Anda di halaman 1dari 61

CYTOKINES

Pembimbing :
Prof. Dr. dr. Irma D. Roesyanto,SpKK(K)
Penyaji :
dr. R.Nurhayati
PENDAHULUAN
• Sitokin : Mediator polipeptida

• Fs: komunikasi antara sel


hematopoietik dan tipe sel
lainnya

• Aktivitas biologik
:(Pleiotropisme) dan efek
biologik sitokin yang tumpang
tindih (Redundancy)

• Sitokin Primer : IL-1 dan Tumor


necrosis factor-α

• Sinyal sitokin : Jalur sinyal


nuclear factor κB atau Jak/STAT
Cytokine-based
therapeutics
• Sitokin rekombinan

• Inhibitory monoclonal
antibody

• Fusi protein yang terdiri dari


reseptor

• Sitokin dan rantai


immunoglobulin

• Immunomodulator topikal :
imiquimod

• Cytokines fusion toxins


Konsep Sitokin

“Faktor terlarut (soluble factors) diperlukan


ketika sel dan organ jaringan pada organisme
kompleks memerlukan komunikasi dalam
jarak > 1 diameter sel, dimana komunikasi
antar sel ini dicapai oleh SITOKIN ”
Konsep Sitokin
Infeksi
atau Leukosit lain,
Mobilisasi leukosit oleh
Cedera
host ke daerah luka Sel T dan Sel B

Ab (dari sel
B&T) Jaringan
Tempat
dilepas ke limfatik
infeksi
Sirkulasi SOLUBLE
FACTORS

Respon pertahanan tubuh host

*Komunikasi antar sel pada mekanisme respon pertahanan host ini


diperantai oleh sitokin
Tampilan Umum Sitokin

Pleiotropisme
Redundansi
Klasifikasi Sitokin

• Sitokin primer : sitokin yg


mengawali semua kejadian yang
dibutuhkan untuk membawa
infiltrasi leukosit ke jaringan

• Sitokin primer :
– IL1 α dan IL1 β

– TNF α dan TNF β


Fungsi Sitokin Primer
• Memberi sinyal melalui reseptor yg
memicu jalur nuclear factor κB (NF- κB)

• Menginduksi ekspresi molekul sel


endotel (selectin, superfamili
imunoglobulin: ICAM-1, VCAM-1)

• Menstimulasi berbagai sel u/


menghasilkan sitokin tambahan

• Menginduksi ekspresi kemokin

• Migrasi terarah dari kumpulan leukosit


tertentu ke dalam lokasi inflamasi
Sitokin primer Sitokin sekunder

Produksinya diinduksi IL-1 dan/atau


Sistem imunitas bawaan
molekul famili TNF
Istilah sekunder  mengindikasikan
Berbagi jalur sinyal dengan Toll-like-
spektrum mereka terhadap aktifitasnya
receptors (TLRs)
lebih terbatas
TLRs: Reseptor yg mengenali
karakteristik pola molekular yang
berhubungan dengan produk mikrobial
Subkelompok sel T dibedakan
dari pola produksi sitokin

• Penugasan sitokin yang berasal dari sel T


dibagi berdasarkan T helper spesifik yang
memproduksinya
TReg
• Subkelompok T helper : Th1 dan Th2
Berekspresi terhadap faktor
• Sitokin lainnya yang diproduksi oleh Sel T transkripsi Fox P3
• Sel Th17 : menyebabkan inflamasi  sel yang Memproduksi transforming
memproduksi IL-17 merupakan efektor yang growth factor β (TGF-β)→
penting dalam penyakit autoimun sitokin yg membatasi aktivitas
• Sel Treg : pemeliharaan self tolerance perifer berlebih dari sel T pro-inflamasi

IL-10 juga diperlukan untuk


aktivitas sel Treg
• Sitokin : Kunci dalam
diferensiasi sel T naive
menjadi bentuk sel T
spesifik(matur)

• IL-12 :kunci Th1 promoting


factor

• IL-4 : diperlukan untuk


diferensiasi Th2

• IL-23 dan TGF-β : terlibat


dalam perkembangan
Th17
Jalur Transduksi Sinyal Sitokin
Pembagian Jalur
Transduksi Sinyal Sitokin
• Sitokin berikatan ke reseptor
permukaan sel dari sel
responding

• Melalui mekanisme transduksi


sinyal yang diperantarai
reseptor permukaan sel oleh
sitokin

• Jalur sinyal utama yang


terpenting: Jalur NF-κB dan
Jalur Jak/STAT
Nuclear Factor κB, Inhibitor κB
dan
Sitokin Primer

• Jalur transduksi sinyal NF-κB berkontribusi dalam mekanisme


utama aktivitas biologik yg tumpang tindih diantara aktivitas
sitokin primer (IL-1 dan TNF)

• IL-1 dan TNF menggunakan reseptor permukaan sel dan jalur


sinyal proksimal yang berbeda

• Namun jalur-jalur ini bertemu pada aktivasi dari faktor


transkripsi NF-κB
Nuclear Factor κB, Inhibitor κB
dan
Sitokin Primer

• Pada sel yang tidak terstimulasi, NF-κB heterodimer yang dibentuk dari subunit p65 dan
p650 inaktif(karena ikatan kuat ke protein inhibitor pada famili IkB

• Jalur transduksi sinyal mengaktivasi sistem NF-κB melalui aktivasi kompleks IκB kinase
(IKK) yang terdiri dari dua subunit kinase (IKKα dan IKKβ) dan subunit regulatori (IKKγ).

• Kompleks IKK memfosforilasi 1κBα dan 1κBβ pada residu serin spesifik, menghasilkan
target untuk dikenali oleh kompleks ligase ubiquitin E3

• Hasil dari poliubiquitinase menandai 1κB untuk berdegradasi cepat oleh kompleks
proteosome 26S di sitoplasma

• Setelah 1κB terdegradasi, NF-κB bebas (yang berisi sinyal lokalisasi nuklear) dapat
melewati nukleus dan menginduksi ekspresi dari gen sensitif NF-κB
Nuclear Factor κB, Inhibitor κB
dan
Sitokin Primer
• Keberadaan situs pengenalan κB di
promotor sitokin adalah sangat umum

• Gen yang diatur oleh NF-κB adalah IL-1β


dan TNF-α

• Hal ini memberikan IL-1β dan TNF-α


kapasitas untuk membangun loop
regulasi positif yang menyebabkan
inflamasi yang persisten

• Selain IL-1 dan TNF , IL-17 dan IL-18 juga


mengaktivasi jalur NF-κB sebagai bagian
dari mekanisme transduksi sinyal mereka
• Sitokin pro-inflamasi bukan
satu-satunya stimulus yang
dapat mengaktivasi jalur NF-
ΚbProduk bakteri
(lipopolisakarida, atau LPS),
oksidan, aktivator dari protein
kinase C (phorbol ester), virus,
dan radiasi UV • Saat ligand berikatan dengan TIR
domain yg memiliki reseptor,
• TLR4 :reseptor permukaan sel satu/bbrp adaptor protein yg
untuk kompleks LPS, LPS- mengandung TIR domain akan
binding protein, dan CD14 direkrut ke dalam kompleks
• MyD88 : adaptor yang pertama
• Domain sitoplasma dari TLR4 = kali diidentifikasi
reseptor tipe 1 interleukin1 (IL- • Adaptor lainnya : TIRAP, TRIF
1R1) dan anggota famili IL-1R dan TRAM
lainnya  TIR-domain (untuk • Perikatan adaptor: mengaktivasi
reseptor Toll/IL-1) IL-1R associated kinase (IRAK 1
- IRAK4)sinyalnya ke TRAF6,
anggota famili TRAF, dan TAK1
Jalur Jak/ STAT

• Beroperasi mll aksi sekuensial famili dari 4


nonreseptor tirosin kinase (famili kinase
Jaks atau Janus) & faktor transkripsi
sitosolik laten [STATs (signal transducers
and activators of transcription)]

• Bagian sitoplasma dari rantai reseptor


sitokin tidak berhubungan secara kovalen
dengan satu dari 4 Jak [Jak1, Jak2, Jak3,
dan tirosin kinase 2 (Tyk2)]

• Aktivitas dari Jak kinase di upregulasi


setelah stimulasi reseptor sitokin
Interleukin 1 , Famili Sitokin
( IL 1α, 1β, 18, 33)
IL1
• Prototipe dari sitokin

• Kedua IL-1 (α & β) ditranslasikan sebagai


molekul 31-kd, peptida sinyal<<, dan
keduanya berada dalam sitoplasma

• Peran IL-1β dalam migrasi sel langerhans


dari epidermis pd saat inisiasi
hipersensivitas kontak, amat lah penting

• Studi lanjut : tikus dg def gen IL-1 dan IL-1β


penting dlm hipersensitivitas kontak,
namun peran IL-1 dikatakan lebih penting
IL-1
IL-1α IL-1β
• Aktif secara biologi • Dipecah oleh caspase-1→
• Menguasai sel epitel termasuk molekul aktif
keratinosit • Dihasilkan oleh monosit,
• Disimpan dalam sitoplasma makrofag, sel langerhans, sel
• Cedera melepaskan 32-kd IL-1α dendritik
yg aktif secara • Pelepasan dikontrol oleh :
biologi→inflamasi – Transkripsi gen IL-1β
– Transkripsi gen caspase-1
– Protein Adaptor ASC
– Ipaf yang berinteraksi dgn
cascape-1
Protein permukaan
IL-1 berikatan ke
sel kedua/IL-1RAcP
Bentuk aktif IL-1 kompleks 1R1/IL-
berhub dg IL-
terikat pada IL-1R1 1RAcPperekrutan
1R1terbentuk
MyD88
sinyal

Induksi aktivitas Kinase ini berhub Interaksi satu/lebih


IKK dgn TRAF6 IRAK terjadi

Aktivasi gen oleh


rangkaian NF-kB
IL-1R1
• IL-1R1 terdapat dlm 3 bentuk
bentuk:

• 1 isoform dihasilkan • Fungsi IL-1R1 :


monosit : satu-satunya ligan – antagonis murni Ikatan
untuk IL-1R1  sinyal IL-1 ke IL-1R1
peptida (+) • Peran biologik IL-
• 2 isoform IL-1ra  sinyal 1R1pendinginan respon
peptida <<  terdapat di inflamasi yang diperantarai
dalam sel epitel oleh IL-1
IL 18
• Menginduksi IFN-γ
• Disebut juga IL-1γ : homolog
dgn IL-1α dan IL-1β
• Mrpk molekul prekursor inaktif
dari 23 kd  membelah mjd
spesies 18-kd aktif oleh • Reseptor IL-18 : memiliki
kaspase 1 kesamaan dgn reseptor IL-1
• Dihasilkan oleh keratinosit, sel – Ikatan rantai (IL-18R)
langerhans, dan monosit homolog IL-1R1
• Menginduksi proliferasi, – Kedua rantai reseptor IL-18
sitotoksisitas, dan produksi transduksi sinyal
sitokin oleh Th1 & sel natural – Berbagi jalur sinyal analog
killer (NK) diinisiasi oleh molekul
• Sinergis dengan IL-12 adaptor MyD88
IL -1
• Pelepasan IL-1 : menginduksi ekspresi
molekul adesi endotel (E-selectin, ICAM-1,
dan VCAM-1, kemokin aktif dan kemotaktik)

• Cedera kulit : pelepasan IL-1 dan penarikan


populasi sel T memori bertemu antigen
pada lingkungan mikroaktivasi produksi
sitokin memperkuat respon inflamasi

• Dasar observasi klinis dari inflamasi dalam


respon terhadap trauma  reaksi Koebner
Sitokin Primer Lainnya:
Tumor Necrosis Factor
TNF
• Bentuk dasar famili molekul
sinyal Famili TNF lainnya:
• Memperantarai 2 efek •TNF-β (limfotoksin α; LT-α)
biologis : •limfotoksin β (LT-β)
1. Nekrosis hemoragik tumor digabungkan dg bentuk LT-α 
malignan heterotrimer LT-α1β2;
2. Inflamasi yang berhubungan •Fas ligan (FasL);
dg Kaheksia •TNF-related apoptosis
inducing-ligand (TRAIL);
• TNF-α-converting enzyme •TNF-related activation-induced
(TACE): pelepasan TNF-α cytokine (TRANCE)
oleh sel T dan myeloid •ligan CD40 (CD154)
TNF Reseptor
• Reseptor p55 u/ TNF (TNFR1)  • Efek pro-inflamasi TNF-α :
bertanggung jawab pd kebanyakan – Upregulasi dari ekspresi
aktivitas biologi TNF adhesi molekul
• Reseptor TNF p75 (TNFR2)  – induksi sitokin sekunder
bertanggung jawab thd transduksi dan kemokin, sebagian
sinyal
besar dari aktivasi NF-κB
• Tdk seperti IL-12, pensinyalan TNF yg ditransduksikan melalui
tidak melibatkan jalur Jak/STAT
TNFR1 maupun TNFR2
• 2 tipe respon pada sel TNF-α
• Induksi apoptosis mll
1. Efek pro-inflamasi
persinyalan TNFR1 bergantung
2. Induksi dari apoptosis kematian sel
pd daerah kematian (death
domain)
TNF Reseptor
• TNF-R (TNFR1 dan reseptor
LT-β)berkontribusi pd • Inflamasi kulit o/ bahan
perkembangan anatomi dari sentisitisasi iritan / kontak 
sistem limfoid induksi kuat produksi TNF-α o/
• Mutasi LT-α dan LT- β pd keratinosit
mencit: kegagalan • Paparan TNF-α  sel
perkembangan limfoid Langerhans pindah ke kelenjar
• TNF-α :mediator inflamasi limfe  sensitisasi sel T naïf
kutaneus, di induksi hampir • TNF-α dari sel Langerhans
pd seluruh respon inflamasi menuju kelenjar limfe  
kulit ekspresi adhesi molekul E-
• Stimulasi LPS dan UV : cadherin stlh terpapar TNF-α
keratinosit memproduksi • Induksi reseptor 7 kemokin CC
TNF-α  perpindahan ke dalam
saluran limfatik
TNF Reseptor
• TNF-α berperan dalam penyakit
inflamasi: arthritis rheumatoid dan
psoriasis
• Obat-obatan klinis pd jalur TNF 
antibodi anti TNF manusia : infliximab,
antibodi anti TNF-α manusia
adaluminab, dan reseptor TNF terlarut
(plak psoriasis kronik)
• Antagonis TNF  imunomodulator
yang kuat  E.S: menyebabkan
pelepasan infeksi mikobakterial laten
dari kontrol imun  menyebabkan
kematian
Ligan Kelas 1 (Reseptor
Hematopoietin)
Famili Reseptor Sitokin

• Famili reseptor hematopoietin (famili


reseptor sitokin kelas I)  reseptor
sitokin paling besar
• Related type I membranbound
glycoproteins
• Sitoplasma reseptor berhub dg
molekul nonreseptor tirosin kinase,
termasuk Jak kinase dan famili
kinase src
• Setelah ligand berikatan dan
oligomerasi reseptor, nonreseptor
tirosin kinase ini memfosforilasi
substrat intarseluler transduksi
sinyal
Ligan Kelas 1 (Reseptor
Hematopoietin)
Famili Reseptor Sitokin

• 5 reseptor subunit;
•Rantai γ common (γc)
•Rantai β common : reseptor IL-2 dan IL-5,
•Rantai β yang berbeda : koloni GM-CSF
reseptor IL-3, dan reseptor IL-5
•Rantai IL-12Rβ2 terbagi oleh reseptor IL-12
dan IL-23
•Molekul glikoprotein 130 (gp 130), oleh IL-
6 dan sitokin terkait
Mengaktivasi sel NK
&menstimulasi proliferasi
sel T teraktifasi

Sitokin dengan Reseptor IL- 2 & IL- 15


yang Mengandung
Rantai γc

Reseptor IL-2, IL-4, IL-


9, IL-13, IL-15, dan IL-
21
Rantai γc 
berhubungan dengan
Jak3
IL-2 IL-15
Transkripsinya diinduksi radiasi UVB
Hasil sel T teraktivasi terbatas pada
dalam keratinosit fibroblast & LPS
sel limfoid
dalam monosit &sel dendritik
Stimulasi berkepanjangan reseptor
IL-15 menyebabkan proliferasi sel T
sel T dan IL-2R mengarah pada
CD 8 memori
ekspresi Fasl, dan kematian sel
Tikus dengan defisiensi Il-15 atau
IL-15 menghambat proliferasi sel T
IL15Rα→ limfopenia dan defiensi
CD8 memori
imun
Defisiensi IL-2 atau IL-2Rα→
kel.autoimun
IL-4 & IL-13

• Produk sel Th2, struktur


homolog terbatas tetapi • Efek biologis reseptor IL-4
aktivitas biologis berbeda. tergantung pada tipe sel
spesifik
• Kompleks ke2 reseptor yang
mengikat IL-4 atau IL-13 pada • peran utama : faktor
keratinosit, sel endotel, dan sel pertumbuhan dan diferensiasi
non-hematopoieitk lain, sel Th2.
mengantarkan sinyal melalui • Ekspresi awal IL-4 dalam
Jak1 dan JAK2. respon imun memulai kaskade
• Paparan monosit untuk IL-4 pengembangan sel Th2
atau ekspresi IL-13 menekan IL- terutama respon Th2.
4Rα dan IL-13Rα1, sedangkan • sel T naive dapat membuat
efek sebaliknya diamati dalam kadar rendah IL-4 , sel T NK yg
keratinosit. teraktivasi→ IL-4
• mediator imunitas atopik.
IL-9 & IL-21

• IL-9 dan IL-21


dikelompokkan bersama
IL-4 dan IL-13efektor
proses inflamasi alergi &
berperan dalam
gangguan asma dan
alergi
IL-9 IL-21
• Produk aktivasi sel Th 2 faktor • Produk dari sel T Th2,
pertumbuhan autokrin mengirimsinyal melalui
• Mediator inflamasi reseptor terdiri dari homolog
• Dihasilkan oleh sel mast dalam rantai α spesifik kerantai IL-
merespon IL-10 atau faktor 4Rα dan γc
stemsel
• Merangsang proliferasi sel T
dan B ekspresi
immunoglobulin E oleh sel B.
• Menerapkan efek proinflamasi
pada sel mast dan eosinofil
IL-7
Fungsi IL-7
• Mitogen yang poten dan faktor
pertahanan untuk limfosit immatur
pada sumsum tulang dan timus

• Pengubah fungsi sel efektor dalam • Monosit yang terpapar IL-7


fase reaktif dari respon imun  melepaskan IL-6, IL-1α,
tertentu IL-1β, & TNF-α
• Merangsang proliferasi sel T menunjukkan aktivitas
sitolitik dan lymphokine-activated tumorisidal
killer cells • Keratinosit  melepaskan
IL-7 dlm respon thd IFN-γ
Sitokin dengan Reseptor yang menggunakan
Rantai β Reseptor Interleukin 3
• Reseptor untuk
– IL-3
– IL-5
– GM-CSF: rantai α spesifik-sitokin + rantai β IL-3Rβ (CD131)]
• Berperan dlm sel hematopoietik awal

GM-CSF :
IL-3 produk dari IL-5  efek ko-
Faktor pertumbuhan
sel T CD4+  stimulatori pada sel
progenitor myeloid
proliferasi, B  proliferasi &
Berperan pada
diferensiasi, formasi ekspresi
hematopoiesis awal
koloni sel myeloid immunoglobulin
 efek poten pada
sum-sum tulang menghadapi
makrofag dan sel
antigen asal
dendritik
IL-6

• Merangsang sekresi immunoglobulin o/ sel B

• Memiliki efek mitogenik pada sel B dan


plasasitoma

• Menyebabkan maturasi megakariosit &


diferensiasi sel myeloid

• Mediator pusat u/ respon sistemik fase akut

•  dlm sirkulasi  merangsang hepatosit 


sintesis dan melepaskan protein fase akut
Interleukin 6 dan Sitokin lainnya
dengan Reseptor Glikoprotein 130

Reseptor untuk sitokin:


 IL-6
 IL-7
 IL-27 Berinteraksi
 Faktor penghambat dengan reseptor
leukemia hematopoietin,
 Oncostatin M gp130
 Faktor neutrofik silier
 Cardiotrofin-1
IL-6 IL-11

• Sitokin penting kulit • Menghambat produksi


• Dihasilkan oleh sitokin inflamasi
keratinosit,fibroblast, sel • Eksogen merangsang
endotel vaskular,juga produksi platelet setelah
leukosit yang menginfiltrasi kemoterapi
kulit
• Proriasis → peningkatan
ekspresi IL-6
IL-12
• IL-12, IL-23, dan IL-27 :
Sitokin penting untuk
respon T helper 1 dan T • Merupakan sitokin
helper 17 imunoregulator : pusat
• IL-12 aktif dari 2 protein thd inisiasi respon Th1
heterodimer, p35 dan p40 :imunitas protektif IL-12
• Mpk produk antigen terhadap bakteri patogen
presenting cell spt sel intrasel
dendritik, monosit, • Memiliki efek stimulasi
makrofag dan sel B dlm pada sel NK proliferasi,
respon thd komponen f/ sitotoksik, produksi
bakteri, GM-CSF, dan IFN-γ sitokin, termasuk IFN-γ
IL-23 IL-27
• Sitokin heterodimer tdd: • Anggota terbaru  IL-27 
rantai p40 dari IL-12 berhub. EBI3  homolog IL-12 p40
dgn rantai p19 yang berbeda p28  homolog IL-12 p35
• Aktivitas yang tumpang • IL-27  berperan dalam
tindih dengan IL-12 induksi awal respon Th1
• Menginduksi proliferasi sel T • Reseptor IL-27  WSX-1 
memori berhub dg gp130
• Reseptor IL-23; rantai IL-
12Rβ1  membentuk bagian
dari reseptor IL-12 ,IL-
12Rβ2  reseptor spesifik
• Sitokin famili IL-12  target baru farmakoterapi anti-
sitokin
• Antibodi monoklonal p40 anti-manusia (CNTO 1275)
dilaporkan menunjukkan efek yang menguntungkan
pada percobaan fase 1 pada pasien psoriasis
• Terapi antibodi yang sama (ABT-784) telah dilaporkan
bermanfaat pada penyakit Crohn
LIGAN FAMILI KELAS II
DARI RESEPTOR SITOKIN

IL-10, IL-19, IL-


IFN
20, IL-22,IL-24
IL-10R
dan 26

Kelas IFN:
IFN-α (IFN leukosit)
Sinyal mll:
IFN reseptor
IFNβ (IFN fibroblast) IFNγ
(IFN imun) TIPE I IFN-αβ

Efek:
2 reseptor IFN : • resistensi host thd penyebaran
Tyk2 dan Jak1  IFN- infeksi virus
αβR •  ekspresi molekul (MHC) kelas II
Jak1 dan Jak2  IFN-γR • merangsang aktivitas sel NK mll IFN-
αβR
• IFN-α  memodulasi respon sel T
dengan membantu perkembangan
respon sel Th1
IL-28A IL-28B Kelas baru IFN  IFN-λ (IFN tipe
IL-29 III)  derajat homolog  drpd
IFN tipe I dan IL-10

IFN tipe I 
menghambat IFN-α Leukemia sel rambut
proliferasi berbagai Berbagai keganasan kulit
tipe sel  Infeksi papillomavirus
pengobatan kanker
IFN-γ
Produksi:
sel NK
sel T CD8
sel T CD4 Th1

Berperan mengatur respon imun



Menginduksi sintesis protein dlm presentasi Ag Aktivitas luas IFN-
 sel T γ  sitokin sel T

bertindak sebagai
• MHC kelas I dan glikoprotein kelas II
• Komponen Lmp2 & Lmp7 dr proteasome sitokin primer
• Transporter peptida intrasel TAP1 dan TAP2

efisiensi penyajian antigen  sel T CD4 & CD8
Interleukin 10; Sebuah
Sitokin “Anti Inflamasi

• Pengaturan primer efek stimulasi


• Epidermal keratinosit
dalam respon imun
menghasilkan IL-10 di
• Beraksi mll reseptor permukaan upregulasi setelah proliferasi
sel pd makrofag, sel dendritik,  radiasi UV  efek lokal
neutrofil, sel B, sel T, dan sel NK maupun sistemik pada
• Ligan reseptor  homolog imunitas
reseptor IFN-α/β & IFN-γ • Pensinyalan mll reseptor IL-10
 jalur Jak/STAT
• IL-10 berikatan pada
reseptornya  mengaktivasi
kinase Jak1 dan Tyk2
aktivasi STAT1 dan STAT3.
Novel Interleukin-10-terkait sitokin;
Interleukin 19, 20, 22 , 24 dan 26

menghantarkan sinyal
mll kompleks
IL-20Rα & IL-20Rβ

Tikus Transgenik:

Overekspresi IL-20  inflamasi kulit berat & merubah


proliferasi & diferensiasi epidermis

Ekspresi IL-20 - IL-20R  psoariasis,

Perubahan epidermis yang berhubungan dengan inflamasi
kulit
TRANSFORMING GROWTH FACTOR-β
& RESEPTORNYA

Produk sekresi sel tumor 


ditransformasikan o/ virus 
menginduksi sel normal secara
in vitro  menunjukkan Famili:
karakteristik fenotip  Prototipe TGF-β (TGF-β1 - TGF-
berhubungan dengan β3) Protein morfogenetik tulang
transformasi. Faktor pertumbuhan.

Peran:
Perkembangan Protein prekursor yang tidak aktif
Mempengaruhi diferensiasi sel secara biologik sampai terjadi
yang tidak terikat ke dalam pembelahan sejumlah besar pro-
garis spesifik. domain
KEMOKIN: SITOKIN
SEKUNDER PUSAT TERHADAP
MOBILISASI LEUKOSIT

2 fungsi utama:

• Mengarahkan leukosit mll gradien


kemotaktik pada jaringan  membawa suatu
sel efektor dmn aktivitasnya diperlukan.

•  ikatan leukosit melalui integrin thd ligan


pada permukaan sel endotel  ikatan yang
kuat dan ekstravasasi leukosit pada jaringan
JARINGAN SITOKIN-IMPLIKASI
DAN APLIKASI TERAPI

• Prinsip: sitokin  molekul darurat  dilepaskan


sementara dan lokal pada lingkungan mikro jaringan

• Bila dilepaskan persisten  penyakit kronik.

• Untuk penyakit sitokin  antagonis sitokin

• Obat yg mentargetkan pada sitokin atau jalur yang


diperantarai sitokin  Mengecewakan & morbiditas ↑
JARINGAN SITOKIN-
IMPLIKASI DAN
APLIKASI TERAPI

• Antibodi dan reseptor –Fc fusi • Sebuah kelas agen farmakologi


protein  antagonis  disetujui yang menghambat produksi
FDA  aktivitas TNF-α  sangat sitokin yang berasal dari sel T
efektif dalam mencetuskan remisi multipel adalah inhibitor
bertahap pada psoriasis (dmkn kasineurin  takrolimus &
halnya dgn antibodi subunit p40: Pimecrolimus
IL-12 & IL-23) • Setiap pendekatan  relatif
• Anakinra  formulasi dari baru dan masih memungkinkan
rekombinan IL-1R1  terapi untuk dikembangkan pada
secondline tunggal  artritis masa yang akan datang
reumatoid
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai