Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

CHF dd IHD
IDENTITAS

▪ Nama : Tn. L
▪ Umur : 43 tahun
▪ Agama : Islam
▪ Pekerjaan : Swasta
▪ Ruangan : Sakura
▪ MRS : 06-05-2018

2
ANAMNESIS

Keluhan utama : sesak nafas


Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang dengan keluhan sesak nafas. Awalnya pasien mengatakan bahwa
seminggu lalu tertindih batang kayu berdiameter sedang saat sedang berkerja mengangkut
barang. Setelah itu pasien mengeluhkan sesak nafas pada malam hari. Sesak dirasakan pasien
bertambah berat saat aktivitas seperti pergi ke kamar mandi dan berkurang saat pasien
beristirahat. Pasien lebih nyaman saat berbaring dengan 2-3 bantal.
Os juga datang dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dada dirasakan sejak seminggu
yang lalu dan memberat 1 hari SMRS. Nyeri dada terasa seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada
menjalar ke punggung belakang sampai ke lengan kiri. Nyeri dada dirasakan memberat saat
beraktifitas dan berkurang saat beristirahat. Pada saat nyeri dada pasien juga mengatakan
sampai berkeringat dingin.
Batuk (-), Pusing (-), Demam (-), mual (-), muntah (-), BAK dan BAB lancar.
3
Riwayat penyakit dahulu

▪ Hipertensi terkontrol (sejak tahun 2014)


▪ Penyakit Jantung rutin ke poli jantung sejak 2017
▪ Asma (-)
▪ DM (-)

4
Riwayat Penyakit Keluarga

▪ Asma (-)
▪ DM (-)
▪ Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit
serupa

5
Riwayat Kebiasaan dan Sosial

▪ Perokok sejak usia 20 tahun, 1 bungkus perhari


(sudah berhenti)
▪ Alkohol (-)
▪ Jarang mengonsumsi buah-buahan

6
Pemeriksaan Fisik
▪ Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
▪ Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
▪ Status gizi : BB  49 kg
TB  155 cm
IMT  20,3 kg/m2 (Normal)
Vital Sign
▪ Tekanan darah : 130/100 mmHg
▪ Nadi : 90x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
▪ Pernapasan : 28x/menit, tipe thoracoabdominal
▪ Suhu : 36,6º C (Axilla)
7
Cephal
Bentuk Normocephal
Rambut Hitam, tebal, distribusi merata, alopesia(-)

Mata Edema palpebra (-/-), alis atau bulu mata normal dengan sebaran merata, konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), kornea jernih (+/+), refleks cahaya langsung dan tidak
langsung (+/+), fotosensitivitas (-/-), hiperemis (-/-), sekret (-/-), benjolan atau hordeolum (-
/-)

Hidung Bentuk normal, simetris (+/+), nafas cuping hidung (-/-), epiktaksis (-), sektret (-/-)

Telinga Bentuk normal, simetris (+/+), sekret (-/-), serumen minimal, nyeri tekan tragus (-/-), nyeri
tekan mastoid (-/-), liang telinga lapang (+/+), darah (-/-)

Mulut Bentuk normal, simetris, bibir kering, sianosis (-), gusi tidak ada pembengkakan, gigi geligi
normal, sariawan (-), lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, edema (-), psedomembran (-
), Tonsil T1–T1, abses (-)

8
Collum
KGB Pembesaran (-)
JVP tidak meningkat
Hepatojugular refluks +
Tiroid Tidak membesar, tidak nyeri tekan, massa (-)

Thorax
Inspeksi Bentuk rongga dada normal, simetris, ikterik (-), pucat (-), sianosis (-), kemerahan (-), spider nevi
(-), retraksi intercosta (-/-), sela iga dalam batas normal tidak melebar dan tidak menyempit.
Areola mamae normal.

9
Pulmo
Anterior Kanan Kiri

Inspeksi Pengembangan dada saat statis Pengembangan dada statis maupun


maupun dinamis tampak simetris dinamis tampak simetris

Palpasi Vocal fremitus teraba normal, tidak Vokal fremitus teraba normal, tidak
tertinggal saat bernapas. tertinggal saat bernapas.

Perkusi Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru kiri
kanan
Auskultasi Suara napas vesikular Suara napas vesikuler,
Suara napas tambahan rhonki (-), Suara napas tambahan rhonki (-),
wheezing (-) wheezing (-)

7/30/2018 10
Pulmo
Posterior Kanan Kiri

Inspeksi Pengembangan dada saat statis Pengembangan dada saat statis


maupun dinamis nampak simetris maupun dinamis nampak simetris

Palpasi Vokal fremitus teraba normal, Vokal fremitus teraba normal, tidak
tidak tertinggal saat bernapas. tertinggal saat bernapas.

Perkusi Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada lapang paru tengah dan
kanan bawah
Auskultasi Suara napas vesikular Suara napas vesikular
Suara napas tambahan rhonki (-), Suara napas tambahan rhonki (-),
wheezing (-) wheezing (-)
7/30/2018 11
Cor
Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS VI linea midclavicularis sinistra, reguler, kuat angkat
(+), thrill (-)

Perkusi Batas jantung kanan : ICS VII linea parasternalis dextra


Batas jantung kiri : ICS VI linea axillaris anterior
Batas atas jantung : ICS III, linea parasternalis sinistra

Auskultasi Suara dasar S1-S2 tunggal regular


Suara tambahan murmur (-), gallop (-)

12
Abdomen
Inspeksi Abdomen cembung, distensi (-), ikterik (-), venektasi (-), smiling umbilikus (-), caput
medusa (-), sikatriks (-).

Auskultasi Bising usus (+) normal ± 5x/menit.


Perkusi Timpani di keempat kuadran abdomen, hepar tidak teraba membesar, nyeri ketuk
costovertebra (-/-)

Palpasi Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-),
ballottement (-), Murphy sign (-)

Ekstremitas
Superior Inferior

Akral hangat +/+ +/+


Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Clubbing finger -/- -/-

13
Pemeriksaaan Laboratorium IGD

Parameter Normal
WBC 10,33 x 103 u/L 4,00-10,00
RBC 4,5 x 106 u/L 4,00-5,50
HGB 13,2 g/dL 12,0-16,0
PLT 245 x 103 u/L 100-300

GDS 218 <200


Creatinin 1.10 mg/dL 0,7 – 1,5

14
Pemeriksaaan Laboratorium Ruangan

Parameter Normal
GDP 253 65-110
GD2PP 331 <140
Kolesterol total 183 <200
Trigliserida 197 <165

Kolesterol HDL 24 >40


Kolesterol LDL 120 <180

15
EKG

16
Ro. Thorax

CTR = (A+B)/C x 100%

CTR = (3+7/15 x 100%


= 67%

17
PEMBAHASAN

▪ CHF adalah ketidakmampuan jantung memompa darah


dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap oksigen dan nutrien
▪ Terjadi karena keadaan patofisiologis berupa kelainan
fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
volume diastolik secara abnormal
18
19
etiologi

▪ Valvular disease
▪ Kelainan otot jantung
▪ Aterosklerosis koroner
▪ Hipertensi sistemik atau pulmonal
▪ Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
▪ Penyakit jantung lain
▪ Faktor sistemik
20
Kriteria diagnosis Framingham

Mayor Minor
Paroksismal nocturnal dispneu Edema ekstremitas
Distensi vena leher Batuk malam hari
Ronki paru Dispneu d’effort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
Gallop s3 Penurunan kapasitas vital paru
Peninggian tekanan vena jugularis takikardia
Refluk hepatojugular
21
IHD

▪ IHD adalah hasil akhir dari akumulasi plak


ateromatosa dalam dinding-dinding arteri yang
memasok darah ke miokardium (otot jantung)
sehingga penyempitan atau tersumbatnya
pembuluh darah arteri jantung yang disebut
pembuluh darah koroner yang dapat
menyebabkan serangan jantung.

22
Manifestasi IHD
▪ Dada terasa sakit, terasa tertimpa beban, ▪ Gelisah
terjepit, diperas, terbakar dan tercekik. ▪ Pusing kepala yang berkepanjangan
▪ Nyeri terasa dibagian tengah dada, ▪ Sekujur tubuhnya terasa terbakar tanpa
menjalar ke lengan kiri, leher, bahkan sebab yang jelas
menembus ke punggung. Nyeri dada
merupakan keluhan yang paling sering
▪ Keringat dingin

dirasakan oleh penderita PJK. ▪ Lemah

▪ Sesak nafas ▪ Pingsan

▪ Takikardi ▪ Bertambah berat dengan aktivitas

▪ Jantung berdebar-debar
▪ Cemas

23
Komplikasi IHD

▪ Disfungsi ventricular
▪ Aritmia pasca STEMI
▪ Gangguan hemodinamik
▪ Ekstrasistol ventrikel
▪ Takikardi dan fibrilasi atrium dan ventrikel
▪ Syok kardiogenik
▪ Gagal jantung kongestif
▪ Perikarditis
▪ Kematian mendadak

24
Diagnosis

CHF dd IHD

25
PENATALAKSANAAN

▪ O2 Nasal kanul 2-4 lpm


▪ Inf. NaCl 0,9%
▪ Inj. Furosemid 2amp
▪ Inj. Ranitidin 2amp
Po.
▪ CPG 1x1
▪ Aspilet 1x1
▪ Spironolactone 25 mg 0-1-0
▪ Sucralfat syr 3x1c
26
THANKS!

27

Anda mungkin juga menyukai