Ns. Yuni Astuti, S.Pd, M.

Kep
PENDAHULUAN
KOMPONEN
TERPENTING PERAWAT RS

2013

TENAGA KESEHATAN 296.126

40 % PERAWAT
74 % SPK
23 % D-III
65 % DI RS, 28 % PUSKESMAS , 7 % LAIN-LAIN 2,75 % - S-1
0,25 % -S2-S3
Cont……..

PERKEMBANGAN BELUM SESUAI DENGAN

KEPERAWATAN YANG DIINGINKAN

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN

PERAN PERAWAT DI RS SANGAT

PENTING
 Cont……..

BERBENAH DIRI VOKASIONAL

PROFESIONAL

PENATAAN PERAN, TUGAS

TANGUNG JAWAB , KARIR
PERAWAT

PERENCANAAN KARIR
DASAR HUKUM PENYUSUNAN JENJANG KARIR

 UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, sebagaimana dirubah dengan UU No.
49 tahun 1999;
 UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
 UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah.
 Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi
dan Praktik Perawat.
 PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan.
 Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan
Fungsional Perawat Dan Angka Kreditnya.
PENGERTIAN
Merupakan sistem untuk
meningkatkan kinerja dan
profesionalisme , sesuai dengan
bidang pekerjaan melalui peningkatan
kopetensi .
Jenjang yang dipilih individu untuk
dapat memenuhi kepuasan kerja
perawat , sehingga pada akhirnya
akan memberikan konstribusi
terhadap bidang profesi yang dipilih
 TUJUAN
TUJUAN UMUM :
DEP.KES RI MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN
THN 2006 AKUNTABILITAS PERAWAT KLIINIK TERHADAP
PUBLIK /MASYARAKAT

TUJUAN KHUSUS :
1. ADANYA KESAMAAN PERSEPSI BERBAGAI PIHAK
TTG PENGEMBANGAN KARIR
2. ADANYA SYSTEM PENGEMBANGAN JENJANG
KARIR PROFESIONAL PERAWAT
TUJUAN UMUM
 Meningkatkan moral kerja dan
mengurangi kebutuhan karir
 Menurunkan jumlah perawat yang keluar

dari pekerjaannya
 Menetapkan sistem promosi berdasarkan

persyaratan dan kriteria yang telah

ditetapkan sehingga mobilitas karir
berfungsi dengan baik dan benar
PRINSIP PENGEMBANGAN
 KUALIFIKASI
Kualifikasi perawat dimulai dari lulusan D-III Kep , mengingat
perawat yang ada saat ini sebagianbesar lulusan SPK . Maka
perlu dilakukan penanganan khusus .
 PENJENJANGAN
Mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan
askep yang akontabel dan etis sesuai dengan batas
kewenangan dan kompleksitas masalah klien
 PENERAPAN ASKEP
Fungsi utama perawat klinik adalah memberikan
askep langsung sesuai standar praktik dan kode
etik perawat
 KESEMPATAN YANG SAMA

Setiap perawat klinik mempunyai kesempatan

yang sama untuk meningkatkan karir profesional
tertinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 STANDAR PROFESI
Dalam memberikan askep mengacu pada standar
praktik keperawatan dan kode etik perawat
 KOMITMEN PIMPINAN
Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap pengembangan
karir perawat , sehingga dapat dijamin kepuasan
klien serta kepuasan perawat dalam pelayanan
keperawatan
BIDANG JENJANG KARIR PERAWAT

PK.V PM.V PP.V PR.V

PK.IV PM.IV PP.IV PR.IV

PK.III PM.III PP.III PR.III

PK.II PM.II PP.II PR.II

PK.I PM.I PP.I PR.I

LEVEL KOMPETENSI
PERAWAT GENERALIS DENGAN KOMPETENSI
LEVEL.I
KEPERAWATAN DASAR

KEPERAWATAN DASAR DENGAN KOMPETENSI

LEVEL.II
LANJUTAN YANG MERUPAKAN DASAR
SPESIALISTIK
KEPERAWATAN SPESIALISTIK DENGAN
LEVEL.III KOMPETENSI :
-PERAWATAN MEDIKAL - PERAWATAN BEDAH
-PERAWATAN ANAK - PERARAWATAN JIWA
-PERAWATAN MATERNITAS – PERAWATAN KOM
-PERAWATAN ICU/ICCU - PERAWATAN GADAR
-PERAWATAN GERONTIK
 KOMPONEN PENGEMBANGAN JENJANG
KARIR

BENNER , 1984

LIMA TINGKATAN NOVICE D-III KEP 2 TAHUN

KOMPETENSI
PERAWAT
/PEMULA S-1 KEP 0 THN

- PERAWAT BELUM MEMPUNYAI PENGALAMAN

- MASIH TERIKAT DENGAN DATA-DATA OBJEKTIF , MIS; VITAL SIGN
INTAKE & OUTPUT
- MENENTUKAN KONDISI PASIEN BERDASARKAN BUKU ATAU PROSEDUR
YANG DITETAPKAN
- DIPERLUKAN SUPERVISI YANG KETAT DAN BANTUAN PADA SITUASI
NON RUTIN
- MEMERLUKAN PENDIDIKAN YANG KONTINYU , BAIK FORMAL
MAUPUN INFORMAL
ADVANCE D /BEGINNER ( PEMULA , SUDAH
PUNYA PENGALAMAN

 CUKUP MENGETAHUI SITUASI RIIL, DAPAT

MENCATAT ASPEK SITUASI KLINIK
 MASIH MINTA BANTUAN PADA KASUS KOMPLEK ,
BELUM BISA MENENTUKAN INTERVENSI ESSENSIAL
 TIDAK PERLU DISUPERVISI SECARA KETAT
 PERLU PENUNTUN ( MENTOR ) DAN SUPPORT DARI
KELOMPOK KERJA
 D-III 5 TAHUN , S-1 3 TAHUN (PENGALAMAN )
COMPETENT ( MAMPU MELAKSANAKAN
TUGAS UTAMA )

 DAPAT MENGANALISA MASALAH KLIEN , DAPAT

MENGELOLA SITUASI KOMPLEKS
 DAPAT MEMUTUSKAN , MENILAI KONDISI PASIEN
SERTA DAPAT MEMPREDIKSI SITUASI KLIEN DAN
MENENTUKAN APA YANG PENTING DALAM
TUJUAN JANGKA PANJANG
 SUDAH MEMPUNYAI FEELING , MINTA BANTUAN
SEDIKIT DAN SELEKTIF
 PENGALAMAN KERJA D-III 9 THN, S-1 NERS 6 THN
, S-1 SPESIALIS 0 TAHUN.
PROFICIENT ( CAKAP )
 SUDAH DAPAT MENGETAHUI DAN MENENTUKAN
SITUAIS SECARA LUAS
 DAPAT MENENTUKAN PENANGANAN DAN DAPAT
MERENCANAKAN ASUHAN KLIEN SELANJUTNYA
 BEKERJA EFFISIEN , DAPAT MENGIDENTIFIKASI
MASALAH
 MELAKUKAN KEPUTUSAN DENGAN CEPAT DAN
LUAS SERTA DAPAT MENANGANI SITUASI
 PENGALAMAN KERJA S-1 NERS 9 THN , NERS
SPESIALIS 2 THN
EXPERT ( AHLI )
 INSTUISI BAGUS DAN TANGGAP BILA
MEMECAHKAN MASALAH
 DAPAT MENGANTISIPASI KOMPLIKASI
 DAPAT MELATIH PERAWAT-PERAWAT LAIN
 PENDIDIKAN FORMAL MASIH DIPERLUKAN ,
SEDANGKAN PENDIDIKAN INFORMAL SUDAH
CUKUP
 PENGALAMAN KERJA S-1 NERS 12 THN, NERS
SPESIALIS 9 THN .
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN KARIR

INDIVIDU MEMBUAT PERENCANAAN JANGKA PANJANG UNTUK

PENGEMBANGAN KARIR DIRINYA SENDIRI

MEMANFAATKAN BANTUAN DALAM PEMBINAAN

KARIR JANGKA PANJANG

MENJADIKAN PERENCANAAN KARIR SEBAGAI

SUATU PROSES YANG BERJALAN TERUS MENERUS
YANG DILAKSANAKAN DENGAN SADAR DAN TELITI

MEMPUNYAI KOMITMEN PENGEMBANGAN PRIBADI

DAN PENGEMBANGAN KARIR .
 Cont……

BEKERJA SAMA DENGAN DEPARTEMEN LAIN DALAM

RS/TEMPAT PEL. KES
MENGINTEGRASIKAN KEBUTUHAN

PEMBANGUNAN JALUR KARIR , YANG KEMUDIAN

DIKOMUNIKASIKAN SERTA DI IMPLEMENTASIKAN
SECARA KONSISTEN .

PENYEBAR LUASKAN INFORMASI KARIR

PENGKAJIAN LOWONGAN PEKERJAAN DILAKUKAN
MELALUI SUATU PROSES PANJANG

MANAJER MENYEDIAKAN PEKERJAAN YANG MENAN-

TANG , TIDAK MENYEMBUNYIKAN BAKAT .TALENTA
YANG DIMILIKI STAFNYA .
Cont……

MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK AGAR MEMPUNYAI

PENDIDIKAN
KOMPETENSI SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN

MENGGUNAKAN SURVEY KE PENGGUNA LULUSAN

UNTUK MENGETAHUI KESESUAIAN KOMPETENSI
LULUSAN DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

MENANAMKAN TANGGUNG JAWAB TENTANG

PERENCANAAN KARIR INDIVIDU

MENGKOORDINASIKAN ANTARA INSTITUSI PENDIDIKAN

DENGAN PELAYANAN

MENANAMKAN ‘ LIFE LONG LEARNING “ SERTA PEN-

DIDIKAN MENYIAPKAN PESERTA DIDIK MENGHARGAI
PROFESI.
Cont……

MENETAPKAN POLA KARIR TERMASUK SYSTEM PENG-

PROFESI
HARGAAN , MEMBERLAKUKAN DAN MEMANTAU
SERTA MENILAI PELAKSANAANNYA
MENETAPKAN , MEMBERLAKUKAN DAN MEMANTAU
SERTA MENILAI PROGRAM SERTIFIKASI MELALUI
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

MEMBERIKAN ADVOKASI PENGEMBANGAN KARIR

MENDORONG IKLIM KERJA YANG KONDUSIF UNTUK

PENGEMBANGAN KARIR

MENETAPKAN , MEMBERLAKUKAN SERTA MEMANTAU

DAN MENILAI SISTEM REMUNERASI
 Cont……

PEMERINTAH PUSAT MENSAHKAN PEMBERLAKUKAN POLA KARIR

YANG DITETAPKAN OLEH PROFESI
DITETAPKAN OLEH PROFESI

MENGKOORDINASIKAN , ADVOKASI ,
KONSULTASI .ASISTENSI POLA KARIR DAN
SYSTEM PENGHARGAAN

MELAKUKAN BIMBINGAN DAN EVALUASI

MEKHANISME JENJANG KARIR

PERSYARATAN MEMILIKI KOMPETENSI YANG

DIPERSYARATKAN

MEMILIKI PENGALAMAN KERJA

MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL

/PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

LULUS UJI KOMPETENSI

MEMILIKI SIP , SIK , SIPP