Anda di halaman 1dari 30

Identitas Pasien

• Nama : Nn.NP
• Umur : 19
• JenisKelamin : Pr
• No RM : 91 16 59
• Alamat : Jl.kakap III no.10
pekanbaru
• BeratBadan : 48 kg
Anamnesis
• Keluhan Utama:
Nyeri pada kaki kiri sejak 1 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri.Sebelumnya
pasien mengalami kecelakaan, pasien mengalami
tabrakan dengan motor. Pasien mengatakan
bahwa kaki kiri nyeri saat digerakkan dan pasien
mengatakan tampak luka pada kaki kirinya. Nyeri
kepala (-), mual dan muntah (-), demam (-), BAB
dan BAK tidak ada keluhan. pasien dibawa ke RS
Syafira kemudian dirujuk ke RSUD AA.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya. Riwayat hipertensi, DM, asma dan
penyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat DM, hipertensi, asma, dan penyakit jantung
di keluarga disangkal.
Riwayat Operasi
• Pasien belum pernah di operasi
Riwayat Anestesi
• Pasien belum pernah mendapat tindakan anestesi
sebelumnya
AMPLE
• A : alergi makanan dan obat-obatan (-)

• M : Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan,


riwayat operasi (-)
• P : Riwayat HT, DM, Asma, penyakit jantung disangkal
• L : Pasien puasa sejak 6 jam sebelum operasi
• E : pasien mengeluhkan nyeri kaki kiri
Pemeriksaan Fisik

• Status Generalis • Status gizi


– KU : • BB : 48 kg
Tampak sakit sedang • TB : 154 cm
– Kesadaran: Komposmentis • IMT : 20,23 kg/m2
– TTV: TD : 110/80
mmHg
HR :
88 x/menit
RR : 18
x/menit
Suhu : 36,5°C
• AIRWAY
• Clear,pasien dapat berbicara dengan lancar,
tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada suara
napas tambahan, hembusan napas dapat
dirasakan, tidak ada napas cuping hidung.
• Look : tidaktampakkelainan
• Evaluate :jarak antara gigi seri atas dan
bawah 3 jari, jarak antara dagu dan tulang tiroid
3 jari, jarak antara tiroid dan dasar mulut 2 jari
• Mallompaty : grade 1
• Obstruction :
tidakadasumbatanjalannapas
• Neck mobility : leherdapatbergerakbebas
B1 (Breath)
• Frekuensi nafas 18 x/menit, bentuk dan gerakan
dinding dada simetris, tidak ada retraksi dan
penggunaan otot bantu pernafasan. Suara nafas
vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
• Ventilasi dan ekspansi paru baik
B2 (Blood)
• Akral hangat, merah, kering
• Frekuensi nadi 88x/menit, tegangan dan
pengisian penuh
• CRT <2s
• TD 110/80 mmHg
• Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
B3 (Brain)
• Kesadaran komposmentis GCS 15 (E4V5M6)
• Pupil bulat isokor 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+)
B4 (Bladder)
• Terpasang kateter no.16F ±150cc berwarna
kuning jernih
B5 (Bowel)
• Inspeksi : peruttampakdatardansimetris, scar (-)
• Auskultasi :bisingusus (+) 6 kali/ menit
• Perkusi : timpani
• Palpasi : supel, nyeritekan (-)
B6 (Bone)
• Fraktur dan trauma (+)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
• Darahrutin

• Hb : 12,1 mg/dl

• Ht : 33,4 %

• WBC : 16.200
mm3
• Trombosit : 258.000 uL
Diagnosis Kerja
• Ruptur tendon pedis sinistra+fraktur metatarsal 3-4
pedis sinistra
Tatalaksana
• Debridement + repair tendon
Rencana Induksi Anestesi
• Spinal Anestesi
Status ASA
• ASA I E
Persiapan Anestesi
• Persiapan Pasien
– Pasien dijelaskan tentang prosedur rencana tindakan
anestesi (menyuntikkan obat bius dari punggung, pasien
tidak boleh mengangkat kaki selama 24 jam)
– Pasien berpuasa 6 jam sebelum operasi
– Pasien diminta melepaskan gigi palsu, perhiasan dan besi
yang melekat pada tubuh pasien
– Pada pasien telah terpasang akses iv dengan IV cath no 18G
dengan transfusi set, pastikan menetes lancar
– Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan pakaian operasi,
dibawa ke ruang operasi.
– Di kamar operasi pasien dipasangkan tensimeter dan
saturasi O2, pada pasien TD 120/80 mmHg, nadi 80
x/menit, dan saturasi O2 99%
Persiapan Anestesi
• Persiapan Alat dan obat
– Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang
penghubung (connector), face mask, oksimeter, mengisi
vaporizer sevoflurane dan isoflurane
– Mempersiapkan peralatan untuk spinal anestesi:
• Baki spinal
• Handscoen steril
• Jarum spinal uk 25G
• Kasa steril  beri alcohol, betadine dan kasa kering
• Spuit ukuran 5cc
• Plester
Persiapan Anestesi
Persiapan obat-obatan:
• Bupivacain 15mg
• Fentanyl 25 mcg
• Keterolac 30 mg
Tahapan Anestesi
• Pasien duduk dengan kepala tertunduk ke bawah
sehingga daerah spinal menonjol
• Cari posisi L4 daerah spinal dengan menarik garis
lurus dari SIAS, kemudian tandai tempat
penusukan
• Masukkan jarum spinal ke area yang telah
ditandai dan tunggu sampai LCS keluar sebagai
tanda jarum spinal telah masuk ruang
subarachnoid di spinal
• Induksikan bupivacaine 15mg digabung dengan
fentanyl 25mcg, langsung baringkan pasien
Maintenance
• Oksigen 2L/menit
Terapi cairan
Kebutuhancairan maintenance per jam (M)
• 4 ml / kg BB/ jam x 10 Kg= 40 ml/ jam
• 2 ml / kg BB/ jam x 10 kg= 20ml/ jam
• 1 ml/ kg BB/ jam x 28 kg= 28 ml/ jam
M = 88 ml/jam
Kebutuhancairanpenggantipenguapan per jam
(O)
Berat : 8 ml / kgBB/ jam
= 384 ml

• Kebutuhan cairan pengganti puasa (P)


P = 88 ml/jam x 4 jam
= 352 ml
Terapi cairan
• Cairan durante op
Jam I :M+O+½P = 88 ml + 384ml + 176
ml = 648 ml
Jam II : M + O + ¼ P = 88ml + 384 ml + 88 ml
= 560 ml
Jam III : M + O + ¼ P = 88 ml + 384 ml +
88 ml = 560 ml
Jam IV dan seterusnya : M + O = 88 ml + 384
ml = 472 ml/jam
Instruksi Post Op
• Di ruang pemulihan
– Jangan mengangkat kepala atau duduk
dalam 24 jam post op

• Bromage Score
– Skor  <2  pindah ruangan
Instruksi Post Op
• Ruangan
– Miring kiri dan kanan 6 jam post op
– Injeksi ketorolac 30 mg/ 8 jam
– Injeksi tramadol 100 mg/ 8 jam

Anda mungkin juga menyukai