STROKE ISKEMIK
RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
JUDUL : STROKE ISKEMIK
Pembimbing : Dr.dr. Kiking Ritarwan, M.KT, Sp.S(K)
Penulis • Faiza Ruby Azzahra (140100181)
• Karthikraj Karuppiah (140100271)
• Kevin (140100149)
• Winnie Carey (140100197)
• Wira Putri Ramadhani (140100087)
• Sonya Desfirina (130100072)
PENDAHULUAN
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat, berlangsung
lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya
penyebab selain daripada gangguan vaskular
Prevalensi stroke serta kematian akibat stroke lebih banyak didapati di
negara dengan penghasilan menegah ke bawah, yaitu sekitar 70% dan
87 %
• Trombosis
• Emboli
• Pengurangan perfusi sistemik umum
FAKTOR RISIKO
• Non modifiable
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Keturunan
• Modifiable
1. Behavior : merokok, diet, alkohol
2. Physiological : hipertensi, penyakit jantung, DM, dll
• Major risk factors :
1. Hipertensi
2. Merokok
3. DM
4. Kelainan jantung
5. Kolesterol
PATOFISIOLOGI
CEREBRAL BLOOD FLOW
𝐶𝐵𝐹 𝑀𝐴𝐵𝑃𝐶−𝐼𝐶𝑃
CBF = =
𝐶𝑉𝑅 𝐶𝑉𝑃
FOKAL
GLOBAL
PENYEBAB
1) Perubahan patologi dinding arteri pembuluh darah otak, menyebabkan thrombosis yang diawali
oleh proses arteriosclerosis di tempat tsb. Selain itu proses pada arteriole krn
vasculitis/lipohialinosis dapat menyebabkan SI krn infark lacunar.
2) Perubahan akibat proses hemodinamik disebabkan o/ tahanan perfusi sangat menurun krn
sumbatan di bagian proksimal pemb. Darah arteri seperti a. karotis atau a. vertebra-basilar.
3) Anemia sickle-cell, Leukemia akut, polisitemia, gemoglobinopati & mikroglobulinemia.
4) Emboli daerah proksimal : thrombosis arteri, emboli jantung
PATOFISIOLOGI
Aliran darah ke otak berhenti oksigen & glukosa turun
Otak kekurangan
Gg. Fungsi
oksigen, asidosis EDEMA
enzim krn
terjadi SEREBRAL
ion H tinggi
GEJALA KLINIS
Hemidefisit Motorik
Hemidefisit Sensorik
Penurunan Kesadaran
Demensia
Hemianopsia
• Anamnesis :
Gejala : Lemah anggota gerak/wajah, kebas, susah berbicara, sakit kepala, gangguan penglihatan, vertigo, mual, dll
Riwayat penyakit : DM,HT,Hiperkolesterol, riwayat obat2an, riwayat keluarga, faktor resiko
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan umum (kesadaran,vital sign, inspeksi head to toe)
• Pemeriksaan neurologis
• Pemeriksaan saraf otak
• Pemeriksaan motorik
• Pemeriksaan sensorik
• Kelainan fungsi luhur
• Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Lab (KGD, CBC, elektrolit, BUN dan kreatinin, Partial
thromboplastin/partial trombin time (dengan INR), cardiac enzyme), pemeriksaan Kardiologi : EKG,
Pemeriksaan Radiologi : Foto thorax dan CT Scan
DD
1. Perdarahan intracerebral
2. TIA
3. Hipertensi encephalopathy
4. Hipoglikemi
5. Migrain
6. Kejang
7. Gangguan konversi dan somatisasi
8. Hipertensi Wernicke
9. SOL/ Tumor Otak
TATALAKSANA
•Penatalaksanaan hipertensi
TD diturunkan sekitar 15% dalam 24 jam pertama -> jika TDS >220 mmHg atau TDD > 120
mmHg
Trombolitik -> TDS <185 mmHg dan TDD < 105 mmHg
Penatalaksanaan hipoglikemi atau hiperglikemi
Hindari KGD > 180 mg/dl
•Pemberian rTPA
3 jam -> IV
6 jam-> intra arterial
Dosis 0,9 mg/kg brb (maks 90 mg) -> 10% bolus inisial, sisa infus selama 60 menit
Monitor TD tiap 15 menit selama terapi dan 2 jam berikutnya, kemudian tiap 30 menit
selama 6 jam, kemudian tiap jam selama 16 jam.
PENCEGAHAN
1. Pencegahan primer
• Mengatur pola makan yang sehat
• Penanganan stress dan istirahat yang cukup
• Pengendalian hipertensi dengan target 140/90 mmHg
• Pengendalian kadar kolesterol LDL < 100 mg/dL
• Pengendalian kadar gula darah dengan target HbA1c < 7%
2. Pencegahan sekunder
• Menurunkan tekanan darah
• Kontrol kadar gula darah secara teratur
• Berhenti merokok
• Mengurangi / menghentikan konsumsi alkohol
• Melakukan aktivitas fisik
• Pemberian antiplatelet
KOMPLIKASI
- Pasien yang mengalami gejala berat misalnya imobilisasi dengan hemiplegia berat rentan
terhadap komplikasi yang dapat menyebabkan kematian lebih awal, yaitu: pneumonia.
Septikemia( akibat ulkus decubitus atau infeksi saluran kemih), Deep vein thrombosis (DVT)
dan emboli paru sekitar 10% pasien dengan infark serebri meninggal 30 hari pertama dan
hingga 50% pasien yang bertahan akan membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Faktor-factor yang mempunyai kontribusi pada disabilitas jangka panjang meliputi
ulkus deubitas, epilepsy, depresi , jatuh berulang, spastisitas, kontraktur dan kekakuan sendi.
KASUS
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Tn. RJ
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 44 Tahun
Suku bangsa : Padang/Indonesia
Agama : Islam
Muntah : (-)
Sakit kepala : (-)
Kejang : (-)
NERVUS I
Meatus Nasi Dextra Meatus Nasi Sinistra
Normosmia : + +
Anosmia : - -
Parosmia : - -
Hiposmia : - -
NERVUS II
Oculi Dextra Oculi Sinistra
Visus : + +
Lapangan pandang
• Normal : + +
• Menyempit : - -
• Hemianopsia : - -
• Scotoma : - -
Refleks Ancaman : + +
Fundus Okuli
• Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Batas : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekskavasio : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Arteri : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Vena : Tidak dilakukan pemeriksaan
NERVUS III, IV, VI
Oculi Dextra Oculi Sinistra
Gerakan Bola Mata : + +
Nistagmus : - -
Pupil
• Lebar : 3mm 3mm
• Bentuk : Bulat Bulat
• Refleks Cahaya Langsung : + +
• Refleks Cahaya Tidak : + +
Langsung
• Rima Palpebra : 7mm 7mm
• Deviasi Konjugale : - -
• Fenomena Doll’s eye : Tidak dilakukan pem.
• Strabismus : - -
NERVUS V
Kanan Kiri
Motorik
• Membuka dan menutup mulut : + +
• Palpasi otot masseter & : + +
temporalis
• Kekuatan gigitan : + +
Sensorik
• Kulit :dalam batas normal dalam batas normal
:dalam batas normal dalam batas normal
• Selaput lendir
Refleks Kornea : Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
• Langsung : Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tidak Langsung
Refleks Masseter +
+
NERVUS VII
Kanan Kiri
Motorik
• Mimik : Simetris Simetris
• Kerut kening : (+) (+)
• Menutup mata : (+) (+)
• Meniup sekuatnya : Tidak bocor Tidak bocor
• Memperlihatkan gigi : Simetris Simetris
• Tertawa : Simetris Simetris
Sensorik
• Pengecapan 2/3 depan lidah : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Produksi kelenjar ludah : Sulit dinilai
• Hiperakusis : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Refleks stapedial : Tidak dilakukan pemeriksaan
NERVUS VIII
Kanan Kiri
Auditorius
• Pendengaran : + +
• Tes Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tes Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tes Schwabach : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vestibularis
• Nistagmus : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Reaksi Kalori : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Vertigo : -
• Tinnitus : -
NERVUS IX, X
Lidah
• Tremor : (-)
• Atrofi : (-)
• Fasikulasi : (-)
Ujung lidah sewaktu : Medial
istirahat
Ujung lidah sewaktu : Medial
dijulurkan
SISTEM MOTORIK
• Trofi : Eutrophy
• Tonus otot : Asimetris
• Kekuatan otot : ESD : 55555 ESS : 11111
EID : 55555 EIS : 11111
• Sikap : Berbaring
Gerakan spontan abnormal
• Tremor : -
• Khorea : -
• Ballismus : -
• Mioklonus : -
• Atetosis : -
• Distonia : -
• Spasme : -
• Tic : -
• Dll. : -
TEST SENSIBILITAS
Laseque : (-)
Cross laseque : (-)
Test Lhermitte : (-)
Test Naffziger : (-)
GEJALA SEREBELAR
Ataksia : (-)
Disartria : (-)
Tremor : (-)
Nistagmus : (-)
Fenomena rebound : (-)
Vertigo : (-)
Dan lain-lain : (-)
GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor : (-)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia : (-)
Dan lain-lain : (-)
FUNGSI LUHUR
Kesadaran kualitatif : Compos mentis
Ingatan baru : Dalam batas normal
Ingatan lama : Dalam batas normal
Orientasi
• Diri : Dalam batas normal
• Tempat : Dalam batas normal
• Waktu : Dalam batas normal
• Situasi : Dalam batas normal
Intelegensia : Dalam batas normal
Pertimbangan :Tidak dilakukan pemeriksaan
Reaksi Emosi : Normal
Afasia
• Ekspresif : (-)
• Reseptif : (-)
• Apraksia : (-)
Agnosia
• Agnosia visual : (-)
• Agnosia jari-jari : (-)
Akalkulia : (-)
Disorientasi kan-kiri : ( - )
DIAGNOSIS
• Diagnosis Fungsional: Hemiparese sinistra
• Diagnosis Etiologis : Trombus
• Diagnosis Anatomis : Subkorteks
• Diagnosis Banding : 1. Hemiparese sinistra et causa stroke iskemik
2. Hemiparese sinistra et causa stroke hemorrhagik
• Diagnosis Kerja : Hemiparese sinistra et causa stroke iskemik
PENATALAKSANAAN
• 1. Bed Rest, Head Up 30°
2. O2 2-4 liter/i via nasal canule
3. IVFD Ringer Solution 20 gtt/i
4. Ranitidin 2x150 mg
5. Aspilet 1x80 mg
6.Vitamin B Complex 3x1
EKG
KESIMPULAN
DD: 1.Infarct
2.SOL
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 13,4 13-18 g/dL
Hematokrit 38 39-54 %
Leukosit 13.450 4-11.103 /µL
Trombosit 117.000 150 - 450.103 / µL
Kimia Klinik
Cholesterol Total 135 < 200 mg/dL
• Lemah lengan dan tungkai kiri dirasakan pasien ± 7 hari SMRS. Keluhan
terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang beristirahat. Riwayat nyeri kepala
tidak dijumpai. Riwayat kejang tidak dijumpai. Riwayat muntah menyembur
tidak dijumpai. Riwayat DM dijumpai sejak ± 3 tahun ini, namun pasien
tidak rutin minum obat. Riwayat hipertensi dijumpai sejak 1 tahun lalu dan
rutin minum obat. Riwayat stroke sebelumnya disangkal. Riwayat
hiperkolesterol dijumpai dengan nilai tertinggi 500mg/dl. Riwayat penyakit
jantung tidak dijumpai. Riwayat merokok dijumpai sejak ± 20 tahun yang
lalu dengan frekuensi 3 bungkus/hari. Riwayat keluarga, paman pasien juga
pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
• Status Presens
• Sensorium : Compos mentis
• Tekanan Darah : 130/80mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Frekuensi Nafas : 19x/menit
• Temperature : 36,3°C
• Nervus Kranialis
• N. I : Normosmia
• N. II,III : Refleks Cahaya +/+
• N. III,IV,VI : Gerakan bola mata (+), pupil isokor Ø=3mm
• N. V : Buka tutup mulut (+)
• N. VII : Sudut mulut simetris
• N. VIII : Pendengaran (+)
• N. IX, X : Arcus pharynx terangkat ketika bersuara, uvula medial
• N. XI : Mengangkat bahu (+)
• N. XII : Posisi lidah medial saat pasien istirahat.
• Peningkatan TIK :
• Sakit kepala (-)
• Muntah proyektil (-)
• Kejang (-)
• Rangsang Meningeal: (-)
• Refleks Fisiologis Kanan Kiri
• B/T : (++/++) (++/++)
• APR/KPR : (++/++) (++/++)
• Refleks Patologis Kanan Kiri
• H/T : (-/-) (-/-)
• Babinski : (-) (-)
• Oppenheim : (-) (-)
• Chaddock : (-) (-)
• Gordon : (-) (-)
• Schaefner : (-) (-)
TERIMA KASIH