Anda di halaman 1dari 6

DUKTUS ARTERIOSUS PERSISTEN

BATASAN :
Duktus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan arteria
pulmonalis dengan bagian aorta distal dari arteria subklavia, yang akan
mengalami perubahan setelah bayi lahir, yaitu :

 “ Normal Postnatal Patency “ : secara fungsional, duktus arteriosus masih


terbua karena hipoksia atau pada bayi kurang bulan, dan akan menutup sendiri
bila keadaan yang mendasari telah membaik.

 “ Delayed, non surgical closure “ : Duktus arteriosus akan menutup baik


fungsional maupun anatomis, tetapi hal ini terjadi lebih lambat walaupun
keadaan keadaan yang mendasari telah membaik.penutup ini terjadi karena 2
hal :
‫٭‬Secara normal menutup sendiri
‫٭‬secara abnormal yaitu karena infeksi/trombosis pd duktus arteriosus tsb.

 “ Persistent patency of the ductus “ ( PDA ) “ : Duktus arteriosus tetap terbuka


secara anatomis sampai dewasa.
PATOFISIOLOGI :

PDA mungkin terjadi :

- Herediter

- Infeksi rubela pada trimester pertama kehamilan

- Rendahnya O² ( asfiksia,Respiratory Distress Syndrome (RDS


),distress janin, di daerah dataran tinggi )
‫ ٭‬HEMODINAMIKA :
segera setelah bayi lahir, tali pusar dipotong dan mulai
bernafas, paru paru berkembang tahanan pembuluh darah
paru berkurang,tekanan di aorta lebih besar dari pada di
arteria pulmonalis,timbul pirau dari kiri ke kanan ( dari aorta
ke arteria pulmonalis melalui PDA ).dengan membaiknya
keadaan paru paru, tahanan pembuluh darahnya makin
berkurang, perbedaan tekanan dengan aorta menjadi lebih
besar, pirau dari aorta ke arteria pulmonalis makin banyak,
darah di arteris pulmonalis lebih banyak, timbul sembab paru
serta gejala klinis yang nyata
GEJALA KLINIS :
Gejala klinis PDA ditentukan oleh 2 faktor :
-Diameter duktus arteriosus
-Tahanan pembuluh darah paru

Bila tahanan pembuluh darah paru masih cukup tinggi ( akibat


asfiksia, RDS dan sebagainya), walaupun diameter duktus arteriosus
besar, pirau dari kiri ke kanan masih kecil dan hanya timbul pada saat
sistol saja. Bising sistolik diselaiga kedua kiri tanpa disertai gejala
klinis lain yang jelas.setelah 1-2 minggu, tahanan pembuluh darah
paru makin menurun, apalagi bila diameter duktus cukup besar, pirau
dari aorta ke arteria pulmonalis terjadi sepanjang siklus
jantung.timbul bising diastolik di apeks ( karena stenosis mitral relatif)
Gejala Klinis pada PDA :
-Tidak biri - hati membesar - Infeksi sluran nafas bag bwh berulang
-Berkeringat - tidak Masuk menetek - denyut nadi sgt keras,nadi melebar
DIAGNOSIS :
Diagnosis PDA didasarkan atas pemeriksaan klinis, disokong oleh
beberapa pemeriksaan :
- Foto Dada : jantung membesar, vaskularisasi ke paru
mingingkat.PDA kecil tidak ada perubahan gambaran foto dada
- EKG :hipertrofi ventrikel kiri.PDA kecil tidak ada perubahan EKG
- Ekokardiografi :dilastasi atrium kiri (perbandingan dgn aorta lbh 1,2)
- Kateterisasi :
‫٭‬step-up oxygen’ di tingkat arteria pulmonalis
‫٭‬kateter bisa masuk dari arteria pulmonalis ke aorta desendens
(distal dari arteris subklavia )
- Angiokardiografi ( Aortogram ) : bayangan radioopaque yang
menghubungkan arteria pulmonalis dan aorta desendesn.
DIAGNOSIS BANDING

1. ‘Venous Hum ‘
2. Ruptur Sinus Valsava
3. Insuffisiensi aorta + VSD
4. Trunkus arteriosus
5. ‘ Aortico-pulmonary window’

Anda mungkin juga menyukai