Anda di halaman 1dari 30

RESPONSI PRAKTIKUM TEKNOLOGI

BENIH
KELOMPOK 1:
Firdaus Agustina K. (060)
Khaerani M. (069)
Amirul Mukminin (085)
Dian Puji L (089)
Vita Melisa R (104)
BAB 1
Pengenalan Anatomi dan Morfologi
Biji Tanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biji Tanaman Durian

Struktur susunan dari biji durian yaitu memiliki testa atau selimut biji lalu
terdapat endosperm yang digunakan sebagai cadangan makanan, dan
terdapat embrio yang menjadi bakal tanaman baru pada biji.
Biji Tanaman Padi

Struktur benih padi terdiri dari tiga bagian yaitu testa kulit luar benih
padi yang melindungi bagian dalam, endosperm merupakan cadangan
makanan bagi embrio dan embrio yang merupakan bakal tanaman
baru yang dihasilkan oleh gamet jantan dan gamet betina.
Biji Tanaman Kacang Tanah

pengamatan biji kacang tanah terdiri dari beberapa bagian yaitu testa merupakan
kulit pelindung paling luar yang dimidifikasi dari integrumen ovule, kotiledone
merupakan cadangan makanan dari biji tersebut, radikula, plumula sepasang daun
yang akan menjadi tanaman baru, embrio.
BAB 2 dan 4
Pengujian Kemurnian Benih dan
Perhitungan 1000 benih.
• Kemurnian Benih Ulangan 1
Berat %
No Komponen Ket
(gr) Berat
1 Berat Murni 183,1 91,55 Biji kacang hijau yang utuh

2 Berat 10,8 5,4 Padi, kedelai, jagung


Tanaman Lain

3 Berat Biji - - -
Gulma
4 Kotoran Benih 6,1 3,05 Batu, batang tanaman, beras, rambut, kulit biji dan
pecahan biji kacang hijau

5 Berat Total 200 gr 100 %

• Kemurnian Benih Ulangan 2


Berat
No Komponen % Berat Ket
(gr)

1 Berat Murni 174,610 87,36 Biji kacang hijau yang utuh

2 Berat 14,825 7,42 Padi, kedelai, jagung


Tanaman
Lain
3 Berat Biji - - -
Gulma
4 Kotoran 11,027 5,52 Batu, batang tanaman, beras, rambut, benih kisut dan
Benih pecahan biji kacang hijau
5 Berat Total 200, 46 100,3 %
• Uji Berat 1000 Benih Ulangan 1
Ulangan Berat 1000 Berat 1000 butir yang _X _X2 Berat 1000 butir yang
ke - (n) butir ( Z gr) diharapkan (Y gr) (ӯ-y) (ӯ-y)2 sebenarnya

1 6,00 1000/100 x 6,0 = 60 -0.91 0.83

2 5,9 1000/100 x 5,9= 59 0,09 0,0081

3 6,06 1000/100 x 6,06 = 60,6 -1,51 2,28

4 6,02 1000/100 x 6,02 = 60,2 -1,11 1,23

5 5,96 1000/100 x 5,96 = 59,6 -0,51 0,26

6 5,6 1000/100 x 5,6 = 56 3,09 9,55

7 5,61 1000/100 x 5,61 = 56,1 2,99 8,94

8 6,12 1000/100 x 6,12 = 61,2 -2,11 4,45

Y = 472,7
x2= 27,55
Ӯ = 59,09
• Hasil Uji Berat 1000 Benih Ulangan 2
Ulangan Berat 1000 Berat 1000 butir yang _X _X2 Berat 1000 butir yang
ke - (n) butir ( Z gr) diharapkan (Y gr) (ӯ-y) (ӯ-y) 2 sebenarnya

1 6,03 1000/100 x 6,03 = 60,3 0,13 0,017

2 6,15 1000/100 x 6,15= 61,5 -0,87 0,76

3 6,48 1000/100 x 6,48 = 64,8 -4,37 19,1

4 5,97 1000/100 x 5,97= 59,7 0,73 1,53

5 5,85 1000/100 x 5,85 = 58,5 1,93 3,7

6 5,89 1000/100 x 5,89 = 58,9 1,53 2,34

7 5,97 1000/100 x 5,97 = 59,7 0,73 0,53

8 6,01 1000/100 x 6,01 = 60,1 0,33 0,11

Y = 483,5 x2=
Ӯ = 60,43 27,087
• Perhitungan 1000 Benih
Ulangan 1 Ulangan 2
Variasi Ragam Koefisiensi Variasi Variasi Ragam Koefisiensi Variasi

S/X x 100 S/X x 100

= 1,98/0,02 x100 = 1,96/0,014 x100

= 9900 = 1400

Pengujian kemurnian benih untuk melihat persentase benih murni pada suatu
lot benih menunjukkan persentase yang tinggi pada kedua ulangan dengan
nilai 91,55 % dan 87,36 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel benih
dalam lot tersebut memiliki kemurnian benih yang tinggi dengan mutu yang
baik. Sedangkan pengujian berat 1000 bobot benih menunjukkan hasil
efisiesnsi pengujian pada kedua ulangan dengan ditunjukkannya nilai variasi
ragam dan berat 1000 butir benih sebenarnya.
BAB 3, 5 dan 9
Penetapan Kadar Air, Pengujian
Daya Hidup Benih, dan Uji Daya
Hantar Listrik.
• Penetapah Kadar Air
Berat
Berat X + Rata-rata
Jenih Berat X + Nilai Kadar
Ulangan Berat botol contoh kerja Nilai Kadar
Benih contoh kerja Air Benih
+ tutup (X) g setelah dioven Air Benih
(Y) g
(Z) g
Kacang I 65,99 70,99 70,27 14,4%
12,2%
Hijau II 65,09 70,38 69,81 10 %
I 65,04 70,11 69,31 15,7%
Kedelai 12,75%
II 64,76 69,74 69,25 9,8%
I 54,83 59,86 59,24 12,3%
Padi 12,4%
II 65,61 70,57 69,95 12,5%
I 55,42 60,57 60 11,07%
Jagung 11,58%
II 65,45 70,50 69,89 12,08%
• Pengujian Daya Hidup Benih
Potensi
Keseremp Kecepata
Daya Tumbuh Indeks
Jenis Jenis akan n
Kecamba Maksima Vigor (IV)
Benih Metode Tumbuh Tumbuh
h (DB) % l (PTM) %
(KST) % (KCT) %
%
Pasir 16% 27% 2% 16% 0,16%
Padi
UDK 13% 38% 3% 13% 0,25%
Pasir 73% 80% 20% 73% 5%
Kedelai UDK 75% 86% 22% 75% 2,75%
Gulung 82% 98% 68% 82% 8,5%
Kacang
Lipat 86% 96% 28% 96% 7%
Hijau
Jagung Gulung 97% 99% 65% 97% 8,125%
• Uji DHL benih Kedelai
Ulangan Nilai DHL (µ mhos cm-1g-1)
1 2,283
2 2,829
3 1,698
4 2,183
5 2,283
6 6,118
7 3,969
8 2,905
Rata-rata 3,028
Nilai DHL tertinggi yaitu dengan nilai 6,118 mengalami tingkat kebocoran
yang tinggi. Kebocoran membran sel akibat deteriorasi menyebabkan
penurunan vigor. Nilai DHL yang tinggi menandakan bahwa benih kedelai
tersebut cepat karena pada saat
perendaman banyak elektrolit yang terlepas ke dalam air dan
menyebabkan nilai DHL
benih meningkat.
• Pengamatan daya hidup Benih
Pengamatan hari ke-
Kelompok N AB M DB IV KcT
5 8
1 4 8 12 5 33 24% 8% 8,00%
2 3 8 11 18 21 22% 6% 7,33%
3 1 4 5 9 36 10% 2% 3,33%
4 2 4 6 11 33 12% 4% 4,00%
5 9 1 10 2 10 20% 18% 6,67%
6 4 9 12 23 15 26% 8% 8,00%
7 7 13 20 13 17 40% 14% 13,33%
8 9 1 10 7 33 20% 8% 6,67%
• Nilai DB tertinggi terdapat pada kelompok 7 yaitu dengan nilai 40% serta
kelompok 5 dan kelompok 8 memiliki nilai DB yang sama yaitu 20%.
• Nilai IV tertinggi terdapat pada kelompok 5 dengan nilai 18%. Nilai indeks vigor
yang tinggi menunjukkan benih berkecamabah lebih cepat, sehingga
digolongkan dalam vigor kuat. Benih yang cepat tumbuh menunjukkan benih
tersebut mampu mengatasi segala macam kondisi sub optimum.
• Nilai KcT tertinggi terdapat pada kelompok 7 dengan nilai 13,33%. Kecepatan
tumbuh mengindikasikan bahwa benih yang cepat tumbuh lebih mampu
menghadapi kondisi lapang suboptimum.
BAB 6
Pemecahan Dormansi Benih
Hasil
Berikut adalah hasil pengamatan perkecambahan benih setelah
diberi beberapa perlakuan untuk mematahkan dormansinya.
•Seed imerge
Berikut merupakan penampakan dari benih yang telah berhasil
ditumuhkan setelah dipatahkan dormansinya. Terlihat benih engalami
pembengkakan pada kotiledonnya sehingga testa benih pecah dan
radikula benih keluar menembus tanah untuk memperkuat perakaran
tanaman. Beberapa benih yang tidak dapat tumbuh dikarenakan
infeksi jamur sehingga tergolong benih mati dan ada juga yang tumbuh
tapi radikulanya tumpul sehingga dikategorikan benih abnormal.
Tabel 1. Hasil pengamatan perkecambahan
benih Kepuh
Waktu pengamatan ke - hst
perlakuan N AB M % DB % IV % KCt
1 2 3 4 5 6 7
P1 K7 - - - - - - - - - 5
0% 0% 1,67%
P1 K8 - - - - - 1 - - 1 4
P2 K5 - - - 1 - 3 - 1 3 1
40 % 20% 17,5%
P2 K6 - - - 1 1 1 - 3 - 2
P3 K1 - - - 2 1 1 - 3 1 1
30 % 20% 10%
P3 K2 - - - - - - - - - 5
P4 K3 - - - 2 1 - -- 2 1 2
50% 305 17,5%
P4 K4 - - - 1 1 2 - 3 1 1
Keterangan :
P = perlakuan K = kelompok
• Perlakuan 1 : benih direndam air panas 1000C selama 1 menit
lalu direndam air kran (270 C) 1 jam (kelompok 7 dan 8)
• Perlakuan 2 : benih direndam air panas 500C selama 1 menit
lalu direndam air kran (270 C) 1 jam (kelompok 5 dan 6)
• Perlakuan 3 : benih direndam air air kran (270 C) 1 jam
(kelompok 1 dan 2)
• Perlakuan 4 : benihh di amplas / di kikir (kelompok 2 dan 4)
Berdasarkan hasil pada tabel 1 dapat teramati
bahwa saat petama muncul tanaman adalah pada
hari ke 4 setelah tanam. Selanjutnya dalam proses
perkecambahannya total ada 15 kecambah normal,
7 kecambah abnormal dan 21 benih mati dari total
40 benih yang dikecambahkan. Dari hasil dapat
dilihat bahwa pada perlakan 1 tidak ada benih yang
tumbuh normal, Sedangkan pada perlakuan 2 dan 4
menunjukkan hasil pertumbuhan yang cukup bagus
untuk parameter Daya berkecambah (DB) karena
mencapaiangka 40% pada perlakuan 2 dan 50%
pada perlakuan 4.
Untuk parameter kecepatan tumbuh (KCt) perlakuan 2
dan 4 nilainya sama yaitu 17,5 % dan untuk indeks vigor
benih (IV) perlakuan 4 lebih tinggi nilainya yaitu 30 %
sedangkan pada perlakuan 2 dan 3 nilainya 20% dan pada
perlakuan 1 justru 0%.
Pada perlakuan 1 dengan perendaman pada air panas 100
o C selama 1 menit tidak cocok untuk metode pematahan
dormansi benih kepuh. Hal ini diduga karena suhu terlalu
tinggi menyebabkan embrio benih mati. Sehinga metode
yang lebih cocok digunakan yaitu perlakuan 2 dan 4 jika
mengacu pada tabel hasil diatas. Tipe dormansi benih
berbeda antara semua jenis benih.
BAB 7
Pengaruh Penyimpanan Terhadap
Kualitas Fisiologis benih Rekalsitran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perlakuan Waktu Jumlah kecambah %DB %IV %KcT
Pengamatan
minggu ke-
1 2 3 N AB M
1 5 - - 5 - - 100 100 100
2 5 - - 5 - - 100 100 100
3 - - 2 2 - 3 40 40 13,3
4 - - 1 1 - 4 20 40 6,67

Tabel 1. Pengamatan benih jeruk. Perlakuan 1 tanpa penyimpanan langsung


tanam metode UDkG pada suhu ruang, Perlakuan 2 tanpa penyimpanan
langsung tanam metode UdkG pada suhu kulkas, Perlakuan 3 penyimpanan
pada pasir kering disuhu ruang ditanam pada minggu ke 2 setelah disimpan,
Penyimpanan pada pasir kering disuhu kulkas ditanam pada minggu ke 2 setelah
disimpan.
kualitas perkecambahan yang sempurna terletak pada perlakuan 1 dan 2
dimana benih jenuk langsung dikecambahkan tanpa harus melewati proses
penyimpanan.
Kualitas perkecambahan perlakuan 3 dan 4 tidak begitu signifikan
dibandingkan dengan perkecambahan perlakuan 1 dan 2. Dan terdapat beda
bahwa perlakuan 3 dan perlakuan 4 pada daya hidup kecambah.
Pengaruh lama penyimpanan, media simpan dan juga suhu yang akan
berpengaruh dan berdampak pada daya hidup benih. Benih rekalsitran tidak
tahan terhadap penyimpanan suhu kulkas karena suhu kulkas berada
dibawah suhu 200C, dimana keadaan ini mempercepat kemunduran mutu
benih.
Sesuai dengan pernyataan dari Hasanah Maharani (2002) bahwa benih
rekalsitran tidak tahan disimpan pada suhu dibawah 20 derajat C, beberapa
spesies tanaman tropis yang mempunyai sifat rekalsitran atau peka terhadap
suhu rendah adalah kemiri, kayu manis, pala, kelapa dan palma.
Menurut Sutarno Hadi (2010) menyatakan bahwa benih rekalsitran
merupakan benih yang peka terhadap suhu penyimpanan dan kadar air biji
yang rendah.
BAB 8
Pengujian Viabilitas Benih Dengan
Tetrazolium
HASIL
Hasil perhitungan persentase benih viable atau
benih yang berpotensi untuk tumbuh yaitu ada
32 benih yang terhitung viable dari 100 butir
benih contoh ujiberdasarkan hasil pengamatan.
• pada gambar 1 dapat terlihat bahwa pada sampel nomor 99 dan 100
menunjukkan contoh benih viable. Benih yang viable ditandai dengan
benih yang berwarna merah seluruhnya akan tetapi merahnya normal,
tidak terlalu pekat. Ada pula yang masuk kategori benih viable yaitu
benih yang pada bagian kotiledonnya ada sedikit bagian yang tidak
berwarna, akan tetapi radikulanya terwarnai seluruhnya.

• Pada gambar 2 menunjukkan contoh benih non viable. Benih non


viable ditandai dengan daerah ujung radikula yang tidak terwarnai,
sambungan dari poros radikula, hipokotil dan kotiledon benih tidak
terwarnai, daerah yang tidak terwarnai pada daerah plumula dan
seluruh atau sebagian besar benih tidak berwarna menunjukkan ciri –
ciri benih non viable.
Pada gambar 3 juga menunjukkan contoh benih non
viabel yang ditandai dengan warna benih yang terlalu
pekat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat metabolit
pada benih kedelai cenderung lebih cepat sehingga hal
ini dapat menyebabkan cadangan makanan pada benih
akan lebih cepat habis karena proses respirasi benih
yang tidak dapat terkontrol hal ini kemungkinan
disebabkan karena kadar air pada benih cenderung
lebih tinggi dari kadar air yang biasa ditentukan untuk
masa simpan benihnya.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai