jaring yang digunakan seperti sensasi benda asing
dan nyeri pasca operasi, yang mengakibatkan terciptanya konflik
tentang standar jaring polypropylene. Polyester jala mungkin
menjadi alternatif
PHS = prolene Sistem Hernia Diadaptasi dari Anand A, et al. India PHS = prolene Sistem Hernia Diadaptasi dari Anand A, et al.
India PHS = prolene Sistem Hernia Diadaptasi dari Anand A, et al. India
J Surg. 2011
Meja 2: Awal Komplikasi pasca operasi ( 6-8 minggu post op : n = 761)
Penemuan Yang Tidak Biasa Saat
Operasi Hernia Inguinal

• Tumor jinak telah dilaporkan dalam kanalis


inguinalis sebagai benjolan biasanya menyamar
sebagai hernia inguinalis. Contohnya adalah
Schwannoma tumor dan kista mesothelial jinak
yang terakhir bisa menjadi mirip dengan
myxoma ganas dan dapat menyebabkan kinerja
operasi kanker radikal
Rekomendasi

• Meskipun hernia adalah masalah bedah umum,


up to date pengetahuan herniology penting
untuk perbaikan yang tepat dari hernia
inguinalis untuk mengurangi tingkat
kekambuhan, dan penanganan hati-hati untuk
menghindari kerusakan beberapa struktur.

Anda mungkin juga menyukai