Anda di halaman 1dari 1

III.

PSEUDOBULBAR PALSY
Salah telan atau gangguan menelan (disfagia, keselek) dapat terjadi pada kelumpuhan
n. IX dan X. Medulla oblongata disebut juga dengan nama bulbus. Lesi dimedula oblongata
dapat mengakibatkan lumpuhnya saraf IX, X, XI dan XII, dan disebut juga dengan kelumpuhan
saraf bulbar. Kelumpuhan saraf bulbar dapat bersifat lower motor neuron atau bersifat upper
motor neuron.
Pada kelumpuhan upper motor neuron lesinya terletak lebih atas dan bilateral. Hal ini
dapat terjadi pada infark serebri bilateral (hemiparesis dupleks), dan lesi diserabut
kortikobulbar yang bilateral. Kelumpuhan demikian disebut juga sebagai kelumpuhan
pseudobulbar.3 Pada penderita hemiparesis dupleks, dengan kelumpuhan pseudobulbar dapat
dijumpai sebagai berikut: penderita mengalami kesukaran dalam menelan (disfagia), bicaranya
pelo (disartria). Dapat dijumpai tangis paksa atau tertawa paksa (tanpa sebab atau oleh
rangsang ringan ia tertawa atau menangis). Wajahnya kurang ekspresi dan gerak volunter
wajah berkurang.3
Pseudobulbar palsy menimbulkan gangguan pada saat pengendalian otot mengunyah,
menelan, dan berbicara biasanya sering timbul sekunder pada multiple lesi vaskular bilateral
di atas batang otak tetapi juga dapat disebabkan oleh penyakit motor neuron. Kelemahan otot-
otot bulbar dengan hiper refleks (gangguan hiperaktif dan brisk jaw jerk), menunjukkan
penyebab dari upper motor neuron. Lidah berkontraksi dan kaku dan tidak dapat digerakkan
dengan cepat dari sisi ke sisi. Penting untuk dicatat bahwa setiap penyakit yang melibatkan
jalur kortikobulbar dapat menyebabkan pseudobulbar palsy termasuk multiple sklerosis,
neoplasma, ensefalitis dan penyakit vaskular.4,5

Anda mungkin juga menyukai