Anda di halaman 1dari 11

REFERAT EPILEPSI

Disusun Oleh : - Reny Fitriani (16710310)


- Pitria Khairunnisa (16710311)
Pembimbing : dr. Wahyu Sosono Sp,S
Pendahuluan
Epilepsi ( juga disebut ‘kejang ayan’ ) ditandai dengan aktivitas
berlebihan yang tidak terkendali dari sebagian atau seluruh system saraf pusat.
Orang yang mempunyai faktor predisposisi timbulnya epilepsi akan mendapat
serangan bila nilai basal dari eksitabilitas system saraf (atau bagian yang peka
terhadap keadaan epileptic ) meningkat diatas nilai ambang kritisnya.
Selama besarnya eksitabilitas tetap dijaga dibawah nilai ambang, maka
serangan epilepsi tidak akan terjadi.
Angka kejadian epilepsi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, yaitu
1-3% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup. Di Amerika Serikat, satu di
antara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsi, dan kurang lebih 2,5 juta di
antaranya telah menjalani pengobatan pada lima tahun terakhir. Menurut World Health
Organization(WHO) sekira 50 juta penduduk di seluruh dunia mengidap epilepsy.
Epilepsi sukar untuk dikendalikan secara medis atau pharmacoresistant, sebab
mayoritas pasien dengan epilepsy adalah bersifat menentang.
Definisi
Epilepsi didefinisikan sebagai kumpulan gejala dan
tanda-tanda klinis yang muncul disebabkan gangguan
fungsi otak secara intermiten, yang terjadi akibat lepas
muatan listrik abnormal atau berlebihan dari neuron-
neuron secara paroksismal.
Epidemiologi
Jumlah penderita epilepsi meliputi 1-2% dari
populasi.

Epilepsi dapat terjadi pada laki-laki maupun


perempuan, umur berapa saja, dan ras apa saja

Puncak insidensi terdapat pada golongan anak dan usia


lanjut.
Etiologi
penyebab epilepsi cukup beragam seperti: cedera
otak, keracunan, stroke, infeksi, infestasi parasit,
tumor otak.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
kejang dibagi menjadi kejang parsial yang berasal dari
salah satu bagian hemisfer serebri,

kejang umum, dimana kedua hemisfer otak terlibat


secara bersamaan.
Diagnosis
Anamnesis

Pemeriksaan fisik umum neurologi

Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
Kerusakan otak akibat hypoksia

Retardasi mental dapat timbul akibat kejang berulang,

Dapat timbul depresi dan keadaan cemas.


Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa

Anda mungkin juga menyukai