Anda di halaman 1dari 21

Iis Sri Patmawati, S.

Kep
Menurut International Association for Study of Pain
(IASP)
nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan
kondisi terjadinya kerusakan
Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis,
pengutaraan, atau isyarat perilaku (Mc Caffrey &
Beebe, 1989 dikutip dari Betz & Sowden, 2002)
Secara umum keperawatan mendefinisikan nyeri sebagai
apapun yg menyakitkan tubuh yg dikatakan individu yg
mengalaminya.

Nyeri → Perasaan atau keadaan emosi yang


tidak menyenangkan karena potensial kerusakan
jaringan atau jaringan rusak.
 Usia
 Jenis kelamin
 Budaya  ekspresi nyeri tenang dan emosi
 Pengalaman masa lalu dengan nyeri
 Keluarga dan suport sosial
 Pola koping
1. Nyeri karena trauma
a. Mekanik  nyeri timbul timbul akibat ujung-ujung
saraf bebas mengalami kerusakan
ex : benturan, gesekan dll
b. Thermis  Nyeri karena hal ini timbul karena ujung
saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas,
dingin
c. Khemis  Nyeri yang ditimbulkan karena adanya
kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau pun
basa kuat
d. Elektrik  yeri yang ditimbulkan karena adanya pengaruh
aliran listrik yang kuat
2. Neoplasma
3. Gangguan sirkulasi darah
4. Peradangan
5. Trauma psikologis
1. Respon perilaku terhadap nyeri
 Pernyataan verbal
 Ekspresi wajah
 Gerakan tubuh
 Kontak dengan orang lain/interaksi sosial
1. Respon perilaku terhadap nyeri

 Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak Nafas)


 Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit
bibir)
 Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan otot,
peningkatan gerakan jari2 & tangan
 Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (Menghindari
percakapan, Menghindari kontak sosial,
 Penurunan rentang perhatian, Fokus pd aktivitas
menghilangkan nyeri)
Stimulasi Simpatik:(nyeri ringan, moderat, dan superficial)
 peningkatan respirasi rate
 Peningkatan heart rate
 Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
 Peningkatan nilai gula darah
 Diaphoresis
 Peningkatan kekuatan otot
 Dilatasi pupil
Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)
 Muka pucat
 Otot mengeras
 Penurunan HR dan BP
 Nafas cepat dan irreguler
 Nausea dan vomitus
 Kelelahan dan keletihan
 Menurut berat ringanya nyeri  Menurut waktu serangan

 Nyeri ringan  Nyeri Akut


 Nyeri sedang  Nyeri Kronik
 Nyeri berat
Nyeri Akut Nyeri Kronik

• Durasi singkat • Rasa sakit diperkirakan akan


• Hilang dengan pengobatan, berakhir, dengan
biasanya 6 bulan atau kurang penyembuhan atau kematian
• Areanya jelas • Pengobatan berkepanjangan
• Onset tiba-tiba • Prosesnya lama biasanya > 6
bulan
• Contohnya adalah patah
tulang, radang tenggorokan, • Areanya sulit untuk di
dan nyeri setelah operasi evaluasi
atau luka • Contohnya adalah nyeri pada
pasien kanker
QUALITATIF (KUALITAS)

QUANTITATIF (SKALA)
P : Paliatif atau penyebab nyeri
Q : Quality/kualitas nyeri
R : Regio (daerah) lokasi atau pe nyebaran nyeri
S : Subjektif deskripsi oleh pasien mengenai
tingkat nyerinya
T : Temporal atau periode/waktu yang berkaitan
dengan nyeri
 Lokasi (menjalar atau tidak, referred pain)
 Intensitas/keparahan
 Faktor yang memperburuk atau meredakan nyeri
 Deskripsi nyeri (tajam, berdenyut)
 Durasi
 Tentukan gejala penyerta atau efek samping yang dialami
pasien (seperti mual, muntah, diare, fatigue, masalah kulit,
anoceria, sesak nafas, masalh kognitif)
 Evaluasi apakah pasien ketergantungan terhadap obat atau
alkohol
 Riwayat obat yang diminum oleh pasien.
 Wong Baker Faces Scale

Tidak Sedikit Agak Menggangg Sangat Tidak


Nyeri Nyeri Menggangg u Aktivitas Mengganggu Tertahankan
u
 Visual Analogue Scale (VAS)

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri


Nyeri Ringan Sedang Berat

Anda mungkin juga menyukai