Anda di halaman 1dari 51

GANGGUAN SISTEM

MUSKULOSKELETAL
PADA LANSIA

Diyan Mutyah
PENDAHULUAN
• 3 keluhan utama pada sistem
muskuloskeletal
 nyeri
Rasa kaku
Kelemahan
• 3 tanda utama pada sistem
muskuloskeletal
Pembengkakan sendi, kelemahan
otot, gangguan gerak/Mobilitas

Free template from www.brainybetty.com 2


Gangguan muskulo pada
lansia

Free template from www.brainybetty.com 3


Osteoartitis (OA)
• merupakan penyakit sendi yang bersifat kronis
disertai kerusakan tulang & sendi berupa
disintegrasi & pelunakan progresif yg diikuti
dengan pertamabahan pertumbuhan pada tepi
tulang & tulang rawan sendi yg disebut osteofit
dan fibrosis pada kapsul sendi mekanisme
abnormal proses penuaan , trauma/ kelainan lain
yg menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi.

Free template from www.brainybetty.com 4


Osteoarthritis (OA)
• adalah penyakit sendi degeneratif yang
menimbulkan rasa sakit dimana sering melibatkan
panggul, lutut, pergelangan kaki atau sendi kecil
tangan. OA biasanya berkembang pada sendi
yang cedera akibat penggunaan sendi berlebih
secara terus menerus dalam melakukan latihan
tertentu, olahraga, mengangkut barang atau
beban melebihi berat badan. Akhirnya cedera
atau dampak berulang ini mengakibatkan menipis
atau terkikisnya kartilago (tulang rawan) yang
menjadi bantalan antar ujung tulang pada sendi.

Free template from www.brainybetty.com 5


Osteoporosis
• adalah penyakit metabolik tulang yang
memiliki penurunan matrix dan proses
mineralisasi yang yang normal tetapi
massa atau densitas tulang berkurang.
• Osteoporosis adalah berkurangnya
kepadatan tulang yang progresif, sehingga
tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
• Osteoporosis adalah kondisi di mana
tulang menjadi kurang padat atau lebih
menyerupai fraktur

Free template from www.brainybetty.com 6


Gout
• adalah peradangan akibat adanya endapan
kristal asam urat pada sendi dan jari.
Penyakit gout adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat
nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat, yang terkumpul di
dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
kadar asam urat di dalam darah.

Free template from www.brainybetty.com 7


Rheumatoid arthritis (RA)

• adalah penyakit peradangan autoimun


yang biasanya melibatkan berbagai sendi
di jari-jari, ibu jari, pergelangan tangan,
siku, bahu, lutut, kaki, dan pergelangan
kaki . Penyakit autoimun adalah keadaan
dimana tubuh melepaskan enzim yang
menyerang jaringan sehatnya sendiri

Free template from www.brainybetty.com 8


Persamaan dan Perbedaan Osteoporosis,
Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis

Osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid


Arthritis
Faktor Resiko

Terkait Usia X X

Menopause X

Riwayat keluarga X X X

Penggunaan obat X
tertentu (misalnya:
glukokortikoid,
obat kejang)

Free template from www.brainybetty.com 9


Osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid
Arthritis
Faktor Resiko

Kekurangan X
kalsium atau
vitamin D yang
tidak memadai
Ketidakaktifan X

Terlalu sering X
menggunakan
sendi
Merokok X

Alkohol yang X
berlebih
Anorexia nervosa X

Berat badan yang X


berlebih
Free template from www.brainybetty.com 10
Osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid
Arthritis
Efek Fisik
Mempengaruhi X
seluruh kerangka

Mempengaruhi X X
sendi
Adalah penyakit X
autoimun

Sendi yang X X
membesar atau
cacat
Tinggi badan X

Free template from www.brainybetty.com 11


Osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid
Arthritis
Pilihan Pengobatan

Raloxifene X

Bisphosphonates X
Calcitonin X

Hormon paratiroid X

Terapi Estrogen/hormon X

RANK ligand X
(RANKL) inhibitor
Kalsium dan vitamin D X

Pengaturan berat badan X


Glukokortikoid X
NSAIDs X X X
Osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid
Arthritis
Manajemen Nyeri

Obat nyeri ( misalnya : X X X


NSAIDs, narkotika,
relaksan otot )
Rehabilitasi X X X
Dukungan X X X
Latihan : postural X X X
Latihan : isometrik, X X X
isotonik, isokinetik
Terapi fisik X X X
Latihan pasif X X
Operasi penggantian
sendi (biasanya untuk X X
nyeri, malformasi, atau
gangguan mobilitas)
Panas dan dingin X X X
Free template from www.brainybetty.com 14
2.3 Epidemiologi

• OA lutut radiologis di Indonesia  15,5 % pada


pria dan 12,7 % pada wanita.

• Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di


Indonesia menderita cacat karena OA

• Pasien OA biasanya mengeluh nyeri 


melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan.
Lebih berat  terus menerus  mengganggu
mobilitas
Gambar perbedaan pada tulang

Free template from www.brainybetty.com 16


FAKTOR PREDISPOSISI OA
USIA

JENIS KELAMIN

RAS

FAKTOR KETURUNAN

FAKTOR METABOLIK/ENDOKRIN

FAKTOR MEKANIS/KELAINAN GEOMETRI


SENDI

DIET

Free template from www.brainybetty.com 17


KLASIFIKASI OA
• OA PRIMER TIDAK DIKETAHUI
DENGAN JELAS PENYEBABNYA (
dapat mengenai satu sendi atau
beberapa sendi.

• OA SEKUNDER penyakit yang


menyebabkan kerusakan pada
sinovial.

Free template from www.brainybetty.com 18


OA SEKUNDER
• TRAUMA Fraktur pada daerah sendi, setelah
menisektomi tungkai bawah yang tidak sama
panjang, adanya hipermobilitas sendi,
ketidaksejajaran & ketidakserasian permukaan
sendi.
• Faktor genetik  adanya kelainan genetik dan
kelainan perkembangan tubuh (dislokasi sendi
panggul bawaan), tergelincirnya epifisis yg
menyebabkan OA
• Penyakit metabolik/endokrin  doposisi kristal
atau setelah inflamasi pada sendi.

Free template from www.brainybetty.com 19


PATOLOGI SENDI PADA OA

Free template from www.brainybetty.com 20


2.6 Patogenesis dan Patologis

• Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih


normal
1 • Chondrosit  MMP  kerusakan matrik
• Rawan sendi rusak  celah sendi

• Celah makin dalam (mendekati subchondral)


2

• Celah mecapai subchondral  pecah


3 • Rawan sendi tidak rata

• Serpihan sendi masuk sinovial


• Aktivasi sinoviosit  inflamasi
4 • Chondropsit mati  Matrik tidak terbentuk
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya
tekanan pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang
diterima pada daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan
sendi oleh karena suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada
sendi yang normal
TANDA GEJALA

Keluhan
Utama

Sendi Bertambah
penopang Nyeri Dengan
tubuh Gerakan

Malam hari
Gejala Klinis

Kekakuan

Gangguan
Pembengkakan
Pergerakan

Nodus Heberden
Deformitas
dan Bouchard
Pemeriksaan Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan Sendi
Hambatan Gerak yang Seringkali
Asimetris

Tanda
Krepitasi Deformitas Sendi Perubahan Gait
Peradangan
Foto Rontgen

Penyempitan celah sendi yang seringkali


asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang


subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP

Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2


- Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya
celah sendi (tanda panah)
- Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai
terbentuknya osteofit (tanda panah)
- Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih)
menyebabkan destruksi padapada kartilago dan
sunchondral (tanda panah terbuka)
- Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah)
umber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul
Gambar atas : gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada
panggul (tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah
putih), dan terbentuknya kista (kepala panah transparan).
Gambar bawah : gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar pertama yang
menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah
putih) dan sklerosis (kepala panah putih).
umber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
OA pada jari tangan OA pada jari kaki

Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang


sendi interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit
(panah)
Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis
pada lutut
Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan
penyempitan ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit
(panah)
Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul

Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang


superolateral sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan
osteofit (panah)
Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada
panggul
Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran
radiologis panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang
sendi setiap sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan
osteofit (panah)
Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Adanya pembentukan osteofit
Gambaran sendi tungkai normal dan penyempitan celah sendi
pada sendi tungkai
Gambaran sendi panggul normal Adanya pembentukan osteofit
pada sendi panggul
Pembentukan sklerosis subkondral
Osteofit pada sendi jari tangan (DIP 1)
CT Scan dan MRI

Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal


Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22
Radiografi Konvensional MRI : menunjukkan focal grade 3
pada lutut : menunjukkan cartilage defect
terjadinya penyempitan celah
sendi pada kompartemen
lateral (panah merah).
A. Radiografi Konvensional :
(sunrise pateilar B. Axial CT Scan :
projection) Terdapat kista kecil di bagian apex
C. MRI : T1 weighted D. patela MRI : T2 weighted
Terdapat kista kecil di Terjadi cartilage denudation
bagian apex patella
A. Radiografi Konvensional : B. MRI : tampak adanya sclerosis
tampak adanya sclerosis subchondral
subchondral, penyempitan
ruang sendi, dan osteofit
A. Radiografi B. CT Scan : tampak C. MRI : osteophytosis
Konvensiona adanya terlihat lebih jelas dan
l : osteophytosis pada nyata
pembentuka kompartemen Terdapat intercondylar
n osteofit medial dan lateral osteophyte
A. Radiografi B. CT Scan : C. MRI : terlihat adanya kista
Konvensional : tidak tampak kista subchondral (panah) yang
tampak tanda tanda subchondral yang memiliki intensitas tinggi
pembentukan kista kecil yang dikelilingi
oleh thin sclerotic
halo
ASUHAN
KEPERAWATAN OA

Free template from www.brainybetty.com 43


DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Nyeri sendi yang berhubungan dengan perubahan mekanis
sendi dalam menyangga beban tubuh serta keterbatasan
mobilitas
• Keletihan yg berhubungan dengan penurunan kemampuan
pergerakan.
• Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak,
kelemahan otot, nyeri pada gerakan, kekakuan pada sendi
• Resiko tinggi trauma b/d keterbatasan ketahanan fisik,
perubahan fungsi sendi
• Gangguan citra diri b/d perubahan dan ketergantungan fisik
serta psikologis

Free template from www.brainybetty.com 44


Rencana dan Implementasi
Nyeri Sendi yang berhubungan dengan perubahan mekanis sendi
dalam menyangga beban tubuh serta keterbatasan mobilitas
Intervensi Rasional

Kaji lokasim intensitas, dan tipe Nyeri bisa dikaji dengan


nyeri, observasi kemajuan nyeri ke menggunakan skala nyeri karena
daerah yg baru, kaji nyeri dengan bersifat subjectif
skala
Bantu pasien dalam identifikasi Nyeri dipengaruhi oleh ansietas
faktor pencetus dan peradangan pada sendi

Jelaskan dan bantu klien dengan Penggunaan relaksasi &


tindakan pereda nyeri non nonfarmakologi lainnya telah
farmakologis dan invasif menunjukan keefektifan dlm
mengurangi nyeri
Intervensi Next… Rasional

Ajarkan relaksasi / teknik Akan memperlancar peredaran darah sehingga


menurunkan ketegangan kebutuhan O2 jaringan terpenuhi dan
otot rangka mengurangi nyeri

Ajarkan teknik distraksi Mengalihkan perhatian nyeri ke hal yg


selama nyeri akut menyenangkan

Beri kesempatan waktu Istrahat merelaksasikan semua jaringan


istrahat bila terasa nyeri dan sehingga akan meningkatkan kenyamanan
beri posisi yg nyaman
Intervensi Rasional

Kolaborasi pemberian analgetik NSAID menghambat sintesis


NSAID oral prostaglandin (salah satu mediator
inflamsi) yg mempunyai efek
analgesik efektif untuk pereda
nyeri
Tingkatkan pengetahuan tentang Pengetahuan tentang apa yang
penyebab nyeri, dan dirasakan membantu mengurangi
menghubungkan beberapa lama nyeri dan dapat membantu
nyeri akan berlangsung mengembangkan kepatuhan klien
terhadap rencana teraupetik
Rencana dan Implementasi
Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak, kelemahan
otot, nyeri pada gerakan, kekakuan pada sendi
Intervensi Rasional

Kaji mobilitas dan observasi Mengetahui tingkat kemampuan


adanya peningkatan kerusakan , klien dalam melakukan aktivitas
kaji secara teratur fungsi motorik
Atur posisi fisiologis Pengaturan posisi fisiologis dapat
membantu perbaikan sirkulasi
oksigenasi lokal dan mengurangi
penekanan
Ajarkan klien melakukan latihan Gerakan aktif memberi masa,
gerak aktif pada ekstremitas yg tonus, dan kekuatan otot, serta
tidak sakit memperbaiki fungsi jantung dan
pernafasan
Intervensi Next… Rasional

Bantu klien melakukan ROM Untuk mempertahankan fleksibilitas sesuai


dan perawatan diri sesuai kemampuan
toleransi

Pantau kemajuandan Untuk mendeteksi perkembangan klien


perkembangan kemampuan
klien dalam aktivitas

Kolaborasi dengan ahli Kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat


fisioterapi untuk melatih ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim
fisik klien sisioterapi
EVALUASI
• HASIL AKHIR YG DIHARAPKAN
1. Nyeri berkurang / terjadi perbaikan
tingkat kenyamanan
2. Keletihan berkurang
3. Meningkatkan atau
mempertahankan tingkat mobilitas
4. Mengalami perbaikan citra diri

Free template from www.brainybetty.com 50


Free template from www.brainybetty.com 51

Anda mungkin juga menyukai