Anda di halaman 1dari 23

PORTOFOLIO INTERNSIP

ST ELEVASI MIOKARD INFARK

dr. Salsa Fadhzillah Zamiah

RS Annisa Cikarang
DATA PASIEN
• Nama : Ny. N
• Usia : 54 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• No. MedRec : 469951
• Alamat : Kp. Citarik 2/1 Jatireja, Cikarang Timur
Data utama untuk diskusi
Diagnosis : STEMI inferior + DM Tipe II + HT
Riwayat Pengobatan Berobat ke klinik setempat.

Tidak ada obat yang rutin dikonsumsi pasien.


Riwayat Kesehatan  Sudah pernah sakit seperti ini sebelumnya
 Riwayat Hipertensi (+), Diabetes Mellitus (+)
 Pasien tidak tahu apakah ada dislipidemia.
 Alergi obat-obatan dan makanan tertentu disangkal.
Riwayat Keluarga Riwayat kencing manis, tekanan darah tinggi, alergi obat-obatan atau makanan
tertentu tidak diketahui pasien.
Riwayat Pekerjaan Saat ini pasien tidak bekerja, aktivitas sehari-hari di dalam rumah.

Daftar Pustaka : 1. Harrison textbook of Internal Medicine, Edisi 17


2. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial
Infarction: A Report of thr American College of Cardiology Foundation/American
Heart Association Task Force on Practice Guidelines
3. Armstrong PW, Gershlick AH, Goldstein P, Wilcox R, Danays T, Lambert Y, et al.
Fibrinolysis or Primary PCI in ST-Segment Elevation Myocardial Infarction. New
England Journal of Medicine. 2013;368(15):1379-87.
Hasil Pembelajaran : 1. Penegakan diagnosa STEMI.

2. Penatalaksanaan STEMI

3. Edukasi kepada pasien & keluarga tentang STEMI.


SUBJEKTIF
Keluhan Utama : Nyeri dada kiri +1 hari SMRS.
Keluhan Tambahan : Sesak nafas, sulit tidur, leher kaku + 1 hari SMRS.

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke punggung kiri
hingga leher. Keluhan yang dirasakan nyeri dada seperti ditimpa batu sejak 1 hari
SMRS saat pasien sedang berjalan ke dapur. Pasien mengatakn sudah pernah
merasakan keluhan serupa + 1 bulan terakhir ini. Nyeri dada biasa timbul jika pasien
melakukan aktivitas seperti berjalan ke kamar mandi. Keluhan disertai sesak, sulit tidur
dan leher terasa kaku. Keringat dingin (-). Pasien biasa tidur dengan 2 bantal. Pasien
sebelumnya sudah pernah berobat ke klinik namun keluhan tidak berkurang.

PND (-)
Orthopnea (+)
Dyspnea on effort (+)

RPD: Asma (-), DM (+), HT (+), Kolesterol tinggi (?)


OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :

Kepala–Leher
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Kepala : normocephal
Mata : anemis -/-, ikterus -/-
Kesadaran : Compos Mentis THT : tonsil T1-T1 hiperemis (-) detritus (-), faring hiperemis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Pernafasan : 22 x/ menit
Thorax-Kardiovaskular
Temperatur : 36,5 °C
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : fremitus vokal normal
Perkusi : pulmo : sonor pada kedua lapang paru
Cor : perkusi pekak, batas :
Kanan : ICS 2 parasternal dextra
Kiri : ICS 4 midclavicula line sinistra
Atas : ICS 2 dextra sinistra
Auskultasi : Pulmo : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Cor : S1 dan S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

• CKMB : 78
Abdomen • Trombosit : 156.000
Inspeksi : permukaan rata, ikut gerak • Leukosit : 11.660
napas
• GDS :292
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar ttb, lien ttb • Kolesterol total :201
Perkusi : timpani (+)

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2”, pitting edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elevasi segmen ST di lead II, III, dan aVF.


ASSESSMENT
STEMI inferior + HT +DM Tipe II
PLAN
MEDIKAMENTOSA NON MEDIKAMENTOSA KONSULTASI

• Konsul ke dokter spesialis jantung • Edukasi pasien dan keluarga • Konsul Spesialis Jantung dan
dan pembuluh darah mengenai penyakitnya dan Pembuluh darah -> penambahan
perjalanan penyakit. terapI
• oksigen 4 lpm nasal canule.
• Posisi ½ duduk. • Modifikasi gaya hidup: Berhenti
• IVFD NaCl 0,9 % per 24 jam merokok atau hindari perokok,
olah raga, diet, dan turunkan
• Inj. ranitidin 1 ampul (IV)
berat badan.
• ISDN 5 mg (SL)
• Aspilet 4 tab (PO)
• Kontrol tekanan darah kontrol
• Clopidogrel 4 tab (PO) diabetes.

• Rencana pemeriksaan ureum, • Meneruskan medikamentosa


kreatinin, GDS, kolesterol total, (manajemen lipid, antiplatelet,
dan trigliserida beta blocker, ACE inhibitor atau
ARB, dan antagonis aldosteron
sesuai indikasi).

• Rehabilitasi dan aktivitas fisik


yang sesuai.
FOLLOW UP
21-09-2017 22-09-2017
S : nyeri dada berkurang, sesak berkurang, kaku leher S : nyeri dada berkurang, sesak berkurang, kaku leher
(-) (-)
O : O :

KU Kes TD Nd Nfs T KU Kes TD Nd Nfs T


Sdg CM 130/80 mmHg 80x/i 20 x/i 36,6C Sdg CM 130/90 mmHg 72x/i 22 x/i 36,7C

Status Generalis : dalam batas normal Status Generalis : dalam batas normal
A : STEMI inferior + HT +DM Tipe II A : STEMI inferior + HT +DM Tipe II

P : P :
•IVFD NaCL 0,9% per 24 jam •IVFD NaCL 0,9% per 24 jam
•Ranitidin 2x25 mg (IV) •Ranitidin 2x25 mg (IV)
•MO 2-2,5 mg (IV) •MO 2-2,5 mg (IV)
•ISDN tab 3x5mg (PO) •ISDN tab 3x5mg (PO)
•Clopidogrel tab 1x75mg (PO) •Clopidogrel tab 1x75mg (PO)
•Paracetamol tab 3x500 mg (PO) •Paracetamol tab 3x500 mg (PO)
•Eperison 2x1 tab (PO) •Eperison 2x1 tab (PO)
•Antasida syr 3x1 C (PO) •Antasida syr 3x1 C (PO)
23-09-2017 24-09-2017
S : nyeri dada berkurang, sesak berkurang, kaku leher S : nyeri dada berkurang, sesak berkurang, kaku leher
(-) (-)
O : O :

KU Kes TD Nd Nfs T KU Kes TD Nd Nfs T


Sdg CM 130/80 mmHg 80x/i 20 x/i 36,6C Sdg CM 130/90 mmHg 82x/i 18 x/i 36,6C

Status Generalis : dalam batas normal Status Generalis : dalam batas normal
A : STEMI inferior + HT +DM Tipe II A : STEMI inferior + HT +DM Tipe II

P : P :
•IVFD NaCL 0,9% per 24 jam •IVFD NaCL 0,9% per 24 jam
•Ranitidin 2x25 mg (IV) •Ranitidin 2x25 mg (IV)
•MO 2-2,5 mg (IV) •MO 2-2,5 mg (IV)
•ISDN tab 3x5mg (PO) •ISDN tab 3x5mg (PO)
•Clopidogrel tab 1x75mg (PO) •Clopidogrel tab 1x75mg (PO)
•Paracetamol tab 3x500 mg (PO) •Paracetamol tab 3x500 mg (PO)
•Eperison 2x1 tab (PO) •Eperison 2x1 tab (PO)
•Antasida syr 3x1 C (PO) •Antasida syr 3x1 C (PO)
21-09-2017
S : nyeri dada berkurang, sesak berkurang, kaku leher
(-)
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CM 130/80 mmHg 80x/i 20 x/i 36,6C

Status Generalis : dalam batas normal

A : STEMI inferior + HT +DM Tipe II

P :

IVFD NaCL 0,9% per 24 jam


Ranitidin 2x25 mg (IV)
ISDN tab 3x5mg (PO)
Clopidogrel tab 1x75mg (PO)
Paracetamol tab 3x500 mg (PO)
Antasida syr 3x1 C (PO)
DEFINISI
Sindrom koroner akut (SKA) menggambarkan
keadaan gangguan aliran darah koroner parsial
hingga total ke miokard secara akut. SKA dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu angina pektoris
tidak stabil, NSTEMI, dan STEMI.
FAKTOR RESIKO
TIDAK DAPAT DAPAT
DIUBAH DIUBAH

usia hipertensi, merokok

jenis kelamin Kadar serum lipid

gangguan toleransi
ras gula
diet yang tinggi lemak
riwayat keluarga jenuh, kolesterol, serta
kalori
PATOFISIOLOGI

Menyumbat
Ruptur Penyempitan
pembuluh
aterosklerosis lumen
darah

Aliran darah ke
Infark miokard distal
terganggu
DIAGNOSIS
GEJALA
• Retrosternal dan sulit melokalisir nyeri
LOKASI NYERI

• Rasaberat seperti dihimpit, ditekan, atau diremas.


DESKRIPSI NYERI • nyeri epigastrik atau sinkope yang disebut angina
equivalen

PENJALARAN • Nyeri menjalar ke bahu kiri, lengan kiri, leher rasa


tercekik atau rahang bawah
NYERI
• Nyeri pada SKA lebih dari 20 menit.
LAMA NYERI

• Disertai dengan keluhan mual, muntah, dan


GEJALA SISTEMIK keringat dingin.
EKG
LAB
TATALAKSANA
Aspirin 160-325 mg
Oksigen 4 L/menit
Tirah baring (bed rest (dikunyah) dilanjutkan
(saturasi O2
total) dengan 75-162 mg per
dipertahankan > 90%)
hari

Clopidogrel 300 mg per Nitrat 5 mg sublingual


Morfin IV bila nyeri tidak
oral (jika belum pernah (dapat diulang 3 kali) lalu
teratasi dengan nitrat
diberikan) drips bila masih nyeri

Tentukan pilihan reperfusi mIocKrd harus


revaskularisasi dilakukan pada pasien Tatalaksana awal di
(memperbaiki aliran STEMI akut dengan
darah koroner) presentasi ≤ 12 jam ruang emergensi (10
menit pertama setelah
pasien datang)
TATALAKSANA UMUM

Berikan Sesak nafas hipoksik Gagal jantung Saturasi >90%


oksigen
Atasi Titrasi opioid
Berikan anti
emetik untuk
(Morfin) efek samping
nyeri (mual)
EDUKASI

Berhenti merokok

Menurunkan berat badan

Mengendalikan tekanan darah

Menurunkan kadar kolesterol darah dengan diet atau dengan obat

Mengurangi penggunaan garam dalam makanan

Melakukan olah raga secara teratur


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai