Anda di halaman 1dari 12

Julysa Wordian Cuprina 14.01.

0040
Qurroh Al Aeni 14.01.0043
Malika Balqis 14.01.0046
Mayke Marta Marina L 14.01.0048
Mila Aryani 14.01.0050
Nurul Chotimah 14.01.00
Riska Putrina 14.01.0064
Risqi Novita S. 14.01.0066
upaya yang diselenggarakan sendiri/secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga,
kelompok, atau masyarakat.
Pelayanan
Kesehatan pada
Anak
Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru
Lahir.

Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir adalah pelayanan


kesehatan. sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 3 kali.

1. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


2. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
3. Pencegahan infeksi
4. Pencegahan hilangnya panas tubuh bayi
5. Kunjungan Neonatal
Pelayanan Kesehatan Pada Anak
Balita

Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit
dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar
yang meliputi :
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat
dalam Buku KIA/KMS
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
minimal 2 kali dalam setahun.
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepemilikan dan pemantauan buku KIA oleh setiap anak balita
5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan
MTBS.
1. Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
3. Pelayanan Posyandu.
4. Manajemen terpadu balita sakit
5. Pelayanan Immunisasi
6. Konseling pada keluarga balita
Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
Pelayanan kesehatan reproduksi pada WUS

WUS (Wanita Usia Subur) adalah wanita yang keadaan organ


reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45
tahun.Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan reproduksi
wanita
1. Personal Hygiene, misalnya:
a. Mandi 2x sehari.
b. Ganti pakaian dalam setiap hari
c. Hindari keadaan lembab di vagina
d. Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya
(berbahaya ditandai dengan mudah rusaknya pembalut jika
terkena air)
e. Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh
oleh darah haid
f. Cebok dari arah depan ke belakang
g. Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.
2. Gizi
3. Perilaku seks
4. Penggunaan kontrasepsi
5. Pendidikan pra nikah
1. Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan
reproduksi wanita
2. Personal Hygiene
3. Gizi
4. Edukasi mengenai berbagai hal yang timbul pada saat
menopause dan penanganannya.
5. Memberikan terapi hormonal apabila diperlukan.
 Menjaga psikologis wanita Menopause.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai