Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI

Bahaya dalam pengeloaan terdistribusi


1. Strategi manajemen
2. Aplikasi terpusat
3. Perancangan data
4. Perangkatlunak tingkat rendah
5. Implementasi yang tidak profesonal
6. Pemeliharaan
7. Produktifitas yang rendah
8. Kompleksitas yang bertambah
9. Keamanan

A. Wahyu Sudrajat, S. Kom wayoe@stmik-mdp.net


Pendahuluan
• Evaluasi kembali terhadap fungsi-fungsi yang harus
dikoordinasi, diintegrasi, dan disentralisasi.
• Penerapan PDT yang dirancang dan diatur dengan tepat
dapat menghindari bahaya-bahaya yang mengancam
PDT.
• Top manajemen bertangung jawab terhadap manajemen
PDT.
• Strategi dari top manajemen diperlukan untuk
mengimplementasikan PDT.
• Namun pengolahan data merupkan bagian yang
mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan
• Reorganisasi perusahaan menjadi penting untuk
menunjang PDT
Bentuk Bahaya PDT
• Tujuan dari strategi PDT haruslah
memaksimalkan euntungan yang dihasilkan
PDT, khususnya membuat setiap pemakai
terlibat dan menghindari bahaya-bahaya yang
utama seperti:
– Hilangnya kontrol manajemen
– Hilangnya kontrol dari ruang SIM
– Sub optimasi
– Data inkompatibel
– hardware inkompatibel
– Softwate inkompatibel
– Ketidakmampuan dalam distribusi
– Kegagalan penggunaan database
Bentuk Bahaya PDT
– Biaya perawatan berlebihan
– Duplikat usaha
– Produktivias rendah
– Tenaga manusia yang tinggi
– Kurangnya perancagan jaringan
– Kurangnyakeamanan
– Kurangnya backup file
– Biaya perbaikan tinggi
– Biaya telepon bertambah
– Biaya total tidak terkontrol
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
a.Hilangnya Kontrol manajemen : Manajemen pengolahan data kehilangan
kontrol keseluruhan dari pengolahan data karena kelompok pemakai
yang membutuhkan komp mini sendiri semakin bertambah. PDT
berkembang secara random, tidak terancang dan terkontrol.
b.Hilangnya kontrol dari ruang SIM ( Sistem Informasi Manajemen) :
Pengumpulan informasi manajemen yang sangat mempengaruhi
organisasi menjadi sangat sulit.
c.Sub optimasi : developer lokal memenuhi kebutuhan lokal,bukan
keseluruhan pengolahan data yang dibutuhkan untuk mengontrol
perusahaan dengan efisien.
d.Data Inkompatibel : Data yang sama direpresentasikan dengan cara yang
berbeda pada sistem yang berbeda.
e. Hardware Inkompatibel : mesin yang dipilih oleh tiap kelompok berbeda.
Floppy disk dan program tidak dapat digunakan di tempat lain, mesin
tidak dapat dihubungkan dengan telekomunikasi, dan lain-lain.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
f. Software inkompatibel : mesin yang berbeda mempunyai software yg
berbeda pula. seperti kontrol link datanya, arsitektur manajemen
jaringan, pelayanan tiap session, pelayanan manajemen data
base,dan lain-lain. Pilihan software yang kompatibel diperlukan untuk
hubungan antar mesin, transfer data dan penggunaan database jarak
jauh.
g. Ketidakmampuan dalam distribusi : komputer mini digunakan tidak
secara profesional,tanpa standar,teknik yang terstruktur, dan
dokumentasi yang cukup.Perancangan PDT yang buruk.
h. Kegagalan menggunakan database : Mesin-mesin pemakai sering
menggunakan file yg on-line,bukan manajemen database.Keuntungan
teknologi dan teknik database tidak digunakan,padahal ini dapat
mengembangkan produktivitas dan fleksibilitas aplikasi.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
i. Biaya perawatan berlebihan : Program sering harus dituliskan
kembali karena alasan yg tersebut di atas. Biaya yg tidak diharapkan
seperti untuk penulisan kembali program dan data, konversi
restrukturisasi sistem dapat meningkatkan hingga lebih dari 80 % dari
biaya pengembangan instalasi.
j.Duplikat usaha : Fungsi yang sama diprogram berkali-kali oleh
kelompok yg berbeda. Masalahnya orang-orang yg pandai dalam
komputer semakin banyak dicari.
k.Produktivitas rendah : Rendahnya produktivitas dalam pengembangan
aplikasi dapat disebabkan oleh pemrograman dalam bahasa tingkat
rendah, kurangnya software yang baik, kegagalan penggunaan
database, usaha perawatan yg tinggi dan duplikat program.
l. Tenaga manusia yg tinggi : lebih banyak tenaga manusia yg
digunakan. Mereka akan semakin lama dalam bekerja dan meminta
fasilitas yg lebih baik lagi.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
m. Kurangnya perancangan jaringan : jaringan tidak dirancang dgn
kemampuan menghubungkan prosesor-prosesor kecil yg semakin
berkembang.
n. Tidak ada perencanaan evolusi : Perkembangan sistem kecil yg
inkompatibel sangatlah sulit berintegrasi. Pengembangan dari sistem
terdistribusi yg inkompatibel ke arah fasilitas jaringan yg terintegrasi
dgn database menjadi sangat rumit dan mahal dan biasanya jarang
berhasil.
o. Macetnya migrasi : jalur migrasi dari perusahaan pembuat komputer
ke arah teknologi yg lebih baik kebanyakan tidak dapat diikuti.
p. Kurangnya keamanan : beberapa sistem peralatan diinstalasi tanpa
perhatian keamanan yg cukup.
q. Kurangnya backup file : data dapat hilang bila file tidak cukup
backup.Dapat disebabkan oleh kerusakan pada penyimpan data
tersebut.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
r. Kurangnya auditibilitas : auditor mendapatkan beberapa sistem
terdistribusi yg tidak dapat diaudit.Disebabkan oleh tidak cukupnya
audit trail atau record yg mencatat siapa saja yg menggunakan
sistem atau file-file yg sudah di-update.
s. Biaya perbaikan tinggi : karena banyaknya komputer kecil yg
tersebar yg tidak mempunyai tempat perbaikan staf perawatan atau
backup yg terpusat.
t. Peningkatan yg semakin kompleks : komputer mini pada lokasi
pemakai semakin besar,kompleks dan mahal. Sistem pemakai
ygsederhana menjadi rumit dan membutuhkan lebih banyak tenaga
dan keahlian.
u. Pertentangan politik (kebijaksanaan) : banyak perencanaan PDT yg
melangkahi struktur kebijakan perusahaan. Komputer mini menjadi
tempat persaingan kebijakan untuk menghindari pengontrolan dari
pengolahan data pusat.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI
p. Biaya telepon bertambah : untuk menangani masalah organisasi
yg terdistribusi.
w. Biaya total tidak terkontrol : ternyata biaya total lebih rendah
bilai dikontrol di pusat.Teknik perancangan untuk meminimumkan
biaya sitem keseluruhan tidak digunakan.
Strategi manajemen
• Perancangan dan pengontrolan yang terpusat dalam hal
tertentu diperlukan. sebagai penentu adalah bagian
perancangan strategi yang diperlukan PDT.
• PDT dapat terdiri dari mesin-mesin yang stand-alone,
tetapi suatu saat tetap perlu mesin yang
diinterkoneksikan untuk melakukan pertukaran data.
• Beberapa bahaya yang berhubungan dengan strategi
manajemen
– Hilangnya kontrol manajemen
– Penggunaan mesin yang interkompatibel
– Hilangnya otoritas pengolahan data pusat
• Hal tersebut mungkin terjadi karena kekecewaan akan
pelayanan,penjadwalan, biaya, ataupun pengembangan
aplikasi
Aplikasi terpusat
• Beberapa aplikasi sangat baik dijalanka pada
mesin yang terpusat, demikian juga beberapa
datanya sangat baik bila disimpan terpusat.
• Beberapa aplikasi juga angat baik bila
dijalankan pada lokasi pemakai dan seringkali
aplikasi ini membutuhkan data dari tempat
lainnya
• Perancangan pengolahan terdistribusi disadari
oleh perancang aplikasi dan data mana yang
harus dipusatkan atau dilokasi pemakai.
• Konsep aplikasi strategi yang terpusat dan
aplikasi fungsional yang terdistribusi menjadi
bagian penting
Perancangan data
• Data mungkin hanya digunakan pada satu
departemen dan mungkn juga digunakn di
tempat lain tergantung dari aplkasinya.
• Timbul bahaya jika data yang digunakan pada
lokasi yang berbeda dirancang oleh kelompok
yang berbeda dan tidak terkoordinasi.
Kemungkinan data yang sama
direpresentasikan dengan cara yang bereda.
• PDT yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
berkembangnya mesin dan data yang tidak
kompatibel.
Perangkat Lunak Tingkat Rendah
• Berkembangnya software yang sangat pesat pada
banyak instalasi komputer mini namun tidak
menggunakan software yang efektif seperti sstem
manajemen database.
• Software yang efektif dirancang untuk meningkatkan
produktifitas pengembangan aplikasi, jadi produktifitas
dengan instalasi komputer-komputer mini kurang kurang
dari instalasi pusat.
• Pengembangan aplikasi perperal lebih mudah dan
felksibel bila mesn periperalnya dihubungan dengan
database pusat dan developernya diberi bahasa yang
efektifuntuk membuat aplikasi yang menggunakan dan
meng-update dta tersebut.
Implementasi yang tidak profesional

• Keahlian pemrograman yang profesional sedikit dimiliki


oleh kelompok pemakai dibandingkan dengan istalasi
pusat. Pemecahannya , pemrogram yang ahli dapat
ditempatkan pada kelompokpemakai.
• Namun perkembangan komputer mini seringkali tidak
profesiona, yaitu:
– Tidak mengikuti standar
– Tidak menggunakan pemrograman terstruktur
– Menggunakan bahasa tingkat rendah
– Kode diperbaiki berulang-ulang, sehingga sukar diikuti oleh
pemrogram lainnya
– Tidak menggunakan komentar program yang baik
• Pemeliharaan program merupakan hal yang utama dan
harus direncanakan
Pemeliharaan

• Maintenance atau pemeliharaan


dimaksudkan sebagai penyesuaian
program dan fasilitas komputer yang ada.
• Termasuk di dalamnya konversi,
perancangan kembali data dan software,
penulisan kembali program yang sudah
ada.
Pemeliharaan
• PDT yang tidak terkontrol akan membuat masalah
pemeliharaan ini menjadi lebih buruk, karena:
– Penyebaran komputer mini yang acak mendukung
sistem yang dirancang untuk dipelhara.
– Tidak menggunakan software yang meminimumkan
pemeliharaan.
– Inkompatibilitas menyebabkan rekonfigurasi,
konversi, danperubahan sistem menjadi mahal
– Pemakai merancang data mereka tanpa
berkoordinasi dengan pusat. Perancangan data akan
sering diubah.
– Pemrograman sering tidak profesional.
Produktifitas yang rendah

• Jumlah total pemrogram pada PDT dapat


jauh lebih besar daripada pengolahan data
yang terpusat.
• Bersamaan dengan software yang rendah,
kode yang tidak profesional, dan
kebutuhan pemeliharaan yang tinggi, hal
ini akan menyebabkan rendahnya
produktivitas pengembangan.
Kompleksitas yang bertambah
• Pada komputer mini aplikasi yang pertama mungkin mudah
diinstalasi, namun kemudian penambahan aplkasi selanjutnya dapat
menjadi lebih rumit dan biayanya lebih mahal
– Komputer mini membutuhkanpenambahan memori utamadan
juga multiprogramming
– Penamahan penyimpanan data juga harus diatur.fasilitas
manajemen data menjadi lebih rumit.
– Departemen pemakai yang tidak mempunyai cukup keahlian
tentunya akan sangat merasakan kerumitannya dan
memerlukan waktu yang banyak sekali.
• Pengolah data pusat biasanya sulit menolong, karena mereka tidak
mengetahui apa yang telah dikerjakan departemen pemakai.
Kadang-kadang mereka menghapus dan memulainya dari awal lagi.
• Jarang sekali sistem PDT yang peralatan komputernya tidak
menjadi lebih mahal dari pada yang mereka perkirakan.
Keamanan

• Jika tekniknya sesuai, instalasi komputer


dapat menjadi aman. Namun, jarang
sekali ditemukan instalasi periperal
pemakai yang benar-benar aman.
• Keamanan yang ketat membutuhkan
manajemen keamanan yang profesional
seperti yang ada pada instalasi pusat.
• Sekali lagi, pada PDT hal ini didukung
oleh kontrol keseluruhan yang baik.
Beberapa kesimpulan

• Kunci keberhasilan PDT adalah


perancangan struktur sistem dan
manajemen yang mendukung kerjasama
antar bagian-bagian otonomi (yang berdiri
sendiri)
• Apa yang harus dipusatkan dan apa yang
harus didistribusikan haruslah diperhatikan
• Strategi yangka panjang juga diperlukan
untuk mendukung evolusi pengolahan
data dan database.

Anda mungkin juga menyukai