Anda di halaman 1dari 17

 ALDEHID

 1. Tata Nama
 Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari
nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –al.
Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama
pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai
terpanjang harus mengandung gugus aldehid. Contoh:
 Menurut sistem TRIVIAL, nama aldehid diturunkan
dari nama asam karboksilat induk dengan mengubah
asam oat / asam –at menjadi aldehid.

 2. Pembuatan Aldehid
 Oksidasi Alkohol Primer
 Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini
dalam industri digunakan untuk membuat
formaldehida/formalin.
 RCH2OH RC(OH)2 RC=OH
 Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam
natrium format.
 natrium karboksilat + asam format alkanal + asam
karbonat
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
 Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-
MgI)
 HCOOR + R-MgI RC=OH + RO-MgI
 RC(OH)2 RC=OH
 3. Reaksi – Reaksi
 Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus
umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara
lain:
 Oksidasi
 Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi
oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling
adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi
khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida
menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan
perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara
menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi
sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali.
Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida
(Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).
 Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis
sebagai berikut :

 Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan


perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk
cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin
perak.
 Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A
dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4,
sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan
NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat
dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam
pereaksi Fehling, ion Cu2+terdapat sebagai ion kompleks.
 Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling
menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

 Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya


gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada
penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung
gugus aldehida).
 Adisi Hidrogen (Reduksi)
 Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat
diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer.
Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi
atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen
tergolong reduksi.
 1. Manfaat dan Penggunaan Aldehid
 L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk
mengawetkan specimen biologi dalam laboratorium /
museum, karena dapat membunuh germs
(desinfektan)
 Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar
buatan serta insektisida dan germisida
 Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet
atau damar buatan. Zat warna dan bahan organic yang
penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat, dan 1-
butanol.
 Zat ini sampai sekarang banyak diproduksi melalui :
 – Oksidasi methanol dengan oksigen dari
udara diberi katalis Cu
 2CH3 – OH + O2 2H – CHO + 2H2O
 – Reduksi CO dengan gas hydrogen :
 Campuran gas CO dan hydrogen yang dialirkan
melalui katalisator Ni atau Pt sehingga gas CO
direduksi menjadi formaldehida.
 CO + H2 H – CHO
 – Distlasi kering dari garam format :
 2H + COONa H – CHO + Na2CO3
 KETON
 1. Tata Nama
 Menurut sistem IUPAC, Nama keton diturunkan dari
alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on.
Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan
sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil.
 Menurut sistem TRIVIAL, gugus alkil atau aril yang
terikat pada karbonil dinamai, kemudian ditambah
kataketon. Kecuali: aseton.
 Contoh :

Propanon ( IUPAC ) 2 – Pentanon ( IUPAC )


Aseton ( Trivial ) Metil propil keton ( Trivial )
Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial
CH3–CO–CH3 2, Propanon Dimetil Keton
CH3–CH2–CO –CH2–CH3 3, Pentanon Dietil Keton
CH3–CO –CH2–CH2–CH3 2, Pentanon Metil Propil Keton
CH3–CH2–CO –CH3 2, Butanon Etil Metil Keton
 2. Pembuatan Keton
 Oksidasi dari alkohol sekunder
 Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium
 dikromat/aq. AcOH.

 Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin


aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl3.
 Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon
tak jenuhnya terdisubstitusi.

 3. Reaksi-reaksi Keton
 – Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol
sekunder
 – Oksidasi
 Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada
aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi
tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi
keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton dapat
dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi
tersebut.
 Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak
 Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi
 Aldehid + pereaksi Fehling àendapan merah bata
 Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi
 ¡ Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna
biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam
larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga
diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah
sebagai berikut:

 ¡ Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur


NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk ion kompleks
[Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:
 Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal
menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin
perak pada dinding tabung.

 4. Manfaat dan Kegunaan


 Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari adalah aseton atau propanon.Aseton
banyak digunakan sebagai :
 Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.
 Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform
yang digunakan sebagai obat bius.
 Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau
harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan
kosmetika lainnya.

Anda mungkin juga menyukai