Anda di halaman 1dari 18

NIA KARIMA

1110211154
 Definisi:
 ialah suatu keadaan yang ditandai dengan
adanya tanda-tanda
seperti,hipoksemia,hiperkarbia,dan asidosis yang
terjadi pada periode neonatal(BBL) yakni,periode
bayi dari lahir sampai umur 28
hari.(NEONATOLOGI)
 Ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernapas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir.disertai dengan keadaan
hipoksia,hiperkapnia,dan berakhir dengan
asidosi.(IKA UI)
 GK:
- asidemia metabolik/keduanya.PH<7 pada
sampel darah arteri umbilikal
- nilai apgar 0-3 pada menit ke-5
- manifestasi neurologi pada periode BBL
segera,termasuk kejang,hipotonia,koma,atau
ensefalopati hipoksik-iskemik
- terjadi disfungsi sistem multiorgan pada
periode BBL
 Penyebab gangguan napas pada BBL:
• OBSTRUKSI JALAN NAPAS
• TRAKHEA
• PENYEBAB PULMONAL
• PENYEBAB NON PULMONAL
 ETIOLOGI
penyebab asfiksia dikeompokkan menjadi beberapa
faktor,yaitu:
• Faktor Ibu
-hipoksia Ibu (akibat hipoventilasi karna pemberian obat
analgetika/anestesia dalam)hipoksia janin.
- gangguan aliran darah uterus.
menurunnya aliran darah pada uterus berkurangnya
pengaliran oksigen ke plasenta dan ke janin (dapat
disebabkan karna gangguan kontraksi uterus
misal:hipertoni,hipotoni atau tetani uterus,hipotensi pada
ibu kara perdarahan,dan hipertensi pada penyakit
eklampsia.
• Faktor Plasenta
Dapat akibat gangguan pertukaran gas antar
ibu dan janin karena: solusio
plasenta,perdarahan plasenta,dsb.
• Faktor fetus
kompresi umbilikus  terganggunya aliran
darah dalam pembuuh darah umbilikus dan
menghambat pertukaran gas antara ibu dan
janin.(dapat terjadi pada keadaan: tai pusat
menumbung,melilit leher,kompresi tali pusat
antara janin dan jalan lahir,dll.)
• Faktor Neonatus
depresi pusat pernapasan dpt terjadi bila:
-pemakaian obat analgesik/anestesi
berlebihan pada ibu
-trauma saat persalinan mis: perdarahan
intrakranial.
-kelainan kongenital,misal:stenosis,hernia
diafragmatika,dsb.
 Alveoli paru janin dalam uterus berisi cairan paru  pada
saat lahir,bayi mengambil napas pertama,udara memasuki
alveoli paru dan cairan paru diabsorpsi oleh jaringan paru
 pada napas ke-2 dan seterusnya,udara yang masuk
alveoli bertambah banyak,dan cairan paru diabsorpsi
alveoli berisi udara yang mengandung oksigen aliran
darah paru meningkat dramatis(ekspansi paru
membutuhkan tekanan puncak inspirasi dan tekanan akhir
ekspirasi yang lebih tinggi  penurunan resistensi
vaskuler paru dan peningkatan aliran darah paru setelah
lahir  aliran intrakardial & ekstrakardial mulai beralih
arah seiring penutupan duktus arteriosus  kegagalan
penurunan resistensi vaskuler menyebabkan hipertensi
pulmonal persisten pada BBL ,dengan aliran darah paru
inadekuat & hipoksemia relatif  gagal napas
 DIAGNOSIS:
 Dapat melalui penilaian Apgar skor
 dapat melalui analisis gas darah
 Perhitungan indeks oksigenasi
 Px fisik dan penunjang
 Apgar skor
dengan melakukan penilaian pada:
1. menghitung frekuensi jantung
2. melihat usaha bernapas
3. melihat tonus otot
4. menilai refleks rangsangan
5. memperhatikan warna kulit
Biasanya diniai 1 menit setelah bayi lahir
lengkap (lingkungan baik & telah dilakukan
pengisapan lendir dengan sempurna)
tanda 0 1 2 Jumlah nilai
Frekuensi Tidak ada <100/menit >100/menit
jantung
Usaha Tidak ada Lambat.tidak Menangis
bernapas teratur kuat
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Gerakan
fleksi sedikit aktif
Refleks Tidak ada Gerakan Menangis
sedikit
Warna Biru/pucat Tubuh Tubuh dan
kemerahan,e ekstremitas
kstremitas kemerahan
biru
 Berdasarkan hasil penilaian,maka asfiksia
neonatorum dapat dikelompokkan menjadi:
 Skor Apgar 7-10  bayi sehat,tidak peru tindakan
khusus (vigorous baby)
 Skor Apgar 4-6  asfiksia sedang,dimana pada px
fisis akan terlihat frekuensi jantung>100/menit,tonus
otot kurang baik,sianosis,refleks iritabilitas tidak
ada(mil moderate asphyxia)
 A.asfiksia berat,skor Apgar 0-3  pada px fisis
ditemukan frek.jantung<100/menit,tonus otot
buruk,sianosis berat terkadang pucat,refleks
iritabilitas tidak ada.
 B.asfiksia berat dengan henti jantung(bunyi jantung
fetus hilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir
lengkap,bunyi jantung bayi hilang saat post partum)
 Faktor risiko
 Risiko antepartum:
• Diabetes pada ibu
• Hipertensi dalam kehamilan
• Hipertensi kronik
• Anemia janin
• Riwayat kematian janin
• Perdarahan pd trimester 2 dan 3
• Infeksi ibu
• Ibu dengan penyakit paru,jantung,ginjal,tiroid
atau kelainan neurologi
• Polihidramnion,oligohidramnion
• Ketuban pecah dini
• Kehamilan lewat waktu
• Kehamilan ganda
• BJTSK
• Ibu pengguna obat bius
• Usia<16,>35
• Malformasi dan anomali janin
 Risiko intrapartum:
 SC darurat
 Sungsang
 Prematur
 Partus presipitatus
 Korioamnionitis
 Ketuban pecah lama
 Partus lama
 Kala dua lama
 Makrosomia
 Bradikardia persisten
 Air ketuban bercampur mekonium
 Perdarahan intrapartum
 Kelainan plasenta
 Hiperstimulus uterus
 Frek,jantung janin tidak beraturan
 Resusitasi
prinsip:
-memberi lingkungan yang baik pada bayi dan
mengusahakan saluran pernapasan tetap bebas serta
merangsang timbulnya pernapasaoksigenasi dan
pengeluaran CO2 lancar.
-memberi bantuan pernapasan secara aktif pada bayi
yang menunjukkan usaha pernapasan lemah.
-melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi
-menjaga agar sirkulasi darah tetap baik
 Cara resusitasi:
-tindakan umum
• Pengawasan suhu
• Pembersihan jalan napas
• Rangsangan untuk menimbulkan
pernapasan.
-tindakan khusus
-tindakan lain
• Pengisapan cairan lambung
• Penggunaan obat
• Profilaksis terhadap blenorea
• Faktor aseptik dan antiseptik
 Referensi:
 Buku Ajar Neonatus
 IKA UI
 CSP

Anda mungkin juga menyukai